Pendamping :
dr. Kartika Agustina
Disusun Oleh :
dr. Harniza Mauludi
2021
Laporan Kasus Dokter Internsip
RS Sentra Medika Cikarang
Mengetahui,
Dokter Pendamping
2
KATA PEGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang
berjudul “Dengue Hemorage Fever” ini. Adapun laporan kasus ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat Program Internsip Dokter Indonesia Angkatan 3
Khusus Batch II.
Penyusunan laporan ini terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak yang
turut membantu terselesaikannya laporan ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.
Kartika Agustina selaku dokter pendamping dan seluruh teman dokter internsip
stase IGD RS Sentra Medika Cikarang.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna
perbaikan yang lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
sendiri, pembaca maupun bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………… 2
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 3
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 4
BAB I STATUS PASIEN ................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 21
4
BAB I
STATUS PASIEN
1.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS)
Keluhan Tambahan
Mual , muntah, pusing, pegal-pegal, lemas, nyeri ulu hati
5
Riwayat Pengobatan
Riwayat Alergi
OS tidak memiliki alergi obat, makanan dan cuaca.
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Normochest, Pergerakan dinding dada simetris,
Palpasi : Vocal fremitus sama pada kedua lapang paru.
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
6
Auskultasi : vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Redup
Batas Jantung Kanan : ICS parasternalis II Sinistra
Batas Jantung Kiri : ICS parasternalis IV Dextra
Batas Jantung Atas : ICS Midclavicula V Sinistra
Auskultasi : BJ I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen:
Inspeksi : Supel
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Nyeri tekan Epigastrium (+), Hepatomegali (-),
splenomegali (-). Turgor kembali lambat
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
7
1.4 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium 18/12/2021
8
1.5 Assessment
- Febris
- Vomitus
- Myalgia
- Abdominal pain
- Cephalgia
- Dehidrasi ringan
- Trombositopeni
1.8 Terapi
Awal IGD
- IVFD RL 20tpm
- Inj. Ketorolac 1amp
- Inj. Ranitidine 1amp
Medikamentosa
IVFD Ringer Laktat 20tpm
Inj. Ceftriaxone 3x1 gr (skin test)
Inj. Lansoprazole 2x1amp
Inj. Dexamethasone 3x1amp
Amlodipine 2x5mg
Paracetamol sirup 3x1 cth
Antasida 3x2cth
Braxidin 3x1tab po
9
Curcuma 3x1 tab po
Vitamin Bkomples 3x1 tab po
Lesichol 3x1 tab po
Nonmedikamentosa
1.9 Follow Up
Tanggal S O A P
N : 85x/mnt,
RR : 20x/mnt
10
23/12/ Keluhan - Sakit ringan, composmentis DHF TERAPI LANJUT
2021 TD : 140/80 mmHg perbaikan CEK H2TL/12jam
S : 36oC BLPL
N : 81x/mnt,
RR : 18x/mnt
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
B. Epidemiologi
C. Etiologi
12
selama hidupnya. Keempat jenis serotipe virus dengan dapat ditemukan di
berbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia, pengamatan virus dengue yang
dilakukan sejak tahun 1975 di beberapa rumah sakit menuunjukkan bahwa
keempat serotipe ditemukan dan bersirkulasi sepanjang tahun. Serotipe DEN-3
merupakan serotipe yang dominan dan banyak berhubungan dengan kasus berat.
D. Patofisiologi
Volume plasma
Trombositopenia
13
Kelianan sistem koagulasi juga berperan dalam perdarahan DBD.
Masa perdarahan memanjang, masa pembekuan normal, masa
tromboplastin parsial yang teraktivasi memanjang. Beberapa faktor
pembekuan menurun, termasuk faktor II, V, VII,VIII,X dan fibrinogren.
Pada kasus DBD berat terjadi fibrinogen degradation products (FDP).
Penelitian lebuh lanjut faktor koagulasi membuktikan adanya penurunan
aktifitas antitrombin III. Disamping itu juga dibuktikan bahwa
menurunnya aktifitas faktor VII, II dan Antitrombin III tidak sebanyak
seperti fibrinogen dan faktor VIII. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa
menurunnya kadar fibrinogen dan faktor VIII tidak hanya diakibatkan oleh
konsumsi sistem koagulasi, tetapi juga oleh konsumsi sistem fibrinolisis.
Kelainan fibrinolisis pada DBD dibuktikan dengan penurunan aktfitas
alfa-2 plasmin inhibitor dan penurunan aktifitas plasminogen
Sistem Komplemen
Respons Leukosit
14
E. Patogenesis
15
Perjalanan Penyakit DBD
16
F. Manifestasi Klinis
17
++ Hepatomegali +++
+ Nyeri perut +++
++ Trombositopenia ++++
0 Syok +++
Keterangan : (+) 25%, (++) 50%, (+++)75%, (++++) 100%
Pada DBD terdapat perdarahan kulit, uji tourniquet positif, memar dan
perdarahan pada tempat pengambilan darah vena. Petekie harus tersebar di
anggota gerak, muka, aksila seringkali ditemukan pada masa dini demam. Harus
diingat juga bahwa perdarahan dapat terjadi di setiap organ tubuh. Epistaksis dan
perdarahan gusi biasanya dijumpai, sedangkan perdarahan saluran pencernaan
hebat lebih jarang lagi dan biasanya subkonjungtiva kadang-kadang ditemukan.
Pada masa konvalenses seringkali ditemukan eritema pada telapak tangan/ telapak
kaki.
Klinis
1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari.
2. Manifestasi perdarahan, minimal uji toourniquet positif dan salah satu
bentuk perdarahan lain (petekia, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi), hematemesis dan atau melena
3. Pembesaran hepar
4. Syok yang ditandai oleh nadi lemah dan cepat disertai tekanan nadi
menurun (< 20 mmHg), tekanan darah menurun (tekanan sistolik < 80
mmHg) disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada
ujung hidung, jari dan kaki, pasien menjadi gelisah dan timbul sianosis
di sekitar mulut.
Alur Diagnosis
Anamnesis
18
- Disertai lesu, tidak mau makan dan muntah
- Pada anak besar dapat mengeluh nyeri kepala, nyeri otot dan nyeri
perut
- Diare kadang-kadang dapat ditemukan
- Perdarahan paling sering dijumpai adalah perdarahan kulit atau
mimisan
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda syok :
Laboratorium
19
menegakkan diagnosis DBD. Dengan patokan ini 87% kasus DBD dapat
didiagnosis dengan tepat yang dibuktikan oleh pemeriksaan serologis.
Uji serologi
1. pada infeksi primer, titer antibodi HI pada masa akut, yaitu apabila serum
diperoleh sebelum hari ke-4 sakit adalah kurang dari 1:20 dan titer akan naik 4x
atau lebih pada masa konvalensen, tetapi tidak akan melebihi 1:1280.
2. Pada infeksi sekuder, adanya infeksi baru (recent dengue infection) ditandai
oleh titer antibodi HI kurang dari 1:20 pada masa akut, sedangkan pada masa
konvalensen titer bernilai sama atau lebih besar daripada 1:2560. Tanda lain
infeksi sekunder ialah apabila titer antibodi akut sama atau lebihbesar daripada
1:20 dan titer akan naik 4 kali atau lebih pada masa konvalensen.
Pemeriksaan radiologis
USG : Efusi pleura,ascites, kelainan (penebalan) dinding vesica felea dan vesica
urinaria.
21
DBD derajat I atau II tanpa penigkatan hematokrit
22
DBD derajat II dengan peningkatan Ht ≥ 20%
23
24
I. Pemberantasan
KESIMPULAN
Pada kasus ini ditemukan gejala klinis yang sesuai dengan kepustakaan
DHF seperti demam mendadak 2-7 hari, mual, sakit kepala, badan lemas dan
pegal-pegal. Nafsu makan menurun, muntah, BAB cair. Pada pemeriksaan
fisik juga ditemukan manifestasi klinis sesuai kepustakaan DHF yaitu nyeri
tekan abdomen pada bagian epigastrium dan kuadran kanan atas. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil leukosit menurun (2.85) dan
trombosit menurun (108), hemokonsentrasi pada hari ke-4 (21%)., terdapat
efusi pleura dan asites.
26
DAFTAR PUSTAKA
Sumarno, Buku Ajar Infeksi &Pediatri Tropis, cetakan ke empat, Ikatan Dokter
Anak Indonesia: 2015
Infodatin, Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, Situasi DBD di
Indonesia 2015
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. 1st ed.
Jakarta: Media Aesculapius; 2016.
27