APENDISITIS AKUT
Dede Kurniawan
1711901035
Pembimbing :
dr. Lasmaria Flora, Sp.An, M.Kes
ANESTESI REGIONAL
lokal sistemik
• Abses • Anafilaktik syok
• Hematom • Menggigil
• Nekrosis • Mual muntah
• Nyeri tempat suntikan • Hipotensi
• bradikardi
• Bupivacaine (Marcaine). 0.5% hyperbaric (heavy). Bupivacaine
memiliki durasi kerja 2-3 jam
• Lignocaine (Lidocaine/Xylocaine). 5% hyperbaric (heavy),
dengan durasi 45-90 minutes.
• Cinchocaine (Nupercaine, Dibucaine, Percaine, Sovcaine).
0.5% hyperbaric (heavy) sama dengan bupivacaine.
• Amethocaine (Tetracaine, Pantocaine, Pontocaine, Decicain,
Butethanol, Anethaine, Dikain).
• Mepivacaine (Scandicaine, Carbocaine, Meaverin). A 4%
hyperbaric (heavy) sama dengan lignocaine.
1. Buat pasien membungkuk maximal agar processus spinosus mudah
teraba. Posisi lain adalah duduk
2. Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua garis Krista
iliaka, misal L2-L3, L3-L4, L4-L5. Tusukan pada L1-L2 atau
diatasnya berisiko trauma terhadap medula spinalis
3. Sterilkan tempat tusukan dengan betadine atau alkohol.
4. Cara tusukan median atau paramedian.
DEFINISI
• Hiperplasia limfoid
• Fekalith
• Benda asing
Obstruksi • Parasit
• Striktur inflamasi
MANIFESTASI KLINIS
Deskripsi Skor
Gejala Perpindahan nyeri dari ulu 1
hati ke perut kanan bawah
Mual – muntah 1
Anoreksia 1
Tanda Nyeri di perut kanan bawah 2
Nyeri lepas 1
Skala Alvarado Demam >37,5◦C 1
Laboraturium Leukositosis (>10.000/mm3) 2
Deviasi ke arah kiri (Netrofil 1
Total >75%) 10
Keterangan skor:
1 – 4 = sangat mungkin bukan apendisitis akut
5 – 7 = sangat mungkin apendisitis akut
8 – 10 = pasti apendisitis akut
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Keluhan utama tersering : sakit perut
• Nyeri konstan pada periumbilikalis atau epigastrium secara tiba-
tiba dan dapat memburuk dalam waktu beberapa jam
• Mual, muntah dan anoreksia terjadi lebih dari 50% kasus
• Nyeri melokalisasi di kuadran kanan bawah dekat titik McBurney.
Pemeriksaan fisik
• Demam >38◦C disertai takikardi
• Pemeriksaan abdomen : nyeri lokal dan kekakuan otot setelah nyeri
terlokalisir di fossa iliaka kanan.
• Adanya Sign
1. Resusitasi cairan
2. Antibiotik
a. Ampisilin-sulbaktam 200 mg/kg/hari IV / IM, bagi tiap 6 jam.
b. Piperacillin-Tazobactam 200-300 mg/kg/hari IV, bagi tiap 6-8 jam.
c. Tikarsilin-klavulanat 200-300 mg/kg/hari IV bagi tiap 4-6 jam, atau
d. Cefoxitin 80-160 mg/kg/hari IV dibagi 6-8 jam.
3. Apendektomi
e. Ampisilin 200 mg/kg/hari IV dibagi tiap 6 jam ditambah gentamisin 3-
7,5 mg/kg/hari IV/IM dibagi tiap 8 jam ditambah klindamisin 20-40
mg/kg/hari IV tiap 6-8 jam atau
PROGNOSIS
- Baik
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. S
• Umur : 41 tahun
• Berat badan : 60 kg
• Tinggi badan : 160 cm
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Kotto Tuo Barat
• Agama : Islam
• Pekerjaan : IRT
• Tanggal masuk RS : 06-06-2018
• No. RM : 159686
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah yang memberat sejak 1 hari
yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang:
• Pasien datang ke IGD RS Bangkinang dengan keluhan
nyeri hebat pada perut kanan bawah yang bersifat
menetap sejak 1 hari yang lalu. 5 hari yang lalu,
keluhan nyeri dirasakan pada daerah atas pusar, yang
terasa hilang timbul namun tidak mengganggu aktivitas
sehari-hari. Keluhan dirasakan tiba-tiba, nyeri yang
dirasakan tidak membaik dengan perubahan posisi,
selain itu pasien juga mengeluhkan mual namun tidak
sampai muntah. 3 hari yang lalu, pasien mengalami
demam namun membaik setelah meminum obat. Pasien
mengeluhkan kehilangan nafsu makan dan untuk
Keluhan batuk, pilek, dan sesak nafas disangkal oleh
pasien. Sedangkan BAK dan BAB dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Riwayat penyakit hipertensi : disangkal
• Riwayat penyakit DM : disangkal
• Riwayat penyakit alergi obat dan makanan : disangkal
• Riwayat penyakit asma : disangkal
• Riwayat operasi sebelumnya : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
• Riwayat penyakit hipertensi : disangkal
• Riwayat penyakit DM : disangkal
• Riwayat penyakit alergi : disangkal
• Riwayat penyakit asma : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Generalis • Kepala
KU : Tampak Sakit Sedang Mata : Konjungtiva anemis-/-, Sklera
Kesadaran : Composmentis ikterik-/-
• Paru : • Jantung :
• Inspeksi: bentuk dada normal, • Inspeksi: iktus cordis tidak
gerakan dada simetris kanan-kiri, terlihat
retraksi dinding dada (-) • Palpasi : iktus cordis teraba
• Palpasi : vokal fremitus • Perkusi : batas jantung kanan
simetris kanan dan kiri di SIC 4 linea parasternalis
• Perkusi : sonor di seluruh dextra, batas jantung kiri di SIC 4
lapang paru linea midclavicularis sinistra.
• Auskultasi: Vesikuler (+/+), Ronkhi • Auskultasi: BJ I & II reguler,
(-/-), Wheezing (-/-) murmur (-), gallop (-)
• Ekstremitas: CRT < 2 detik, akral
hangat, edema tungkai (-/-)
• Genetalia: Tidak diperiksa
Status lokalis
• Abdomen :
• Inspeksi : Perut datar, darm countur (-), darm stefung (-), distensi (+)
• Palpasi : Nyeri tekan Mc burney (+), psoas sign (+), obturator sign (+),
Rovsing sign (-)
• Perkusi : Timpani, nyeri ketok abdomen regio iliaca dextra (+)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Alvarado skor : 8
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
•Persiapan Anestesi
•Informed concent
•Puasa
•Pemasangan IV line
•Dilakukan pemasangan monitor tekanan darah,
nadi dan saturasi O2
Penatalaksanaan Anestesi • Medikasi post operatif:
• Premedikasi : Tramadol 200 mg
Ondansetron 4 mg Ketorolac bolus 30 mg
• Pasien dalam posisi duduk tegak dan kepala menunduk, dilakukan desinfeksi
di sekitar daerah tusukan yaitu di regio vertebra lumbal 4-5. Dilakukan
Subarachnoid blok dengan jarum spinal, pada regio vertebra lumbal 4-5
dengan tusukan paramedian.
• LCS keluar (+) jernih
• Respirasi : Spontan
• Posisi : Supine
• Jumlah cairan yang masuk :
Kristaloid = 1500 cc (RL 3)
Perdarahan selama operasi = ± 100 cc
• Pemantauan selama anestesi :
• Tanggal operasi : 7 Juni 2018
• Jam rencana operasi : 14.00 WIB
• Mulai operasi : 14.05 WIB
• Selesai operasi : 11.55 WIB
Waktu Tekanan Saturasi oksigen Nadi
• darah
14.05 130/90 mmHg 100% 100 x/ Menit