Anda di halaman 1dari 70

Laporan

Kasus
Ca Mamma Dextra stad
T4aN0M1 Meta Hepar
DPJP dr. Era, SpPD co dr. Luthfy, SpB

Peserta Program Internship Dokter Indonesia


RSUP Dr. Sitanala
Batch IV tahun 2023
01

TINJAUAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama
Ny. MS No. RM

Jenis Kelamin 13.82.3x

Perempuan

Tanggal Lahir Masuk RS

10/06/1978 (44 th) 23/02/2023

Alamat Ruang Rawat


Kp Baru, kec Benda RR Gatot Kaca
ANAMNESIS

KELUHAN
UTAMA
Kuning seluruh tubuh

RIWAYAT
PENYAKIT
Pasien datang ke IGD RSUP Dr. Sitanala pada 23 Februari 2023 dengan keluhan kuning seluruh
tubuh sejak 2 minggu SMRS. Pasien juga mengeluhkan perut membesar dialami sejak 3 bulan
SEKARANG
SMRS. Keluhan disertai mual (+) muntah (-). Pasien juga mengeluhkan BAB dempul (+), BAK pekat
seperti teh (+). Pasien juga mengeluhkan lemas dan nafsu makan menurun
ANAMNESIS

RIW PENYAKIT
DAHULU
Keluhan serupa (-), Hipertensi (-), DM (-), Kolesterol (-), Hepatitis (-)

RIW PENYAKIT
KELUARGA
Keluhan serupa (-), Hipertensi (-), DM (-), Kolesterol (-), Hepatitis (-)

RIW SOSIAL
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Riwayat pemakaian narkotika suntik, konsumsi alkohol, perilaku
seksual menyimpang disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

TANDA VITAL
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis (E4M6V5)
Tekanan darah : 91/70 mmHg
HR : 107x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36.7C
SpO2 : 98% room air
PEMERIKSAAN GENERALIS

KEPALA
Leher
CA (-/-), SI (+/+), RCL (+/+), RCTL (+/+)
Pembesaran KGB (-), JVP dalam batas normal

Thorax
Abdomen
Pengembangan thorax simetris
Tampak cembung, supel, Pulmo: VES (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
hepatomegali (+) 10 jari dibawah Cor: BJ I II regular, murmur (-), gallop
arcus costae, splenomegali (-),
Nyeri tekan (-)

Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2detik, edema (-/-/-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM – 23/02/2023 PK 23.10
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

Hematologi Lengkap

Hemogloblin 13.9 g/dL 12-16


Hematokrit 39.4 % 37-47
Eritrosit 4.57 10^6/ul 4.2-5.4
Leukosit 9.00 10^3/ul 5.0-10.6
Trombosit 291 10^3/ul 150-450
KIMIA DARAH
Glukosa Sewaktu 85 mg/dl <140
Ureum 35.6 mg/dl <50
Kreatinin 1.21 mg/dl 0.6 - 1.2
EGFR 56 mL/min/1.73m^2 MRR
SGOT 452 U/L 10-31

SGPT 102 U/L 9-43


PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM – 23/02/2023 PK 23.10

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

KIMIA DARAH – BILIRUBIN & ELEKTROLIT

Bil. Total 22.7 mg/dl 0.1 – 1.2


Bil. Direk 15.87 mg/dl <0.40
Bil. Indirek 6.83 mg/dl <0.79
Natrium 130 mEq/L 130-150
Kalium 4.7 mEq/L 3.0-5.5
Klorida 102 mEq/L 98-100
IMUNOLOGI & SEROLOGI
Rapid Antigen COVID19 Negative Negative
HBsAg Non Reaktif Non Reaktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG Radiologi – rontgen thorax 23/02/2023 pk
23.11
Foto Thorax PA:

• Foto Asimetris dan cukup inspirasi


• Trakea ditengah
• Mediastinum tidak melebar
• COR tidak membesar (CTR <50%)
• Sinus dan diagfragma normal
• Hili normal
• Corakan bronkovaskular normal
• Tampak perbercakan di lapang tengah paru kiri

Kesan:

• Bronchopneumonia sinistra
• Tidak tampak cardiomegali
DIAGNOSIS TATALAKSANA
KERJA IGD

• IVFD RL 20 tpm
Hepatomegali ec • Inj omeprazole 40mg
susp Hepatoma • Inj ondansentron 4mg
• Konsul Sp.PD
Advice dr. Era, SpPD

• Rawat Gatot Kaca


• IVFD Asering 20 tpm
• Cek albumin
• Inj omeprazole 1x40mg
• Inj ondansentron 3x4mg
• Curcuma 3x1
• Pro USG Abdomen
FOLLOW UP

24/02/2023 PK 07.53 – Rawat H1


Subject Objective Assesment Plan

Nyeri ulu hati (+), TSS, CM Ikterus curiga Advice dr. Era,
mual (+), pusing obstruksi ec susp SpPD:
(+) TD 130/87 Cholelithiasis • Tambah
HR 103 UDCA 3x1
RR 18 • USG
Suhu 36.5 Abdomen
SpO2 97% RA

Albumin 3.2 g/dL


FOLLOW UP

24/02/2023 PK 14.26 – Rawat H1


Subject Objective Assesment Plan

Lapor hasil USG TSS, CM Hepatoma Advice dr. Era,


ke dr. Era, SpPD SpPD:
TD 130/87 • Terapi lanjut
HR 103
RR 18
Suhu 36.5
SpO2 97% RA
FOLLOW UP
FOLLOW UP
25/02/2023 pk 17.05 – Rawat H2
Subject Pasien mengeluhkan adanya perdarahan dari payudara kanan
sejak pagi hari. Pasien menutup perdarahan dengan pembalut,
darah memenuhi 1 pembalut. Pasien mengaku teraba benjolan
pada payudara kanan sejak 1 tahun SMRS. Benjolan tidak
terasa membesar, tidak terasa nyeri. Pasien mengaku adanya
penurunan berat badan namun tidak diukur

Objective TSS, CM
TD 112/76
HR 105
RR 20, SpO2 98% RA
Suhu 36.4

Assesment Tumor mammae dextra susp maligna metastasis hepar

Plan Lapor dr. Era, SpPD. Advice dr. Era, SpPD:


• Konsul bedah
• Cek DR ulang
FOLLOW UP

Status lokalis:
At regio mamma dextra tampak ulkus disertai
perdarahan (+), retraksi papilla mammae (+),
teraba benjolan pada kuadran kanan bawah serta
kiri bawah, berukuran sebesar kelereng,
konsistensi keras, immobile, nyeri tekan (-)

At regio axillaris dextra, pembesaran KGB (-)


FOLLOW UP
FOLLOW UP

26/02/2023 pk 11.46 – Rawat H3


Subject Objective Assesment Plan

Keluar darah dari Regio mamma Tumor mamma Advice dr. Luthfy,
luka pada dextra: Dextra susp SpB:
benjolan di ganas • Usul FNAB
payudara kanan Inspeksi: ulkus • Rujuk bedah
(+) (+), darah (+) onkologi jika
Palpasi: massa hasil ganas
(+) • Terapi lain
sesuai
sejawat
Interna

Advice dr. Era,


SpPD:
• Acc advice dr.
Luthfy, SpB
FOLLOW UP

27/02/2023 pk 07.30 – Rawat H4

Subject Objective Assesment Plan

Benjolan pada KU TSS, CM Ca mamma Advice dr. Era, SpPD:


payudara kanan dextra meta - IVFD B Fluid
sejak 1 tahun TD 106/66 hepar 500cc/8jam (1x /
yang lalu, saat ini HR 108 hari)
benjolan pecah RR 20 - Inj omeprazole naik
dan berdarah. Suhu 36.5 jadi 2x40mg
Mual (+), makan SpO2 98% - Inj ondansentron
hanya sedikit naik jadi 3xx8mg
- Inj asam
traneksamat
3x500mg
- Cek DR ulang
FOLLOW UP
FOLLOW UP

28/02/2023 pk 07.44 – Rawat H5

Subject Objective Assesment Plan

Luka masih KU TSS, CM Ca mamma Advice dr. Era, SpPD:


rembes dari dextra meta - Cek tumor marker
benjolan di TD 108/70 hepar Ca 15-3 untuk
payudara HR 95 menentukan
RR 20 keganasan primer
Suhu 36.5 - FNAB tunggu hasil
SpO2 97% - Perawatan luka
sesuai TS SpB
- Edukasi rencana
rawat jalan dan
rujuk onkologi
FOLLOW UP

