Anda di halaman 1dari 26

DEPARTEMEN ILMU ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF,

DAN MANAJEMEN NYERI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN KASUS
GENERAL ANESTHESIA PADA SECTIO
CESAREA DENGAN EKLAMPSIA
Gabrielle Natasha Sutanto (C014202164)

RESIDEN PEMBIMBING : dr. Abdul Rajab Hasili


SUPERVISOR PEMBIMBING : dr. Masriani, M.Kes, Sp.An-KIC
IDENTITAS PASIEN

No. RM : 01.01.87.20

Nama : Ny. F

Tanggal Lahir : 08-12-1999

Usia : 23 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Obstetrik : G1P0A0

Tanggal masuk : 29-04-2023


ANAMNESIS
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 20-07-2022
Taksiran Persalinan : 28/04/2023
Umur Kehamilan : 40 minggu 1 hari

S (Keluhan) :
Pasien masuk IGD dengan riwayat kejang 5 kali. Riwayat nyeri perut tembus
ke belakang tidak ada. Riwayat pelepasan lendir tidak ada, riwayat pelepasan
darah tidak ada, riwayat pelepasan air tidak ada.
Riwayat nyeri kepala hebat ada sejak semalam, muntah ada 1x
Riwayat antenatal care 5x di puskesmas.
Riwayat pemakaian kontrasepsi (-)
ANAMNESIS
Riwayat alergi : tidak ada
Riwayat komorbid : riwayat hipertensi (+) tapi tidak minum obat
teratur
Riwayat diabetes mellitus (-), riwayat asma (-)
Riwayat operasi / anestesi : tidak ada

Saat ini tidak demam, tidak batuk, tidak pilek, dan tidak sesak.
PEMERIKSAAN FISIK
B1 (Breathing) : SpO2 98% via room air, RR 20x/menit, BP vesikuler,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
B2 (Blood) : TD 200/110 mmHg, HR 92x/menit
B3 (Brain): GCS 15 (E4M6V5), pupil isokor 2.5mm/2.5mm
Refleks cahaya +/+, Suhu 37.2ºC, VAS diam skor 3/10, VAS
gerak skor 3/10
B4 (Bladder) : Urine per kateter
B5 (Bowel) : Supel, peristaltik (+) kesan normal, TFU 28 cm, LP 95 cm, TBJ
2600gr, HIS (-), DJJ 161x/mnt, situs memanjang, punggung
kiri, bagian terdepan kepala, janin kesan tunggal, gerakan
janin aktif dirasakan ibu
B6 (Bone) : udem ekstremitas bawah (+), fraktur (-), deformitas (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (29/04/2023)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI RUTIN

WBC 20.9 4.00 – 10.0 x 10^3/uL

RBC 5.49 4.00 – 6.00 x 10^6/uL

Hb 13.7 12.0 – 16.0 gr/dl

HCT 43 37.0 – 48.0 %

MCV 79 80.0 – 97.0 fL

MCH 25 26.5 – 33.5 pg

MCHC 32 31.5 – 35.0 gr/dl

PLT 355 150 – 400 x 10^3/uL


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (29/04/2023)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI RUTIN

Neut 93.0 52.0 – 75.0 %

Lymph 3.2 20.0 – 40.0 %

Mono 3.7 2.00 – 8.00 %

KOAGULASI

CT 7.00 4-10 menit

BT 3.00 1-7 menit

KIMIA DARAH

GDS 59 140 mg/dl


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (29/04/2023)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
FUNGSI GINJAL

Ureum 26 10-50 mg/dl

Kreatinin 0.76 <1.1 mg/dl

FUNGSI HATI

SGOT 52 <38 U/L

SGPT 17 <41 U/L

Albumin 3.1 3.5 – 5.0 gr/dl

FRAKSI LIPID – Kolesterol Total 275 200 mg/dl

KIMIA LAIN - Asam Urat 10.4 3.4 – 7.0 mg/dl


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (29/04/2023)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Elektrolit

