pemeriksaan klinis
dilakukan utnuk mengetahui apakah pembesaran ptostat ini bersifat beigna atau
maligna dan untuk memastikan tidak adanya penyakit penyerta lainya.berikut
pemeriksaan ( graoe, 2006 ):
1. Terapi simtomatis
Pemberian obat golongan rseptor alfa-adrenergik inhibitor mampu
merelaksasikan otot polos prostat dan saluran kemih akan lebih terbuka. Obat
golongan 5-alfa reduktase inhibitor mampu menurunkan kadar
dehidrotestosteron intraprostat,sehingga dengan turunya kadar testosterone
dalam plasma maka prostat akan mengecil (Schwartz,2000)
Tindakan ini merupakan tindakn pembedahan non insisi, yaitu pemotongan secara elektris
prostat melalui meatus uretralis. Jaringan prostat yang membesar dan menghalangi jalan
nya urine akan dibuang melalui elektrokauterdan dikeluarkan melalui irigasi dilator.
Tindakan ini memiliki banyak keuntungan , yaitu meminimalisir tindakan pembedahan
terbuka, sehingga masa penyembuhan lebih cepat dan tingkt resiko infeksi bisa ditekan .
Tindakan ini dilakukan jiak prostat terlalu besar diikuti oleh penyakit penyerta lain. Mesalnya
tomor vesika , vesikolithiasis, dan adanya adenoma yang besar (Schwartz, 2000).
G. Asuhan keperawatan
Pengkajian
1. Anamnesa
Prostat hanya dialami oleh klien laki-laki. Keluha yang serimg dialami oleh klien dikenal
dengan istilah LUTS (lower Urinary Tract Symptoms) antara lain hasistansi, pancara
urine lemah, intermettensi, ada sisa urine pasca miski, urgensi, frekuensidan disurai
(jika obstruksi meningkat).
2. Pemeriksaan fisik
Adanya peningkatan nadi dan tekanan darah (tidak signifikan, kecuali ada penyakit
penyerta). Hal ini merupakan bentuk kempensasi dari nyeri yang timbul akibat
obstruksi meatus uretralisdan adanya distensi bladder . jika retensi urine
berlangsung lama sering ditemukan adanya tanda gejala urosepsis ( peningkatan
suhu tubuh )sampai pada syok septic.
Obstruksi kronis pada bladder. Hal ini memicu terjadinya refluks urine dan terjadi
hidronefrosis dan pyelonefrosis, sehingga pada palpasi bimanual ditemukan adanya
rabaan pada ginjal. Pada palpasi supra simfisis akan teraba distensi baldder
(ballotemen).
Pada pemeriksaan penis , uretra dan skrotum tidak ditemukan adanya kelainan
,kecualinya ada penyakit penyerta seperti stenosis meatus ,striktur uretralis
,urethralithiasis, ca ,penis , maupun epididimetis.
Diagnisa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang biasanya muncul pada klien dengan Banigna Prostat
Hipeplasia (HPH) adalah (NANDA I 2012-2014):
- Sumbatan
- Tekanan ureter tinggi
2. Nyeri akut (00132)
Definisi: pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul
akibat kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau digambarkan dalam hal
kerusakan sedemikian rupa (international for the study of pain); awitan tiba-tiba
atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi
atau dipredikasi dan berlangsung< 6 bulan.
Batasan karakteristik:
- Perubahan selera makan , tekanan darah ,frekuensi jantung, frekuensi
pernapasan
- Diaphoresis
- Perilaku distraksi (jalan mondar-mandir,mencari orang lain ,aktifitas berulang)
- Mengekspresikan perilaku(gelisah, merengek, menangis,waspada ,iritabilitas)
- Melindungi are nyeri dan focus menyempit (gangguan persepsi nyeri ,hambatan
proses piker, penurunan interaksi)
- Melaporkan nyeri secara verbal
- Focus pada dir sendiri
- Gangguan tidur
3. Ansietas (00146)
Definisi: perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons
autonom (seringkali sumber tidak spesifik dan tidak diketahui oleh individu);
perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
Batasan Karakteristik:
- Penurunan produktifitas
- Gerakan irelevan
- Gelisah
- Insomnia
- Kontak mata buruk
- Ekspresi kekhawatiran karena perubaan peristiwa kehidupan
- Agitasi
- Waspada
- Rasa nyeri yang meningkatkan ketidakberdayaan
- Wajah tegang
- Tremor tangan
- Peningkatan keringat ,ketegangan ,gemetar, dan suara bergetar
Batasan Karakteristik:
- Keterbatasan actual akibat penyakit
- Perubahan dalam mencapai persepsi peran seks dan kepuasan seksual
- Ketidakmampuan mancapai kepuasan yang diharapkan
- Persepsi perubahan pada rangsangan seksual
- Persepsi defisiensi hasrat seksual
- Persepsi keterbatasan akibat penyakit
- Mengungkapkan masalah
Intervensi
Berikut ini adalah intervensi yang dirumuskan untuk mengatasi masalah keperawatan
pada jlien dengan banigna prostat hyperplasia (BPH) (NANDA –I, NIC NOC)
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan, infeksi
Nursing Outcome Classifikation (NOC):
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. X 24 jam, klien akan :
1211. Anxiety Level
1402. Anxiety Self-Control
1302. Coping yang dibuktikan dangan indicator (1: tidak pernah, 2; jarang, 3:
kadang-kadang, 4; sering, 5: selalu)
Criteria hasil :
- Mampu mengubah gaya hudup untuk mengurangi ansietas dan adaptasi dangan
segala bentuk perubahan
Aktifitas keperawatan :
- Anjurkan klien unuk tenang
- Rencanakan seluruh prosedur tindakan dengan bak mengindari suasana yang
tidak menyenangkan bagi klien
- Berikan informasi yang factual tentang diagsona , treatment ,dan progonosis
dengan baik
- Anjurkan keluaga untuk menemani klien
- Lakukan masase punggun/ leher untuk menurunkan ansietas
- Catat perubahan tingkat kecemasan
- Bantu klien untuk mengidentifikasikan factor pencetus ansietas
- Bantu jlien untuk memecahkan masalah sesuai kemampuan klien
- Anjurkan klien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Observasi tanda verbal /non verbal terjadinya ansietas pada klien
- Kolaborasi pengobatan untuk menurunkan ansietas (jika dibutuhkan)
Aktivitas keperawatan :