Anda di halaman 1dari 55

PEMERIKSAAN DASAR UROLOGI

KEPANITERAAN KLINIK UMUM ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN TRISAKTI
Urologi adalah salah satu cabang ilmu
kedokteran yang mempelajari penyakit dan
kelainan traktus urinarius pria dan wanita dan
traktus reproduksi pria.
Anatomi Ginjal
Berbentuk seperti kacang,
berwarna merah tua
Panjang 12,5 cm, tebal 2,5
cm
Berat 125 g 175 g ( pria
dewasa 150 170 g, wanita
dewasa 115 155 g)
Letak retroperitoneal stinggi
vertebra T 11/12 sampai L3
Anatomi Ureter

Organ berbentuk taabung


kecil, mengalirkan urin dari
ginjaal ke vesikaa urinaria
Dua pasang, panjangnya 20
30 cm diameter 4 6 mm
Anatomi Vesica Urinaria
Organ muskular berongga
sebagai tempat
penampungan urin
sementara ( kapasitas
maksimal 300 450 ml).
Padalaki laki terletak di
belakang simphisis pubis
dan pada perempuan
terletak di bawah uterus
Anatomi Uretra

Pada pria, uretra membawa cairan


semen dan urine. Panjang sekitar 20 cm,
melalui kelenjar prostat dan penis.
Uretra prostatik, dikelilingi oleh kel
prostat. Menerima 2 duktus ejakulator
yang terbentuk dari penyatuan duktus
deferens dan duktus kel vesikel seminal.
Uretra membranosa, bag terpendek (1
cm-2cm). Dikelilingi sfingter uretra
eksterna.
Uretra kavernosa (berspons), bag
terpanjang. Menerima duktus kelenjar
bulbouretra dan merentang sampai
orifisium uretra eksterna pd ujung penis.
Anatomi Uretra

Pada wanita, ukuran


pendek (3,75 cm),
membuka keluar tubuh
melalui orifisium uretra
eksterna.
wanita lebih berisiko
terjadinya infeksi kandung
kemih (sistitis) dan infeksi
saluran kemih (ISK)
Pemeriksaan Dasar Urologi
Anamnesa / Keluhan (symptoms)
Pemeriksaan fisik
Laboratorik
Radiologik
Pemeriksaan fisik meliputi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
ANAMNESIS
IDENTITAS
- NOMOR R.M
- NAMA
- USIA/ TANGGAL LAHIR
- PEKERJAAN
- AGAMA
- STATUS
- ALAMAT
- PENDIDIKAN

RIWAYAT PENYAKIT :
- KELUHAN UTAMA.
- RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
- RIWAYAT PENYAKIT DAHULU, penyakit dahulu dg sequelae urologik : pernah keluar
batu saat miksi, hiperuricemia, DM, neurologik, pemasangan kateter, pembedahan.
- RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA., Keganasan (ca prostat, ca buli), Batu saluran
kemih, Hyperurisemia, Gagal ginjal, Hipertensi,Diabetes Mellitus.
- RIWAYAT KEBIASAAN
Nyeri

LOKAL : hanya dirasakan di organ yang bersangkutan:


Ginjal(T10-12, L1)
Testis
REFERRED : From diseased organ:
ureteral colic ipsilateral testicle (T11-12)
Urologic organ (common nerve supply)
GI
Gynec.
Nyeri Renal
Nyeri renal berasal dari daerah sudut kosto-vertebra pada
lateral dari otot sakrospinalis dan dibawah kosta ke 12.
Nyeri ditimbulkan oleh distensi akut dari kapsul ginjal
(disebabkan oleh inflamasi atau obstruksi)
Nyeri pada ginjal dapat berhubungan dengan gejala
gastrointestinal karena stimulasi refleks pada ganglion
celiac dan letaknya berdekatan dengan organ-organ liver,
pancreas, duodenum, gallbladder, and colon
Nyeri ginjal juga dapat mirip dengan nyeri yang terjadi
karena iritasi saraf-saraf kosta ( biasanya T10-T12)
Nyeri Ureter
Nyeri ureter biasanya terjadi akut dan disebabkan oleh obstruksi
ureter (Kolik ureter)
Referred pain : tergantung lokasinya
Keluhan pada ureter distal disertai dengan frekuensi dan urgensi
Differential Diagnosis :
divertikulitis (kiri),
adnexitis (ki/ka),
appendisitis (kanan),
kolik tr.digestivus
I.Ureter 1/3 proximal

II.Ureter 1/3 tengah


2
\
III.Ureter 1/3 distal
Nyeri Vesika
Nyeri vesika biasanya disebabkan oleh
overdistensi buli-buli sebagai akibat dari retensio
urine atau inflamasi.
Nyeri suprapubik yang menetap yang tidak
berhubungan dengan retensio urine biasanya
jarang berasal dari organ urologi
Kondisi inflamasi buli-buli biasanya menyebabkan
rasa tidak nyaman di daerah suprapubik dan
timbul secara intermiten (contoh : sististis
bakterial atau sistitis interstisialis)
Nyeri Prostat
Nyeri pada prostat biasanya merupakan efek
sekunder terhadap inflamasi karena edema
sekunder dan peregangan kapsul prostat
Asal nyeri prostat sulit ditentukan dan penderita
mungkin mengeluhkan nyeri pada abdomen
bawah, inguinal, perineal, lumbosacral, dan/atau
nyeri pada rektal (gejala prostatitis)
Seringkali berhubungan dengan gejala iritatif
seperti frequency dan disuria
Nyeri Penis
Nyeri pada kondisi penis flaccid seingkali merupakan efek sekunder dari
inflamasi di buli-buli atau urethra dengan referred pain di meatus urethra.

Nyeri Testis
Nyeri pada skrotum dapat primer atau referred.
Dapat disebabkan oleh epididimitis akut atau torsio testis atau appendiks
testis
Nyeri skrotum kronis sering berhubungan dengan kondisi non inflamasi
seperti hidrokel dan varikokel.
Sifat nyeri tumpul, sensasi berat dan tidak menyebar.
Nyeri yang ditimbulkan oleh ginjal atau retroperitoneum dapat menjalar ke
testis oleh karena secara embriologi testis terbentuk dekat dengan ginjal.
Hematuria
Definisi : adanya sel-sel darah merah pada urine dengan jumlah lebih dari 3
sel darah merah per lapangan pandang mikroskop
Kemungkinan identifikasi kelainan patologi semakin besar sesuai dengan
peningkatan derajat hematuria.
Hematuria inisial biasanya berasal dari urethra
Hematuria total paling sering terjadi dan berasal dari buli-buli atau traktus
urinarius atas
Hematuria terminal terjadi pada akhir miksi dan berhubungan dengan
inflamasi di daerah leher buli (bladder neck) atau urethra pars prostatika
Nyeri akan timbul bila terdapat pembuntuan (obstruksi) atau inflamasi
ureter oleh clot
Traktus Urinarius Bawah
Gejala Iritatif
- Frekuensi
Frekuensi normal miksi orang dewasa sebanyak 5-6x/hari dengan setiap
miksi sebanyak 300cc
Penyebab :
1. penurunan kapasitas buli-buli termasuk bladder outlet obstruction
dengan penurunan daya regang buli, peningkatan residu urine,
dan/atau penurunan kapasitas fungsional buli karena iritasi
2. neurogenic bladder dengan peningkatan sensitivitas dan penurunan
daya regang buli
3. penekanan dari luar
4. anxietas.
- Disuria : nyeri pada saat kencing yang disebabkan oleh proses inflamasi
- Nokturia : merupakan frekuensi yang terjadi malam hari
Normal : orang dewasa tidak terbangun lebih dari 2x semalam untuk
miksi
Produksi urine pada penderita geriatri meningkat pada malam hari
Merupakan efek sekunder dari bladder outlet obstruction dan panurunan
daya regang buli
Gejala Obstruksi
1. Penurunan pancaran kencing
Merupakan akibat dari bladder outlet obstruction
(biasanya oleh BPH atau striktur urethra).
Karena prosesnya berjalan perlahan-lahan maka
seringkali tidak dikeluhkan oleh penderita.
2. Hesitansi : memerlukan waktu yang lama untuk memulai
miksi
3. Intermittensi : proses miksi terputus-putus
4. Post void dribbling : keluarnya urine setelah akhir proses
miksi
5. Straining : harus mengejan untuk memulai proses miksi
PEMERIKSAAN FISIK
1. TANDA VITAL
2. KEADAAN UMUM
3. STATUS GENERALIS
4. STATUS UROLOGI
- PEMERIKSAAN GINJAL
- PEMERIKSAAN BULI-BULI/SUPRA SIMFISIS
- PEMERIKSAAN GENERALIS EKSTERNA
- PEMERIKSAAN COLOK DUBUR
Pemeriksaan Khusus Urologi
Ginjal
Buli-buli
Penis
Skrotum & isi
Rektal & pemeriksaan prostat (laki2)
Pemeriksaan pelvis dan genetalia eksterna
(perempuan)
PEMERIKSAAN GINJAL

1. Inspeksi : simetris atau tidak ginjal kanan dan kiri, ada


pembesaran/tdk
2. Palpasi : palpasi bimanual ballotement (+/-), nyeri (+/-)
3. Perkusi : nyeri ketok costo vertebra
4. Auskultasi : didaerah epigastrium untuk mendengar ada
arterial bruit
Pemeriksaan Ginjal

Dewasa: sulit teraba


(bimanual)
Palpasi bimanual
Bila teraba : catat
permukaan, konsistensi,
nyeri tekan
Bila perlu : perkusi,
transilluminasi
PEMERIKSAAN BULI-BULI

1. Inspeksi : benjolan/massa, ada bekas


parut irisan operas/tdk
2. Palpasi : batas buli-buli, ada nyeri/tdk
Pemeriksaan Buli-buli

Palpasi : kandung kemih pada orang dewasa tidak


dapat dipalpasi atau hingga terisi volume urine
150cc
Perkusi lebih superior dibandingkan palpasi pada
diagnosis kandung kemih yang penuh
Palpasi bimanual dapat dilakukan antara abdomen
dan vagina (pada perempuan) dan antara abdomen
dengan rektum (pada laki-laki).
Mobilitas buli-buli
Pemeriksaan rektal dan prostat

Evaluasi :
Tonus Sphincter Ani (TSA)
Refleks Bulbo Cavernosus
(BCR)
Prostat (konsistensi, nyeri
tekan, nodul)
Kelainan lain dalam ano-
rektal : massa intra/ekstra
lumen, fissura, fistel per
anal,dll
Kelainan prostat
prostatitis akut
benign prostate hyperplasia (BPH)
karsinoma prostat
Pemeriksaan pada perempuan
Inspeksi dlm posisi litotomi
VT atau RT (+ palpasi bimanual)
Evaluasi :
Muara urethra
Massa di cerviks, adnexa, uterus
Fluksus di vagina
Fistel
PEMERIKSAAN GENITELIA EKS.

PENIS
1. Inspeksi : sirkumsisi/tdk, ada hipospadia/tdk,
epispadia/tdk, fimosis/tdk, parafimosis/tdk
2. Palpasi : ada strikur uretra/tdk, fibrosis/tdk
penyakit Peyrone/penis bengkok
SKROTUM
1. Inspeksi : ada pembesaran skrotum/tdk

2. Palpasi : ada testis/tdk, ada nyeri/tdk

3. Transiluminasi : untuk membedakan massa padat dan kistik.

- Pemeriksaan (+) jika berisi cairan, misal : hidrokel

- Pemeriksaan (-) jika berisa massa, misal : hernia skrotalis


Pemeriksaan Penis

Pada penderita yang belum sirkumsisi, frenulum harus


diretraksi untuk memeriksa adanya tumor atau balanopostitis
Catat posisi meatus urethra di daerah ventral (hipospadia) atau
di dorsal (epipasdia). Evaluasi adanya vesikel yang
kemungkinan suatu penyakit seksual
Palpasi daeah shaft penis untuk mengevaluasi adanya plague
fibrotik (Peyronies disease) dan daerah periurethra untuk
adanya suatu urethritis atau striktur urethra.
Pemeriksaan Penis

Palpasi indurasi, batu, teraba jaringan fibrotik


pada urethra, adanya angulasi penis
Abnormalitas :
Phymosis
Peyronies disease
priapismus
Hipospadia (+ chordee)
karsinoma
Pemeriksaan Skrotum dan isinya

Evaluasi :
Testis (tumor, permukaan, konsistensi,nyeri tekan, ukuran)
Epididimis, vas deferens (tumor, konsistensi, massa, nyeri tekan, puntiran)
Funikulus spermatikus diperiksa pada posisi berdiri pada kasus varikokel
(bisa dibantu dengan manuver Valsava)
Pemeriksaan transiluminasi dapat membantu membedakan suatu massa
solid (tumor testis atau kistik (hydrocele, spermatocele)
Kanalis inguinalis (HIL)
Kelainan yang sering ditemukan :
Tumor Testis
Torsio testis
Varikokel
Hidrokel
Spermatokel
Abses skrotum (Fournier Gangren)
PEMERIKSAAN COLOK DUBUR

1. Posisi litotomi
2. Pakai hanskun
3. Olesi jari dengan gel
4. Lakukan rectal toucher
-Inspeksi daerah perianal
- Periksa tonus sfingter ani
-Refleks bulbokavernosus (BCR)
-Menilai prostat ( ampula recti dan pool atas )
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Darah lengkap (ureum /kreatinin)
Urinalisa

PENCITRAAN RADIOLOGI
BNO-IVP
Uretrografi
Sistografi
Uretrosistografi
USG
TAUS (Trans Abdominal Ultra
Sonografy)
TRUS (Trans Rectal Ultra Sonografy)
CT-SCAN
Pemeriksaan Darah

Darah Lengkap: Hb, leuko, diff, PCV, LED


Faal ginjal: BUN, kreatinin serum, as.urat, Klirens
kreatinin atau Cystatin C (untuk mengukur GFR pada
penderita CKD)
Elektrolit (natrium , kalium)
Tumor marker : PSA (Ca Prostat), alfa feto protein dan
-HCG (Ca Testis)
Pemeriksaan Urinalisa

Pemeriksaan fisik urin: warna, kekeruhan, BJ, pH


Pemeriksaan kimiawi:
urine dipsticks: darah, protein, glukosa, keton,
urobilinogen & bilirubin, leukosit
hematuria & DD
proteinuria
glukosa & keton
bilirubin & urobilinogen
test nitirit
Pemeriksaan tambahan

Urinalisis
Pemeriksaan mikroskopik: sel, silinder (cast),
kristal, bakteria, ragi, parasit
Kultur urine dan test kepekaan antibiotika
Sekresi prostat (expressed prostatic secretion)
Pemeriksaan cairan prostat
Analisa Sperma
Pemeriksaan Radiologi

USG ,TRUS (Trans Rectal Ultra Sonography)


Foto polos abdomen (BOF/BNO/KUB)
IVP / IVU (intravenous pyelo/uro-graphy)
CT Scan
MRI
Pemeriksaan Khusus
o Uroflowmetri (Pemeriksaan pancaran kemih)
o Urodynamic
o Rigiscan
o Cystometrography
Foto Polos Abdomen ( Kidney Ureter Bladder)
Merupakan foto skrining untuk pemeriksaan urologi.

1. Side 2. Skeleton
Sisi kiri ditandai dengan Tulang vertebra, sacrum, kosta
adanya bayangan gas pada serta sendi sakroiliaka. Adakah
lambung sedangkan sisi kelainan bentuk (kifosis,
kanan oleh bayangan hepar scoliosis, atau fraktur) atau
perubahan densitas tulang
(hiperden atau hipoden) akibat
Perhatikan dari suatu proses metastasis
bayangan
radio opak Blandy
lain : susuk,
klip 4. Stone : perhatikan adanya
3. Soft tissues : perhatikan adanya
bayangan opak dalam system
pembesaran hepar, ginjal, buli buli urinaria, yaitu mulai dari
akibat retensi urine atau tumor buli ginjal, ureter, hingga buli
buli, serta perhatikan bayangan buli. Bedakan dengan
garis psoas. kalsifikasi pembuluh darah
Soft tissues : perhatikan adanya atau flebolit dan feses yang
pembesaran hepar, ginjal, buli buli
akibat retensi urine atau tumor buli
mengeras atau fekolit.
buli, serta perhatikan bayangan
garis psoas.
Foto polos abdomen normal

07/09/2017 NUG-RADIOLOGI 41
Pielografi Intravena
Foto pencitraan yang dapat menggambarkan keadaan system
urinaria melalui bahan kontras sehingga dapat menunjukkan
kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal dan saluran kemih
Bahan kontras yang biasanya dipakai adalah yodium dengan
dosis 300 mg/ kg berat badan atau 1 ml/ kg berat badan
(sediaan komersial
Pada menit menit pertama tampak kontras mengisi glomeruli
dan tubuli ginjal sehingga terlihat pencitraan dari parenkim
(fase nefrogram). Selanjutnya kontras akan mengisi system
pelvikalises pada fase pyelogram.
Bahan kontras secara intravena dapat menimbulkan reaksi
alergi berupa urtikaria, syok anaflaktik, sampai timbulnya
laringospasmus
Resiko terjadinya toksisitas bahan kontras tinggi pada
amyloidosis, sebelumnya diketahui menderita gagal ginjal, dan
beberapa keadaan yang menyebabkan terjadinya proteinemia
berat
Pielografi Intravena
Menit Uraian
0 Foto polos perut
5 Melihat fungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal
system pelvikalises sudah tampak
15 Kontras sudah mengisi ureter dan buli - buli
30 Foto dala keadaan berdiri, dimaksudkan untuk menilai
kemunginan terdapat perubahan posisi ginjal (ren
mobilis)
60 Melihat keseluruhan anatomi saluran kemih, antara
lain : filling defect, hidronefrosis, double system, atau
kelainan lain.
Pada buli buli diperhatikan adanya indentasi prostat,
trabekulasi penbalan otot otot detrusor dan sakulasi
buli buli
Pasca Menilai sisa kontras (residu urine) dan divertikel pada
miksi buli buli
IVP 15

07/09/2017 NUG-RADIOLOGI 44
POST MIKSI

07/09/2017 NUG-RADIOLOGI 45
Sistografi

Pencitraan buli buli dengan beberapa cara, antara lain : (1)


memakai foto PIV. (2) memasukkan kontras melalui kateter
uretra langsung ke buli buli, dan memasukkan kontras
melalui kateter sistostomi atau melalui pungsi suprapubic.
Dapat dikenali adanya tumor atau bekuan darah di dalam buli
buli yang ditunjukkan oleh adanya filling defect, adanya
robekan buli buli yang terlihat sebagai ekstravasasi kontras
ke luat dari buli buli, adanya divertikel buli buli, buli
buli neurogenic
Pencitraan uretra dengan memakai bahan kontras yang
dimasukkan langsung melalui meatus uretra eksterna
Gambaran yang mungkin terjadi : (1) jika terdapat striktura akan
tampak adanya penyempitan atau hambatan kontras pada uretra.
(2) trauma uretra tampak sebagai ekstravasasi kontras ke luar
dinding uretra, atau (3) tumor uretra batu non opak pada uretra
tampak sebagai filling defect pada uretra.
Pielografi Retrograd (RPG)

Pencitraan system urinaria bagian atas (dari ginjal hingga ureter)


dengan cara memasukkan bahan kontras radio opak langsung
melalui kateter ureter yang dimasukkan transuretra.
Indikasi pembuatan foto adalah : (1) jika ada kontra indikasi
pembatan foto PIV atau (2) PIV belum bisa menjelaskan keadaan
ginjal maupun ureter, antara lain pada ginjal non visualized
Pielografi Antegrad

Pencitraan system urinaria bagian atas dengan cara


memasukkan kontras melalui system saluran (kaliks) ginjal.
Bahan dimasukkan melalui kateter nefrostomi yang sebelumna
terpasang atau dapat pula dimasukkan melalui pungsi pada
kaliks ginjal.
Ultrasonografi
Pemeriksaan pada ginjal dipergunakan : (1) untuk mendeteksi
keberadaan dan keadaan ginjal (hidronefrosis, kista, massa, atau
pengkerutan ginjal) yang pada pemeriksaan PIV menunjukkan
non visualized, (2) sebgai penuntun pada saat melakukan pungsi
ginjal atau nefrostomi perkutan, dan sebagai (3) sebagai
pemeriksaan penyaring pada dugaan trauma ginjal derajat ringan
Pada buli buli USG digunakan untuk menghitung sisa urin
paska miksi dan mendeteksi adanya batu atau tumor di buli buli.
Sedangkan pada kelenjar prostat, melalui pendekatan transrektal
(TRUS) dipakai untuk mencari nodul pada keganasan prostat dan
menentukan besarnya prostat. Pada testis, berguna untuk
membedakan antara tumor testis dan hidrokel testis. Pada
keganasan selain untuk mengaetahui adanya massa padat, dipakai
untuk mendeteksi adanya metastasis.
Computed tomography (CT)

Indikasi pemeriksaan CT scan pada kelainan urologi :


kecurigaan adanya massa di ginjal, penderajatan keganasan
urologi, abses, urinoma dan infeksi urogenitalia, kolik ureter/
ginjal, cedera urogenitalia, kecurigaan di retroperitoneum.
USG Ginjal
Magnetic Resonace Imaging (MRI)
MR urografi ( MRU) adalah teknik pencitraan
system kalises dan ureter. Bermanfaat pada pasien
insufisiensi ginjal, alergi, kontras yodium atau
wanita hamil. Namun MRU sulit mendeteksi batu
slauran kemih karena hampir sama dengan bekuan
darah atau tumor.
Dibidang urologi, untuk mengetahui faal ginjal
( renografi ), mengetahui anatomi ginjal pada
pielonefritis kronis, untuk mencari adanya refluks
vesiko ureter pada refluks study, mendiagnosis
varikokel, torsio testis.
Angiografi

Di bidang urologi pemeriksaan dilakukan


dengan memasukkan kateter melalui pungsi secara
perkutan pada arteria femoralis komunis. Kontras
kemudian terlihat pada gambaran arteri yang akan
diperiksa

Anda mungkin juga menyukai