Isolasi Sosial
F. Manifestasi klinis
a. Mengejek dan mengkritik diri
b. Merasa bersalah dan khawatir, menghukum dan menolak diri sendiri
c. Mengalami gejala fisik, misal : tekanan darah tinggi
d. Menunda keputusan
e. Sulit bergaul
f. Menghindari kesenangan yang dapat member rasa puas
g. Menarik diri dari realitas, cemas, paniki, cemburu, curiga, halusinasi.
h. Merusak diri : harga diri rendah menyokong pasien untuk mengakhiri
hidup
i. Merusak/melukai orang lain
j. Perasaan tidak mampu
k. Pandangan hidup yang pesimistis
l. Tidak menerima pujian
m. Penurunan produktivitas
n. Penolakan terhadap kemampuan diri
o. Kurang memerhatikan perawatan diri
p. Berpakaian tidak rapih
q. Berkurang selera makan
r. Tidak berani menatap lawan bicara
s. Lebih banyak menunduk
t. Bicara lambat dengan nada suara lemah
G. Penatalaksanaan
Terapi pada gangguan jiwa, khususnya skizofrenia dewasa ini sudah
dikembangkan sehingga klien tidak mengalami diskriminasi bahkan
metodenya lebih manusiawi daripada masa sebelumnya. Penatalaksanaan
medis pada gangguan konsep diri yang mengarah pada diagnose medis
skizofrenia, khususnya dengan perilaku harga diri rendah, yaitu :
a. Psikofarmakologi
Menurut Hawari (2003), jenis obat psikofarmaka, dibagi dalam 2
golongan yaitu :
a) Golongan generasi pertama (typical)
Obat yang termasuk golongan generasi pertama, misalnya :
Chorpromazine HCL ( Largactil, Promactil, Meprosetil),
Trifluoperazine HCL (Stelazine), Thioridazine HCL (Melleril),
dan Haloperidol (Haldol, Govotil, Serenace).
b) Golongan kedua (atypical)
Obat yang termasuk generasi kedua, misalnya : Risperidone
(Risperdal, Rizodal, Noprenia), Olonzapine (Zyprexa),
Quentiapine (Seroquel), dan Clozapine (Clozaril).
b. Psikotherapi
Terapi kejiwaan atau psikoterapi pada klien, baru dapat diberikan
apabila klien dengan terapi psikofarmaka sudah mencapai tahapan
dimana kemampuan menilai realitas sudah kembali pulih dan
pemahaman diri sudah balik.
Psikotherapi pada klien dengan gangguan jiwa adalah berupa terapi
aktivitas kelompok (TAK).
c. Therapy kejang Listrik (Electro Convulsive Therapy)
ECT adalah pengobatan untuk menimbulkan kejang granmall
secara artificial dengan melewatkan aliran listrik melalui electrode
yang dipasang satu atau dua temples. Therapy kejang listrik diberikan
pada skizofrenia yang tidak mempan dengan terapi neuroleptika oral
atau injeksi, dosis terapi kejang listrik 4-5 joule/detik. (Maramis,
2005).
d. Therapy Modalitas
Therapy modalitas/perilaku merupakan rencana pengobatan untuk
skizofrenia yang ditujukan pada kemampuan dan kekurangan klien.
Teknik perilaku menggunakan latihan keterampilan social untuk
meningkatkan kemampuan social. Kemampuan memenuhi diri sendiri
dan latihan praktis dalam komunikasi interpersonal. Therapy kelompok
bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada rencana dan masalah
dalam hubungan kehidupan yang nyata. ( Kaplan dan Sadock, 1998,
hal. 728).
Therapy aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu therapy aktivitas
kelompok stimulasi kognitif/persepsi, therapy aktivitas kelompok
stimulasi sensori, therapy aktivitas kelompok stimulasi realita dan
therapy aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat dan Akemat, 2005, hal.
13). Dari empat jenis therapy aktivitas kelompok diatas yang paling
relevan dilakukan pada individu dengan gangguan konsep diri harga
diri rendah adalah therapy aktivitas kelompok stimulasi persepsi.
Therapy aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah therapy
yang menggunakan aktivitas sebagai stimulasi dan tekait dengan
pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok, hasil
diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative
penyelesaian masalah. (Keliat dan Akemat, 2005, hal. 49).
e. Therapy somatic
Therapy somatic adalah therapy yang diberikan kepada klien
dengan tujuan mengubah perilaku yang maladaftif menjadi perilaku
yang adaptif dengan melakukan tindakan dalam bentuk perlakukan
fisik (Riyadi dan Purwanto, 2009).
Beberapa jenis terapi somatic, yaitu :
a) Restrain
Restrain adalah terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik
atau manual untuk membatasi mobilitas fisik klien (Riyadi dan
Purwanto, 2009)
b) Seklusi
Seklusi adalah bentuk terapi dengan mengurung klien dalam
ruangan khusus (Riyadi dan Purwanto, 2009)
c) Foto therapy atau therapy cahaya
Foto terapi atau sinar adalah terapi somatic pilihan. Terapi ini
diberikan dengan memaparkan klien sinar terang (5-20 kali lebih
terang dari sinar ruangan) (Riyadi dan Purwanto, 2009)
d) ECT (Electro Convulsif Therapie)
ECT adalah suatu tindakan terapi dengan menggunakan aliran
listrik dan menimbulkan kejang pada penderita baik tonik maupun
klonik (Riyadi dan Purwanto, 2009)
f. Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan suatu kelompok atau komunitas dimana
terjadi interaksi antara sesame penderita dan dengan para pelatih
(sosialisasi).
D. EVALUASI
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan pada klien (Keliat, dkk 1998)
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta :
Salemba Medika
Hawari, D. 2003. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa: Skizofrenia. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Keliat, B.A. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Riyadi, S. Dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Yosep, I. 2009. Keperawatan Jiwa. Jakarta: Refika Aditama