Anda di halaman 1dari 2

GREEN TOBACCO SICKNESS (GTS)

DEFINISI
Green Tobacco Sickness (GTS) adalah penyakit kerja yang diakibatkan oleh keracunan
nikotin dari daun tembakau basah secara transdermal melalui absorpsi kulit. Risiko keracunan
nikotin meningkat ketika nikotin yang terdapat pada daun tembakau tercampur dengan hujan,
embun, atau berkeringat yang dapat menyebabkan nikotin masuk ke aliran darah dengan
lebih mudah.

ETIOLOGI
Green Tobacco Sickness disebabkan oleh peningkatan kadar nikotin dan beberapa kandungan
yang ada pada pestisida terutama organofosfat insektisida yang disebut juga insektisida
organophosphorus yang ada pada tembakau. Insektisida organo-fosfor, seperti achephate
yang diterapkan untuk tembakau dan insektisida organofosfat ini yang dapat menimbulkan
gejala apabila telah terpapar dengan buruh tani tembakau yaitu mual, muntah, sakit kepala,
dan pusuing. Sedangkan gejala lain yang muncul adalah air liur berlebihan, air mata
berlebihan dan sakit pada otot. Green tobacco sickness terjadi dikalangan pekerja tembakau,
yang mana dalam proses bekerja yaitu saat memanen daun tembakau pekerja atau buruh tani
tembakau menarik dan memutar daun tembakau agar bisa lepas dari tanaman dan
mengumpulkan daun tembakau dalam bentuk bundelan besar lalu diletakkan di lengan
tangan, sehingga menyebabkan tangan pekerja atau buruh tani tembakau mengalami lecet
pada kulit yang mana hal ini akan meningkatkan risiko. Proses pemanenan tembakau dimulai
pada pagi hari ketika daun tembakau masih dalam keadaan basah dengan embun sedangkan
green tobacco sickness terjadi terutama ketika pekerja bersentuhan dengan tembakau yang
basah.

EPIDEMIOLOGI
Green Tobacco Sickness mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi terjadi pada kelompok
laki-laki, perokok dan bekerja di lahan tembakau saat panen. Penelitian Arcury, et.al, (2008)
di negara bagian Carolina, Amerika Serikat, menyebutkan 18,4% dari 304 petani tembakau
positif terkena Green Tobacco Sickness dengan adanya gejala gatal-gatal dan adanya luka di
kulit. Efek jangka panjang yang akan terjadi apabila tidak dilakukan penanganan secara
medis maka gejala yang akan timbul yaitu kram pada perut sehingga mengganggu proses
pencernaan, sesak nafas, dan fluktasi tekanan darah.

PATOFISIOLOGI
mekanisme terjadinya penyakit green tobacco sickness diawali dengan paparan nikotin ketika
petani menyentuh atau memegang daun tembakau yang basah secara langsung tanpa
menggunakan sarung tangan. Daun tembakau yang basah bisa disebabkan oleh air hujan
maupun embun atau bahkan karena buruh tani menggunakan pakaian yang lembab sehingga
memungkinkan terjadinya absorbs air hujan atau keringat. Konsentrasi nikotin di daun
tembakau sebesar 9 mg dalam 100 ml air hujan atau embun dan buruh tani tembakau bisa
mengabsorbsi 600 ml air hujan atau embun dalam sehari ketika bekerja dilahan tembakau.
Paparan langsung dengan daun tembakau yang mengandung nikotin mengakibatkan nikotin
diserap melalui kulit dan didstribusikan ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Nikotin akan
menstimulasi zona kemoreseptor trigger di medulla oblongata sehingga menyebabkan reflex
muntah. Nikotin juga mempengaruhi saraf sensorik dari usus dan saraf parasimpatis dalam
saluran pencernaan, yang menyebabkan peningkatan secara keseluruhan dalam sekresi
gastrointestinal dan motilitas.

GEJALA
Gejala-gejala Green Tobacco Sickness meliputi pusing, sakit kepala, lemas, mual, muntah,
kelemahan yang parah. Gejala ini disertai denganfluktasi tekanan darah atau denyut nadi,
perut kram, menggigil, peningkatan berkeringat, air liur dan kesulitan bernafas. Dapat terjadi
setelah 3-17 jam pekerja terpapar dengan daun tembakau yang basah larut dalam nikotin yang
diserap melalui kulit pekerja. Penyakit Green Tobacco Sickness ini akan hilang dengan
sendirinya dalam waktu satu sampai dua hari, tetapi jika tidak membaik dalam dua hingga
empat hari menimbulkan gejala yang lebih parah maka memerlukan perawatan medis darurat.

DIAGNOSIS
Diagnosis Green Tobacco Sickness dapat dilakukan dengan melakukan uji tes darah atau
urine untuk mengetahui adanya kandungan nikotin yang juga dapat terdeteksi dalam air liur.
4-5 g nikotin dalam 1cc urin sudah dapat menimbulkan gejala.

TATALAKSANA
Keluhan GTS akan dirasakan antara 3 sampai 17 jam setelah terpapar dan durasi gejala GTS
akan terjadi selam 1-3 hari. Penanganan awal dapat dilakukan dengan dijauhkan dari paparan
nikotin, berganti pakaian setelah kerja, mandi dengan sabun, meningkatkan konsumsi air, dan
istirahat yang cukup. Dapat juga diberikan dimenhydrinate (Dramamine).

PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan informasi dan pelatihan kepada pekerja
tembakau atau buruh tani tentang tentang penggunaan alat pelindung diri (APD),
meningkatkan pengetahuan dan sikap buruh tani tembakau tentang bahaya penyakit GTS,
menggunakan baju panjang untuk menghindari paparan langsung dari nikotin, mandi dengan
air dan sabun pasca terpapar dengan nikotin. Kebiasaan menggantung pakaian yang
digunakan bekerja tanpa dicuci juga harus dihilangkan dan dibiasakan untuk mencuci pakaian
yang digunakan segera setelah selesai bekerja.

Anda mungkin juga menyukai