Anda di halaman 1dari 7

Diagnosis batu ginjal (nefrolitiasis) ditegakkan dengam bantuan pemeriksaan penunjang untuk

mengidentifikasi adanya batu. Keluhan yang pertama timbul dan memicu pasien mencari
pertolongan medis biasanya adalah kolik renal.

Anamnesis

Gejala utama yang dapat muncul pada batu ginjal adalah adanya nyeri perut atau pinggang, atau
hematuria. Hal-hal yang perlu digali pada anamnesis, yaitu:

 Tentang nyeri : durasi, karakteristik, dan lokasi


 Riwayat batu pada saluran kemih, termasuk komposisi pembentuk batu saluran kemih
dan komplikasinya
 Riwayat infeksi saluran kemih
 Riwayat gangguan ginjal
 Riwayat batu saluran kemih di keluarga
 Riwayat transplantasi ginjal
 Diet:
o Diet tinggi garam dan konsumsi protein
o Diet tinggi kalsium
o Konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D
 Aktivitas fisik, karena dengan peningkatan aktivitas fisik, terjadi pengeluaran cairan
ekstra-renal (keringat) sehingga terjadi penurunan volume urin [1-2]

Gejala-gejala jugaat berbeda berdasarkan lokasi dari batu ginjal, yaitu:

Batu di Ureteropelvic Junction

Batu di ureteropelvic junction:

 nyeri pinggang tanpa penjalaran ke selangkangan


 gejala berkemih yang iritatif (contoh: peningkatan frekuensi dan disuria atau anyang-
anyangan)
 nyeri suprapubik
 stranguria
 gejala-gejala usus

Batu Sepanjang Ureter

Batu sepanjang ureter:

 Nyeri pinggang berat yang tiba-tiba dan nyeri kolik yang menjalar hingga perut bagian
bawah
 Penjalaran nyeri hingga ke testis atau daerah vulva
 Mual yang dengan atau tanpa muntah

Batu Di Sepertiga Ureter Atas


Batu di sepertiga ureter atas:

 Penjalaran nyeri di pinggang atau daerah lumbar


 Bila ureter yang terkena adalah sebelah kanan, gejala dapat menyerupai kolesistitis atau
kolelitiasis
 Bila ureter yang terkena adalah sebelah kiri, gejala dapat menyerupai pankreatitis, ulkus
peptikum dan gastritis

Batu Di Sepertiga Ureter Tengah

Batu di sepertiga ureter tengah:

 Penjalaran nyeri ke arah anterior dan kaudal


 Bila ureter yang terkena adalah sebelah kanan, gejala dapat menyerupai apendiksitis akut
 Bila ureter yang terkena adalah sebelah kiri, gejala dapat menyerupai divertikulitis akut

Batu di Sepertiga Ureter Distal

Batu di sepertiga ureter distal menimbulkan penjalaran nyeri ke selangkangan atau testis (pada
pria) atau labia mayora (pada wanita) karena iritasi nervus illioinguinalis atau genitofemoralis.

Batu di Ureterovesical Junction

Batu di ureterovesical junction:

 Gejala berkemih yang iritatif (peningkatan frekuensi dan disuria atau anyang-anyangan)
 Bila terjadi di ureter intramural, gejala dapat menyerupai sistitis atau uretritis, atau pada
wanita bisa menyerupai radang panggul (pelvic inflammatory disease / PID), ruptur atau
torsio kista ovarium, gejala berupa:
o Nyeri suprapubik
o Peningkatan frekuensi berkemih dan tidak dapat ditahan (frequency and urgency)
o Disuria
o Stranguria
o Nyeri pada ujung penis (pada pria)
o Gejala gangguan usus seperti diare dan tenesmus
 Batu yang sudah memasuki kandung kemih : Asimtomatik, bisa keluar batu saat
berkemih sampai dapat menyebabkan retensio urin

Kolik Renal

Pada serangan nyeri kolik ginjal, dermatom saraf yang terkena yaitu dermatom dari T10 sampai
S4 selama 3 – 18 jam dengan puncaknya pada jam kedua. Nyeri kolik ini terjadi tiga fase, yaitu:

 Fase akut dengan ciri serangan mendadak dan akut. Nyeri kolik yang timbul bersifat terus
menerus, terasa sangat parah dan menyiksa. Nyeri bertambah hingga intensitas nyeri
maksimal bisa dicapai dalam 30 menit – 6 jam setelah serangan (umumnya timbul pada 1
– 2 jam)

 Fase konstan. Setelah intensitas mencapai maksimal, nyeri akan menetap sampai diobati
atau hilang. Durasi pada fase konstan pada umumnya 1 – 4 jam, dalam beberapa kasus
dapat timbul sampai lebih dari 12 jam
 Fase penurunan nyeri. Nyeri berangsur menghilang. Durasi pada umumnya 1.5 – 3jam

Gejala penyerta yang dapat timbul antara lain mual, muntah dan nyeri perut. Gejala ini dapat
timbul karena inervasi nervus celiacus dengan inervasi ginjal, yaitu inervasi ke perut dan usus.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang umum ditemukan adalah:

 Peningkatan suhu dapat ditemukan terutama pada ISK


 Nyeri ketuk pada costovertebral angle (CVA)
 Nyeri abdomen umum ditemukan, tanda peritonitis tidak ditemukan untuk membedakan
nyeri abdomen karena kolik renal dengan nyeri karena organ intraperitoneum
 Nyeri testis dapat ditemukan, meskipun pada inspeksi tampak normal
 Hematuria dapat ditemukan [1]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding batu ginjal (nefrolitiasis) bergantung pada gejala yang muncul.

Tabel 1 Diagnosis Banding Batu Ginjal ( Nefrolitiasis) dan Cara Membedakannya

Diagnosis banding Pembeda dari nefrolitiasis


- Nyeri biasanya pada perut kanan bawah
Apendiksitis akut
- Urinalisis normal atau ditemukan jejak sel darah putih maupun eritrosit
- CT-Scan
- Hanya pada wanita

- Nyeri dengan atau tanpa perdarahan dari vagina


Kehamilan ektopik
- Nyeri goyang serviks positif
- Tes kehamilan positif
- Hasil USG terdapat massa di daerah organ reproduksi
- Nyeri pada pinggang atau perut bawah dan/atau dispareunia
Kista ovarium
- Dapat teraba massa pada perabaan
- Hasil USG dapat menunjukkan lesi pada adneksa
- Distensi abdomen, muntah dan konstipasi
Ileus obstruksi
- Pemeriksaan x-ray dapat menunjukkan tanda-tanda ileus obstruksi
- Riwayat batu empedu dan atau penggunaan minuman beralkohol
berlebihan
Pankreatitis akut
- Nyeri epigastrik yang menyebar ke belakang
- CT scan menunjukkan inflamasi di pankreas
- Amilase dan lipase meningkat
- Nyeri berhubungan dengan makanan

- Endoskopi dapat menunjukkan adanya ulkus pada gaster dan usus


Ulcus pepticum
tervisualisasi
- Foto thoraks dada dapat menunjukkan adanya udara bebas di bawah
diafragma apabila sudah terjadi ruptur
- Nyeri perut tanpa disertai dengan nyeri pinggang

Gastroenteritis - Mual, muntah dan diare


- Pemeriksaan feses lengkap dapat ditemui tidak normal, namun jarang
karena diagnosis utamanya cukup secara klinis
- Nyeri tiba-tiba yang menyebar ke belakang dan bisa sampai pingsan
Aneurisma aorta
abdominalis
- USG menunjukkan dilatasi aorta abdominalis (>5 cm)
- Nyeri pada angulus costovertebralis

- Terdapat gejala infeksi saluran kemih (ISK)


Pielonefritis - Nyeri punggung yang menyebar ke belakang
- Demam
- Urinalisis positif ke arah ISK
- Dapat pula disebabkan oleh obstruksi karena batu ginjal
- Hanya terdapat pada wanita

- Nyeri perut bawah


Abses tubo-ovarium
- Demam
- Keputihan
- USG dapat menunjukkan massa adneksa
- Hanya terdapat pada pria
Torsio testis
- Nyeri perut bawah dan testis
- USG menunjukkan gangguan pada testis
- Hanya terdapat pada wanita
Torsio ovarium
- Nyeri perut bawah dengan mual dan muntah
- USG menunjukkan ovarium yang membesar
Mialgia pada
Nyeri dapat berubah pada palpasi
punggung
- Nyeri perut peri-umbilikal dengan mual muntah
Iskemik mesenterik
- CT Scan dapat menunjukkan pneumatosis usus, gas vena porta tanpa
batu pada ginjal
Konstipasi Distensi abdomen
- Nyeri perut kanan atas

Kolesistitis - Demam
- Leukositosis
- USG dan CT Scan menunjukkan adanya batu empedu

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada batu ginjal (nefrolithiasis) bertujuan untuk menegakkan diagnosis
dan mencari penyakit yang mendasari. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah :

 Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis : Analisis urin tampung 24 jam, midstream


urinalisis, pemeriksaan fungsi ginjal, dan radiologi
 Pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyakit yang mendasari : Analisis urin tampung 24
jam, kultur urin, elektrolit darah, oksalat darah, serum asam urat, dan serum sulfat

Analisis Urin Tampung 24 Jam

Hal yang harus dianalisis diantaranya adalah:

 Total volume urin (balans cairan)


 pH urin (normal: 5.9 – 6.2)
o pH < 5.5 meningkatkan presipitasi asam urat. Biasanya terdapat pada pasien batu
asam urat, gangguan pencernaan termasuk bypass usus
o pH > 6.7 meningkatkan presipitasi CaP. Biasanya terdapat pada pasien dengan
dRTA, hiperparatiroid primer, pengobatan berlebihan (overtreatment) dengan
alkali
o pH 7.0 – 7.5 mengindikasikan adanya infeksi saluran kemih akibat aktivitas
bakteri yang memproduksi urease

Midstream Urinalisis

Pada midstream urinalisis atau uji dipstick hasil yang didapatkan adalah peningkatan leukosit dan
bisa juga ditemukan darah

Kultur Urin

Kultur urin jarang diperlukan. Kultur urin dapat digunakan pada kasus-kasus yang tidak respon
dengan pengobatan adekuat atau pada kasus yang dicurigai adanya ko-infeksi.

Laboratorium Darah
Pemeriksaan laboratorium darah digunakan untuk menunjang penegakkan diagnosis batu ginjal
dan kemungkinan komplikasi. Pada pemeriksaan laboratorium darah dapat diperiksa kreatinin
darah untuk menilai fungsi ginjal. Dapat juga diperiksa :

 Natrium (pemasukan normal: 100 mEq per hari) dan klorida (pemasukan normal 100
mEq per hari)
 Kalium (pemasukan normal 40 – 60 mEq per hari)
 Kalsium (pemasukan normal <= 250 – 300 mg per hari)
 Magnesium (pemasukan normal 30 – 120 mg per hari)
 Oksalat (pemasukan normal < 45 mg per hari). Ditemukan pada malabsorpsi lemak di
usus dan setelah operasi bariatrik. Nilai > 100 mg/hari mengindikasikan adanya
hiperoksaluria primer
 Asam urat (pemasukan normal 600 – 800 mg per hari). Ditemukan pada diet tinggi purin
seperti daging, hewan ternak dan ikan
 Sulfat (pemasukan normal <=25 – 30 mmol). Sebagai penanda diet kaya asam [2]

Radiologi

Pada kondisi klinis yang diyakini kolik renal dan pada keadaan dimana fasilitas kesehatan mudah
dijangkau pasien, pemeriksaan radiologi dapat tidak dilakukan. Pemilihan waktu melakukan
pemeriksaan radiologi tergantung pada ketersediaan alat dan protokol lokal. Pertimbangan lain
melakukan pemeriksaan ini adalah adanya gambaran klinis dimana diagnosis banding sangat
mungkin atau terdapat kecurigaan komplikasi. Pencitraan yang dapat dilakukan:

 CT-Scan abdomen tanpa kontras atau disebut juga CT KUB, adalah modalitas yang
memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Pemeriksaan ini mampu menunjukkan
posisi batu, mengukur besar batu, dan menyingkirkan diagnosis banding seperti
appendicitis atau pankreatitis.
 Foto polos abdomen dapat memperlihatkan gambaran opak pada batu radioopak yaitu
batu kalsium, batu jenis lain seperti asam urat dan sistin tidak tampak pada foto ini
 USG ginjal dapat dilakukan pada pasien kontraindikasi Xray seperti pada kehamilan.
Pemeriksaan ini mungkin saja tidak menemukan batu namun mampu melihat adanya
hidrinefrosis. Kekurangan dari USG ginjal adalah hasilnya sangat bergantung pada
kemampuan operator dan sikap tubuh pasien. Dapat menjadi pilihan apabila diagnosis
banding dicurigai berhubungan dengan lesi ovarium atau adneksa, seperti torsio kista
ovari atau salfingitis, atau bahkan torsio testis.
 Kombinasi foto polos abdomen dan USG ginjal direkomendasikan pada pasien yang
tidak dapat menjalani CT-scan
 Intravenous Pyelography (IVP) dapat memberikan informasi anatomis dan fungsional,
tetapi sudah jarang digunakan bila memungkinkan dilakukan CT-Scan. [2]
USG batu ginjal kiri. Sumber:
stockdevil, Freedigitalphotos, 2016.

Gambar: USG ginjal merupakan pemeriksaan pilihan pada pasien kontraindikasi sinar-X.
Gambar di atas menunjukkan hasil USG adanya batu ginjal kiri yang ditunjukkan oleh anak
panah.

Anda mungkin juga menyukai