Anda di halaman 1dari 31

Anamnesis dan

Pemeriksaan Fisis Urologi

Supervisor Pembimbing :
Dr. dr. Syakri Syahrir, Sp.U(K)

Oleh :
Sheline Dian C014202041
Michelle Nathaniella C014202005
Pendahuluan

01 Ahli Urologi
Memiliki kemampuan untuk
02 Diagnosis
Telah banyak kemajuan dalam
melakukan evaluasi dan mendiagnosis penyakit urologi.
diagnosis serta memberikan
pengobatan medis dan Namun, pendekatan dasar untuk
terapi bedah untuk semua pasien masih bergantung pada
penyakit pada sistem anamnesis, pemeriksaan fisik
genitourinari. menyeluruh, dan pemeriksaan
penunjang
ANAMNESIS
Identitas Pasien

• Jenis kelamin pasien • Pekerjaan dan usia pasien


merupakan informasi itu penting karena dapat
penting karena perbedaan memberikan petunjuk untuk
anatomi sistem GU pria diagnosis: misalnya,
maupun wanita yang seseorang yang mengeluh
menyebabkan gender hematuria yang bekerja
tertentu lebih rentan selama 20 tahun di pabrik
mengenai penyakit ban mungkin menderita
tertentu. kanker kandung kemih.
Keluhan Utama

● Nyeri,

● Hematuria

● LUST ( Lower Urinary Tract Symptom)

● Inkontinensia Urin
● Disfungsi seksual
Keluhan Nyeri

● Nyeri yang timbul dari traktus urinarius dapat berat dan biasanya berhubungan dengan
obstruksi atau inflamasi traktus urinarius.

● Apabila terdapat nyeri : lokasi nyeri, onset nyeri, faktor yang memperberat dan
memperingan keluhan nyeri, kualitas dan kuantitas nyeri.
Keluhan Nyeri
Nyeri Renal

Nyeri Ureter

Nyeri Vesika

Nyeri
Porstat

Nyeri Testis

Nyeri Penis
Keluhan Nyeri

Nyeri Renal
● Nyeri renal berasal dari daerah sudut costovertebra pada lateral dari m.
sakrospinalis dan di bawah costa 12

● Nyeri timbul karena adanya distensi akut dari kapsul ginjal (disebabkan inflamasi
atau obstruksi

● Nyeri pada ginjal dapat berhubungan dengan gejala gastrointestinal karena


stimulasi refleks pada ganglion celiac dan letaknya berdekatan dengan organ
liver,pancreas, duodenum, galdblader, dan colon.

● Nyeri renal juga dapat mirip dengan nyeri yang terjadi karena iritasi sarat-saraf
costa (biasanya setinggi T10-T12)
Keluhan Nyeri

Nyeri Ureter
● Biasanya terjadi akut dan di sebabkan oleh obstruksi ureter

● Nyeri terjdi akibat dari distensi akut ureter oleh karena hiperperistaltik dan
spasme otot polos ureter saat berusaha amenghilangkan obstruksi, biasnaya
disebabkan oleh batu.
Keluhan Nyeri

Nyeri Vesica Urinaria


● Nyeri vesika biasanya disebabkan oleh overdistensi buli-buli sebagai akibat dari
retensi urin atau inflamasi.

● Kondisi inflamasi buli-bulibiasanya menyebabkan rasa tidak nyaman di daerah


suprapubik dan timbul secara intermitten (cystitis bakterial atau cystisis
intertisialis)
Keluhan Nyeri

Nyeri Prostat
● Nyeri prostat biasanya merupakan efek sekunder terhadap inflamasi karena edema
sekunder dan peregangan kapsul prostat

● Nyerinya sulit untuk ditentukan karena biasanya penderita mengeluhkan nyeri


abdomen bawah, inguinal, penis dan atau dubur

● Seringkali berhubugan dengan gejala irtatis


Keluhan Nyeri

Nyeri Penis

● Nyeri pada penis merupakan akibat dari adanya inflamasi pada


buli-buli atau uretra. Dengan reffered pain di meatus urethra
Keluhan Nyeri

Nyeri Testis

● Dapat disebabkan oleh epididimitis akut, torsio testis, atau appendiks testis

● Nyeri skrotum kronis sering berhubungan dengan kondisi non inflamasi seperti
hidrokel dan varikokel.

● Sifat nyeri tumpul dan tidak menyebar


Hematuria

Definisi : adanya sel-sel darah merah pada urine dengan jumlah lebih dari 3 sel darah merah
per lapangan pandang mikroskop

BIla didapatkan keluhan hematuria, perlu di tanyakan beberapa pertanyaan berikut untuk
mengevaluasi hematuria :
- 1. Apakah hematuria tampak secara mata telanjang
- 2. Pada saat kapan terjadi hematuria (saat awal, akhir atau selama berkemih)
- 3. apakah saat terjadi hematuria di rasakan nyeri
-
Lowet Urinary Tract Symptoms

Merupakan gejala saluran kemih bagian bawah yang biasanya terjadi pada populasi usia lanjut

Gejala Iritatif Gejala Obstruksi


- Frekuensi - Penurunan pancaran kencing
- Disuria - Hesitansi
- Nokturia - Intermittensi
- Post void dribbing
- straining
Lower Urinary Tract Symptoms

Selain anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang, sistem skoring seperti
International Prostate Symptom Score (IPSS) dapat digunakan untuk membantu menilai derajat
keparahan LUTS.

Skoring ini terdiri dari tujuh pertanyaan yang di beri nilai 0 sampai 5 dan satu pertanyaan
mengenai kualitas hidup pasien yang di beri nilai 1 hingga 7

Berdasarakan skoring gejala LUTS dapat di bagi menjadi tiga derajat


- - Derajat 1 (ringan) ; skor 0-7
- - Derajat 2 (sedang) : skor 8-19, dan
- - derajat 3 : skor 20-35
Inkontinensia Urine

Definisi :ketidakmampuan seseorang untuk menahan urin, baik secara sadar atau tidak di sadar.

a, Continous incontinence
● Penyebab : fistula traktus urinarius

b. Stress Incontinence
● Keluarnya urine secara tiba-tiba pada saat batuk, bersin, olahraga, atau aktivitas lain yang
menyababkan peningkatan tekanan intrabdominal

c. Urgency Incontinence
● Keluarnya urine yang disebabkan dorongan kuat yang mendadak untuk berkemih, biasa terjadi
pada cystitis, neurogenic bladder atau obstruksi baldder outlet berat dengan hilangnya daya
regang buli-buli
-
Inkontinensia Urine

d, Overflow Uriary incontinence


● Terjadi distensi buli-buli secar kroniis dan tidak mengosongkan buli-buli secara tuntas

b. Enuresis
● Merupakan inkontinensia urin yang terjadi saat waktu tiidur yang umumnya terjadi pada anak-
anak hingga usia 3 tahun
-
Disfungsi Seksual

● Penurunan libido
● Impotensi
● Kegagalan ejakulasi
● Premature ejaculation
● hematospermia
Riwayat Penyakit Terdahulu

Banyak penyakit dapat mempengaruhi sistem GU, dan penting untuk


mendengarkan pasien dan mencatat penyakit medis sebelumnya. Contoh:
Pasien dengan diabetes mellitus sering mengalami disfungsi otonom yang
dapat mengakibatkan gangguan fungsi kemih dan seksual
ANAMNESIS
01 Riwayat Keluarga 05 Riwayat Alergi

02 Riwayata sosial dana Gaya 06 Riwayat pengobatan


hiidup sebelumnya
PEMERIKSAAN
FISIK
Pemeriksaan Ginjal

Inspeksi : edem, hiperemis (radang hebat),


trauma (luka lecet/gores), benjolan di regio
costo-vertebralis/lateral abdomen yang ikut
gerak napas (tumor)

Palpasi: bimanual (ballottement) ginjal,


menilai ukuran, konsistensi ginjal, dan ada
tidaknya nyeri tekan

Perkusi: nyeri ketok pada sudut kosto-


vertebra (hidronefrosis atau tumor akan
terasa nyeri saat perkusi)

Auskultasi : terdengar bunyi systolic bruit


Pemeriksaan Suprapubik

Inspeksi : Apakah terdapat bulging, benjolan

Palpasi : Apakah ada massa atau nyeri tekan suprapubik

Perkusi : vesica urinaria kosong: tidak dapat didentifikasi dengan perkusi.


Pekak (dullness) bila vesica urinaria berisi urin
Pemeriksaan Genitalia Eksterna Laki-laki

Inspeksi : Memperhatikan apakah ada kelainan dari ujung sampai


pangkal penis (edem, hiperemis, hematom, massa, lesi, letak
meatus uretra

Sudah sirkumsisi / belum.

Palpasi: nyeri tekan, massa, dilakukan pada seluruh penis mulai


dari preputium glans dan batang penis serta urethra
Pemeriksaan Genitalia Eksterna Laki-laki

Inspeksi: skrotum kanan lebih tinggi dari kiri, abses, edema, massa atau pembesaran
skrotum 

Palpasi: raba jumlah testis, nyeri tekan, testis teraba keras luka, pembesaran/massa,
hidrokel (tidaka teraba testis), hernia skrotalis (teraba usus dari skrotum sampai
kanalis inguinalis), varicocele (seperti meraba cacing dalam kantung), torsio testis
( teraba horizontal dan nyeri )atau vas deferens (seperti teraba benang besar dan
keras dalam skrotum)
Pemeriksaan Genitalia Eksterna Wanita

Inpeksi :
Vulva : labia mayora ; mungkin ada bartolinis
atau kista nucki
Muara uretra: urethral discharge, prolapsus
urethra, dan caruncula urethra
Vagina : fluor albus/keputihan/nanah, himen
imperforate

Palpasi : Nyeri tekan, Massa (ukuran, bentuk


dan konsistensi)
Pemeriksaan Colok Dubur
● Inspeksi daerah perineal dan perineum
● Menilai tonus sfingter ani
● Mengevaluasi keadaan ampulla rekti
● Mengevaluasi mukosa rekti
● Apakah teraba tumor
● Apakah teraba penonjolan prostat
● Mengevaluasi nyeri
● Menilai handscoone
Pemeriksaan Neurologis

• Mencari kemungkinan adanya kelainan neurologik yang mengakibatkan


kelainan pada sistem urogenitalia, seperti inkontinensia

• Dilakukan penilaian pada tonus sphincter ani, pemeriksaan sensorik pada


kulit daerah perianal, pemeriksaan reflex bulbocavernosus.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai