Referat

DERMATOMIKOSIS
PEMBIMBING : DISUSUN OLEH :
D R . S R I E K AWAT I S P, K K SISKA IVONI
406171018
DERMATOMIKOSIS
Kelainan kulit akibat jamur

Non Dermatofitosis Dermatofitosis

Candidosis
NONDERMATOFITOSIS

PITRIASIS VERSIKOLOR PIEDRA

TINEA NIGRA PALMARIS FOLIKULITIS MALASSEZIA

 Pitriasis Versikolor
Etiologi : Malassezia spp – Malassezia Furfur
Sifat : lipofilik
PV pada Wood Lamp
Fluoresensi kekuningan

Pertimbangkan: Positif palsu & Negatif palsu

Spaghetti and meatball appereance

hifa

spora
Differential Diagnosis
Pitriasis Alba
Vitiligo
Eritrasma
Pitriasis rosea
MH tipe TB
Tinea
Tatalaksana
Topikal : Ketokonazole/ mikonazole salep
Sistemik :
◦ Ketokonazole 200mg/hari selama seminggu
◦ Itrakonazole 200 mg/ hari selama seminggu
Folikulitis Malassezia
Menyerang pilosebasea
Differential Diagnosis
Acne vulgaris
Folikulitis bakterial
Erupsi acneformis
Tatalaksana
Menghilangkan faktok predisposisi
Farmako :
◦ Ketokonazole 200mg/hari selama 4 minggu
◦ Itrakonazone 200 mg/hari selama 2 minggu
◦ Flukonazole 150 mg seminggu selama 4 minggu
Tinea Nigra Palmaris
Etiologi : jamur berpigmen hitam- Horatae
werneckii atau cladosporium werneckii
DD : nevus juntional, dermatitis kontak,
melanoma
Talak : antijamur (gol. Azol) -keratolitik ( sal.
Sulfur, whitfield, tincturaa jodii)
Piedra Hortae
Etiologi : piedraia hortae
Talak :
◦ Non- farmako : memotong rambut
◦ Farmako larutan sublimat 1/2000
setiap hari
◦ Sediaan azol topikal
DERMATOFITOSIS
Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk
3 genus :

Microsporum Trichophyton Epidemophyton

Berdasar Klinis

M. Gypseum Geofilik Zoofilik M. canis

DERMATOFITOSIS
TINEA

KAPITIS BARBE KRURIS

PEDIS ET MANUM UNGUIUM KORPORIS

 Tinea Capitis
Grey Patch Kerion Black Dot
Tinea Barbe
Tinea Pedis
 Tinea Unguium

Distal and lateral

subungual Proximal subungual
onychomycosis onychomycosis Leukonikia Trikofita
 Bentuk Lain

Tinea Favosa/ favus Tinea Imbrikata

Tinea Fasialis Tinea Inkognito

KANDIDOSIS
Candida spp – komensal oportunistik!
Semua umur
Transmisi : kontak langsung dan fomites
Klasifikasi
Kandidosis Oral

Kandidosis kutis

Paronikia candida

Kandidosis mukokutan Kronik

Kandidosis Kongenital

Reaksi Id
KANDIDOSIS ORAL
Thrush Parleche
KANDIDOSIS KUTIS
INTERTRIGENOSA
Paronikia Candida
Kandidosi Mukokutan Kronik
Pemeriksaan Penunjang
LANGSUNG BIAKAN

KOH 20 % Pada agar dekstrosa glukosa

sabouraud
Pewarnaan Gram
Diagnosa Banding
Kandidosis kutis lokalisata :
◦ Eritrasma
◦ Dermatitis intertrigenosa
◦ Dermatofitosis

Kandidosis kuku :
◦ Tinea unguium

Kandidosis vulvovaginitis
◦ Trichomonas vaginalis
◦ Gonore akut
 Tatalaksana
Topikal KELAINAN KULIT
◦ Lar. ungu gentian ( dioleskan 2 kali Grup azol :
selama 3 hari)
◦ Mikonazone 2% krim/ bedak
◦ Selaput lendir : ½-1%
◦ Kulit : 1-2 % ◦ Klotrimazol 1% bedak, larutan krim)
◦ Tiokonazol, bufonazol, isokonazol
Nistatin : krim, suspensi
◦ Siklopiroksolamin 1% larutan,krim
Candidosis vaginalis : Kotrimoksazol 500 ◦ Antimikotik
mg per vaginam + ketokonazole 1x 200 mg
/ itrakonazole 2x200 mg dosis dan
flukonazole 150 mg dosis tunggal

PENGOBATAN SISTEMIK :
Lini pertama : flukonazol100-400mg/hari
Itrakonazol : 200mg/hari
DAFTAR PUSTAKA
TERIMA KASIH