28/02/2023 pk 19.52 – Rawat H5

Subject Objective Assesment Plan

Perdarahan dari At regio Ca mamma Advice dr. Lutfy, SpB:


benjolan mammae dextra • Saran rujuk bedah
payudara dextra ulkus T4aN0M1 onkologi
(+) bleeding • Terapi lain sesuai
(+) sejawat Interna
FOLLOW UP
FOLLOW UP

28/02/2023 pk 19.52 – Rawat H5

Subject Objective Assesment Plan

Luka rembes TSS, CM Ca mamma Advice dr. Era, SpPD:


berkurang dextra meta • V-claim Bedah
TD 108/66 hepar Onkologi
HR 91
RR 20 Obat pulang:
Suhu 36.4 • Curcuma 3x1
SpO2 96% • Omeprazole
1x20mg
• Asam folat 3x1
02

TINJAUAN
PUSTAKA
CA MAMMAE
DEFINISI

Kanker payudara (carcinoma mammae) merupakan


suatu keganasan yang berasal dari jaringan payudara
baik dari epitel duktus maupun lobulusnya.

Ca Mammae terjadi karena kondisi sel yang telah


kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,
sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali.

Nurhayati, Zaenal Arifin H. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Payudara. Holistik J Kesehat. 2019;13(2):175–85.
EPIDEMIOLOGI

• Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta
menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
• Jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus
baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22
ribu jiwa kasus.

• Rata-rata 10 dari 100.000 wanita di Indonesia menderita kanker payudara


• Karsinoma mammae jarang sebelum umur 25 tahun dan tidak biasa
sebelum umur 30 tahun, tetapi insidensinya meningkat dengan cepat
setelah umur 30 tahun dengan rata-rata medium age 60 tahun.

GLOBOCAN (2020). The Global Cancer Observatory : All cancer


ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Etiologi : belum ada penyebab spesifik.


Faktor Risiko :

Tidak dapat dimodifikasi Dapat dimodifikasi


1. Umur > 45 tahun 1. Riwayat kehamilan
2. Menarche usia dini 2. Obesitas & konsumsi lemak tinggi
3. Menopause usia lanjut 3. Penggunaan hormon & kontrasepsi oral
4. Riwayat keluarga 4. Konsumsi alkohol dan rokok
5. Riwayat penyakit payudara jinak 5. Riwayat keterpaparan radiasi
PATOFISIOLOGI
Diagnosis
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Benjolan pada Kecepatan tumbuh Kelainan kulit,


payudara dengan/ tanpa dimpling, peau
nyeri d’orange, ulserasi

Benjolan ketiak dan edema Riw. Keluarga dengan


lengan Riw. Keganasan lain
kanker payudara
Pemeriksaan Fisik
1. Lokasi (4 kuadran)
2. Simetrisitas – ulkus/benjolan, skar
bekas operasi
3. Ukuran (panjang, diameter) dan
jumlah
4. Konsistensi
5. Batas
6. Fikasasi- terfiksir? Ke kulit/ ke
dinding dada/ ke otot
7. Nipple discharge

Bickley LS. (2003) Bates’ Guide to physical examination and history taking. 12th edition. Philadelphia: Lippincot
Williams & Wilkins
Penunjang

Mammogram USG MRI dan CT scan

Biopsi Immunohistokimia Pemeriksaan darah dan


tumor marker
Mammogram

Skrining diagnosis

Follow up/ kontrol


pengobatan
Screening payudara menurut ACS

● Screening mammogram mulai umur 40-44 tahun

● Wanita resiko sedang harus melakukan screening mammogram mulai


umur 45 tahun. Umur 45-54 tahun melakukan mammogram tiap
tahun. Umur >55 tahun setiap 2 tahun
Pada mammogram bila terdapat kanker payudara akan tampak gambaran
1. Masa/ benjolan  iregular/lobular, batas tidak tegas;
microlobulated; spikulata/stelata, dense/padat
2. Mikrokalsifikasi pada parenkim payudara, berkelompok dan
bila jumlahnya lebih dari 5
3. Distorsi arsitektur parenkim payudara
4. Kulit menebal

Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Panduan dan Penatalaksanaan Kanker Payudara. Kementerian Kesehatan Indonesia. 2015
USG
• Membedakan massa kistik
• Gambaran USG yang harus dicurigai ganas
1. Permukaan tidak rata
2. Taller than wider
3. Lesi hiperekoik
4. Echo interna heterogen
5. vaskularisasi meningkat, tidak beraturan

Lee J. Practical and illustrated summary of updated BI-RADS for


ultrasonography. Ultrasonography 2017; 36(1):71-81.
https://doi.org/10.14366/usg.16034.
MRI
• Sensitivitas tinggi, spesifitas rendah
• MRI hanya dilakukan jika terjadi perbedaan hasil antara
pemeriksaan fisik, USG, dan Mammografi
• Direkomendasi wanita dengan resiko tinggi
Senkus E., Kyriakides S., Ohno S. et al. Primary brest cancer: ESMO Clinical Practice Guidelines for diagnosis, treatment and follow-up. Annals of Oncology 26 (Supplement 5): v8–v30, 2015
Staging

Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Panduan dan Penatalaksanaan Kanker Payudara. Kementerian Kesehatan Indonesia. 2015
Staging

Komite Penanggulangan Kanker


Nasional. Panduan dan
Penatalaksanaan Kanker Payudara.
Kementerian Kesehatan Indonesia.
2015
Staging

Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Panduan dan Penatalaksanaan Kanker Payudara. Kementerian Kesehatan Indonesia. 2015
Staging

Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Panduan dan Penatalaksanaan Kanker Payudara. Kementerian Kesehatan Indonesia. 2015
Diagnosis Banding

Bickley LS. (2003) Bates’ Guide to physical examination and history taking. 12th edition. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins
RENCANA TERAPI OPTIMAL

 Dibuat berdasarkan Diagnosis, stadium, tipe histopatofisiologi


dan tipe imunohistokimia

 Tujuan terapi : 1. Kuratif 2. Paliatif

 Pemberian Terapi : 1. Utama 2. Neoadjuvant 3. Adjuvant

 Modalitas Terapi : Local treatment dan systemic treatment

LOCAL TREATMENT SYSTEMIC TREATMENT

1. Pembedahan 1. Chemotherapy
2. Radiation therapy 2. Hormone Therapy
3. Targeted therapy

Bailey and Love’s short Practice of surgery 27 th edition


SURGERY

Terapi utama

1. Simple/Total mastektomi (TM)


Pengangkatan seluruh payudara beserta nipple 4. Mastektomi dgn teknik onkoplasti
areolar complex. (digunakan pada DCIS) Rekonstruksi setelah mastektomi dengan LD flap,
2. Mastektomi Radikal TRAM flap atau jaringan prosthesis (silicon)
TM + diseksi aksila level 1,2,3 + diseksi otot 5. Skin sparing mastektomi
pektoralis mayor-minor secara en bloc Pengangkatan seluruh payudara + diseksi aksila
(digunakan pd stadium 3b) level 1,2 + preservasi kulit
3. Mastektomi Radikal Modified 6. Nipple sparing mastektomi
TM + diseksi aksila level 1,2 secara en bloc Pengangkatan seluruh payudara + diseksi aksila
(digunakan pd stad. 1,2,3a dan 3b post neoadjuvant level 1,2 + preservasi nipple areolar complex

Schwartz’s Principles of surgery 11 th edition


BREAST CONSERVING
SURGERY

• Pembedahan tumor mammae dgn mempertahankan bentuk


kosmetik mammae
• Tindakan BCS:
1. Eksisi tumor (Wide excision, lumpectomy, quadrantectomy)
2. Diseksi Aksila
3. Radiation therapy

Indication Contraindication
• Single or multiple lesion • T4, N2 or M1
that can be excised to • Women with strong family
leave a satisfactory history of breast cancer or
cosmetic outcame who are proven BRCA1 and
• Ex: T1, T2 dan T3 BRCA2 mutation carriers

Schwartz’s Principles of surgery 11 th edition


CHEMOTHERAPY

Indication
Obat sitotoksik bersifat sistemik  Terapi ca mammae dengan hasil
immunohistokimia HER2 (+), ER dan PR
(-)
Obat tunggal/gabungan  Terapi neoadjuvant pada stadium local
lanjut
 Terapi adjuvant
Bertahap 6-8 siklus -> efek yg  Terapi paliatif pada stadium 4
diharapkan

Tracy. 2019. Overview of Breast Cancer Theraphy. PMC


CHEMOTHERAPY

FIRST LINE SECOND LINE THIRD LINE


CMF PD Gemcitabine/carboplatin
Cyclophospamide 100 Paclitaxel 170 mg/m2 Gemcitabine 1000mg/m2
mg/m2 Doxorubicin 90 mg/m2 hari 1 dan 8
Methotrexate 50 mg/m2 Interval 3 minggu Carboplatin 400mg/m2
5 Florouracil 500 mg/m2 PDC Interval 3 minggu
Interval 3-4 minggu, 6 siklus Paclitaxel 170mg/m2 Gemcitabine/Cisplatin
CAF Doxorubicin 50 mg/m2 Gemcitabine 1000mg/m2
Cyclophospamide 500 Cyclophospamide 500 hari 1 dan 8
mg/m2 mg/m2 Cisplatin 50mg/m2
Doxorubicin 50 mg/m2 Interval 3 minggu Interval 3 minggu
5 fuorouracil 500 mg/m2 DDC
Interval 3 minggu, 6 siklus Docetaxel 75mg/m2
CEF Doxorubicin 50 mg/m2
Cyclophospamide 500 Cyclophospamide 500mg/m2
mg/m2 Interval 3 minggu
Epirubicin 100 mg/m2
5 fluorouracil 500 mg/m2
Interval 3 minggu, 6 siklus

Tracy. 2019. Overview of Breast Cancer Theraphy. PMC


RADIOTHERAPY

Indication
 Adjuvan
Menggunakan radiasi dari energi 1. T3 (tumor >5cm)
radioaktif/elektromagnetik 2. tumor stadium lokal lanjut
3. Jika margin operasi bebas tumor <2cm
Dapat menurunkan rekurensi 4. Terdapat >3 nodes KGB aksila
lokoregional 5. Pada Breast conserving surgery
 Paliatif
Dapat meningkatkan angka 1. Metastasis tulang dan otak
kualitas hidup 2. Pada tumor inoperable disertai
ulkus berdarah dan berbau
3. Pada tumor inoperable yang kurang
respon pada kemoterapi dosis tinggi

J. Michael Dixon. Adjuvant Radioheraphy for Breast Cancer. Breast Surgery: A companion to specialist surgical practice 6 th edition, 239-240
HORMONAL THERAPY

Terapi adjuvant ca mammae dengan hasil immunohistokimia ER dan PR (-)

Lama pemberian adjuvan hormonal 5-10 tahun

Selective Estrogen Receptor Aromatase Inhibitors


Modulators (SERM) • Letrozole
• Tamoxifen • Anastrazole
• Raloxifen • Exemestane
• Torimefen

Tracy. 2019. Overview of Breast Cancer Theraphy. PMC


TARGETING THERAPY

 Diberikan pada tumor mamae dengan


hasil IHK HER2 (+)
 Terdapat 25% dari kasus kanker
mammae
 Contoh obat: Herceptin
(trastuzumab)

Tracy. 2019. Overview of Breast Cancer Theraphy. PMC


COMPLICATION

Komplikasi post mastektomi dan


diseksi aksila

 Seroma
 infection/skin flap necrosis
 Hemorrhage
 lymphedema

Schwartz’s Principles of surgery 11 th edition


FOLLOW UP

Menilai keberhasilan terapi dan komplikasi


Deteksi :
 Klinis
Mengenali adanya kekambuhan  Radiologi ( Thorax x-ray, USG
abdomen, CT scan kepala, bone scan,
PET scan)
Mengenali adanya kanker baru/metastasis  Laboratorium dan tumor marker
(ca 15.3, CEA, MSA)

Mengetahui keadaan penderita

Menkes RI. 2018. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Kanker Payudara
03

TINJAUAN
PUSTAKA
HEPATOCELLULAR
CARCINOMA
METABOLISME BILIRUBIN
IKTERIK

Alwi I et al. 2019. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktis Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta : Interna Publishing
HEPATOCELLULER CARCINOMA

Karsinoma hepatoseluler atau hepatoma


adalah keganasan pada hepatosit dimana
stem sel dari hati berkembang menjadi
massa maligna yang dipicu oleh adanya
proses fibrotik maupun proses kronik dari
hati (cirrhosis). Massa tumor ini berkembang
di dalam hepar, di permukaan hepar maupun
ekstrahepatik seperti pada metastase jauh.

