UNIVERSITAS HASANUDDIN
Disusun Oleh:
Firda Ervinawati
C014202010
RESIDEN PEMBIMBING
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : C014202010
2
Supervisor Pembimbing Residen Pembimbing
dr. Nuraeni Abidin, SpOG(K), Subsp. Obginsos dr. Dwicky Limbersia Aries
Mengetahui,
3
SURAT KETERANGAN PEMBACAAN LAPORAN KASUS
NIM : C014202010
Pukul : 19.30-21.00
Nilai :
dr. Nuraeni Abidin, SpOG(K), Subsp. Obginsos dr. Dwicky Limbersia Aries
4
Mengetahui,
5
DAFTAR HADIR PEMBACAAN LAPORAN KASUS
Pukul : 19.30-21.00
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
6
Supervisor Pembimbing Residen Pembimbing
dr. Nuraeni Abidin, Sp.OG(K), Subsp. Obginsos dr. Dwicky Limbersia Aries
7
BAB I
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. M
Agama : Islam
No RM : 235100
1.2. Anamnesis
a. Keluhan Utama
Pasien datang ke RS Ibnu Sina dengan keluhan perdarahan pada jalan lahir
Keluhan disertai dengan nyeri perut. Darah yang keluar berupa darah menggumpal
berwarna merah hingga kecoklatan dengan frekuensi ganti pembalut 5-6 kali dalam
sehari. Tidak dijumpai lendir pada darah. Nyeri saat koitus tidak ada. Riwayat
keputihan tidak ada. Pasien mengeluhkan rasa mudah lelah saat melakukan aktivitas.
Penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan tidak ada. BAB dan BAK kesan
normal.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat trauma dan infeksi tidak ada. Hipertensi tidak ada, diabetes mellitus tidak
ada, asma dan alergi tidak ada.
Hipertensi tidak ada, DM tidak ada, Asma tidak ada, Alergi tidak ada.
e. Riwayat Haid
Menarche : 16 Tahun
Lamanya : 14 Hari
Dismenorhoe : Ada
f. Riwayat Pernikahan
g. Riwayat Persalinan
- - - - - - - -
h. Riwayat KB
Keluhan :-
Lamanya Pemakaian :-
a. Status Generalis
b. Tanda Vital
Nadi : 77 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,7oC
c. Status Gizi
Berat badan : 71 kg
Kepala : Normocephal
Abdomen : Peristaltik ada kesan normal. Hepar dan lien tidak teraba
e. Status Ginekologi
Pemeriksaan Luar
● Inspeksi
Bentuk : Datar
● Palpasi
MT : `Tidak ada
Pemeriksaan Dalam
● Porsio : Licin
● OUE/OUI : Tertutup/ tertutup
Laboratorium (01/09/2022)
Jenis Nilai
Hasil Satuan
Pemeriksaan Rujukan
Darah Rutin
CT Scan (13/9/2022)
- Uterus : besar dengan massa tumor di dinding dorsal. Mixed density, loblated,
ukuran 9,1 x 8,3 x 5,1 cm.
- Hepar : bentuk, densitas parenkim dan tepi baik. Tidak tampak SOL
- Pancreas, bentuk caput, corpus dan cauda normal, ductus pancreatic normal
- Bentuk dan densitas cortex ginjal kanan dan kiri normal, tidak ada batu atau
kista didalamnya
- Tulang-tulang intak
1.6. Penatalaksanaan
➢ Drips coctail/8jam/IV
➢ Injeksi Ranitidine 50 gr/8 jam/IV
➢ Injeksi Ketorolac 30 gr/8 jam/IV
➢ Rencana Operasi Histerektomi total tanggal 01-10-2022
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Perdarahan uterus abnormal (PUA) adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan semua kelainan haid baik dalam hal jumlah maupun lamanya 1.
PUA merupakan perdarahan yang ditandai dengana adanya perubahan pada
siklus menstruasi normal baik dari interval dan panjang siklus, durasi maupun
jumlah perdarahan yang biasa terjadi pada saat tidak haid dan sementara haid
sehingga membuat penderita merasa tidak nyaman dan dapat berpotensi
mengganggu aktivitas sehari-hari2,3. Menurut Federation of Gynecology and
Obstetrics (FIGO), PUA merupakan variasi apapun dari siklus haid normal
termasuk perubahan dari regularitas dan frekuensi haid, lamanya haid atau
banyaknya kehilangan darah4.
