Anda di halaman 1dari 2

GANGGUAN PREFERENSI SEKSUAL

FETISHISME
Mengandalkan beberapa benda mati (non-living object) sebagai rangsangan untuk
membangkitkan keinginan seksual dan memberikan kepuasan seksual. Benda ini
merupakan sumber yang utama dari rangsangan seksual atau penting sekali untuk respons
seksual yang memuaskan. Kebanyakan benda tersebut (objek fetish) adalah ekstensi dari
tubuh manusia, seperti pakaian atau sepatu.Hampir hanya terjadi pada pria saja.

TRANSVESTISME FETISHISTIK
Mengenakan pakaian dari lawan jenis dengan tujuan pokok untuk mencapai kepuasan
seksual. Bukan hanya sekedar dipakai, tetapi juga untuk menciptakan penampilan, baik
hanya suatu perlengkapan maupun secara menyeluruh, termasuk rambut palsu dan tata
rias wajah.
Transvestisme fetishistik dibedakan dari transvestisme transsexual oleh adanya hubungan
yang jelas dengan bangkitnya gairah seksual dan keinginan /hasrat yang kuat untuk
melepaskan baju tersebut apabila orgasme sudah terjadi dan rangsangan seksual menurun.
Adanya riwayat transvestisme fetishistik biasanya dilaporkan sebagai suatu fase
awal oleh para penderita transseksualisme dan kemungkinan merupakan suatu stadium
dalam perkembangan transseksualisme.

EKSHIBISIONISME
Kecenderungan yang berulang atau menetap untuk memamerkan alat kelamin kepada
orang lain (biasanya lawan jenis kelamin) atau kepada orang banyak di tempat umum,
tanpa ada ajakan atau niat untuk berhubungan lebih akrab.
Ekshibisionisme hampir sama sekali terbatas pada laki-laki heteroseksual yang
memamerkan pada wanita, remaja atau dewasa, biasanya menghadap mereka dalam jarak
yang aman di tempat umum. Apabila yang menyaksikan itu terkejut, takut, atau
terpesona, kegairahan penderita menjadi meningkat.
Pada beberapa penderita, ekshibisionisme merupakan satu-satunya penyaluran seksual,
tetapi pada penderita lainnya kebiasaan ini dilanjutkan bersamaan (simultaneously)
dengan kehidupan seksual yang aktif dalam suatu jalinan hubungan yang berlangsung
lama, walaupun demikian dorongan menjadi lebih kuat pada saat menghadapi konflik
dalam hubungan tersebut. Kebanyakan penderita ini mendapatkan kesulitan dalam
mengendalikan dorongan tersebut dan dorongan ini bersifat ego-alien (suatu benda
asing bagi dirinya).

VOYEURISME
Kecenderungan yang berulang atau menetap untuk melihat orang yang sedang
berhubungan seksual atau berprilaku intim seperti sedang menanggalkan pakaian.
Hal ini biasanya menjurus kepada rangsangan seksual dan masturbasi, yang dilakukan
tanpa orang yang diintip menyadarinya.
PEDOFILIA
Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya pra-pubertas atau awal masa pubertas,
baik laki-laki maupun perempuan. Dikatakan pedofilia jika preferensi tersebut berulang
dan menetap.
Pedofilia jarang ditemukan pada perempuan.
Termasuk : laki-laki dewasa yang mempunyai preferensi partner seksual dewasa, tetapi
karena mengalami frustasi yang kronis untuk mencapai hubungan seksual yang
diharapkan, maka kebiasaannya beralih kepada anak-anak sebagai pengganti.

SADOMASOKISME
Preferensi terhadap aktivitas seksual yang melibatkan pengikatan/penyiksaan yang
menimbulkan rasa sakit. Individu yang lebih suka untuk menjadi resipien dari
perangsangan demikian disebut masochism, sedangkan pelaku dari penyiksaan disebut
sadism. Seringkali individu mendapatkan rangsangan seksual dari aktivitas sadistik
maupun masokistik.
Kategori ini hanya digunakan apabila aktivitas sadomasokistik merupakan sumber
rangsangan yang penting untuk pemuasan seks, harus didbedakan dari kebrutalan dalam
hubungan seksual atau kemarahan yang tidak berhubungan dengan erotisme.

FROTTEURISME
Menggosok-gosokkan alat kelaminnya kepada orang yang tidak dikehendaki.

NEKROFILIA
lebih senang berhubungan seksual dengan mayat. Hal ini biasanya terjadi pada laki-laki

PYGMALIONISME
Lebih senang berhubungan seksual dengan manikin/patung/boneka.

ZOOFILIA
Lebih senang berhubungan seksual dengan binatang, misalnya pada sapi

SCATOLOFIA
Cybersex, lebih terangsang apabila mendengarkan suara desahan di telpon ataupun dari
komputer dan sejenisnya.

COPROFILIA / KLISMAFILIA
Kemampuan seks sambil defekasi (buang air besar) terhadap pasangannya, bahkan bisa
jadi pasangannya memakan feces yang diekskresikan oleh pasangannya.

UROFILIA
Sama dengan Scatolofia, tapi bedanya adalah pasangannya mengeluarkan urine.

Anda mungkin juga menyukai