Anda di halaman 1dari 27

KEHAMILAN

DENGAN
PREEKLAMSIA BERAT
Oleh
Muhammad Alfredo Ilyassa, S. Ked
71.2018.073
Pendahuluan
Preeklamsia
.
Timbulnya hipertensi disertai dengan proteinuria pada umur kehamilan
lebih dari 20 minggu

Mengapa Preeklamsia??
Merupakan penyebeb utama mortalitas dan morbiditas pada
ibu dan janin

Eklamsia
Suatu penyakit yang pada umumnya terjadi pada wanita hamil
atau nifas dengan tanda-tanda pre-eklamsia yang disertai
kejang-kejang

Bagaimana survey mengenai preeklamsia ??


Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2017

Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2017


Angka kematian ibu cukup tinggi disebabkan oleh
preeklamsia dan eklamsia
Definisi
Preeklampsi
Berat

Preeklamsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160


mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg
disertai proteinuria lebih dari 5 g/24 jam
Etiologi Preeklamsia Berat
Preeklamsia Berat
Penyebab pertama Telah banyak teori yang mencoba menerangkan sebab
penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang
sebab bertambahnya frekuensi pada primigravida, memberikan jawaban yang memuaskan. Teori yang
diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut
kehamilan ganda, hidramnion dan mola hidatidosa

Penyebab kedua
sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya
kehamilan 100%
90%
80%
Penyebab ketiga 70%

sebab terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan 60%

kematian janin dalam uterus 50%


40%
30%
Penyebab Ke-eempat 20%

sebab jarangnya terjadi eklampsia pada 10%

kehamilan-kehamilan berikutnya 0%
A1 A2 A3 A4
Patofisiologi
Preeklamsia
Berat
Diagnosis Tekanan darah
Preeklamsia Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110

mmHg.
Berat
Diagnosis Proteinuria dan Oligouria
Proteinuria lebih 5 g/24 jam atau + 4 dalam pemeriksaan kualitatif
ditegakkan Oligouria, yaitu produksi urin kurang dari 500cc/ 24 jam
berdasarkan kriteria
preeklamsi berat
sebagaimana
tercantum di Gangguan Visus
samping: Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala,
skotoma dan pandangan kabur

Nyeri Epigastrium
Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kana atas abdomen
(akibat teregangnya kapsula Glisson)
Diagnosis Edema Paru
Preeklamsia Edema paru – paru dan sianosis

Berat
Diagnosis Hemolisis
Hemolisis mikroangiopatik
ditegakkan
berdasarkan kriteria
preeklamsi berat
sebagaimana
tercantum di Trombositopenia
samping: Trombositopenia Berat: <100.000 sel/mm3atau penurunan trombosit
dengan cepat.

Kerusakan Hepar
Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoseluler): peningkatan
kadar alanine dan aspartate aminotransferase
Tatalaksana Terapi Non Farmakoterapi
Preeklampsi 1. Tirah baring
Berat Terapi farmakoterapi
1.Pengelolaan cairan
2.Pemberian antikejang
3.Pemberian obat – obatan antihipertensi
4.Pemberian obat pematangan paru – paru janin
Tatalaksana
Preeklampsi
Berat
Tatalaksana
Preeklampsi
Berat
Laporan Kasus
Identitas Pasien
• Nama Pasien : Ny. H
• Usia : 32 tahun
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
• Alamat : Tanjung Raja Barat
• No. RM : 55.33.81
• MRS : 22 Mei 2019
Anamnesis Pasien datang ke ponek pukul 01.30 WIB mengeluh perut
terasa mules sejak 1 hari SMRS dengan tekanan darah
tinggi.
Perjalanan OS datang tanggal 23 Mei 2019 pukul 01.30 WIB
Penyakit dengan diagnosa G2P0A1 hamil 37 - 38 minggu
Janin Tunggal Hidup, Presentasi Kepala. mengeluh
mules sejak 1 hari SMRS dengan tekanan darah
tinggi. Mules dirasakan menjalar dari pinggang ke
perut. Selain itu os juga mengatakan bahwa
terdapat lendir yang bercampur dengan flek darah
tidak lama setelah mules terasa. Os juga mengeluh
sakit kepala yang semakin meberat. Mual muntah (-
). Gerakan janin masih dirasakan. Riwayat trauma
sebelumnya (-). Riwayat darah tinggi tidak ada.
Riwayat Penyakit jantung (-) Hipertensi (-)
Penyakit Ginjal (-) Diabetes mellitus (-)
Penyakit dahulu Asma (-) Tuberkulosis (-)

Usia haid Pertama : 13 tahun


Riwayat Siklus haid : 28 hari, teratur
Menstruasi Lama haid
Keluhan saat haid :-
: 7 hari

HPHT : 21-08-2018
TP : 21-06-2019

Riwayat 1. 2017/Mola Hidatidosa januari usia kehamilan 1 bulan.


Kehamilan 2. Kehamilan saat ini
Pemeriksaan Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Denyut Nadi : 86 x/menit
Fisik Pernapasan : 20 x/menit
Suhu Tubuh : 36,6oC

Leopold I : TFU 25 cm, 2 jari di bawah processus xyphoideus,


teraba bokong.
Leopold II : punggung kiri
Leopold III : teraba kepala
Leopold IV : belum masuk pintu atas panggul.
HIS : 1x/10'/10''
DJJ : 142 x/menit
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis Kerja
G1P0A0 hamil 37 - 38 minggu dengan PEB,
belum inpartu, Janin Tunggal Hidup, Preskep
Tatalaksana
• Observasi keadaan umum, tanda vital ibu, dan
denyut jantung janin
• Rencana pemeriksaan penunjang laboratorium
(pemeriksaan darah rutin dan urin rutin)
Terapi medikamentosa:
• IVFD Rl gtt 20/m
• Inj. MgSO4 40% 10cc bokong kiri dan
bokong kanan.
• Inj. Dexamethasone 2x2 amp (iv)
• Nifedipin 3 x 10 mg
• kateter menetap
Follow Up
Follow Up
Follow Up
25 Mei 2019 Nyeri pada KU : Baik -Observasi KU,TVIdan
07.00 WIB luka post Sens : perdarahan
SC Compos -Mobilisasi bertahap
mentis - Cefadroxil 2 x 500mg
TD : 130/80 -Asam mefenamat
mmHg 3x500 mg
N : 73x/menit - aff infus
RR : - aff kateter
21x/menit
T: 36,7°C
-tinggi fundus
sejajar
Umbilikus,
kontraksi
kuat.
Follow Up

26 Mei 2019 Nyeri pada KU : Baik - Mobilisasi bertahap


07.00 WIB luka post Sens : - Cefadroxil 2 x 500mg
SC Compos -Asam mefenamat
mentis 3x500 mg
TD : 120/80 -Rencana Pulang
mmHg
N : 80x/menit
RR :
19x/menit
T: 36,5°C
-Fundus
setinggi 1 jari
bawah
Umbilikus,
kontraksi
kuat.
Apakah
Penegakan Pada status tertulis G2P0A1 Hamil 37 - 38 minggu dengan PEB,
belum inpartu kala I fase laten, Janin Tunggal Hidup, Presentasi
Diagnosis pada Kepala. Jika ditinjau dari segi penulisan diagnosis obstetri pada
pasien ini sudah tepat, dimana diawali dengan diagnosis ibu yang
Pasien ini terdiri dari diagnosis kehamilan, persalinan lalu diikuti dengan
Sudah Benar? diagnosis janin dan riwayat penyakit penyerta.
Apakah
Penatalaksanaan Secara keseluruhan tatalaksana yang diberikan sudah
adekuat.Pasien hamil aterm dengan PEB datang ke PONEK RSMP
pada Pasien ini mengeluh mules-mules seperti ingin melahirkan dan sakit kepala.
Tatalaksana awal yang diberikan berupa IVFD RL gtt 20/menit,
Sudah Adekuat? injeksi MgSO4 40% dalam 10cc pada bokong kiri dan bokong
kanan, dilanjutkan 10 cc lagi pada bokong kiri atau bokong kanan,
kemudian pemberian nifedipin 3 x 10mg oral.
Simpulan
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan terapi yang
diberikan dapat disimpulkan bahwa:
1. Tatalaksana yang diberikan sudah tepat
dimana pada kasus ini dilakukan perawatan
konservatif karena pada usia kehamilan 37-
38 minggu.
2. Terapi medikamentosa pada kasus ini juga
sudah tepat dimana pasien mendapatkan,
obat antikejang, deksametason dan
antibiotik.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai