Anda di halaman 1dari 12

BAGIAN ILMU BEDAH LAPORAN KASUS

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER November 2022


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
HALAMAN JUDUL

HERNIA INCISIONAL

Disusun Oleh :
Sri Ainun Zainal Siddiq
11120202085

Dokter Pendidik Klinik :


dr. Muh. Rizal Tjaddi Aman, Sp.B., FINACS

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa :

Nama : Sri Ainun Zainal Siddiq

Stambuk : 111 2020 2085

Judul : Hernia Incisional

Telah menyelesaikan tugas laporan kasus berjudul “Hernia Incisional”

dan telah disetujui serta dibacakan dihadapan dokter pendidik klinik dalam

rangka tugas kepaniteraan klinik pada Bagian Ilmu Bedah Fakultas

Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Makassar, 23 November 2022

Menyetujui,
Dokter Pendidik Klinik Penulis

dr. Muh. Rizal Tjaddi Aman, Sp.B., FINACS Sri Ainun Zainal Siddiq

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan

Karunia-Nya serta salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad

SAW beserta sahabat dan keluarganya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan kasus ini dengan judul “Hernia Incisional”

sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di

Bagian Ilmu Bedah.

Selama persiapan dan penyusunan laporan kasus ini rampung,

penulis mengalami kesulitan dalam mencari referensi. Namun berkat

bantuan, saran, dan kritik dari berbagai pihak akhirnya telaah jurnal ini

dapat terselesaikan serta tak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian tulisan ini.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan kasus ini terdapat

banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran dalam laporan kasus ini. Saya

berharap sekiranya laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi semua.

Aamiin.

Makassar, 23 November 2022

Hormat Saya,

Penulis
iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
BAB I............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................3

2.1. Identitas Pasien.............................................................................3

2.2. Anamnesis.....................................................................................3

2.3. Pemeriksaan Fisis.........................................................................4


2.3.1. Status Generalis........................................................................4
2.3.2. Status Lokalis.............................................................................5

2.4. Pemeriksaan Penunjang...............................................................5

2.5. Diagnosis Kerja..............................................................................7

2.6. Penatalaksanaan...........................................................................7
BAB III KESIMPULAN.................................................................................9

1
BAB I

PENDAHULUAN

Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian

lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia terdiri atas cincin,

kantong, dan isi hernia. Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas hernia

bawaan atau kongenital dan hernia dapatan atau akuisita. Berdasarkan

letaknya, hernia diberi nama sesuai dengan lokasi anatominya, seperti

hernia diafragma, inguinal, umbilikalis, femoralis, dll. Sekitar 75% hernia

terjadi di sekitar lipat paha, berupa hernia inguinal direk, indirek, serta

hernia femoralis.

Hernia insisional adalah komplikasi umum dari sayatan laparotomi

dan beban kesehatan utama. Penatalaksanaan hernia insisional sangat

menantang dan kompleks. Kegiatan ini meninjau optimasi pra operasi,

teknik untuk perbaikan, penggunaan mesh, dan komplikasi perbaikan

hernia insisional dan menyoroti beberapa strategi untuk mengurangi

tingkat hernia insisional.

2
BAB II

LAPORAN KASUS

2.1. Identitas Pasien

Nama : Ny. R

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 59 Tahun

Agama : Islam

No. RM : 225113

Tanggal MRS : 15 Oktober 2022

2.2. Anamnesis

Keluhan Utama : Benjolan pada perut bekas operasi

Anamnesis Terpimpin : Pasien datang ke RS Bahayangkara

Makassar dengan keluhan benjolan pada perut bagian tengah tepat di

daerah bekas operasi. Benjolan dirasakan sejak ± 1 tahun yang lalu.

Awalnya benjolan terba kecil namun semakin lama semakin besar.

Awalnya benjolan dirasakan hilang timbul, timbul ketika pasien berdiri

lama, batuk maupun saat beraktivitas. Saat ini benjolan tidak dapat

masuk sendiri saat berbaring maupun ketika didorong dengan tangan.

Pasien mengeluhkan nyeri pada benjolan, terutama saat batuk.

Pasien juga mengeluh nyeri dan rasa tidak nyaman pada daerah ulu

hati. Mual ada, muntah ada frekuensi >5x isi makanan dan air. BAB

terakhir 4 hari sebelum masuk rumah sakit. BAK kesan lancar.

Keluhan lain seperti demam, sakit kepala, pusing disangkal. Riwayat

3
kebiasaan diurut pada benjolan tersebut disangkal pasien. Nafsu

makan pasien baik dan tidak ada penurunan berat badan.

Riwayat penyakit dahulu :

- Riwayat Appendektomi tahun 2019

- Riwayat Laparatomi dengan pemasangan mesh tahun 2020

Riwayat penyakit keluarga : Riwayat keluarga tidak ada yang

mengalami hal yang sama.

2.3. Pemeriksaan Fisis

2.3.1. Status Generalis

Keadaan Umum : Sakit sedang / Composmentis / Gizi Baik

Tanda-tanda Vital

 Tekanan darah : 140/70 mmHg

 Denyut Nadi : 80x/menit

 Pernapasan : 20x/menit

 Suhu : 36,8oC

 SpO2 : 99%

Kepala : Normocephal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Thoraks :

 Paru : Vesicular, ronkhi (-/-), wheezing (-/-).

 Jantung : BJ I/II murni reguler. Gallop (-/-), murmur (-/-).

Abdomen :

 Inspeksi : distended

 Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal


4
 Perkusi : Pekak.

 Palpasi : Teraba Massa konsistensi padat dan kenyal pada

perut

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-).

2.3.2. Status Lokalis

Regio Absomen

 Inspeksi : terdapat bekas jahitan pada regio umbilical disertai

benjolan bentuk lonjong pada daerah tengah perut.

 Auskultasi : Terdengar bunyi peristaltik usus.

 Perkusi : Pekak

 Palpasi : Teraba benjolan konsistensi padat dan kenyal,

nyeri tekan ada di seluruh regio abdomen.

2.4. Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin (15/10/2022)

Hasil Nilai Rujukan Satuan

WBC 10.40 4.0 – 10.0 103/uL

RBC 5.07 4.10 – 5.50 106/uL

HGB 13.1 11.0 – 16.0 g/dl

HCT 40.1 37.0 – 54.0 %

MCV 79.1 80 – 100 fL

MCH 25.8 27.0 – 34.0 pg

MCHC 34.3 31.0 – 37.0 g/dl

PLT 390 150-400 103/uL


5
Kimia Darah (16/10/2022)

- GDS : 164 mg/dl

- Ureum : 13 mg/dl

- Kreatinin 0,5 mg/dl

- SGOT : 23 U/l

- SGPT : 32 U/l

USG Abdomen (17/10/2022)

- Hepar : Echo parenkim meningkat

- GB : Ukuran normal, batu (-)

- Pancreas dan spleen : ukuran dan echo parenkim normal

- Kedua ginjal : ukuran dan deferensiasi corticomedullary normal.

PCS tidak dilatasi. Batu (-)

- V.U : Ukuran Normal, batu (-)

- Tampak defect dinding abdomen dengan loop usus di dalamnya

Kesan :

- Fatty Liver

- Hernia Incisional

Foto Thoraks PA (19/10/2022)

- Corakan bronchovascular kedua paru dalam batas normal

- Cor dalam batas normal, aorta kalsifikasi

- Kedua sinus dan diafragma baik

6
- Tulang-tulang intak

Kesan : Atherosclerosis Aortae

2.5. Diagnosis Kerja

Hernia Incisional

2.6. Penatalaksanaan

Dilakukan prosedur herniorrhapy (17/10/2022)

Penonjolan hernia pada abdomen di daerah sekitar bekas operasi

Eksplorasi hernia

7
Mengembalikan isi (omentum) yang keluar pada rongga peritoneum

Hernia dibebaskan

Post-operatif
8
BAB III

KESIMPULAN

Hernia insisional merupakan hernia yang terjadi pada daerah yang

mengalami kelemahan yang disebabkan oleh luka operasi yang belum

sembuh secara sempurna. Dengan kata lain, telah terjadi gap abdominal

baik dengan atau tanpa adanya penonjolan pada area postoperatif yang

dapat dipersepsikan atau dipalpasi dengan pemeriksaan klinis maupun

pencitraan.

Faktor terkait penyakit termasuk lokasi sayatan, waktu, dan urgensi

prosedur, komplikasi, dan penyakit yang mendasari memainkan peran

penting dalam terjadinya hernia insisional. Operasi darurat, sayatan garis

tengah, infeksi, dan operasi perut akut dikaitkan dengan insiden yang

lebih tinggi dari perkembangan hernia insisional. Infeksi luka, khususnya,

merupakan faktor risiko yang umumnya terkait dengan hernia insisional.

Tanda pertama yang biasanya muncul dan menjadi perhatian

pasien adalah munculnya benjolan asimtomatik di area sayatan operasi.

Seiring berjalannya waktu, hernia ini membesar dan menjadi nyeri dengan

gerakan atau batuk.

Evaluasi lengkap hernia insisional termasuk memastikan diagnosis,

menentukan ukuran defek, mengidentifikasi isi hernia, dan menilai rongga

perut untuk merencanakan perawatan bedah pada hernia kompleks.

Pencitraan CT scan berguna untuk mendapatkan rincian ini.

Anda mungkin juga menyukai