CLARAIVA MAYUNG
Vaskularisasi :
A. Renalis (Aorta
Abdominalis)
Inervasi :
Simpatik : N. Splancnicus
Parasimpatis : N.Vagus
via Plexus Coeliacus
Inervasi :
Simpatis : L1-L2
1/3 Proximal : Plexus
intermesenterica
1/3 Medial : Nervus Hipogastrika
superior
1/3 Distal : Nervus hipogastrika
inferior
Parasimpatis : N.Vagus
via Plexus Coeliacus
Buli-buli
Innervasi :
- Simpatis : T11 L3
- Parasimpatis : S2 S4
Background
Faktor intrinsik
1. Herediter
2. Usia (30-50 tahun)
3. jenis kelamin (laki-laki:perempuan=3:1)
Faktor ekstrinsik
1. Geografi (stone belt)
2. Iklim dan temperatur
3. Asupan air
4. Diet (kalsium, purin, oksalat)
5. Pekerjaan (sedentary life)
Patofisiologi
Nukleasi
Epitel saluran kemih
Retensi Kristal
Klasifikasi Batu Berdasarkan
Komposisi
Batu Kalsium
Batu Struvit
Batu Asam Urat
Batu Sistin
Batu xanthin
Batu Silika
Batu Kalsium
70 80%
Kandungan batu terdiri atas kalsium oksalat, kalsium
fosfat, atau campuran.
Faktor terjadinya batu kalsium:
1. Hiperkalsiuria (>250-300 mg/24jam)
- Hiperkalsiuria absorptif
- Hiperkalsiuria renal
- Hiperkalsiuria resorptif (hiperparatiroidism, tumor PT)
2. Hiperoksaluria (>45 g/24jam)
- gangguan usus (paska pembedahan usus)
- konsumsi makanan tinggi oksalat ( teh, kopi instan,
soft drink, kokoa, arbei, jeruk sitrun, sayuran hijau terutama
bayam)
Batu Kalsium
Batu infeksi
Kuman golongan urea splitter (enzim urease)
Urin menjadi basa
CO(NH) + HO 2NH + CO
Batu magnesium amonium fosfat (MAP)
[MgNHPO.HO] dan karbonat apatit
[Ca[PO]CO]. Batu triple-phospate (terdiri
dari 3 kation)
Kuman: Proteus Spp, Klebsiella, Serratia,
Enterobakter, Pseudomonas, dan Stafilokokus.
Batu Asam Urat
5-10% (75-80% asam urat murni)
Faktor predisposisi
- Penyakit gout, mieloproliferatif
- Terapi antikanker, obat urikosurik (sulfipirazon, thiazide, dan salisilat)
- kegemukan, peminum alkohol, dan diet tinggi protein
Batu Asam Urat
Faktor penyebab
1. Urin yang bersifat asam (pH <6)
2. Volume urin sedikit (<2L/hari), dehidrasi
3. Hiperurikosuria
Batu staghorn
Batu bulat, halus seringkali keluar spontan
Pemeriksaan penunjang
- IVP = bayangan filling defect
- USG = acoustic shadowing
Pencegahan:
1. minum banyak (usahakan produksi urin 1500-2000 mL/hari)
2. Pemeriksaan pH urin setiap hari dengan kertas nitrazin (alkalinisasi urin)
3. Pemeriksaan kadar asam urat darah secara berkala (bila hiperurisemia, konsumsi obat
inhibitor xanthin oksidase)
Batu Jenis lain
Batu sistin (kelainan absorpsi sistin di mukosa usus)
Batu xanthin (defisiensi enzim xanthin oxidase)
Batu silikat (penggunaan antasida berlebihan atau jangka panjang
(magnesium silikat, aluminometilsalisilat])
Batu triamteren
Klasifikasi batu menurut posisi
Extracorporeal
Shockwave Lithotripsy
Tidak invasif dan tanpa
pembiusan
Dapat menimbulkan
nyeri kolik dan
hematuria
Endourologi
Penatalaksanaan
- Bila batu terletak pada fossa navicularis atau OUE
dapat dilakukan meatotomi (pelebaran meatus)
dan diambil dengan forsep
- Bila batu berukuran kecil dan terdapat pada uretra
anterior lubrikasi (jelly + lidokain 2%) transuretra
- Bila batu berukuran besar dan terdapat pada uretra
posterior dorong ke buli buli litotripsi
- Bila batu berukuran besar dan menepel pada uretra
(gagal dengan lubrikasi) ureterolitotomi atau
pemecahan batu trasuretra
TERIMA KASIH