Hepatoma primer secara histologis dibagi menjadi 3


jenis, yaitu:
1. Karsinoma hepatoselular, hepatoma primer
yang berasal dari sel hepatosit
2. Karsinoma kolangioselular, hepatoma primer
yang berasal dari epitel
3. saluran empedu intrahepatik
4. Karsinoma campuran hepatoselular dan
kolangioselular.
Desen, Wan. 2008. Gangguan Hati, Kandung Empedu, dan Pankreas. Buku Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 1 edisi 6.
. Tumor Abdomen. Dalam Buku Ajar Onkologi Klinik edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
HEPATOCELLULER CARCINOMA

INFEKSI
HEPATITIS
KRONIK

Hemokromatosis NASH /
NAFLD

ETIOLOGI

Defisiensi Konsumsi
anti-trypsin Alkohol

Alfatoxin

Alwi I et al. 2019. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktis Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta : Interna Publishing
Samant H et al. Hepatocelullar Carcinoma on NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559177/ diakses pada 7 Mei 2023
HEPATOCELLULER CARCINOMA

EPIDEMIOLOGI
• Merupakan kanker paling umum ke-5 dan kanker
kedua penyebab kematian tersering secara global
• Kasus baru pertahun sebanyak 854,000
• Kasus kematian pertahun sebanyak 810,000

European Association for Study of The Liver. 2018. Clinical Practice Guideline : Management of Hepatocellular Carcinoma Journal
Hepatology vol. 69 182 – 236
Martinelli E et al. Hepatocelullar carcinoma on ESMO
https://www.esmo.org/content/download/304418/6053252/1/EN-Hepatocellular-Carcinoma-Guide-for-Patients.pdf diakses pada 7
Mei 2023
HEPATOCELLULER CARCINOMA

The Calgary Guide : Cirrhosis Pathogenesis and Complication https://calgaryguide.ucalgary.ca/cirrhosis-pathogenesis-and-complications/ diakses pada 9 May 2023
KLASIFIKASI HEPATOCELLULER
CARCINOMA

Klasifikasi menurut Child-Pugh

Child A = 5-6 points


Child B = 7-9 points
Child C = 10-15 points
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
HEPATOCELLULER CARCINOMA

Kwabena. 2023. Hepatocelluler Carcinoma. StatPearls


HEPATOCELLULER CARCINOMA

PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS
• Nyeri perut kanan atas?
• Ikterik
• Benjolan perut kanan atas?
• Ascites
• Mual?
• Stigamata sirosis: palmar eritem,
• Muntah?
caput medusa, spider navy
• Penurunan nafsu makan?
• Massa pada perut kanan atas
• Penurunan berat badan? berbenjol-benjol
• BAK pekat seperti teh? • Nyeri tekan perut kanan atas
• BAB dempul? • Splenomegali
• Encefalopati hepatikum

Alwi I et al. 2019. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktis Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta : Interna Publishing
Samant H et al. Hepatocelullar Carcinoma on NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559177/ diakses pada 31 Januari 2023
HEPATOCELLULER CARCINOMA

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan laboratorium
 Darah lengkap: anemia, trombositopenia
 Kretinin meningkat
 Bilirubin meningkat
 Hiponatremi
 Hipoglikemi
 SGOT, SGPT meningkat dengan SGOT > SGPT
 HBsAg, HBeAg, HBV DNA, anti-HCV
 Serum alfafetoprotein meningkat
• Pemeriksaan Ultrasonografi abdomen
• Pemeriksaan CT-Scan abdomen
• Pemeriksaan histopatologi

Alwi I et al. 2019. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktis Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta : Interna Publishing
Samant H et al. Hepatocelullar Carcinoma on NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559177/ diakses pada 31 Januari 2023
HEPATOCELLULER CARCINOMA

Child Pugh Score


TATALAKSANA
HEPATOCELLULER CARCINOMA

European Association for Study of The Liver. 2018. Clinical Practice Guideline : Management of Hepatocellular Carcinoma Journal Hepatology vol. 69 182 – 236
HEPATOCELLULER CARCINOMA

PROGNOSIS
• Prognosis berdasarkan ukuran tumor, diferensiasi sel hasil pemeriksaan histopatologi, derajat
keparahan penyakit hati kausatif, fungsi hepar, ada atau tidaknya metastasis dan perkembangan
tumor ke struktur organ terkedat
• Prognosis buruk dan angka rekurensi tinggi apabila
 Kadar alfafetoprotein tinggi dengan poorly differentiated HCC
 Hepatitis B dan kadar HBeAg tinggi
 HBV DNA serum tinggi
 Disertai dengan diabetes mellitus

Alwi I et al. 2019. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktis Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta : Interna Publishing
Samant H et al. Hepatocelullar Carcinoma on NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559177/ diakses pada 31 Januari 2023
TERIMAKASIH

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai