REFLEKSI KASUS
RS Bhayangkara Makassar
Pembimbing Klinik
dr. Reeny Purnamasari, Sp.B, M.Kes
Identitas Pasien
• Nama : Ny. R
• Umur : 27 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl. BTN pelita asri blok H1 No.5
• Agama : Islam
• Suku : Bugis
• Pekerjaan : IRT
Anamnesis
Pasien datang ke UGD RS. Bayangkara dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Pada awalnya nyeri
dirasakan di ulu hati kemudian nyeri berpindah ke kanan bawah, nyeri dirasakan
terus-menerus menetap seperti ditusuk, nyeri dirasakan semakin lama makin
memberat apabila perut ditekan dan digerakkan. Nyeri bertambah ketika pasien
membungkuk dan membaik ketika pasien diam dan beristirahat, sehingga pasien
susah beraktivitas. Pasien juga mengeluhkan nafsu makan menurun. mual ada,
muntah ada 1x isi makanan. Demam hari ini tidak ada, riwayat demam ada 1 hari
sebelum masuk rumah sakit, batuk tidak ada, BAB dan BAK kesan normal.
Riwayat pengobatan dengan paracetamol tablet.
ANAMNESIS
Regio Abdomen
• Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
• Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
• Palpasi : Nyeri tekan Mcburney (+) blumberg sign (+), rovsing sign (+), defans
muscular (-), obturator sign (-), hepar dan lien tidak teraba
• Perkusi : timpani seluruh regio abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hasil Nilai normal
Leukosit 17.40 x 103/uL 4.00 – 10.00
HCT 37,8 % 37,0 – 54.0
HB 12,4 g/dL 11.0 – 16.0
RBC 4,70 x 106/uL 4.0 – 5,50
PLT 407 x 103/uL 150 - 400
Neutrofil 14.10 x 103/uL 2.00 – 7.00
CT : 7.30’’ Skor Alvarado :
BT : 2.00’’ Nyeri ke LRQ (1) Demam (0)
GDS : 146 mg/dL Nafsu makan menurun(1) Leukositosis (1)
HBsAg : Non Reaktif Mual dan muntah (1) Neutrofil meningkat (1)
Nyeri lepas (1)
Nyeri tekan LRQ (2)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG Abdomen :
Hepar : ukuran dan echo parenkim normal. Tidak tampak dilatasi vaskuler
dan bile duct
GB : ukuran normal, batu (-)
Pancreas dan spleen : ukuran dan echo parenkim normal.
Ginjal kanan : ukuran dan diferensiasi corticomedullary normal. Batu (-)
Ginjal kiri : ukuran dan diferensiasi corticomedullary normal. Batu (-)
V.U : ukuran normal, batu (-)
Mc Burney area : tampak struktur tubular yang tidak terkompresi
Kesan : Appendicitis Akut
APPENDISITIS AKUT
Tatalaksana
UGD
- IVFD RL 20 tpm
- Ceftriaxone 1 gr/12j/iv
- Ranitidin 1 amp/12 jam/iv
Tindakan operasi
Tindakan operasi
Prognosis
Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
GEJALA KLINIS
KASUS PEMBAHASAN
• Nyeri perut kanan bawah seperti tertusuk tusuk • Nyeri abdomen regio kanan bawah
• Nyeri dirasakan dari bagian ulu hati ke kanan bawah • Demam
• Demam ada 1 hari SMRS
• Mual dan muntah
• Mual ada, muntah ada 1x isi makanan
• Anoreksia
• Nafsu makan menurun
• Nyeri menjalar dari bagian epigastric ke regio
• BAB dan BAK normal
kanan bawah
PEMERIKSAAN FISIK
KASUS PEMBAHASAN
Status Generalis • Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya
Tekanan darah : 120/80 mmHg peningkatan suhu >37,5 C
Nadi : 75 x/menit • Pemeriksaan abdomen yang dapat dilakukan pada app
Pernapasan : 20x/menit yaitu : Mc Burney sign, Rovsing sign, Psoas sign ,
Obturator sign
Suhu : 36,8 C
• Penilaian Alvarado score untuk menunjang diagnosis
Status Lokalis (Regio Abdomen)
app yaitu terdiri dari : nyeri kuadran kanan bawah,
• Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
nyeri menjalar, anoreksia, muntah, peningkatan suhu,
• Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
nyeri tekan, leukositosis, peningkatan neutrofil.
• Palpasi : Nyeri tekan Mcburney (+) blumberg sign
Semakin tinggi skor maka semakin tinggi resiko app.
(+), rovsing sign (+), defans muscular (-), obturator Skor >8 di indikasikan terapi operatif
sign (-), hepar dan lien tidak teraba
• Perkusi : timpani seluruh regio abdomen
Alvarado Score : 8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KASUS PEMBAHASAN
KASUS PEMBAHASAN
• Pemberian analgetik, antipiretik dan antiemetik jika
• IVFD RL 20 tpm
diperlukan..
• Ceftriaxone 1 gr/12j/iv
• Pemberian antibiotik spektrum luas dapat diberikan
• Ranitidin 1 amp/12 jam/iv pada appendisitis tanpa komplikasi dengan durasi -/+
10 hari.
• Nama : Ny. RA
• Umur : 32 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Wiraswasta
ANAMNESIS
Keluhan utama : Benjolan pada anus
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada anus kurang lebih 1 bulan yang lalu,
benjolan tidak dapat dimasukkan kembali dengan jari pasien. Terasa nyeri saat mengejan
dan duduk terlalu lama. Pasien mengeluhkan susah BAB dan keluhan keluar darah segar saat
buang air besar. Sejak usia 17 tahun pasien merasa ada benjolan yang keluar saat pasien BAB
maupun mengejan tetapi benjolan tersebut masih bisa masuk Kembali ke dalam anus. Pada
tahun 2019 benjolan tersebut tidak bisa masuk Kembali ke anus dan pernah dilakukan
operasi di tahun 2019. Pasien memiliki kebiasaan jarang mengkonsumsi sayur, buah –
buahan dan jarang minum air putih. Pasien sering mengonsumsi makanan berlemak dan
pedis.
Anamnesis
2. Palpasi: didapatkan benjolan teraba kenyal, nyeri tekan (+), benjolan tidak dapat dimasukkan
dengan jari
Pada pemeriksaan rectal toucher, Tonus spinchter ani (+), mukosa rectum licin permukaan
tidak berbenjol. Sarung tangan feses (+), darah (-), lendir (-)
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematologi Hasil
WBC 8,40 x 103/uL
RBC 4,24 x 106/uL
HB 8,3 g/dL
HCT 29,0%
MCV 68,4 fL
MCH 19,6 pg
MCHC 28,6 g/dL
PLT 364 x 103/uL
GDS : 93 mg/dl
DIAGNOSA KERJA
HEMOROID GRADE IV
Tatalaksana
Tindakan operatif :
Hemoroidektomy
• Prolapse hemorrhoidalis
• Pendarahan rektal.
PEMERIKSAAN FISIK
KASUS PEMBAHASAN
Inj Ketorolac 30 mg/8 jam/iv mengakibatkan kontraksi vena, menurunkan ekstravasasi dari kapiler dan
menghambat reaksi inflamasi terhadap prostaglandin
Inj Ranitidin 1 amp/12 jam/iv
Tindakan invasif : rubber band ligation, skleroterapi, terapi laser infared
Opilax syrup 3x1
coagulation (IRC)
Tindakan
Hemoroidektomy
TERIMA KASIH