Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit degeneratif dimana konsentrasi glukosa dalam
darah secara kronis lebih tinggi dari nilai normalnya sebagai akibat tubuh kekurangan insulin atau
fungsi insulin tidak efektif. Prevelensi diabetes secara menyeluruh adalah sekitar 6% dari populasi
dan 90% di antaranya adalah diabetes tipe 2(Subroto,2006). Jumlah penderita diabetes secara global
terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang dipublikasikan jurnal diabetes care tahun 2004,
penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2000 mencapai 8,4 juta orang dan menduduki peringkat
ke-4 setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Jumlah tersebut akan diperkirakan akan meningkat
lebih dari dua kalinya pada tahun 2030 yaitu 21,3 juta orang (Wild et al, 2004).

Selama ini, kita tahu bahwa penyakit Diabetes mellitus merupakan penyakit yang
berbahaya dan jika tidak segera diobati maka akan menimbulkan kematian. Obat-obat yang
diperlukan untuk penyakit ini pun tergolong mahal dan jumlahnya banyak, bahkan tidak jarang
obat-obat tersebut menimbulkan efek samping bagi organ dalam seperti ginjal. Gagasan ini hadir
sebagai jalan alternatif untuk mengobati penyakit diabetes mellitus dengan memanfaatkan sumber
daya alam yang telah Tuhan ciptakan. Masyarakat di Kepulauan Karimun Jawa secara tradisional
telah memanfaatkan undur-undur ( Myrmeleon sp ) sebagai obat penurun gula darah dengan
menggunakan pisang sebagai campurannya. Beberapa penelitian telah meyakini bahwa binatang ini
dapat membuat regenerasi sel menjadi lebih baik. Di dalam tubuh undur-undur terdapat kandungan
sulfonylurea , yaitu zat yang mampu melancarkan kerja pancreas dalam memproduksi hormone
insulin.
BAGIAN INTI

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit degeneratif dimana konsentrasi glukosa dalam
darah secara kronis lebih tinggi dari nilai normalnya sebagai akibat tubuh kekurangan insulin atau
fungsi insulin tidak efektif. Prevelensi diabetes secara menyeluruh adalah sekitar 6% dari populasi
dan 90% di antaranya adalah diabetes tipe 2 (Subroto,2006).

Jumlah penderita diabetes secara global terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang
dipublikasikan jurnal diabetes care tahun 2004, penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2000
mencapai 8,4 juta orang dan menduduki peringkat ke-4 setelah India, Cina, dan Amerika Serikat.
Jumlah tersebut akan diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kalinya pada tahun 2030 yaitu
21,3 juta orang (Wild et al, 2004).

Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia banyak yang beralih pada pengobatan tradisional.
Kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional semakin tinggi karena mulai banyak ahli
pengobatan tradisional yang berhasil. Pengobatan tradisional juga lebih murah dibandingkan
dengan pengobatan modern. Selain itu, masyarakat beralih pada pengobatan tradisional karena takut
akan efek samping dari obat-obatan sintetis yang dibuat di pabrik. Akhirnya, banyak masyarakat
yang meminimalisir mengkonsumsi obat buatan dan memanfaatkan pengobatan tradisional. Salah
satu pengobatan tradisional untuk penyakit diabetes mellitus adalah dengan mengkonsumsi undur-
undur darat (myrmeleon sp). Di samping karena khasiatnya, harganya juga terbilang cukup murah.
Kepopulerannya terbukti dari semakin banyaknya kalangan pebisnis yang membudidayakan dan
menjual serangga yang berjalan mundur ini. Binatang kecil yang biasa dijumpai di sekitar rumah
berhalaman pasir itu telah terbukti ampuh menurunkan gula darah (Hidayatul dkk, 2003) .

Undur-undur darat (myrmeleon sp) merupakan hewan tingkat rendah yang banyak ditemui
di sekitar rumah penduduk. Sekilas hewan ini tampak tidak memiliki manfaat penting.Akan tetapi
undur-undur ini memiliki khasiat yang dapat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit diabetes,
dan hal ini juga didukung oleh berbagai penelitian yang telah dilakukan.

Berdasarkan penelitian yang diketuai oleh Tyas Kurniasih,dkk dari Universitas Gajah Mada
yang berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (myrmeleon sp) 2006, diketahui bahwa binatang
tersebut mengandung zat sulfonylurea. Kerja sulfonylurea pada undur-undur darat adalah
melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Dalam hal ini, insulin digunakan untuk
menurunkan kadar gula darah yang menjadi masalah bagi penderita diabetes mellitus.

Menurut penelitian William (2002), binatang ini sangat berfungsi sebagai anti diabetes
karena mengandung zat sulfonylurea. Zat sulfonylurea ini melancarkan kerja pankreas dalam
memproduksi insulin karena ketika insulin dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa
darah sekian hari semakin meningkat, maka akan terjadi ketidakseimbangan, dimana insulin sebagai
penghasil energi tubuh sudah berkurang sehingga tubuh akan lebih mudah terserang penyakit.
Sulfonylurea yang terkandung di dalam undur-undur merupakan zat yang sama dengan sulfonylurea
yang selama ini digunakan di dalam obat diabetes melistus buatan. Undur-undur dengan
sulfonylurea-nya ternyata juga dapat mengobati diabetes melistus dengan cara kerja yang sama
dengan obat diabetes melistus yang pernah ada. Sulfonylurea dalam bentuk antidiabetik oral(zat
yang berfungsi menurunkan glukosa darah) hanya cocok untuk mengobati diabetes melistus tipe 2
karena cara kerjanya memperbaiki kerja pankreas dalam mensekresikan insulin.
Menurut Dr Amarullah H Siregar, obat-obatan kimia lebih banyak bertujuan untuk
mengobati gejala penyakitnya, tetapi tidak menyembuhkan sumbernya. Intinya, obat kimia hanya
mampu memperbaiki beberapa sistem tubuh. Berbeda halnya dengan obat tradisional yang bekerja
langsung pada sumbernya dengan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh yakni dengan
memperbaiki sel-sel, jaringan, dan organ-organ tubuh yang rusak serta dengan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh untuk berperang melawan penyakit. Tak heran, bila dibutuhkan waktu yang relatif
lebih lama untuk merasakan efek obat herbal dibandingkan jika kita menggunakan obat kimia.
Meskipun demikian, keunggulan obat tradisional adalah efek sampingnya yang relatif lebih kecil
bahkan ada yang tidak memiliki efek samping sama sekali jika digunakan secara tepat. Alasan
utamanya adalah dikarenakan sifat bahan obat tradisional yang alami sehingga dapat dicerna oleh
tubuh. Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk menggunakan obat tradisional, ada baiknya
Anda mengenal bentuk-bentuk sajian obat tradisional yang ada.

Kondisi demikian merupakan target potensial bagi banyak peneliti dan ilmuwan untuk
menurunkan prevalensi diabetes. Namun sayangnya, berbagai pengobatan baru untuk diabetes
mellitus yang telah ditemukan oleh para peneliti mungkin belum dapat diperoleh dan digunakan
secara luas di negara berkembang terutama Indonesia. Melihat kejadian tersebut, didapatkan sebuah
gagasan atau ide untuk membantu masyarakat terutama pada penderita diabetes mellitus dengan
inovasi kapsul undur-undur. Bahan utama ini dipilih karena harganya terjangkau sebab mudah untuk
didapatkan,dan juga mudah untuk diolah tetapi berkhasiat.

Tujuan

1. Memaparkan permasalahan tentang bahaya penyakit diabetes mellitus dan cara


pengobatannya secara alami
2. Memberikan solusi alternatif pengobatan diabetes mellitus yang bebas bahan kimia dan
mudah didapat.
3. Meningkatkan nilai guna pada undur-undur (Mrymeleon sp).
4. Mengupayakan penurunan efek samping obat berbahan kimia pada penderita diabetes
mellitus.

Manfaat

1. Menurunkan resiko efek samping penggunaan obat berbahan kimia pada penderita diabetes
mellitus.
2. Meringkankan beban biaya pengobatan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.
3. Memberikan wawasan terkait nilai guna undur-undur sebagai alternatif pengobatan diabetes
mellitus.
4. Menurunkan jumlah penderita diabetes mellitus.

GAGASAN

Kondisi Kekinian

Diabetes melitus sudah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu
penyakit yang mengancam kesehatan penduduk dunia secara global. Dalam situs resminya, WHO
menyebutkan kurang lebih 422 juta penduduk dunia mengidap diabetes melitus, dengan jumlah
kematian 3,7 juta orang tiap tahunnya. Asia Tenggara menjadi daerah dengan jumlah pengidap
diabetes yang cukup besar. Hampir satu perempat pengidap diabetes berasal dari asia tenggara.
Menteri kesehatan Prof. Nila Moeloek mengatakan diabetes saat ini juga menjadi ancaman
kesehatan masyarakat Indonesia. Menurutnya, diabetes kini bukan lagi ‘penyakit orang kaya’ yang
tinggal didaerah perkotaan. Diabetes juga sudah mulai merambat ke desa.

Diabetes merupakan suatu kondisi di mana kadar gula atau glukosa dalam darah tinggi.
Diabetes juga merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi fokus dunia.
Di Indonesia, penyakit diabetes sudah menjadi penyakit pembunuh nomor tiga. Hal tersebut
diungkapkan oleh Sample Registration Survey 2014. Diabates dengan kompikasi menjadi salah satu
penyebab kematian tertinggi yang ada di Indonesia. Sementara, data International Diabetes
Federation (IDF) menunjukkan, jumlah penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10
juta dengan menempati urutan ketujuh tertinggi di dunia.
Prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia menunjukan kecenderungan meningkat, yaitu dari
5,7% tahun 2007, menjadi 6,9% tahun 2013. Dikutip dari data yang dirilis Kementerian Kesehatan
RI, 2/3 diabetesi (sebutan untuk penderita diabates) di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki
diabetes. Selain tidak mengetahui menderita diabetes, jumlah tersebut juga diperparah dengan
berpotensi untuk mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat atau sudah komplikasi.

Situasi dan kondisi penyakit diabetes di Indonesia saat ini dirangkum oleh detikfokus.com :

1. Pengidapnya lebih dari 9 juta orang.

Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi pengidap diabetes di Indonesia mencapai 6,9 persen.
Itu artinya sekitar 9,1 juta dari kurang 250 juta penduduk Indonesia mengidap diabetes

2. Penyebab kematian nomor 3 di Indonesia

Diabetes melitus merupakan penyakit yang rentan menyebabkan komplikasi. Bahkan, diabetes
melitus merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia dengan persentase 6,7 persen,
dibawah stroke (21,1 persen) dan penyakit jantung (12,9 persen).

3. Penyakit Paling Ditakuti

Survei Sun Life Asia Health Index 2015 menyebut diabetes merupakan penyakit yang paling
ditakuti di Indonesia. Diabetes berada di urutan pertama kemudian diikuti oleh penyakit jantung dan
disusuk oleh penyakit gangguan pernapasan.

4. Kewaspadaan Masih Rendah

Hanya sekitar 20 persen dari seluruh pasien diabetes di Indonesia yang sadar bahwa dirinya
mengidap diabetes. Bahkan Kemenkes mneyebut 2 dari 3 pengidap diabetes tidak mengetahui
dirinya terserang diabetes dan tidak mendapat pengobatan.
Kemudian akhir-akhir ini masyarakat Indonesia lebih mempertimbangakan resiko efek samping dari
penggunaan obat berbahan kimia yang digunakan secara terus-menerus terutama pada penderita
penyakit diabetes melitus yang dapat berdampak pada kerusakan organ atau yang lain. Maka dari itu
sekarang masyarakat Indonesia lebih mencari dan memilih untuk menggunakan pengobatan secara
alami seperti contohnya didapat dari tumbuhan maupun hewan. Berdasarkan fakta, penyakit
diabetes dapat diobati dengan undur-undur (myrmeleon sp), terbukti secara medis, bahkan para
dokter menganjurkan pasiennya untuk memakan binatang undur-undur yang masih hidup tanpa
harus dibersihkan air terlebih dahulu (Mulyadi, 2011).

Solusi

Selama ini, kita tahu bahwa penyakit Diabetes mellitus merupakan penyakit yang
berbahaya dan jika tidak segera diobati maka akan menimbulkan kematian. Obat-obat yang
diperlukan untuk penyakit ini pun tergolong mahal dan jumlahnya banyak, bahkan tidak jarang
obat-obat tersebut menimbulkan efek samping bagi organ dalam seperti ginjal. Gagasan ini hadir
sebagai jalan alternatif untuk mengobati penyakit diabetes mellitus dengan memanfaatkan sumber
daya alam yang telah Tuhan ciptakan.

Masyarakat di Kepulauan Karimun Jawa secara tradisional telah memanfaatkan undur-undur


( Myrmeleon sp ) sebagai obat penurun gula darah dengan menggunakan pisang sebagai
campurannya. Beberapa penelitian telah meyakini bahwa binatang ini dapat membuat regenerasi
sel menjadi lebih baik. Di dalam tubuh undur-undur terdapat kandungan sulfonylurea , yaitu zat
yang mampu melancarkan kerja pancreas dalam memproduksi hormone insulin. Yang harus
diperhatikan adalah sewaktu kita mengonsumsi undur-undur sebagai obat, undur-undurnya harus
dalam keadaan hidup karena kalau sudah mati, maka diduga khasiatnya akan berkurang. Gagasan
ini membantu mempermudah dalam pengemasan undur-undur sebelum dikonsumsi . Mungkin dari
sebagian kalangan masyarakat merasa risih dengan memakan undur-undur secara hidup-hidup tanpa
dioleh terlebih dahulu. Oleh karena itu, kami memberikan gagasan terbaru dengan mengemas dan
mengolah undur-undur ini menjadi kapsul. Satu kapsul terdiri atas 1-3 undur-undur. akan tetapi
pada gagasan ini memiliki kelemahan yaitu, undur-undur dalam kapsul hanya dapat bertahan selama
4 jam maksimal dari awal pemasukan ke dalam kapsul. Kapsul wadah undur-undur terbuat dari
gelatin rumput laut sehingga halal untuk di konsumsi. Sebelum dimaksukkan ke dalam kapsul,
sebelumnya undur-undur dibersihkan dahulu agar terjaga kehigienisannya.
Tingkat Keberhasilan

Saat ini kebanyakan masyarakat mencari jalan alternatif untuk menyembuhkan penyakit
sebagai cara lain selain mengandalkan obat dari dokter. Masyarakat cenderung kurang puas jika
melakukan pengobatan dengan bantuan obat kimia saja. Gagasan ini hadir sebagai salah satu
perwujudan harapan masyarakat mengenai obat alternatif yang memanfaatkan sumber daya alam
sebagai bahannya. Karena memanfaatkan sumber dari alam berupa hewan undur-undur maka obat
ini lebih alami dan memiliki efek samping yang lebih ringan dari pada obat-obat kimia yang lain.
Dengan hadirnya Kapsul Undur-undur sebagai penanggualangan penyakit diabetes diharapkan
dapat membantu masyarakat penyembuhan penyakit tersebut dan menambah semangat agar lekas
sembuh. Namun undur-undur darat sebagai pengobatan alternatif penyakit diabetes melistus
memiliki kelebihan dan kelemahan, yaitu :

Kelebihan:

1. Harga undur-undur darat yang relatif terjangkau.

2. Cara pembuatan obat yang mudah sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja.

3. Kandungan sulfonylurea di dalam undur-undur merupakan zat yang sama dengan


sulfonylurea yang selama ini digunakan dalam obat diabetes melistus buatan.

Kelemahan :

1. Sulitnya mencari undur-undur karena bentuknya yang kecil.

2. Membutuhkan proses yang lama untuk penyembuhan.

3. Bentuknya menjijikan bagi sebagian orang.

4. Habitat yang semakin langka.

Pihak yang Membantu

1. Pemerintah
Dalam hal ini peran pemerintah adalah sebagai pendukung dikembangkannya
kegiatan ini agar dapat menanggulangi bahaya penyakit diabetes mellitus yang dapat
merengggut nyawa. Juga sebagai obat alternatif selain obat-obatan medis yang ada.
2. Instansi Medis dan Pihak Laboratorium
Instansi medis dan pihak laboratorium termasuk pihak yang membantu dalam
penyuksesan gagasan ini karena berkaitan dengan bidang kesehatan. Pengembangan
untuk gagasan kapsul undur-undur juga diperlukan sebagai penyempurna agar
khasiatnya dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai obat alternatif.
3. Masyarakat

Peran masyarakat adalah sebagai target produsen untuk menggunakan bahan


produksinya. Dalam hal ini masyarakat bertindak sebagai konsumen yang akan
membantu terlaksananya gagasan ini.

4. Pedagang
Dalam hal ini pedagang sangat berperan penting untuk menjual dan memasarkan
produk tersebut. Penjual bertindak sebagai distributor antara produsen kepada
konsumen, di sisi lain penjual dapat mengambil laba dari penjualan produk tersebut.

Langkah-langkah Strategi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, undur-undur darat pada dasarnya adalah hewan
yang bentuknya sebesar kutu anjing, kecil dan kurang diperhatikan oleh masyarakat namun
keberadaannya yang relatif banyak disekitar kita, misalnya pedesaan yang banyak terdapat halaman
berpasir atau ditempat-tempat dengan tanah yang gembur dan halus terdapat lubang seperti kerucut
yang terbalik disitulah habitat dari undur-undur darat yang ternyata dapat dijadikan obat alternatif
diabetes mellitus. Kandungannya ternyata sama dengan obat-obat kimia yang beredar di masyarakat
dengan harga yang relatif mahal dan persediaannya yang terbatas. Harga undur-undur darat yang
relatif terjangkau dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya. Kandungannya sama dengan
obat diabetes melistus buatan, serta cara pembuatan obat yang dapat dilakukan oleh siapa saja
membuat undur-undur darat layak untuk disosialisasikan kepada masyarakat sebagai bahan
alternatif diabetes mellitus.

Metode yang dapat dilakukan untuk mengkonsumsi undur-undur darat :

1. Undur-undur mentah dimasukkan ke dalam kapsul. Cara pengobatan alternatif ini kini
banyak diminati oleh pasien diabetes.

2. Makan undur-undur sehari dua kali dengan cara ditelan, sekali telan langsung tiga ekor.
Jika kadar gula dalam darah sudah turun, konsumsi undur-undurnya berkurang menjadi tiga ekor
sehari. Jika menelan hewan ini terlalu banyak menyebabkan badan panas.

Undur undur sangat baik jika dikonsumsi dalam keadaan masih hidup atau mentah, anda
bisa mengkonsumsi undur undur 3-4 ekor, hal ini bertujuan agar kandungan yang terdapat di
dalamnya maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

M. Ahkam Subroto. 2006. Mengenal diabetes mellitus. Dalam: Ramuan herbal untuk
diabetes melitus. Cetakan ke-2. Depok: Penebar Swadaya. Hal. 5-6, 30.

Wild S, Roglic G & Green A, et al. 2004. Global Prevalence of Diabetes. Diabetes Care
27:1047-1053.

Hidayatul M. Dindin,, Sekendriana, Dian Pribadi Perkasa, Prabowo, dan Salahuddin M


(Universitas Gadjah Mada ). 2003. Karya Tulis Ilmiah: Studi Kandungan Asam Lemak Omega-3
Pada Undur-Undur Sebagai Suplemen Nutrisi dan Kesehatan Masyarakat. UNS : Pekan Ilmiah
Mahasiswa Nasional XVI Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Kurniasih, Tyas. 2006. Kajian Potensi Undur-Undur Darat (myrmeleon sp.). Yogyakarta :
UGM Press.
Siregar, Amarullah. 2011. Obat Tradisional vs Obat Kimia. [online],
(https://www.deherba.com/obat-tradisional-vs-obat-kimia.html ,diakses tanggal 18 Maret 2017).
Gunawan, Felix. 2016. Situasi dan Kondisi Penyakit Diabetes di Indonesia. [online],
(http://detikfokus.com/situasi-dan-kondisi-penyakit-diabetes-di-indonesia/ ,diakses tanggal 18
Maret 2017).
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Situasi dan Analisis Diabetes. [pdf].
(http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf , diakses
tanggal 18 maret 2017).

http://biologimediacentre.com/potensi-undur-undur-sebagai-obat-diabetes/

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/61807/artikel%20ilmiah.pdf;sequence=1

http://thesis.umy.ac.id/datapubliknonthesis/PNLT958.pdf

http://directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/pdf/KAJIAN%20POTENSI%20UNDUR.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41617/5/Chapter%20I.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41617/4/Chapter%20II.pdf

http://vj-saihant.blogspot.co.id/2012/05/pkm-gt-jahe-undur-undur.html

http://www.caramengobatiepilepsi.com/khasiat-dan-cara-konsumsi-undur-undur-untuk-diabetes/

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf

https://lifestyle.sindonews.com/read/1101939/155/penderita-diabetes-di-indonesia-ketujuh-terbesar-
di-dunia-1460963840

Anda mungkin juga menyukai