BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan gabungan dari kelainan metabolik yang
ditandai dengan hiperglikemia kronis (Ozougwu et al., 2013). Data WHO
pada tahun 2016, sekitar 422 juta orang di dunia menderita diabetes mellitus
dan telah menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Diabetes
memiliki 2 jenis utama yaitu diabetes tipe 1 atau Insulin Dependen Diabetes
Melitus (IDDM) dan diabetes tipe 2 atau Non Insulin Dependen Diabetes
Melitus (NIDDM) (Ozougwu et al., 2013). 90% dari total kejadian diabetes
merupakan diabetes tipe 2 yang berkaitan dengan pola hidup masyarakat,
khususnya menyebabkan obesitas (Forbes & Cooper, 2013).
Angka kejadian diabetes di Indonesia telah menyebabkan 48.300 kematian
pada rentang usia 30-69 tahun, dan 51.100 kematian pada rentang usia >70
tahun (WHO, 2016). Keadaan hiperglikemia kronis pada penderita diabetes
mellitus dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah baik mikrovaskular
maupun makrovaskular (Forbes & Cooper, 2013). Akibat kerusakan
pembuluh darah berkepanjangan terutama pada diabetes tanpa intervensi
akhirnya menimbulkan komplikasi kronis diabetes (Forbes & Cooper, 2013).
Komplikasi kronis pada mikrovaskular yang umumterjadi ialah retinopati,
nefropati, neuropati dan mikroangiopati (Forbes & Cooper, 2013). Salah satu
gejala yang kerap ditemukan pada penderita diabetes mellitus ialah waktu
penyembuhan luka yang lama sebagai akibat dari berbagai komplikasi yang
timbul. Pasien diabetes pada awalnya akan merasa kebas atau parastesi pada
bagian distal tubuh seperti kaki dan tangan, sehingga tidak merasa sakit atau
nyeri saat terjadi luka pada bagian-bagaian tersebut. Akibatnya, luka tidak
terdeteksi dengan cepat dan meningkatkan potensi infeksi. Waktu
penyembuhan luka yang lama diakibatkan oleh gangguan secara selular
karena mikroangiopati dan gangguan pembentukan faktor-faktor dasar
penyembuhan luka. Hasil akhirnya ialah luka tidak kunjung sembuh dan
berpotensi besar terjadinya infeksi (Tsourdi et al., 2013). Pada keadaan yang
lebih parah, 14-24 % pasien dengan luka yang tidak kunjung sembuh dan
infeksi pada luka tersebut harus diamputasi demi mempertahankan
kelangsungan hidupnya (Shen et al., 2016).
Daun katuk (Sauropus androgynus) merupakan salah satu sayuran dengan
predikat “multigreen” oleh karena kadar nutrisi dan vitamin yang sangat tinggi
dibanding sayuran lain (Bunawan et al., 2015). Menurut penelitian yang telah
dilakukan oleh beberapa ahli, daun katuk memiliki kemampuan untuk
menyembuhkan luka yang telah di uji coba pada tikus, hasilnya ditemukan
bahwa ekstrak daun katuk dapat mempercepat penyembuhan luka (Bhaskar,
2009). Bentuk ekstrak methanol dan etanol daun katuk juga diketahui
memiliki efek sebagai antimikroba (Bunawan et al., 2015). Pada penelitian
2
ini, peneliti ingin mengetahui peranan daun katuk sebagai induktor fibroblast
dalam mempercepat penyembuhan luka pada hewan coba yang telah diinduksi
diabetes mellitus.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dapat berperan sebagai
induktor fibroblast dalam penyembuhan luka pada hewan coba diabetes
mellitus tipe II?
1.2.2 Apakah ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dapat mempercepat
pertumbuhan kolagen dalam penyembuhan luka pada hewan coba diabetes
mellitus tipe II?
1.3 Tujuan
Tujuan umum
1.3.1 Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus)
dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada hewan coba diabetes
mellitus tipe II.
Tujuan khusus
1.3.2 Untuk mengetahui peranan ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus)
sebagai induktor fibroblast dalam penyembuhan luka pada hewan coba
diabetes mellitus tipe II.
1.3.3 Untuk mengetahui peranan ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus)
dalam mempercepat pertumbuhan kolagen selama penyembuhan luka pada
hewan coba diabetes mellitus tipe II.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini bagi peneliti ialah menambah
pengetahuan mengenai peran dan pengaruh ekstrak daun katuk (Sauropus
androgynus) dalam penyembuhan luka terutama pada keadaan klinis diabetes
mellitus. Bagi dokter, dapat menjadi solusi bila kemudian diteliti lebih lanjut
sebagai upaya terapi terhadap komplikasi luka sulit sembuh pada pasien
diabetes mellitus. Dan bagi Pasien Diabetes Melitus menjadi solusi terhadap
komplikasi keadaan klinis yang dihadapinya.
1.5 Luaran yang diharapkan
Luaran dari penelitian ini akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diabetes Melitus (DM) Tipe II
Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan metabolik yang terjadi
karena gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, maupun keduanya
yang ditandai dengan hiperglikemia kronik. Diabetes mellitus tipe 2 atau
NIDDM, merupakan diabetes mellitus yang disebabkan oleh kombinasi antara
resistensi insulin dan sekresi insulin yang tidak mencukupi kebutuhan. Banyak
dari pasien yang menderita diabetes mellitus tipe ini mengalami obesitas, dan
menyebabkan resistensi insulin (American Diabetes Association, 2011).
Hiperglikemia yang terjadi pada penderita diabetes mellitus dapat
menimbulkan efek baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
pembuluh darah manusia. Hal ini yang menjadi sebab utama morbiditas dan
mortalitas pada penderita diabetes mellitus. Secara umum, komplikasi pada
pembuluh darah ini dibagi menjadi komplikasi makrovaskular dan komplikasi
mikrovaskular. Gangguan mikrovaskuler meliputi nefropati, neuropati dan
retinopati diabetik (Fowler, 2011).
Komplikasi lain dari diabetes mellitus luka yang sulit sembuh. Luka sulit
sembuh karena berbagai faktor yang mengiringi kondisi hiperglikemi pada
penderita diabetes mellitus. Akhirnya, terbentuk luka yang tidak sembuh-
sembuh dan menjadi jalan masuk bakteri, sehingga menyebabkan infeksi.
Keadaan yang lebih parah dapat terjadi sepsis hingga harus dilakukan
amputasi (Brem & Tomic-Canic, 2007).
Faktor yang dapat menghambat proses penyembuhan luka pada penderita
diabetes antara lain ditemukan penebalan membran basal kapiler dan arteriol.
Proses penyembuhan luka normalnya akan terbentuk angiogenesis baru pada
daerah luka yang, bila membran basalnya menebal proses “sprouting” pada
angiogenesis akan sulit terjadi, menyebabkan terhambatnya proses
penyembuhan luka (Tsourdi et al., 2013). Keadaan hiperglikemiajuga dapat
menggangu proses penyembuhan luka melalui pembentukan advanced
glycation end-products (AGEs) yang menginduksi produksi faktor-faktor
inflamasi dan mengganggu sintesis kolagen.Terganggunya sintesis kolagen
menyebabkan kontraksi penutupan luka terganggu. Faktor lain yang berperan
ialah paparan glukosa yang tinggi berhubungan dengan perubahan morfologi
sel, penurunan proliferasi dan diferensiasi keratinosit yang abnormal.
Penurunan kemampuan kemotaksis, fagositosis, pembunuhan bakteri juga
berpengaruh terhadap penyembuhan luka (Tsourdi et al., 2013).
2.2 Daun Katuk(Sauropus androgynus)
Katuk atau dalam Bahasa latin disebut dengan Sauropus androgynus
merupakan tumbuhan asli dari Asia Tenggara yang termasuk ke dalam
keluarga Euphorbiaceae. Tanaman sejenis semak ini tumbuh dengan baik
dalam kondisi lembab dengan temperatur yang tinggi. Daun katuk sering
4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental murni
dengan model posttest only control group design. Penilaian dilakukan dengan
mengamati secara makroskopis dan mikroskopis jumlah sel fibroblas dan
kolagen yang terbentuk pada luka hewan coba yang diinduksi DM tipe II
dengan perlakuan berbeda yaitu: salep ekstrak daun katuk, kontrol negatif dan
kontrol positif.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Bebas
3.2.1.1 Ekstrak daun katuk
3.2.2 Variabel Terikat
3.2.2.1 Fibroblas dalam penyembuhan luka pada hewan model DM tipe II
3.3 Definisi Operasional
3.3.1 Ekstrak Daun Katuk
Ekstrak dari 100gr serbuk daun katuk yang dimaserasi kinetik selama 1
jam dengan pelarut 800ml etanol 80% (Arista 2013). Ekstrak daun katuk
kemudian dibuat kedalam sediaan salep 3% dan 9% (Febria 2012). Skala:
Numerik.
3.3.2 Fibroblas Dalam Penyembuhan Luka
Fibroblas merupakan sel dengan inti berwarna lebih pucat dan lonjong
ketika dipotong memanjang (Aini 2014). Jumlah sel fibroblas dihitung
dari gambaran histologi luka menggunakan mikroskop dari kulit yang
mengalami luka (Putri 2012). Skala: Numerik.
3.3.3 Hewan Model Diabetes Mellitus Tipe II
Hewan model diabetes mellitus tipe II pada percobaan ini adalah tikus
putih galur Sprague dawley jantan. Tikus diinduksi sebanyak satu kali
dengan streptozotocin 35mg/KgBB secara intraperitoneal. Dinyatakan
positif DM bila GDS ≥ 200mg/dl pada hari ke-3 setelah induksi
(Zulkarnain 2013). Jika didapatkan hasil negatif maka dilakukan
reinduksi. Skala: Numerik
3.4 Tempat Penelitian
3.4.1 Pembuatan ekstrak daun katuk di Laboratorium Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia
3.4.2 Pengamatan panyembuhan luka tikus di Laboratorium Terpadu Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia
3.5 Alat dan Bahan
3.5.1 Alat Penelitian
3.5.1.1 Pembuatan sediaan salep ekstrak daun katuk seperangkat alat
maserasi mekanik, lumpang dan pengaduk kayu.
6
daun katuk diperoleh dari pasar lokal, dikeringkan hingga menjadi simplisia,
dihaluskan menjadi serbuk menggunakan blender
100gr sebuk dimaserasi kinetik selama satu jam dengan pelarut etanol 80%
sebanyak 800ml, disimpan sehari semalam dalam bejana tertutup
semua filtrat yang didapat dipekatkan dengan rotary evaporator, lalu diuapkan
diatas waterbath ± 60 C
membuat massa II (dasar salep), yaitu propil paraben dan metil paraben
dilarutkan dalam air panas
7
diserap dengan adeps lanae BHT, setil alkohol dan vaselin dilebur, diaduk
hingga dingin
semua tikus diinduksi testosteron propionat 0,1 ml/hari sampai hari ke 28.
Setelah itu dibiarkan dan tetap diberi pakan standar dan minum
Pemberian salep dilakukan 1x sehari setiap sore (2x3 cm) pada pungung .. di beri
batasan pada lokasi yang di salepi
8
Terminasi dengan cara dibius total etil kloroform 50mg/KgBB, dan didislokasi
cervikal
Organ dipotong membujur dan difiksasi dengan formalin 10% selama 3 jam
Kemudian dehidrasi dengan alkohol, lalu clearing dengan xilol I dan II.
Impegnasi parafin 1 jam didalam oven suhu 65o C. Potong dengan rotary
microtome 5 mikron dengan disposible knife. Hasil potongan diletakkan
dalam waterbath.
BAB IV
RANCANGAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan penunjang Rp 4.150.000
2 Bahan habis pakai Rp 7.680.000
3 Perjalanan Rp 150.000
4 Lain-lain Rp 460.000
Total Rp 12.440.000
9
1 Persiapan
Perizinan Lab
Persiapan alat
& bahan
2 Pelaksanaan
Pembuatan
salep ekstrak
daun katuk
Perlakuan tikus
Pembuatan dan
perawatan luka
Pembuatan
preparat dan
pengamatan
3 Analisis & Hasil
Uji ANOVA
Pembuatan
laporan
Evaluasi
Penyerahan
laporan akhir
DAFTAR PUSTAKA
Aini, S.Q. 2014. Pengaruh Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia
(Tenore) Steenis ) Terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi Pada Luka
Bakar Tikus Sprague Dawley. Skripsi. Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
American Diabetes Association. 2011. Diagnosis and classification of diabetes
mellitus. Diabetes Care. 34(1): 62–9.
Arista, M. 2013. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol 80% dan 96% daun katuk
(Sauropus androgynus (L)Merr.). Calyptra. 2(2): 1–16.
Bhaskar, A., & Ramesh, K. V. 2009. Wound healing profile of Sauropus
androgynus in Wistar rats. Journal of natural remedies. 9(2): 159-164.
Brem, H. & Tomic-Canic, M. 2007. Cellular and molecular basis of wound
healing in diabetes. J Clin Invest. 117(5): 1219–1222.
10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
A. Ketua
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Amnaz Alhamanisa Rezquila
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter
4 NIM 14711168
5 Tempat dan Tanggal Lahir Prabumulih, 3 Februari 1998
6 E-mail Rezquilaamnaz@gmaul.com
7 Nomor Telepon/HP 08174956089
2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
11
B. Anggota 1
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Siti Aisah Ratnaningrat
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter
4 NIM 14711028
5 Tempat dan Tanggal Lahir Subang, 17 Januari 1996
6 E-mail ratnhahaha@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085759130906
2. Riwayat Pendidikan
12
SD SMP SMA
Nama institusi SDN 4 Ciasem SMPN 1 Ciasem SMAN 4
Purwokerto
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
3. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1 - - -
4. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P kepada
DIKTI
C. Anggota 2
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Faris
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Dokter
4 NIM 15711144
5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 24 April 1997
6 E-mail muhammad1faris@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 085641934966
2. Riwayat Pendidikan
13
SD SMP SMA
Nama institusi SDN 4 SMP N 2 SMA N 1
Magelang Temanggung Magelang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
3. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1 - - -
4. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P kepada
DIKTI
(Muhammad Faris)
D. Anggota 3
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rozan Muhammad Irfan
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Dokter
4 NIM 15711086
5 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 20 Agustus 1996
6 E-mail rozanmirfan@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085747861323
2. Riwayat Pendidikan
14
SD SMP SMA
Nama institusi SDN 1 SMPN 1 Kebumen SMAN 1
Kutosari Yogyakarta
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2009 2009-2012 2012-2015
3. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1 - - -
4. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P kepada
DIKTI
E. Anggota 4
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Annisa Nururrahma
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter
4 NIM 15711102
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lubuk Linggau, 25 Juni 1997
6 E-mail annisa.nururrahma@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085722200525
15
2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama institusi MI Zakaria MTs Zakaria SMAN 24
Bandung Bandung Bandung
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
3. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1 Indonesia International Beta vulgaris as Jakarta, 27-30
Biomedical Student’s Adjuvant Therapy for April 2016
Congress 2016 Expectant with Iron
Deficiency Anemia
4. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P kepada
DIKTI
Yogyakarta, 12 September 2016
Pengusul
(Annisa Nururrahma)
F. Dosen Pendamping
Nama Lengkap : dr. Betty Ekawati Suryaningsih, Sp.KK
NIK/NIDN : 047110403/0511076602
Tempat/Tanggal Lahir : Yogyakarta, 11 Juli 1966
Jabatan/Golongan : Lektor/III C
Alamat Rumah : Jl. Kalimantan C-28 Purwosari,
Sinduadi Mlati-Sleman-Yogyakarta
55284.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P kepada DIKTI
1. Peralatan Penunjang
18
Subjek Rp 360.000
Tikus 36 Ekor Rp 10.000
penelitian
Daun Katuk Bahan uji 5 Ikat Rp 6.000 Rp 30.000
Justifikasi
Pembuatan Harga Jumlah (Rp)
Material Kuantitas
Bahan Pembuatan Pemakaian
ekstrak dan Satuan (Rp)
2 1Paket Rp700.000
200.000 Rp 400.000
Alat ekstraksi
Ekstrak dan Salep Ekstraksi
salep daundaun Set Rp Rp 700.000
katuk
katuk
Laboratorium Material
Pakan dan uji 1 Set Rp 2.250.000 Rp 2.250.000
Keperluan Tikus ekstrak daun 3 Karung Rp 200.000 Rp 600.000
serbuk gergaji
katuk, Rp 5.460.000
Streptozotocin Induksi DM 390 mg Rp 14.000
pembuatan luka,
Cekpembuatan
dan kadar Rp 80.000
Strip Glukosa 1 Pack Rp 80.000
GDS
preparat
Perlakuan luka
Tempat Rp 200.000
Bahan Perlakuan Luka 4 Pack Rp 50.000
pada tikus
makan, minum
Fasilitas tikus 12 Set Rp 100.000 Rp 1.200.000
Pembuatan
dan
Bahan Pembuatan Rp 750.000
preparat
kandang 3 Paket Rp 250.000
Preparat
histologis
SUB TOTAL Rp 4.150.000
SUB TOTAL Rp 7.680.000
3. Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah (Rp)
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp)
Perjalanan ke tempat
Pembelian alat Rp 150.000
penjualan alat dan 20 litter Rp 7.500
dan bahan
bahan
SUB TOTAL Rp 150.000
4. Lain-lain
Justifikasi Harga Jumlah (Rp)
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp)
Biaya print dan jilid Print out 3 kali print Rp 20.000 Rp 60.000
laporan laporan
Biaya tak terduga Rp 400.000 Rp 400.000