Anda di halaman 1dari 5

SHELINE DIAN (C014202041)

Enzim Jantung dan Fungsinya serta Cara pemeriksaannya

Enzim jantung atau enzim pada jantung terdiri dari bermacam-macam


jenisnya. Pada dasarnya, enzim merupakan molekul protein yang kompleks
dan fungsinya sebagai katalisator. Katalisator adalah zat yang berfungsi
mempercepat proses sebuah reaksi. Enzim bukan zat yang bereaksi, tetapi
fungsinya mempercepat reaksi. Strukturnya pun tak berubah dari sebelum
reaksi dan sesudah reaksi. Jadi kehadiran enzim dalam proses reaksi tidak
akan mengubah keseimbangan.

Enzim ada di hampir seluruh organ tubuh kita. Pada setiap organ tubuh kita
pun, enzim tidak hanya terdiri dari satu macam saja. Tak terkecuali jantung,
ada berbagai macam jenis enzim dalam jantung kita. Dilihat dari kinerjanya,
ada 2 macam jenis enzim, yaitu:

 Enzim fungsional adalah enzim ekstrasel yang sengaja disekresikan


dalam aliran darah dan bekerja ketika diperlukan. Enzim ini terdiri
dari beberapa macam seperti enzim trombokinase dan enzim
fibrinolisis.
 Enzim nonfungsional adalah enzim yang tidak bekerja dalam
plasma tetapi ada di tempat tersebut. Enzim nonfungsional terbagi
menjadi dua yaitu enzim ekstrasel dan enzim intrasel.

Dalam jantung sendiri, ada beberapa jenis enzim yang umum diketahui.
Beberapa enzim jantung atau enzim kardiovaskular tersebut antara lain:

Glutamic Oxaloacetic Transaminase (GOT)

Nama lainnya adalah Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT).


Ini adalah enzim yang ada pada otot jantung dan hati, namun konsentrasi
keberadaan enzim ini berada di area otot rangka, ginjal, serta pankreas.
SGOT ini sebenarnya merupakan enzim hati. Enzim ini berpotensi
meningkat ketika terdapat kerusakan sel hati. Meski begitu, kenaikan enzim
SGOT tidak selalu berbanding lurus dengan kerusakan sel hati karena
sejatinya enzim ini terdapat di beberapa organ tubuh lainnya.

Kadar SGOT dalam tubuh kita normal berada pada kisaran 5 sampai 40 unit
per liter serum (bagian yang cair dari darah). Ada beberapa kemungkinan
yang membuat SGOT menjadi naik, yaitu:

 kerusakan hati,
 keracunan zat kimia (karena konsumsi alkohol berlebihan),
 makan dalam porsi besar dan tidak membiasakan sarapan,
 konsumsi obat dalam jangka waktu panjang,
 konsumsi makanan dengan minyak goreng yang terlalu banyak, dan
 konsumsi makanan yang terlalu matang, terlalu gosong, atau terlalu
mentah.

Glutamat Piruvat Transaminase (GPT)

Enzim yang memiliki nama lain alanine amino transferase ini adalah enzim
yang ada di sebagian besar jaringan tubuh mamalia, terutama pada area otot
jantung, jaringan hati, dan juga diketahui ada pada serum darah. Serum GPT
ini lebih sensitif dalam pemeriksaan yang bertujuan mengetahui kerusakan
pada hati.

SGOT dan SGPT sebenarnya dua jenis enzim yang saling berdekatan.
Kelebihan jumlah keduanya dalam tubuh adalah indikasi kerusakan pada
hati. Kemungkinan penyakit lain yang ditandai dengan peningkatan kadar
SGOT dan SGPT adalah:

 Hepatitis, mulai dari Hepatitis A, B, dan C. Penyakit ini


menyebabkan peradangan pada hati yang kemudian membengkak,
merusak, dan mematikan sel-sel hati.
 Penumpukan lemak hati atau fatty liver yang mana sel-sel hati
mengalami kerusakan lantas diganti dengan sel lemak.
 Sumbatan empedu, yang terjadi akan menenggelamkan sel-sel hati.

Creatine Phosphokinase (CK aftau CPK)

Enzim ini adalah enzim yang biasa ditemukan pada organ tubuh kita,
terutama pada area otot (tak terkecuali otot jantung, yaitu CK-MB). Enzim
ini menjadi enzim yang diukur untuk mengetahui kerusakan sel pada otot.
Misalkan ketika ada serangan jantung, maka kadar CPK bisa meningkat
dalam waktu 4 hingga 8 jam dan puncaknya ketika dalam waktu 18 jam.
CKMB sebagai isoenzim dari CPK, akan meningkat dalam waktu 3 hingga
6 jam setelah serangan jantung dengan waktu puncak 12 hingga 24 jam.
Kemungkinan yang menjadikan kadar CKMB meningkat signifikan selain
serangan jantung adalah karena adanya miokarditis, gagal jantung, dan
trauma otot jantung.

CPK dan CKMB memiliki kadar normal yang harus Anda ketahui. Pada
wanita, kadar CPK normal berada pada kisaran 40 sampai 150 mikro per
liter serum, sedangkan pada pria adalah kisaran 38 sampai 175 mikro per
liter serum. Untuk kadar CKMB, kadar normal berada pada angka kurang
dari 3% dari CPK seseorang.
Troponin T (TnC, TnI, dan TnT)

Ini adalah molekul protein yang bisa ditemui di area otot rangka dan toto
jantung. Troponin dikenal sebagai enzim kompleks yang terdiri dari 3 sub
unit, yaitu Troponin I atau TnI, Troponin C atau TnC, dan Troponin T atau
TnT. Troponin justru tidak terdeteksi pada darah orang yang
sehat. Troponin baru terlihat pada pemeriksaan orang dengan kerusakan
atau adanya kematian sel otot. Enzim ini paling sering digunakan untuk
mengukur kematian sel otot jantung. Meningkatnya kadar troponin bisa
terjadi karena beberapa sebab, seperti:

 Kerusakan sel jantung


 Radang sel otot jantung
 Radang perikarditis
 Trauma otot antung
 Gagal jantung kronik
 Gangguan irama jantung
 Diseksi aorta

Risiko Ketika Enzim Meningkat

Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, peningkatan enzim adalah


indikasi terjadinya kerusakan atau kebocoran pada organ, terutama liver
(hati). Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa hal, misalnya kerusakan
hati atau konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu panjang dan
ternyata berpengaruh pada kinerja hati.

Risiko dari peningkatan enzim ini tak jauh dari indikasi sejumlah penyakit.
Untuk penyakit yang berkaitan dengan organ jantung, peningkatan enzim-
enzim ini bisa berpengaruh pada kemunculan seperti penyakit serangan
jantung – yang selain menjadi penyebab juga bisa menjadi akibat. Kenaikan
enzim ini bisa berpengaruh pada kemunculan berbagai penyakit lain yang
menyerang hati. Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan tepat
ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan enzim ini meningkat.

Anda mungkin juga menyukai