Anda di halaman 1dari 44

HERNIA INGUINAL LATERALIS

Pembimbing: Pendamping:
dr. Gideon Setiawan, Sp.B dr. Meri Xristiany

Disusun oleh:
dr. Gina Maulidiah

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RUMAH SAKIT PTPN VIII SUBANG
2022
IDENTITAS PASIEN

■ Nama : Tn. W
■ Umur : 61 tahun
■ No. RM : D0044XXX2
■ Alamat : Cijambe
■ Pekerjaan : Petani
■ Agama : Islam
■ Tanggal periksa : 4 Juli 2022
KELUHAN UTAMA

■ Pasien mengeluhkan adanya benjolan pada lipatan paha kanan


yang timbul kurang lebih 2 minggu SMRS

■ Keluhan tambahan : Nyeri di lipat paha kanan


RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
■ Pasien datang ke poliklinik bedah dengan keluhan terdapat
benjolan di lipat paha kanan yang timbul sejak ± 2 minggu
SMRS. Benjolan muncul jika berdiri dan menghilang jika
berbaring. Benjolan pada awalnya tidak menimbulkan rasa nyeri
hanya membuat pasien merasa aneh akan hal tersebut. Benjolan
dirasakan semakin lama makin membesar disertai rasa nyeri di
lipat paha kanan. Setelah diperiksa, dokter menyarankan supaya
benjolan tersebut di operasi agar benjolan tidak muncul lagi.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
■ Pasien sudah pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya
tetapi tidak di periksakan ke dokter

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


■ Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang serupa

RIWAYAT PENGOBATAN
■ Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya.

RIWAYAT ALERGI
■ Tidak ada riwayat alergi obat, makanan maupun cuaca
KEADAAN UMUM

■ Kesadaran : Kompos mentis


■ Kesan sakit : Tampak sakit Sedang
■ BB : ± 65 kg
■ TB : ± 169 cm
■ IMT : 23,2 kg/m2 (normal)
TANDA VITAL

■ Tekanan darah : 132/80 mmHg


■ Nadi : 98 x/menit
■ Suhu : 36,6oC
■ Pernafasan : 20x/menit
■ Saturasi O2 : 98% room air
STATUS GENERALIS
■ Kepala : Normosefali, rambut hitam, persebaran rata dan tidak
mudah di cabut
■ Mata : Tidak ada kelainan pada palpebra, pupil isokor, refleks
pupil positif, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
■ Telinga : Tidak tampak deformitas, hiperemis (-), nyeri tekan
tragus (-)
■ Hidung : Tidak tampak deformitas, tidak tampak sekret/darah
yang keluar dari hidung
■ Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak sianotik, tidak ada lesi
dalam mulut
■ Leher : Pembesaran tiroid (-), Pembesaran KGB leher dan
supraklavikular (-)
■ Paru
– Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris
– Palpasi : Gerakan dinding dada simetris
– Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
– Auskultasi : Suara napas vesikuler, tidak ada wheezing dan
ronkhi
■ Jantung
– Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
– Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di apex, thrill (-)
– Perkusi :
■ Batas jantung kanan: ICS IV linea parasternalis dextra.
■ Batas jantung kiri: ICS V linea axilaris anterior sinistra.
■ Batas atas jantung: ICS II linea parasternalis sinistra.
■ Pinggang jantung: ICS II linea parasternalis sinistra.
– Aukultasi : S1-S2 regular, murmur (–), gallop (–)
■ Abdomen : lihat status lokalis
■ Ekstremitas atas :
Regio kanan : akral hangat, tidak terdapat oedem
Regio kiri : akral hangat, tidak terdapat oedem
■ Ekstremitas bawah :
Regio kanan : akral hangat, tidak terdapat oedem
Regio kiri : akral hangat, tidak terdapat oedem
■ Genitalia : Tidak tampak kelainan
STATUS LOKALIS

■ Regio : Inguinal dextra


■ Inspeksi : distensi (-),tampak benjolan di inguinal dextra,
warna benjolan sama dengan kulit sekitar, dan tidak terdapat
tanda-tanda radang.
■ Palpasi : defans muskular (-), nyeri tekan (-) pada benjolan,
teraba massa dengan konsistensi kenyal yang keluar saat pasien
mengedan / batuk, nyeri di regio inguinal dextra.
■ Auskultasi : bissing usus normal
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil
Hematologi
Hemoglobin 11,6 gr/dl
Leukosit 5.400 sel/mm3
Trombosit 427.000 sel/mm3
Hematokrit 35 %
Eritrosit 4,44 juta sel/mm3
BT 2 menit
CT 6 menit
Kimia klinik
GDS 108 mg/dl
Imunologi & Serologi
Negatif
Antigen SAR-COV-19
RESUME MEDIS

■ Pasien datang ke poli bedah umum RS PTPVN sekitar ±2


minggu yang lalu karena muncul benjolan pada lipat paha
kanan. Benjolan muncul pertama kali sekitar 2 tahun yang lalu.
Benjolan muncul jika berdiri dan menghilang jika berbaring.
Sebelumnya benjolan tidak pernah nyeri. 2 minggu terakhir
benjolan dirasakan semakin membesar dan nyeri.
■ Pasien sering mengejan saat BAB, karena konsistensi yang
keras. BAB biasanya 2 hari sekali. Pasien tidak merasa mual,
tidak muntah, tetapi masih bisa kentut. BAK tidak ada keluhan.
RESUME MEDIS

■ Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kelainan di abdomen regio


Inguinal dextra teraba massa dengan konsistensi kenyal yang
keluar saat pasien disuruh mengedan / batuk dan terdapat nyeri
yang timbul tiba-tiba pada lipat paha kanan. Pada pemeriksaan
penunjang tidak didapatkan kelainan yang berarti. Pasien telah
di rencanakan untuk di lakukan operasi pada hari Selasa, tgl 05
juli 2022 pukul 17.00 wib di RS PTPN Subang.
DIAGNOSIS KERJA

Hernia Inguinal Lateralis Dextra


DIAGNOSA BANDING

■ Hernia femoralis
■ Lipoma pada spermatic cord
■ Tumor
PENATALAKSANAAN
Tatalaksana di ruangan
■ Ivfd KAEN 1B 20 tpm
■ Inj. Ceftriaxone 1 gr iv jam
15.00 wib
■ Paracetamol tab 500mg po
malam
■ Xray, EKG
■ Cek Lab, Swab ag
■ Rencana operasi tgl 5/7/22,
jam 17.00 wib
■ Puasa jam 09.00 wib
Tanggal S,O,A Pdx,Ptx.
Tgl. S: nyeri pada lipat paha kanan, mual (-), Ptx.
05/07/22 muntah (-), BAB dan BAK lancar. -Ivfd KAEN IB 20 tpm
O: TD: 110/70mmHg, Nadi: 97 x/m, suhu: -inj.ceftriaxone 1 gr iv
36,9°C, RR: 22x/m. -pct tab 500mg po
Status generalis: dbn -Rencana operasi jam 17.00 wib
Status lokalis: benjolan pada inguinal dextra, -puasa jam 09.00 wib
teraba massa kenyal, nyeri (+)
A: HIL Dextra
Tgl. S: nyeri pada daerah post operasi, mual (-), Ptx. Post op
06/07/22 muntah (-),BAB (-),flatus (+), keluhan lain (-). -Ivfd KAEN 1B 20 tpm
O: TD: 130/75mmHg, Suhu: 36,5°C, Nadi: 87 -Inj. Ceftriaxone 2x1 gr iv
x/m, RR: 20x/m -Inj. Ketorolac 2x1 amp iv
Status generalis: dbn - Aff kateter
Status lokalis: pada inguinal dextra luka
operasi tertutup verban  rembesan Edukasi
perdarahan (-) -Diet lunak
A: HIL Dextra POD1 -Mobilisasi (latihan ½ duduk)

Tgl. S: nyeri pada daerah post operasi, mual (-), Ptx.


07/07/22 muntah (-),BAB (+),flatus (+), keluhan lain Rencana KRS
(-). Terapi di rumah:
O: TD: 120/70mmHg, Nadi: 110x/m, RR: 22 -Po. Antibiotik dan analgetik
x/m. Suhu :36,6°C -Kontrol ulang luka
Status generalis: dbn
Status lokalis: pada inguinal dextra luka
operasi tertutup verban  rembesan
perdarahan (-)
A: HIL Dextra POD2
PROGNOSIS

■ Ad Vitam : Bonam
■ Ad Fungsionam : Bonam
■ Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

■ Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga


melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang
bersangkutan. Hernia paling sering terjadi Pada diding abdomen,
pada daerah yang aponeurosis dan fasianya yang tidak
dilindungi oleh otot. Terutama regio inguinal, femoralis,
umbilical, linea alba dan bagian bawah linea semilunaris.
ANATOMI
HERNIA INGUINALIS
• Secara patofisiologi dibagi menjadi :

Perbedaan HIL (indirect hernia) HIM (direct hernia)

Patogenesis Kelemahan anulus internus Kelemahan pada dinding perut


sehingga organ masuk ke dlm karena suatu sebab tertentu
kanalis inguinalis biasanya pada segitiga
hasselbach

Usia Umumnya muda Biasanya lebih tua

Leher kantong Sempit Lebar

Anatomis Di atas vassa epigastrika Di bawah vassa epigastrika


inferior inferior
KLASIFIKASI

Berdasarkan Berdasarkan klinis: Berdasarkan arah:


terjadinya: • Hernia reponible • Hernia externa
• Hernia kongenital • Hernia irreponible • Hernia interna
• Hernia didapat • Hernia inkarserata
• Hernia strangulata
ETIOLOGI
■ adanya procesus vaginalis yang terbuka
■ peninggian tekanan dalam rongga perut
– Bersin
– Mengangkat benda berat
– Mengejan
– Batuk kronis
– BPH
■ kelemahan dinding otot perut
– Usia
– Obesitas
– Hamil
– Kongenital
PATOFISIOLOGI
Peningkatan tekanan
Kelemahan otot dinding
Intraabdomen:
abdomen:
• Batuk
• Obes
• Bersin
• Hamil
• Mengejan
• kongenital
• Angkat berat

Isi rongga abdomen (usus) melewati Isi rongga abdomen


dinding inguinal melalui anulus
inguinal
Canalis inguinalis

Menonjol ke facia transversalis Masuk ke kanal

Masuk ke skrotum menjadi


Keluar pada cincin kanal penunjolan keluar

Obstruksi sal.
Teraba intestinal
benjolan
Bendungan vena  edema 
suplai terhambat iskemik 
nekrosis
Nyeri
akut
pembedahan
Nekrosis/gangren
Obstruksi usus pada
Gejala/tanda pada hernia
hernia inkarserata
strangulata
Nyeri Kolik Menetap

Suhu badan Normal Normal/meninggi

Denyut nadi Normal/meninggi Meninggi/tinggi


sekali
Leukosit Normal Leukositosis

Sakit Sedang/berat Berat sekali/toksik


DIAGNOSIS

Benjolan di lipat paha timbul saat melakukan kegiatan yang


meningkatkan tekanan intraabdomen dan hilang jika
berbaring (reponible)

ANAMNES Nyeri atau perasaan tidak enak pada epigastrium atau


paraumbilikal jika segmen usus masuk ke kantong hernia
A HIL
Mual, muntah, gejala obstruksi usus jika telah terjadi
inkarserata atau stragulasi
PEMERIKSAAN FISIK

INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTASI

• ditemukan • Dengan • Bila • Didapatkan


benjolan pemeriksaan ditemukan suara bising
lunak di lipat tambahan perut usus pada
paha yang • Ziemen hipertympani benjolan jika
berjalan dari • Thumb maka harus isi hernia
lateral ke • Finger dicurigai adalah usus
medial pada kemungkinan
regio hernia
inguinalis stragulata
PEMERIKSAAN FINGER
TEST
■ Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
■ Dimasukkan lewat skrortum melalui
anulus eksternus ke kanal inguinal.
■ Penderita disuruh batuk:
■ Bila impuls diujung jari berarti Hernia
Inguinalis Lateralis.
■ Bila impuls disamping jari Hernia
Inguinnalis Medialis.
PEMERIKSAAN ZIEMEN TEST
■ Posisi berbaring, bila ada benjolan
masukkan dulu (biasanya oleh
penderita).
■ Hernia kanan diperiksa dengan tangan
kanan.
■ Penderita disuruh batuk bila
rangsangan pada :
■  jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
■  jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.
■  jari ke 4 : Hernia Femoralis.
PEMERIKSAAN THUMB
TEST
■ Anulus internus ditekan
dengan ibu jari dan penderita
disuruh mengejan
■ Bila keluar benjolan berarti
Hernia Inguinalis medialis.
■ Bila tidak keluar benjolan
berarti Hernia Inguinalis
Lateralis.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Leukosistosis  tanda strangulasi
Lab • SE, BUN, CR tinggi  akibat muntah
yang menyebabkan dehidrasi

• USG: untuk membedakan massa pada


Radiologi pelipatan paha atau dinding abdomen
dan untuk membedakan
pembengkakan pada testis
DIAGNOSA BANDING

■ Lipoma
■ Limfadenitis
■ Cold abses
■ Tumor testis
■ Torsio testis
■ Hidrokel
PENATALAKSANAAN

Dewasa 
Anak 
herniotomi
herniotomi
dan herniorafi
PENATALAKSANAAN

■ HERNIOTOMI
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai
ke lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada
perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat
setinggi mungkin lalu dipotong.
PENATALAKSANAAN

■ HERNIOPLASTI
Tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Metode Bassini  memperkecil anulus inguinalis internus
dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia
transversa, dan menjahitkan pertemuan m. tranversus internus
abdominis dan m. oblikus internus abdominis yang dikenal
dengan nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale poupart.
PENATALAKSANAAN

■ HERNIORRAPHY
 TENSION FREE REPAIR WITH MESH
Cara hampir sama dgn teknik bassini namun tidak menjahit
lapisan facia untuk memperbaiki defect, tapi dengan
menempatkan sebuah protesis, mesh yg tidak diserap. Mesh ini
akan memperbaiki defect tanpa menimbulkan tegangan dan
ditempatkan disekitar facia
KOMPLIKASI

■ Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang
akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel, atau peritonitis
jika terjadi hubungan dengan rongga perut.
PROGNOSIS

■ Pada penanganan dan diagnosis yang tepat sangat baik.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai