Anda di halaman 1dari 19

THE EFFECTS OF OBESITY ON

SEDATION-RELATED OUTCOMES OF
ADVANCED ENDOSCOPIC PROCEDURES

P E M B I M B I N G : D R . FA U Z I , S P. A N
OLEH :
NADIA SALSABILA F 2015730097

DEPARTEMENT ANESTESI RSUD SEKARWANGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
PENDAHULUAN

• Sedasi telah menjadi umum untuk prosedur endoskopi : endoskopi ultrasonik


(EUS) dan endoskopi retrograde cholangiopancreatography (ERCP) dalam
posisi semiprone.

• EUS dan ERCP, sebagian merupakan prosedur invasif, menyebabkan


ketidaknyamanan dan rasa sakit pada pasien, sehingga obat analgesik dan obat
penenang dapat diberikan pada prosedur ini.
PENDAHULUAN
• Obesitas telah didefinisikan sebagai salah satu prediktor utama dari efek samping
terkait sedasi pada pasien yang melakukan prosedur lanjutan.

• Sedasi pada pasien ini membuat adanya penurunan volume paru-paru, kapasitas
residual fungsional, dan kapasitas vital.

• Pada pasien obesitas lebih sering mengalami volume paru-paru menurun dengan
adanya peningkatan indeks massa tubuh (BMI) dan ketidakcocokan ventilasi-
perfusi.
TUJUAN

• Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi komplikasi terkait


sedasi pada pasien obesitas yang menjalani prosedur
endoskopi lanjutan.
MATERIAL DAN METODE

• Desain studi : retrospektif


• Januari 2016 hingga Desember 2018

• Pasien berusia antara 18 dan 60 tahun


EKSKLUSI DAN INKLUSI
• Eksklusi :

PPOK, gagal kardiorespirasi, SaO2<90, memiliki alergi terhadap obat


yang digunakan dalam penelitian ini dan pasien dengan BMI <25
• Inklusi :

Kategori sesuai American Society of Anesthesiologists klasifikasi status


fisik (ASA) I-III: dengan BMI antara 25-30, BMI antara 30-35, dan
BMI antara 35-40.
MATERIAL DAN METODE
• Pemantauan yang tepat dilakukan dengan menggunakan
elektrokardiografi kontinyu, sedangkan pemantauan denyut jantung
dan tekanan darah non-invasif, nadi, dan end-tidal CO2 diukur
menggunakan kapnografi selama prosedur.
• Pasien yang menjalani prosedur dilakukan pada posisi dekubitus
lateral kiri
ANALISIS STATISTIK
• Tes Kolmogorov – Smirnov dilakukan untuk normalitas dari
parameter skala
• Perbedaan antara kelompok dianalisis : uji chi-square dan
Kruskal-Wallis
• SPSS 17.0
HASIL
• Sebanyak 1.172 pasien terdaftar untuk penelitian ini. Di antara
mereka, 950 pasien (81,05%) untuk ERCP dan 222 (18,95%) untuk
EUS
• Usia rata-rata tidak berbeda secara statistik antara kelompok (p =
0,090).
• Sebanyak 289 pasien memiliki BMI antara 35-40, dan sebagian besar
adalah laki-laki. Tapi, gender tidak berbeda secara statistik (p = 0,306)
HASIL

Skor Mallamabar secara


signifikan lebih tinggi
pada kelompok pasien
dengan BMI antara 35-
40 (p = 0,000) (Tabel 1).
HASIL
Tidak ada respon terhadap intubasi endoskopi secara signifikan lebih
tinggi pada kelompok dengan BMI antara 25-30 (p = 0,000) (Tabel 2 )
HASIL
Distribusi kejadian seperti rhinitis alergi, muntah, agitasi atau delirium, dan aspirasi
tidak terlalu berbeda (p = 0,949), sedangkan distribusi komorbiditas lainnya berbeda
secara signifikan (p = 0,000) (Tabel 3).
HASIL
Jaw thrust, penempatan jalan nafas, ventilasi bag-mask, dan suction lebih tinggi pada
kelompok dengan BMI 35-40 dengan perbedaan yang signifikan (p = 0,000),
sedangkan reposisi lebih tinggi pada kelompok dengan BMI antara 30 dan 35 (Tabel
4).
HASIL
DISKUSI

Meskipun pasien obesitas memiliki peningkatan risiko efek samping


yang berhubungan dengan sedasi dan memerlukan intervensi jalan
nafas tapi, pada penelitian ini belum mengamati adanya efek
samping yang mengancam jiwa.
DISKUSI

• Dosis optimal untuk mencapai sedasi dalam pada pasien obesitas


masih belum jelas.
• Pada individu yang obesitas, farmakokinetik obat penenang yang
sebagian besar digunakan, seperti propofol, mungkin tidak dapat
diprediksi, dan dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk
mencapai tingkat target sedasi dan eliminasi yang lama
DISKUSI

Ketamine adalah agen sedo-analgesik yang aman, yang dapat


dicampur dengan propofol tanpa menyebabkan depresi
pernapasan, sementara efek simpatetiknya meningkatkan
tekanan darah dan denyut jantung
KESIMPULAN
• Meskipun peningkatan frekuensi manuver jalan nafas dan komplikasi
terkait dengan sedasi pada pasien obesitas, prosedur ini aman, dan
ketofol dengan sifat sedo-analgesiknya dapat digunakan secara rutin.

• Namun, studi prospektif lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi


efek obesitas dengan risiko komorbiditas.

Anda mungkin juga menyukai