Menstruasi dianggap normal bila terjadi dalam 22-35 hari (dari pertama
menstruasi sampai adanya onset periode menstruasi selanjutnya) dan durasi
perdarahan kurang dari 7 hari jika perdarahan kurang dari 80mL 2,5. Pola PUA
meliputi menorrhagia, polimenorrhea dan oligomenorrhea 2. Menorrhagia atau
perdarahan uterus berat bila perdarahan menstruasinya lebih dari 80mL 2.
Metrorrhagia adalah perdarahan diantara periode menstruasi 2. Polimenorrhea
adalah perdarahan yang lebih sering terjadi dalam 22 hari dan oligomenorrhea
adalah perdarahan yang kurang sering terjadi dalam 35 hari2.
B. Epidemiologi
• PUA Kronik
Merupakan terminologi untuk PUA yang telah terjadi lebih dari 3
bulan. Kondisi ini biasanya tidak memerlukan penanganan yang cepat
dibandingkan PUA akut1,5.
● Polip (PUA-P)
● Adenomiosis (PUA-A)
● Coagulopathy (PUA-C)
● Endometrial (PUA-E)
● Iatrogenik (PUA-I)
Kategori ini dibuat untuk penyebab lain yang jarang atau sulit dimasukkan
dalam klasifikasi (misalnya adalah endometritis kronik atau malformasi arteri-
vena).
E. Patofisiologi
Lapisan endometrium menerima signal dari estrogen dengan kadar yang
berfluktuasi1. Estrogen akan memicu proliferasi endometrium sehingga mencapai
ketebalan yang tidak normal dan sangat rapuh1. Pertumbuhan endometrium yang
tidak normal ini mencakup epitel, stroma dan mikrovaskuler 1. Pertumbuhan
lapisan endometrium yang hanya dipicu oleh hormon estrogen saja tanpa adanya
efek progesteron, akan memicu pertumbuhan endometrium dengan kehilangan
struktur yang berfungsi untuk menunjang stroma untuk mempertahankan
stabilitas lapisan endometrium 1. Kapiler vena pada kondisi proliferasi
endometrium yang persisten dan hiperplasia endometrium, akan meningkat,
berdilatasi dan seringkali terbentuk saluran ireguler yang tidak normal dan rapuh
sehingga mudah menyebabkan terjadinya pendarahan1.
G. Tatalaksana
Pada dasarnya tujuan penatalaksanaan pada PUA adalah memperbaiki
keadaan umum, menghentikan perdarahan, dan mengembalikan fungsi hormon
reproduksi5. Pada KUA kronis keadaan anemia ringan seringkali dapat diatasi
dengan diberikan sediaan besi, sedangkan anemia berat membutuhkan transfusi
darah5. Penghentian perdarahan dapat dilakukan dengan pemakaian hormon
steroid seks, penghambat sintesis prostaglandin, antifibrinolitik, pengobatan
dilatasi dan kuretase, dan pengobatan operatif 5. Pengembalian keseimbangan
fungsi hormon reproduksi yang meliputi siklus haid abnormal menjadi normal,
pengubahan siklus anovulatorik menjadi ovulatorik atau perbaikan suasana
sehingga terpenuhi persyaratan untuk pemicuan ovulasi5.
H. Prognosis
Sekitar 0,5% dari polip endometrium mengandung sel sel adenokarsinoma,
dimana sel-sel ini akan berkembang menjadi sel-sel kanker. Polip dapat
meningkatkan resiko keguguran pada wanita yang sedang menjalani perawatan
fertilisasi in vitro. Jika pertumbuhan polip dekat dengan saluran telur, maka akan
menjadi penyulit untuk hamil.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
6. Wise, M. R., Gill, P., Lensen, S., Thompson, J. M. D. & Farquhar, C. M. BMI
Trumps Age in Decision for Endometrial Biopsy : Cohort Study
of Symptomatic Premenopausal Women. 595–597 (2016)
doi:10.1016/j.ajog.2016.06.006.
7. Munro, M. G. et al. The two FIGO systems for normal and abnormal uterine
bleeding symptoms and classification of causes of abnormal uterine bleeding
in the reproductive years: 2018 revisions. Int. J. Gynecol. Obstet.143, 393–408
(2018).