Anda di halaman 1dari 40

BASALIOMA

-Laporan kasus-
KANKER MELANOMA

KULIT NON MELANOMA


BASALIOMA/ULKUS RODENS
KARSINOMA SEL SKUAMOSA

KARSINOMA ADNEKSA KULIT


• Basalioma adalah neoplasma maligna dari nonkeratizing cell
yang terletak pada lapisan basal epidermis dan merupakan
karsinoma kulit non melanoma terbanyak dan paling sering
ditemukan.
• Basalioma juga memiliki nama lain, yaitu rodent ulcer, Jacob’s
ulcer, rodent carcinoma, dan epithelioma basocellulare
• Kanker ini biasanya tidak bermetastasis, berkembang lambat,
invasif, dan mengadakan detruksi lokal.
• Rata-rata usia yang beresiko terkena basalioma kurang lebih 60
tahun dan jarang sebelum usia 40 tahun. L : P = 2:1

Definisi
Faktor lingkungan antara lain :
• Radiasi ultraviolet  mutasi P53
• Paparan arsen
• Adanya trauma, jaringan parut, luka bakar
• Radiasi lain, yaitu sinar x dan sinar grenz

Faktor Genetik :
• Kulit putih, rambut kemerahan atau keemasan dengan anak mata
berwarna hijau atau biru
• Riwayat keluarga
• Riwayat kanker kulit sebelumnya
• Xeroderma pigmentosum

Etiologi
• Sinar UV menginduksi mutasi pada gen supresor tumor
p53 yang terletak pada kromosom 17p, sehingga proses
apoptosis sel tidak berjalan dengan baik.

• Sinar UV juga menginduksi mutasi pada gen PTCH,


sehingga PTCH tidak bisa mengontrol gen Hedgehog
(HH) dan terjadi proliferasi sel yang tidak terkontrol.

Patogenesis
• Riwayat paparan sinar matahari karena pekerjaan, sering terpapar sinar
matahari sejak kanak-kanak dan dewasa muda.

• Untuk mencapai ukuran diameter 1 cm, tumor ini bisa berlangsung


beberapa bulan atau tahun.

• Pasien biasanya mengeluhkan adanya lesi seperti tahi lalat yang


membesar, berubah warna, gatal, nyeri, berdarah, dobling time +- 1 tahun
• Trauma yang sangat ringan seperti mencuci muka atau mengeringkannya
dengan handuk bisa menyebabkan perdarahan biasanya ditemukan.

• Biasa terjadi pada kulit wajah H-zone


• Berupa ulkus yang mudah berdarah dan tertutup krusta atau luka borok
yang tidak sembuh sembuh

Anamnesis
• Basalioma umumnya ditemukan di daerah berambut,
bersifat invasif, dan jarang bermetastasis.
• Tumor ini dapat merusak jaringan di sekitarnya, bahkan
dapat sampai ke tulang.
• Predileksi pada daerah wajah, telinga, kulit kepala, leher,
dan tubuh bagian atas.
• Tepi tumor berwarna hitam, batas tegas, bagian
tengahnya menggaung dan berbentuk ulkus yang
mengeluarkan darah dan pus serta bau yang tidak sedap.
• Dapat dijum[ai telean

Gambaran Klinis
• Khas  neovaskularisasi sedikit sehingga mudah
terbentuk ulkus , ulkus dengan satu tepi tidak rata, seperti
gigitan tikus
• Translusen/pearly
• Tepi meninggi atau tengah menekuk (umbilicated)
• Bagian tengah tertutup krusta
• Dapat dijumpai teleangiectasia di sentral (dengan loupe)

-Lokasi lesi :
Kepala leher 80%,  T face area 30%
-invasif, detruksi lokal jaringan, atau tulang di bawahnya,
 foto tulang diarea lesi
-evaluasi metastasis KGB
• Pemeriksaan Histopatologi:
1. Insisi Biopsi
2. Scraping atau shave biopsi

• Radiologi

• Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Penunjang
• Karsinoma sel skuamous
• Keratoakantoma
• Melanoma Malignant

Diagnosis Banding
• Terapi Operatif
Terapi destruksi:
-Kuretase dan kauter / elektrodesikasi
-Cryosurgery
-Laser karbondioksida
Terapi eksisi:
-Operasi konvensional
-Operasi mikrografi

• Terapi Non-Operatif
-Radioterapi
-Kemotrapi/ imunoterapi

Penatalaksanaan
• Destruksi jaringan
• Rekurensi

Komplikasi
• Basalioma yang tidak diobati secara menyeluruh dapat
timbul kembali. Semua pengobatan yang telah dilakukan
harus terus dimonitor meningat sekitar 20% dari
kekambuhan yang ada biasanya terjadi antara 6 – 10
tahun pasca operasi.
• Prognosisnya baik jika diterapi secara tepat.

Prognosis
Nama : Ny. K
Usia : 85 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sumorsono, magetan
Agama : Islam
Tanggal MRS : 06 Mei 2019
Tanggal KRS : 09 Mei 2019

Laporan Kasus
Benjolan di kepala

Keluhan Utama
Pasien mengeluh ada benjolan di kepala daerah dahi kanan
yang disertai luka dan bau. Awalnya berupa benjolan kecil
berwarna hitam seperti tahi lalat berukuran + 1x1 mm yang
muncul sejak + 18 tahun yang lalu dan makin lama makin
membesar sejak 3 tahun terakhir. Benjolan tersebut pecah
dan menjadi luka sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga
mengalami penurunan berat badan sebesar 5 kg dalam 1
bulan terakhir.

Riwayat Penyakit
Sekarang
• Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah menderita gejala penyakit serupa
sebelumnya.
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, alergi disangkal.

• Riwayat pemberian obat


Pasien belum diberikan pengobatan apapun.
A. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Cukup
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Vital Sign
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5 ᴼC

Pemeriksaan fisik (15


Desember 2014)
B. Pemeriksaan Khusus
1. Kulit : Ptechia (-), Purpura (-)
2. Kepala
a. Mata
Konjungtiva : Anemis -/-, perdarahan -/-
Sklera : ikterus -/-
Palpebra : oedem -/-
Pupil : refleks cahaya +/+, isokor
3mm/3mm
b. Telinga
Lubang telinga : Sekret -/-, Darah -/-
Bentuk : Normal/Normal
Pendengaran : Normal/Normal
c. Hidung
Sekret (-), perdarahan (-), massa (-)
d. Mulut
Bibir : tidak sianosis, mukosa tidak
pucat
Lidah : tidak ada deformitas
e. Leher
KGB : tidak ada pembesaran
Tiroid : tidak ada pembesaran
f. Thorax
Paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi
Palpasi : Fremitus raba normal
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Ves +/+ Rh -/- Wh -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 S2 tunggal
g. Abdomen
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : BU (+) Normal
Palpasi : Soepel
Perkusi : Tympani
h. Ekstremitas
Akral Hangat + + Oedem - -
+ + -
-
Status Lokalis
Regio Frontalis Dextra :
Massa (+) ukuran 8x7 cm , batas tegas, tepi
berwarna hitam dan meninggi, permukaan berdungkul-
dungkul berwarna kemerahan, bagian tengah massa
menggaung dan ada ulkus, darah (+), pus (+)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 14 Desember 2014
Hematologi Lengkap Hasil Pemeriksaan Normal

Hemoglobin 12.2 12.0 – 16.0 gr/dL

Leukosit 7.8 4.5 – 11.0 109/L

Hematokrit 37.4 36 – 46 %

Trombosit 486 150 – 450 109/L


Hasil Pemeriksaan FNA
Tanggal 15 Desember 2014
Hasil : Basal Cell Carcinoma
Diagnosa
Basalioma Frontalis Dextra

Differensial diagnosa
Squamous Cell Carcinoma Frontalis Dextra

Penatalaksanaan
Pro wide excisi
S : Mata kanan terasa panas dan bengkak
O :
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,3 ᴼC

Follow Up (18 Desember


2014)
Kepala
Konjungtiva : Anemis sde/-,
perdarahan sde/-
Sklera : ikterus sde/-
Palpebra : oedem +/-

Leher
KGB : tidak ada pembesaran
Tiroid : tidak ada pembesaran
Thoraks
Paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi
Palpasi : Fremitus raba normal
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Ves +/+ Rh -/- Wh -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 S2 tunggal
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : BU (+) Normal
Palpasi : Soepel
Perkusi : Tympani
Ekstremitas
Akral Hangat + + Oedem - -
+ + -
-
Status lokalis
Regio Frontalis Dextra :
Elastic Band (+), nyeri (+), darah (-), pus, (-), drain
isi darah 32 cc

Regio Palpebra Dextra :


Oedem (+), nyeri (+), hiperemia (+)

Regio Retroauricula Dextra :


Ditemukan vesikel-vesikel yang bergerombol, nyeri
(+), darah (-), pus (-)
Regio Femur Dextra :
Kasa (+), nyeri (+), darah (-), pus (-)
A : Basalioma Frontalis Dextra post Wide Excisi
+ Skin Graft H1 , Herpes Zoster regio Palpebra
Superior Dextra + Retroauricula Dextra
P : Inj. Ceftriaxone 2x1 gram / iv
Inj. Norages 3x1 ampul / iv
Inj. Ranitidin 3x1 ampul / iv
Konsul ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Rawat Luka
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai