TINJAU AN TEORI
A. Kadar SGOT/SGPT
1. SGOT
dijum pai dalam otot jantung dan hati, sementara dalam konsentrasi sedang
dijum pai pada otot rangka, ginjal dan pankreas. Konsentrasi rendah
dijum pai dalam darah, kecuali jika terjadi cedera seluler, kemudian dalam
4-6 hari jika tidak terjadi infark tambahan. Kadar SGO T/AST biasanya
meningkat 10 kali lebih dan akan tetap demikian dalam waktu yang lama
(www.labkesehatan.blogspot.com).
0 - 35 U/L.
2. SGPT
banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi
hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijum pai pada otot
jantung, ginjal dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih
(www.labkesehatan.blogspot.com).
miokard (SGOT>SGPT).
mononukleosis infeksiosa.
bukan akibat gangguan pada liver. Kadar SGOT -SGPT juga gampang naik
setelah itu, dia kembali normal. Pada orang lain, mungkin saat diperiksa,
kadarnya sedang normal, padahal biasanya justru tinggi. Karena itu, satu
s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGO T/SGPT dapat normal.
HBsAg+, HBeAg/anti HBe dapat positif. HBV-D NA seringnya sudah
meningkat( < dari 5mg%), SGOT > SGPT, biasanya meningkat sekitar 2
s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGO T/SGPT dapat normal.
Anti HCV dan HCV-RNA positif. Pada sirosis hati yang sudah lanjut
sering kita mendapatkan kadar SGPT/SGOT normal, hal ini terjadi karena
jumlah sel hati pada sirosis berat sudah sangat kurang sehingga kerusakan
sel hati relatif sedikit. Tapi kadar bilirubin akan terlihat meninggi dan
a. Istirahat tidur
b. Kelelahan
kadar SGOT/SGPT.
c. Konsumsi obat-obatan
SGOT/SGPT.
bius.
obat yang aman, jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Namun jika
adapula jenis obat lainnya yang dapat merusak fungsi hati, seperti
1. Definisi Tidur
berbeda, pada keadaan ini relatif tanpa sadar dan penuh ketenangan tanpa
kegiatan (Potter dan Perry, 2006). Tidur adalah suatu kegiatan relatif ta npa
sadar yang penuh, ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan kegiatan
kegiatan otak dan jasmaniah yang berbeda (Tarwoto dan Wartonah, 2004).
2. Pola Tidur
Pola tidur biasa juga disebut sebagai tidur Non -REM (Non-Rapid Eye
Pola tidur paradoksal disebut juga sebagai tidur REM (Rapid Eye
semua rasa lelah. Fase tidur REM (fase tidur nyenyak) berlangsung
pusat otak untuk tidur dan bangun. Retikular Activating System (RAS) di
visual, auditori, nyeri dan sensori raba juga menerima stimulus dari kortek
oleh pelepasan serum serotinin dari sel-sel spesipik di pons dan batang
dari pusat otak, reseptor sensori perifer misalnya bunyi, stimulus cahaya
dan sistim limbiks seperti emosi. Seseorang yang mencoba untuk tidur,
mereka menutup matanya dan berusaha dalam posisi rileks. Jika ruangan
gelap dan tenang aktifitas Retikular Activating System menurun, pada saat
itu Bulbar Synchronizing Regional mengeluarkan serotinin (Brunner dan
Suddarth, 2001).
4. Tahap Tidur
pada level otak, otot dan aktivitas mata. Normalnya tidur dibagi menjadi
dua yaitu Non Rapid Eye Movement (NREM ) dan Rapid Eye Movement
tahapan REM adalah tahapan terakhir kira -kira 90 menit sebelum tidur
atas:
1) NREM tahap I
M erupakan tahap transisi dim ana masih ada reflek cahaya dan
2) NREM tahap II
menit.
3) NREM tahap III
4) NREM tahap IV
Ini adalah tidur nyenyak dan sulit untuk dibangunkan, bila ingin
adaptasi. Pada orang dewasa normal tidur REM yaitu 20% sampai
Karakteristik dari tidur ini adalah: mata akan cepat menutup dan
membuka, kejang pada otot kecil dan otot besar mengalami imobilisasai,
5. Fisiologi Tidur
siklus pada tidur. Formasi retikulum ditemukan di dalam batang otak. Ini
membetang ke atas sampai ke medula, pons, otak tengah dan kemudian ke
hipotalamus. Ini terdiri dari banyak sel saraf dan serabut. Saraf mempuyai
korteks serebral dan dari tepi tubuh. Keadaan terbangun terjadi apabila
sistem retikulum diaktivasi dengan stimulasi dari korteks serebral dan dari
sel dan organ sensori tepi. Sebagai contoh: alam membangunkan kita dari
mempersiapkan diri untuk hari itu. Sensasi seperti nyeri, tekanan dan
Selama tidur, stimulasi dari korteks adalah minimal (Potter and Per ry,
2006).
tubuh, salah satunya adalah mengenai tidur dan terbangun. Cedera pada
(Gunawan, 2006).
6. M anfaat Tidur
M enurut Potter and Perry (2006) selama tidur NREM bermanfaat dalam
untuk memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan khusus sepe rti sel
otak. Selain itu, tubuh menyimpan energi selama tidur dan penurunan laju
TABEL 2.1
Pola Tidur Berdasarkan Tingkat Usia/Perkembangan
Tingkat
Pola Tidur Normal
Perkembangan
Bayi baru lahir Tidur 14-18 jam/hari, pernapasan
teratur, gerakan tubuh sedikit. 50 %
tidur REM siklus tidur 45-60 menit,
mudah berespon terhadap stimulus
Bayi Tidur 13-16 jam/hari, 20-30 % tidur
REM mungkin tidur sepanjang malam.
1-3 tahun Tidur sekitar 11-12 jam/hari, 25 %
tidur REM .
3-6 tahun Tidur sekitar 11jam/hari, 20 % tidur
REM .
Usia sekolah Tidur sekitar 7-8,5 jam/hari, 20 %
tidur REM
Dewasa M uda Tidur sampai 7-8 jam/hari, 20-50 %
tidur REM .
M enurut Himle dkk, (2000) ada beberapa faktor mempengaruhi tidur baik
a. Penyakit
penyakit persarafan.
b. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyamn,
menghambat tidurnya.
c. Aktifitas fisik
d. Kecemasan
mengganggu tidurnya.
e. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang banyak
f. Obat-obatan
g. Karakteristik usia
h. Implikasi kultural
C. Hepatitis
1. Definisi
H epatitis adalah suatu keadaan radang atau cedara pada hati sebagai reaksi
terhadap virus, atau obat atau alkohol (Patofisiologi untuk Keperawatan, 2000; Hal: 145).
toksin seperti kim ia atau obat atau agen penyakit infeksi ( Asuhan
2. Jenis-jenis Hepatitis
a. Hepatitis A (HA V)
teru tam a m elalu i kontam inasi o ral -fekal akibat hygience yang bu ru k atau
W aktu antara pajanan dan awitan gejala (masa tunas) untuk HAV adalah
minggu sebelum gejala muncul. Antibody terhadap hepatitis A akan timbul saat
selama periode waktu tertentu setelah penyakit akut mereda, dan tidak
b. Hepatitis B (HBV)
H epatitis B disebut juga hepatitis serum. Penyakit ini bersifat seriusa dan
biasanya m e nu lar m elalu i kon tak de nga n dara h yang m e ngan du ng vir u s.
Penyakit ini juga ditularkan melalui hubungan kelamin, dan dapat ditemukan di
dalam semen dan cairan tubu h lainnnya. Yang berisiko khusus mengidap H BV
hubungan kelamin.
dengan masa awitan rerata 1-2 bulan. Stadium akut dari suatu infeksi aktif dapat
berlangsung sam pai 2 bulan. Sekitar 5-10% orang dewasa yang terjangkit H BV
akan mengalami hepatitis kronik dan terus mengalami peradangan hati selama
lebih dari 6 bu la n. H e patitis kr oni k da pat be rsifat p r ogr esif lam ba t atau
gejala penyakit. Yang terutama cenderung menjadi pem bawa adalah m ereka yang
Virus hepatitis B adalah suatu virus DNA untai -ganda yang disebut
partikel Dane. Virus ini memiliki sejumlah antigen inti (core) dan permu kaan
yang telah diketahui secara rinci yang dapat diidentifikasi dilaboratorium dari
sam pel darah. A ntigen yang biasanya dihasilkan pertama kali oleh hepatosit
H BsAg. Identifikasi antigen ini, atau DNA hepatitis itu sendiri di dalam serum,
bersifat diagnostik untuk infeksi hepatitis B aktif. Donor darah secara rutin
diperkirakan, dim ulai dari stadium aku t penyakit sam pai awal pem ulihan.
Sebagai antibody terhadap H BVmenetap seumur hidup setelah pasien pulih dari
c. Hepatitis C (HCV)
RNA ini saat ini merupakan penyebab tersering infeksi hepatitis yang ditularkan
m elalu i su plai darah kom ersial. H CV ditularkan m elalui dengan cara yang
sama seperti H BV, tetapi terutama melalui transfuse darah. Virus ini juga
kanker hati. HC V sulit dielim inasi dari suplai darah kom ersial.
banyak waktu jeda antara saat pasien yang mengidap penyakit ini
d. H epatitis D (H DV)
v i ru s de f e kt if ya n g ia s e n dir i ti d a k da p at m e ngi n fe k si h a pa t os it u nt u k
pada individu yang mengidap onfeksi kronik H BV. Virus hepatitis delta ini
e. H epatitis E (H EV)
yang teru tama ditu lar kan m elalu i ingesti air yang tercemar. S ebagian b e sa r
v i ru s ya n g dila p o r k a n dit em u k a n d i N eg ar a - n eg a ra ya n g s e d a ng
berkem bang. Virus ini tidak menimbulkan keadaan pembawa (carrier) atau
menyebabkan hepatitis kronik. Namun, dapat terjadi hepatitis fulminan yang
akhirnya virus menyebabkan kegagalan hati dan kematian. Pada saat ini belum
f. H epatitis F
H epatitis F adalah jenis hepatitis yang baru ada sedikit kasus. Saat ini para
pakar belu m sepa kat hepatitis F m eru paka n p enya kit he patitis yang
terpisah. Jenis H epatitis F ini disebabkan oleh jenis virus yang terkait dengan
penyakit hepatitis lainnya. B eberapa calon hepatitis F m u ncul pada 1990 -an,
tape tak satu , pu n dari laporan-laporan itu telah terbukti. Pada tahun 1994
m elapor ka n bah w a par tikel viru s b aru telah dit em u ka n dalam tinja pasca
partikel virus tersebut disuntikkan kepada seekor m onyet Indian dan akhirnya
g. Hepatitis G
a. Lelah
b. Mual
c. Muntah
e. Nyeri perut
g. Nyeri otot,
4. Stadium hepatitis
a. Stadium prodromal
1) Malaise umum
2) Rasa lelah
3) Splenomegali
c. Stadium pemulihan
biasanya tim bul dalam 4 bu lan untu k hepatitis B dan C , dan dalam
e. Pecandu narkotika
6. Patofisiologi
Setelah liver membu ka sejumlah agen seperti virus, liver menjadi membesar
dan terjadi peradangan sehingga dalam kuadran kanan atas terasa sakit dan tidak
nyaman . Sebagai kemajuan dan kelanjutan proses penyakit, pem belahan sel -sel hati
yang normal beru bah menjadi peradangan yang meluas, nekros is dan regenerasi dari
virus masuk dan bercampur dengan aliran darah kedalam pembelahan jaringan
jaringan hepar (sel-sel hepar). Oedema dari saluran-saluran empedu hati yang
klinik dari peradangan akut H BV yang ditentukan oleh respon imunologi dari klien.
manifestasi extra hepatik dari hepatitis akut B. H epatitis B diyakini masu k kedalam
sirkulasi kekebalan , tu buh tersimpan dalam dinding pem buluh darah dan aktif dalam
Phase atau tahap penyem buhan dari hepatitis adalah ditandai dengan aktifitas
fagositosis dan aktifitas enzym, perbaikan sel-sel hepar. Jika tidak sunggu h-sungguh
komplikasi berkembang , sebagian besar penyembu han fu ngsi hati k lien secara
normal setelah hepatitis virus kalah . Regenerasi lengkap biasanya terjadi dalam dua
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pengkajian Laboratorium
1000 m U/m L dan m ungkin lebih tinggi sampai 4000 m U/m L dalam
IU/L atau sedikit lebih tinggi. N ilai serum total bilirubin naik kepuncak
2,5 m G /dL dan berlangsung ketat dengan tanda -tanda klinik penyakit
1) Anti-HBc IgM
m em eriksa HBsAg.
2) Anti-HBc IgG
lampau.
8. Komplikasi hepatitis
lebih dari 6 bulan. Gambaran klinis hepatitis aktif kronik atau fulm inan
9. Penatalaksanaan klinis
anggota keluarga
d. Keluarga dari pasien hepatitis ditawarkan untuk menerima gam a
globulin murni yang spesifik terhadap HAV atau HBV, yang dapat
sementara.
e. Tersedia vaksin untuk HBV. Karena sifat virus yang sangat menular
semua individu yang termasuk kelompok berisiko tinggi, termasu k para pekerja
juga dianjurkan untuk divaksinasi adalah orang -orang yang berisiko terinfeksi
virus, termasuk kaum homoseks atau heteroseks yang aktif secara seksual,
rekom binan sebanyak tiga kali pada interval-interval yang telah ditentukan.
Dosis pertama dan kedua diberikan terpisah satu bulan, dan dosis ketiga
diberikan 6 bulan setelah dosis kedua. Vaksinasi ini 85% efektif dalam
membentu k kekebalan.
D. Penelitian Terkait
Sepengetahuan peneliti, penelitian dengan judul H ubu ngan Lama Istirahat Tidur
dengan Kadar SGOT/SGPT pada pasien H epatitis di Ruang Rawat Inap RSUD Kraton
Istirahat / Tidur
Konsumsi Obat
(Widjaja, 2009)
F. Kerangka Konsep
G. Hipotesis
ini adalah :
Pekalongan.