Natrium 140 136 – 145 mmol/l

Kalium 5.5 3.5 – 5.1 mmol/l

Klorida 111 97 – 111 mmol/l

IMUNOSEROLOGI

HbsAg (ICT) Non Reactive Non Reactive

Kesan : Leukositosis, Hipoglikemia, Hiperurisemia, Hipoalbuminemia,


Hiperkolesterolemia, Hiperkalemia
ULTRASONOGRAFI

Gravid tunggal hidup, intrauterine, presentasi kepala,


punggung kiri, plasenta letak fundus maturase grade 2

Estimated Fetal Weight 2379 gram

Biometrik janin sesuai kehamilan 34 minggu


DIAGNOSIS KERJA

01 02 03
G1P0A0 Eklampsia ASA PS 3
Gravid 40 minggu Gravidarum
1 hari belum
inpartu
MANAJEMEN ANESTESI
Pre-Operatif

• memasang infus

• MgSO4 40% dalam larutan NaCl 0.9% sebanyak 73 tpm, dilanjutkan


dengan dosis maintenance MgSO4 40% dalam larutan RL sebanyak
28 tpm.

• Nicardipine 0.5 mcg/kgBB/menit (11,3 cc/jam/SP)


TATALAKSANA
INTRA-OPERASI
1. Pasien masuk posisi supine, terpasang IV kateter 18G, terpasang monitor
standar (EKG, SpO2, HR,BP)
2. Premedikasi : Fentanyl 80 mcg
3. Preoksigenasi : O2 8 lpm via facemask
4. Induksi : propofol 60 mg, dosis titrasi, ventilasi (+)
5. Intubasi : atracurium 30 mg, lidocaine 1% 90 gram. Laryngoscopy direct,
identifikasi plica vocalis, insertsi ETT 7,0 mm, kembangkan cuff, suara napas
kanan – kiri, suara napas tambahan Rh -/-, Wh -/-. Fiksasi ETT pada
kedalaman 20 cm di sudut kanan mulut
6. Maintenance : O2 60%, air 2 liter /menit, isoflurane 2 volume %,
TATALAKSANA
INTRA-OPERASI
• Tanda-tanda vital
• TD sistolik : 120 – 130 mmHg
• TD diastolik : 70 – 90 mmHg
• HR : 80 - 90x/mnt
• RR : 20x/mnt
• Suhu : 36.7ºC
• Lama Operasi 1 jam 45 menit dan lama anestesi 1 jam 30 menit
• Cairan masuk : ringer laktat 120 cc
• Cairan keluar : perdarahan 350 cc
• Produksi Urin : 500 cc
PEMBAHASAN
PRE-EKLAMPSIA & EKLAMPSIA

Eklampsia : komplikasi dari preeklampsia selama kehamilan, dimana


didapatkan ada kejang umum tonik-klonik. Kejang bisa terjadi
antepartum, usia gestasi > 20 minggu, intrapartum, dan postparum

Preeklampsia : hipertensi onset baru dengan TD sistolik ≥ 90 mmHg


pada usia gestasi > 20 minggu dengan proteinuria dan/atau disfungsi
organ
PRE-EKLAMPSIA & EKLAMPSIA
Kriteria Diagnosis Preeklampsia
Hipertensi : Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90mmHg distolik

pada 2x pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama

DAN

Protein urin : Protein urin melebihi 300mg dalam 24 jam atau tes urin dipstick > positif 1

Jika tidak didapatkan protein urin, hipertensi dapat diikuti salah satu dibawah ini :

Trombositopenia : Trombosit <100.000/mikroliter

Gangguan ginjal : Kreatinin serum diatas 1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan kadar kreatinin

serum dari sebelumnya pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya.

Gangguan Liver : Peningkatan konsentrasi transimane 2 kali normal dan atau adanya nyeri di

daerah epigastric / regio kanan atas abdomen

Edema Paru

Gejala Neurologis : Stroke, nyeri kepala, gangguan visus


PRE-EKLAMPSIA & EKLAMPSIA
Kriteria Diagnosis Preeklampsia Berat
(Kriteria preeklampsia terpenuhi + salah satu kondisi klinis dibawah ini)

Hipertensi : Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110mmHg distolik

pada 2x pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama

Trombositopenia : Trombosit <100.000/mikroliter

Gangguan ginjal : Kreatinin serum diatas 1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan kadar kreatinin

serum dari sebelumnya pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya.

Gangguan Liver : Peningkatan konsentrasi transimane 2 kali normal dan atau adanya nyeri di

daerah epigastric / regio kanan atas abdomen

Edema Paru

Gejala Neurologis : Stroke, nyeri kepala, gangguan visus

Gangguan Sirkulasi Uteroplasenta : Oligohidramnion, fetal growth restriction (FGR) atau didapatkan adanya absent

or reversed end diastolic velocity (ARDV)


PRE-EKLAMPSIA
& EKLAMPSIA
MANAJEMEN EKLAMPSIA
• Kontrol atau mencegah kejang dengan
dosis loading magnesium sulfat secara
intravenous, diikuti dengan dosis
maintenance.
• Berikan medikasi antihipertensi secara
intermitten untuk menurunkan tekanan
darah tinggi yang berbahaya
• Hindari penggunaan diuretic kecuali ada
edema pulmoner, batasi pemberian
cairan secara intravena kecuali ada
kehilangan cairan yang berlebihan, dan
hindari penggunaan hiperosmotik
• Lahirkan bayi untuk mengatasi
preeklampsia
ANESTESI PADA PERSALINAN
NEURAXIAL ANALGESIA

Epidural (gbr B) , spinal, dural-


puncture epidural, atau combined
spinal-epidural (gbr A) adalah
metode yang paling sering dipakai
untuk mengurangi nyeri persalinan
di Amerika serikat
ANESTESI PADA PERSALINAN
NEURAXIAL ANALGESIA
SPINAL (SUBARACHNOID) BLOCK EPIDURAL ANALGESIA
Persalinan Blok sesuai dermatome T10 (setinggi umbilicus) -> Blok sesuai dermatome
Pervaginam mengurangi rasa sakit dari kontraksi rahim secara T10 – S4
signifikan. Memberikan efek analgesia yang sangat baik
untuk segmen bawah rahim, vagina, dan perineum
Persalinan SC Blok sensoris mengikuti dermatome T4 Blok sesuai dermatome
T4 – S1
Komplikasi Hipotensi, apnea, postdural puncture headache, kejang,
bladder dysfunction, arachnoiditis, dan meningitis
Kontraindikasi Hipotensi refrakter, maternal koagulopati, Trombositopenia, yang
trombositopenia, maternal bakterimia yang tidak diobati, mengonsumsi
infeksi kulit pada tempat ditusuknya jarum, peningkatan antikoagulan,
TIK preeklampsia berat -
eklampsia
ANESTESI PADA PERSALINAN
GENERAL ANESTHESIA (GA)

• Dihindari pada persalinan SC. Tapi bisa dilakukan pada operasi SC


emergensi

• Kerja lebih cepat dibandingkan blok neuraxial

• Dihindari karena dapat meningkatkan kehilangan darah dibanding


blok neuraxial, adanya peningkatan risiko untuk intubasi yang sulit,
peningkatan morbiditas selama ekstubasi
MANAJEMEN ANESTESI PADA
SC DENGAN EKLAMPSIA

ANESTESI REGIONAL

Analgesia epidural atau spinal dapat diberikan pada pasien eclampsia


yang sadar, bebas kejang dengan tanda vital yang stabil, serta tidak
ada peningkatan TIK.

Hindari penggunaan epidural apabila didapatkan defisit neurologis


MANAJEMEN ANESTESI PADA
SC DENGAN EKLAMPSIA
GENERAL ANESTHESIA (GA)

Merupakan pilihan untuk pasien yang tidak sadar dengan bukti


adanya peningkatan TIK.

Keuntungan dari GA pada pasien preeklampsia maupun eclampsia


adalah control yang lebih baik terhadap manajemen airway dan
terhadap kejang. Kerja anestesi lebih cepat (<5 mnt), lebih
meminimalisir terjadi hipotensi, serta dapat menghindari terjadinya
hematoma spinal
DISKUSI KASUS
Pada pasien ini, dilakukan GA karena ada peningkatan mean arterial
pressure (MAP), tanda-tanda peningkatan intrakranial yang ditandai
dengan adanya riwayat nyeri kepala hebat dan adanya riwayat
muntah, serta ada riwayat kejang. Dipilih GA karena memiliki
keuntungan berupa kerja anestesi yang cepat, control jalan napas dan
ventilasi yang lebih optimal, dapat memberikan kenyamanan lebih
pada pasein dengan ansietas, dan menurunkan risiko terjadinya
hipotensi dibandingkan dengan anestesi regional
Terima
Kasih
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai