APPENDICITIS AKUT
Di susun oleh:
dr. LORENZA CLARA BERINA
Pembimbing:
dr. Deddy Irawan, Sp.JP
Nama : Nn. ND
Umur : 18 tahun 1 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Mutiara Banyuanyar 001/002 Kec. Sampang
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 26 Maret 2023 Pukul 19.00 WIB
Anamnesis
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 26
Maret 2023, Pukul 19.00 di IGD RSU UMM
kemudian menjalar ke kanan bawah. Nyeri dirasakan hingga pasien merasa sulit berdiri. Keluhan
disertai mual(+) muntah(+) total 4x sejak tadi pagi. Demam (+) dirasakan pasien sejak tadi pagi dan
dirasakan semakin lama semakin tinggi. Nyeri sendi(+) nyeri kepala(+). Batuk pilek(-) BAB BAK
Riwayat Pengobatan
• Belum mendapatkan
pengobatan
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis : Tanda-tanda Vital:
Thorax Ekstremitas
•Dinding : Simetris, tidak ada retraksi • Edema -/-
•Jantung : S1S2 tunggal, irama reguler • Crt <2
• Paru : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh • Akral hangat, kering, merah
(-/-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LABORATORIUM DARAH LENGKAP
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Hematologi Rutin
Leukosit 25.970 10³/µL 5-10
Hematokrit 42 % 34-45
Diagnosis Banding :
• Urolithiasis
• Limfadenitis Mesenterica
Penatalaksanaan
Terapi Awal IGD 26/3/23
• IVFD NS 20 tpm
• Inj. Getidine 1 amp
• Inj. Ondansetron 1 amp
Erosi
Obstruksi Inflamasi
Mukosa
Lumen Appendiks
Appendiks
• Appendicitis Akut
• Appendicitis Rekurens
• Appendicitis Kronik
1. Tanda awal
• Nyeri mulai di epigastrium atau regio umbilikus disertai mual dan anoreksia
2. Nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum lokal di titik McBurney
• Nyeri tekan
• Nyeri lepas
• Defans muskuler
3. Nyeri rangsangan periosteum tidak langsung
• Nyeri kanan bawah pada tekanan kiri (Rovsing)
• Nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan (Blumberg)
• Nyeri kanan bawah bila periosteum bergerak, seperti napas dalam, berjalan, batuk, mengedan
(Sjamsuhidajat, 2010)
DIAGNOSIS
ANAMNESIS:
Secara klasik, appendisitis muncul sebagai nyeri perut generalisata yang kemudian
melokalisasi ke kuadran kanan bawah.
Ketika usus buntu menjadi lebih meradang, dan peritoneum parietal yang berdekatan
teriritasi, rasa sakit menjadi lebih terlokalisasi ke kuadran kanan bawah.
Nyeri mungkin dapat disertai dengan gejala-gejala berikut:
• Anoreksia Diare
• Mual / muntah Generalisasi malaise
• Demam (40% pasien) Frekuensi atau urgensi kemih
PEMERIKSAAN PENUNJANG:
• Pemeriksaan Laboratorium:
Hitung jumlah leukosit (leukositosis), peningkatan protein c-reaktif
dalam urin.
• CT-SCAN
• ULTRASONOGRAFI (USG)
• MRI
Komplikasi lain
- Infeksi luka
- Abses intraabdomen (pelvis,
Komplikasi Tersering: fosa iliaka kanan,
subfrenikus)
- Perlekatan
Perforasi - Aktinomikosis abdomen
(jarang)
- Piemia Porta
Tatalaksana
Bila diagnosis klinis sudah jelas, tindakan yang dilakukan adalah apendektomi. Pada apendisitis
tanpa komplikasi, tidak perlu diberikan antibiotik, kecuali pada apendisitis gangrenosa atau
apendisitis perforata. Penundaan tindakan bedah sambil memberikan antibiotik dapat
mengakibatkan abses atau perforasi.
Pada apendisitis perforata sebelum pembedahan dilakukan perbaikan keadaan umum dengan
infus, pemberian antibiotik dan pemasangan pipa nasogastrik perlu dilakukan.
Grace, Pierce A. dan Neil R. Borley. At a Glance Ilmu Bedah . Alih Bahasa
dr. Vidia Umami. Editor Amalia S. Edisi 3. Jakarta: Erlangga, 2006.
Jones MW, Lopez RA, Deppen JG. Appendicitis. [Updated 2020 apr 28]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493193/
Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, et al. The Appendix. Shwartz’s
Principles of Surgery. 9th Ed. USA: McGrawHill Companies. 2010.
Alfredo Alvarado, 2019, Improved Alvarado Score (MANTRELS) for the Early
Diagnosis of Acute Appendicitis, International Journal of Surgery Research and
Practice.
Thanks !
Thanks !
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik