Disusun Oleh :
KEPANITERAAN KLINIK
2020
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. X
Rentang usia : 43 tahun
Alamat : Maospati
Keluhan utama : mulas dan keluar darah dari jalan lahir sejak 2 hari SMRS
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum:
TD : 170/100 mmHg
Temperatur : 37,0 °C
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan Laboratorium
Hb: 12 gr/dl
Leukosit: 9000/ul
Trombosit: 200.000/ul
Ht: 33%
Pemeriksaan USG
Presentasi/letak : Kepala
Riwayat penyakit
dahulu (Past Medical
History) :
Tatalaksana Kasus :
-Meminta pasien untuk miring ke
sebelah kiri
- Observasi TTV ibu
- Observasi DJJ
-Injeksi 4 gr IV bolus (MgSO4
20%) 20 cc selama 5 menit (jika
tersedia MgSO4 40% berikan 10
cc diencerkan dengan 10cc
aquadest)
Maintenance: Injeksi 5 gr IM
(MgSO4 40%) 12.5 cc pelan
selama 5 menit pada bokong
bergantian setiap 6 jam hingga 24
jamsetelah persalinan atau kejang
terakhir
- Nifedipine 3x10 mg
- Metildopa 3x250 mg
- Rencana
persalinan Pervaginam
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Preeklamsi didefinisikan melalui adanya hipertensi dan proteinuria
pada seorang perempuan hamil yang tadinya normotensive. Penyakit ini
timbul sesudah usia kehamilan > 20 minggu dan paling sering terjadi pada
primigravida yang muda.
Preeklampsia merupakan suatu kondisi pada kehamilan yang
ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap
[1]
adanya inflamasi sistemik dengan aktivasi endotel dan koagulasi.
1.2 PATOFISIOLOGI
1. Invasi trofoblas abnormal
2. Pemeriksaan fisik:[1]
■ Tekanan darah diastolik > 80 mmHg
■ Indeks masa tubuh > 35
■ Proteinuria (dipstick >+l pada 2 kali pemeriksaan atau 300 mg/24 jam)
Jika tidak didapatkan adanya protein urin, hipertensi dapat diikuti salah satu yang
ada dibawah ini:
Trombositopeni : Trombosit < 100.000
Gangguan ginjal : serum kreatinin >1,1 mg/dL atau didapatkan
peningkatan kadar serum kreatinin dari sebelumnya pada kondisi yang
tidak ada kelainan ginjal lainnya
Gangguan Liver : Peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali dari nilai
normal dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik
Edema Paru
Gejala Neurologis : nyeri kepala, gangguan penglihatan, Stroke
Gangguan Sirkulasi Uteroplasenta : Oligohidramnion, Fetal Growth
Restriction (FGR)
Kriteria Preeklampsia berat (diagnosis preeklampsia dipenuhi dan jika
didapatkan salah satu kondisi dibawah ini :[1]
Hipertensi :Tekanan darah ≥ 160 mmHg sistolik / 110 diastolik pada dua
kali pemeriksaan dengan jarak 15 menit
Trombositopeni : Trombosit < 100.000 / mikroliter
Gangguan ginjal : serum Kreatinin >1,1 mg/dL atau didapatkan
peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi yang tidak ada kelainan
ginjal lainnya
Gangguan Liver :Peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali nilai normal
dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik
Edema Paru
Gejala Neurologis : nyeri kepala, gangguan visus, Stroke
Gangguan Sirkulasi Uteroplasenta : Oligohidramnion, Fetal Growth
Restriction (FGR) atau adanya absent or reversed end diastolic velocity
(ARDV)
1.4 TATALAKSANA[1][2][3]
A. Pencegahan
Penggunaan aspirin dengan dosis rendah (75mg/hari)
direkomendasikan untuk preeklampsia pada wanita dengan risiko
tinggi
Suplementasi kalsium minimal 1 g/hari direkomendasikan pada
wanita dengan asupan kalsium rendah dan dengan risiko tinggi
terjadinya preeklampsia.
B. Penatalaksanaan
Mengatasi dan mencegah kejang
- Dosis awal 4 gr MgSO4, 20% (20 cc) dilarutkan ke dalam 100 cc
cairan ringer laktat atau ringer dextrose selama 15-20 menit secara
iv
- Dosis pemeliharaan 10 gr MgSO4, 20% dalam 500 cc RL/RD
dengan kecepatan 1-2 gr/jam
- Diazepam dapat diberikan jika tidak tersedia MgSO4 sebagai obat
pilihan. Diazepan iv diberikan 10 mg dan dapat diulangi setelah 6
jam