MOLA HIDATIDOSA
Oleh :
K1B1 21056
Pembimbing :
Fakultas : Kedokteran
Oleo.
Mengetahui,
Pembimbing
ii
BAB I
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status : Menikah
Suku : Bugis
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
2. Anamnesis Terpimpin
minggu datang ke RSUD Kota Kendari dengan keluhan keluar darah dari
jalan lahir sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan
coklatan. Darah yang keluar sebanyak 3x ganti pembalut dan tidak berbau.
3
kehamilannya saat ini sangat berbeda dengan kehamilan sebelumnya.
Pasien juga mengatakan mual muntah dan nyeri ulu hati sejak 5 hari
sebelum masuk rumah sakit dengan frekuensi 3 kali sehari. Terdapat juga
test pack dan hasilnya positif hamil. Keluhan lain yang dirasakan :
pengelihatan kabur (-), kejang (-), BAB dan BAK dalam batas normal.
kedua lahir spontan dengan kehamilan cukup bulan. Anak pertama dan
4. Riwayat Alergi
6. Riwayat Pengobatan
4
7. Riwayat Operasi
8. Riwayat Psikososial
9. Riwayat Perkawinan
G3P2A0
Merache usia 11 tahun, siklus haid 26 hari, lama haid 5 hari dengan 2-3
HPHT : 21/11/2022
USG : 1 kali
13. Riwayat TT
14. Riwayat KB
Pil KB
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Sakit sedang
5
2. Status Gizi
a. BB : 51 kg
b. TB : 154 cm
3. Tanda Vital
b. Nadi : 80 x/Menit
c. pernapasan : 20 x/Menit
d. Suhu : 36,7o C
4. Status Generalisata
g. Thorax
6
h. Jantung
3) Perkusi :
i. Jantung
2. Status Ginekologis
Pemeriksan Luar :
Leopold 1 : -
Leopold 2 : -
Leopold 3 : -
Leopold 4 : -
7
DJJ : -
His : -
Pemeriksan Dalam :
Pelepasan : -
Pembukaan : -
Pendarahan : +
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
c. HB : 9,2 g/dl
d. HCT : 27,4 %
e. MCV : 85,2 fl
f. MCH : 28,7 pg
a. GDS : 71 mg/dl
b. SGOT : 35 ul
c. SGPT : 29 ul
d. Ureum : 32 mg/dl
8
3. Pemeriksaan Serologi/Imunologi (29/12/2022)
Nilai
Jenis Pemeriksaan Hasil Metode
Rujukan
Swab Ag
Negatif Negatif Immunocromatografi
HbsAg
4. Pemeriksaan USG (29/12/2022)
E. RESUME
minggu datang ke RSUD Kota Kendari dengan keluhan keluar darah dari jalan
lahir sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan bahwa
yang keluar sebanyak 3x ganti pembalut dan tidak berbau. Pasien merasa
bahwa perutnya semakin membesar sejak 5 minggu lalu tetapi seperti tidak
9
sesuai dengan usia kehamilannya, dan kehamilannya saat ini sangat berbeda
Pasien juga mengatakan mual muntah dan nyeri ulu hati sejak 5 hari
sebelum masuk rumah sakit dengan frekuensi 3 kali sehari. Terdapat juga
keluhan nyeri perut bagian bawah. Pasien sebelumnya sudah melakukan test
pack dan hasilnya positif hamil. Keluhan lain yang dirasakan : pengelihatan
kabur (-), kejang (-), BAB dan BAK dalam batas normal.
kedua lahir spontan dengan kehamilan cukup bulan. Anak pertama dan kedua
Inspeksi cembung ikut gerak nafas dan palpasi abdomen teraba massa (+),
neri tekan (+). Pemeriksaan fisis luar didapatkan tinggi fundus uteri 2 jari di
10
F. DIAGNOSA KERJA
Mola Hidatidosa
G. RENCANA TERAPI
2. Rencana Kuretase
H. PERKEMBANGAN PASIEN
N : 80x/menit - O2 2 liter
P : 20 x/menit
S : 36,70C
Pemeriksaan ginekologi : -
A : Mola Hidatinosa
22.00 WITA S : Keluar darah dari jalan lahir - Observasi TTV dan
TD : 130/90mmHg tanggal 29
11
N : 82x/menit Desember 2022
P : 22x/menit
S : 36,70C
Pemeriksaan ginekologi : -
A : Mola Hidatinosa
N : 83x/menit - Kuretase
P : 22 x/menit
S : 36,70C
Pemeriksaan ginekologi : -
A : Mola Hidatinosa
12
A : Post Kuretase - Inj Cefotaxim /12
jam
N : 80x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,70C
A : Post Kuretase H1
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENDAHULUAN1,2
kebanyakan wanita Asia dan Afrika. Angka kejadian mola di rumah sakit besar
kombinasi dari faktor lingkungan dan genetik. Usia merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi dimana mola biasanya muncul pada pasien yang
berusia muda (< 16 tahun) dan usia yang lebih tua yaitu >45 tahun. 1
Penyakit ini dibagi menjadi 2 yaitu mola hidatidosa parsial dan komplit.
kariotipe. Penyakit ini masih kurang disadari dan dimengerti oleh banyak
orang. Hal ini ditandai dengan kebiasaan penderita yang datang ke rumah sakit
dan 1 % pada mola parsial. Oleh karena hal tersebut maka dibutuhkan deteksi
dini yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan pelayanan primer melalui
14
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, serta pemahaman patofisiologi,
dan manajemen yang baik agar didapatkan hasil yang efektif dan efisien.2
B. ANATOMI3,4
lokasi dan bentuk sitologinya. Yang dimaksud vilus trofoblas adalah trofoblas
meningkat dengan cepat dan mencapai puncaknya pada minggu ke-8 sampai
ke-10 kehamilan. Pada hari ke-12 kehamilan human Placental Lactogen (hPL)
pembuluh darah berada di antara sel-sel normal. Pada awal hari ke-12 setelah
15
Gambar 1. Anatomi Plasenta
C. DEFINISI1,2
sehingga terlihat seperti buah anggur yang bergerombol. Pada mola hidatidosa
terdapat proliferasi sel trofoblas yang berlebihan dan adanya edema stroma
16
D. EPIDEMIOLOGI5,6
ditemukan angaka kejadian Mola Hidatidosa di Amerika Serikat adalah 108 per
Penyakit ini biasanya terjadi pada kebanyakan wanita Asia dan Afrika.
Cina, dan 12/1000 kehamilan di Indonesia, India, dan Turki. Di Amerika Utara
E. ETIOLOGI7
ini adalah: 1) Faktor Ovum, yang memang sudah patologik sehingga mati,
lanjut (>35 tahun) atau terlalu muda (<20 tahun), 4) Paritas tinggi, 5) Jarak
kehamilan yang terlalu dekat, 6) Faktor infeksi, 7) Sosial ekonomi rendah yang
17
F. PATOFISIOLOGI8,9,10
mesenhim vili dan terbentuklah kista-kista kecil yang makin lama makin besar,
dengan fungsi yang abnormal, dimana terjadi absorbsi cairan yang berlebihan
kematian embrio.8
ke 13 dan 21, mengalami kekurangan asam folat dan histidine, akan mengalami
Akibat kekurangan gizi ini akan menyebabkan kematian embrio dan gangguan
terjadi karena sebuah ovum yang tidak berinti (kosong), atau yang intinya tidak
18
hidatidosa ini mnyerupai kromosom seorang perempuan, yakni homozigot.
Tetapi kedua kromosom X nya berasal dari ayah dan tidak ada faktor ibu.
bersifat hidropik. Dimana terjadinya masalah saat proliferasi hingga kini belum
dapat dijelaskan secara pasti, tetapi faktor mutasi genetik diduga berperan.10
Sekitar 5-6 hari setelah konsepsi pada manusia, zigot yang terbentuk
akan berkembang menjadi blastosis. Sel perifer dari blastosis ini akan
G. KLASIFIKASI11
Pada mola komplet, secara umum vili korialis terlihat sebagai vesikel-
19
disebabkan ovum dibuahi oleh sperma haploid yang menduplikasikan
berasal adari ayah. Pada keadaan lain dapat juga terjadi pola kromosom
kepada luas plasenta yang mengalami degenerasi, tetapi janin biasanya tidak
dapat bertahan lama dan akan mati dalam rahim, walau dalam kepustakaan
ada yang melaporkan kasus mola hidatidosa parsial yang janinnya dapat
H. FAKTOR RISIKO12
1. Usia Ibu
wanita dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. Wanita
kali lipat dibandingkan wanita yang hamil pada usia lebih muda. Hal ini
20
2. Status Gizi
Status gizi berkaitan dengan tinggi badan, berat badan, dan BMI ibu
sebelum hamil dan saat hamil. Faktor gizi yang berkaitan dengan
protein. 12
3. Riwayat Obstetri
lebih besar, dan paritas ibu. Semakin tinggi paritasnya maka kehamilan
4. Etnis
21
5. Genetik
daerah kromosom yang menjadi bakal calon yaitu kromosom 19q13 dan
6. Tingkat Pendidikan
hamil tidak terpenuhi dengan baik, padahal pada keadaan hamil ibu
perkembangan janin. 12
7. Gaya Hidup
8. Kontrasepsi Oral
22
I. DIAGNOSIS11
1. Anamnesis
hari pertama haid terakhir (HPHT), riwayat gestasi, dan riwayat kehamilan
a. Perdarahan pervaginam
pada mola parsial. Hal tersebut disebabkan oleh jaringan mola yang
% pada kasus mola komplet dan 8 – 11% oada kasus mola inkomplet.
23
retensi darah. 11
c. Preeklamsia
d. Hiperemis Gravidarum
dan muntah yang berat Hal ini terjadi pada 4 % pasien dengan mola
e. Hipertiroidisme
kelenjar tiroid oleh kenaikan kadar hCG atau dari thyroid stimulating
f. Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan namun tidak
.......selalu11
24
g. Amenorea dengan durasi berbeda-beda diikuti perdarahan ireguler. 11
2. Pemeriksaan Fisik
sampai ekstremitas : 11
a. Inspeksi
b. Palpasi
2) Tidak teraba bagian bagian janin dan ballotement, juga gerakan janin
dan fundus uteri turun lalu naik lagi karena terkumpulnya darah
baru.
c. Auskultasi
d. Pemeriksaan Dalam
25
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
26
gambaran tulang-tulang janin pada foto rontgen. Selain itu juga
27
bagian anekhoik vesikuler berdiameter antara 5-10 mm. Pada 20-
adneksa. Massa tersebut berasal dari kista teka lutein. Kista ini
palpasi bimanual. 11
d. Pemeriksaan Amniografi
khas pada kasus mola hidatidosa kavum uteri ditembus dengan jarum
sarang tawon11
servikalis dan cavum uteri . bila tidak ada tahanan sonde diputar
28
f. Pemeriksaan Foto Thoraks
g. Pemeriksaan T3 dan T4
stromanya, 11
J. PENATALAKSANAAN13,14
29
tirotoksikosis.13
diantaranya adalah:
sudah keluar dan keadaan umum penderita stabil, atau dapat dilakukan
dengan persiapan bila gelembung mola belum keluar dan serviks masih
dan ada tidaknya bagian janin. Kuretase hanya dikerjakan sebanyak satu
2. Profilaksis
a. Histerektomi totalis
resiko tinggi (GRT), yakni berusia > 35 tahun dengan jumlah anak
b. Kemoterapi
30
mereka menolak atau tidak dapat menjalani HT, atau bila penderita
berturut – turut. 14
c. Tindak Lanjut
berikut:
31
Selama follow up, ibu dianjurkan tidak hamil dahulu dan
K. PENCEGAHAN15
1. Pencegahan Primer
terjadinya molahidatidosa.15
tidak ada upaya pencegahan pasti agar penyakit ini tidak timbul. Bagi
timbul kembali. 15
2. Pencegahan Primer
3. Pencegahan Tersier
32
L. KOMPLIKASI11,15
sering terjadi selama evakuasi kehamilan mola. Karena alasan ini, oksitosin
dari insufisiensi pernapasan akut. Faktor resiko terbesar adalah uterus lebih
M. PROGNOSIS11
infeksi. Akan tetapi, kematian akibat mola saat ini sudah jarang terjadi. Segera
33
Kista lutein juga akan mengecil, pada beberapa kasus pengecilan memakan
hidatidosa dapat berulang meski jarang. Sekitar 15 – 20% kasus pasca mila
klinis (TTG klinis) Keganasan biasanya terjadi dalam satu tahun pertama pasca
34
BAB III
ANALISIS KASUS
Kasus Teori
>45 tahun 2
35
yang berlebihan dari kehamilan normal
usia kehamilan 5-6 minggu, pembesaran rahim yang tidak sesuai (lebih
darah dari jalan lahir sejak 2 dan keluarnya jaringan mola seperti buah
hari sebelum masuk rumah anggur atau mata ikan (tidak selalu ada)
kecoklatan. Darah yang keluar klinik yang sering terjadi baik pada mola
minggu lalu tetapi seperti mola parsial. Hal tersebut disebabkan oleh
tidak sesuai dengan usia jaringan mola yang terlepas dari sel
36
Pembesaran uterus yang melebihi usia
darah.5
minggu kehamilan.6
Pasien juga mengatakan mual sehingga baik hamil normal atau hamil
muntah dan nyeri ulu hati sejak anggur sama-sama menunjukkan hasil
37
nyeri perut bagian bawah. pemeriksaan.8kadar hormon hCG.8
normal.
kali lipat.11
,Nadi : 80 inkomplet.11
38
x/Menit , Pada pemeriksaan fisik secara umum
nyeri tekan (+), massa (+). janin dan pemeriksaan dalam diperoleh
39
jari dibawah pusat. Pada
kanalis servikalis
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kasus Teori
40
atau tanpa kantong gestasi atau janin.
C. TATALAKSANA
Kasus Teori
41
bahwa setelah kuretase vakum, dinding
atas indikasi.11,15
42
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo : p.339-59
moles: Basic science and genetic counselling. Curr Obstet Gynecol Rep
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?
artid=3920063&tool=pmce ntrez&rendertype=abstract
43
tanggal 7 Juli 2015]; 24(suppl 6):vi39–50. Tersedia dari:
http://annonc.oxfordjournals.org/cgi/doi /10.1093/annonc/mdt345 4.
(eCI).;3(2):683–6
11. Ratna,DP. 2014. Buku Ajar Pendarahan Pada Trimester 1. Unila Publish.
44
12. Riadh BT, Abdellatif C, Wissal H, Leila A, Taher M, Abdelhamid K.
13. Seckl MJ, Sebire NJ, Fisher RA, et al. Gestational trophoblastic disease:
doi:10.1093/annonc/mdt345
14. Hanafiah GA. Diagnosis Kehamilan. Dalam: Abdul BS, Editor. llmu
45