a. Memanfaatkan biji alpukat sebagai obat alami terhadap penurunan tekanan darah.
b. Menciptakan inovasi produk yang lebih bermanfaat, ekonomis, dan praktis berbahan
biji alpukat.
c. Mengembangkan peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi entrepreneur muda.
d. Masyarakat termotivasi untuk memproduksi teh daun salam untuk dikonsumsi atau
dipasarkan
1.5 Kegunaan
a. Dapat membaca peluang usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar.
b. Memberikan solusi permasalahan kekurangan minumam kesehatan tradisional
dalam negeri.
c. Menciptakan inovasi produk baru dan membuka lapangan usaha yang sederhana.
Teh adalah minuman yang banyak dikonsumsi manusia dalam masyarakat seluruh indonesia,
jumlah teh sekitar kurang lebih 120 ml perkapita perhari. Saat ini, teh merupakan minuman
kedua terpopuler di dunia setelah kopi dan coklat . Kuantitas dan tipe teh yang dikonsumsi dapat
berbeda-beda di setiap suku dan negara. Selain karena unsur rasa dan aromanya, kepopuleran teh
juga disebabkan karena selama berabad-abad teh sudah digunakan untuk tujuan kesehatan
(Chaturvedula dan Prakash, 2011,Armoikaste, et al, 2011)
Gaya hidup masyarakat saat ini mengalami banyak perubahan, baik yang dilakukan oleh remaja
maupun dewasa. Makanan cepat saji dan instan merupakan jenis makanan yang paling banyak
digemari, Tanpa disadari kita lebih suka makan makanan manis. Konsumsi banyak makanan
yang mengandung gula akan menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya diabetes melitus.
Diabetes melitus merupakan suatu kelainan metabolisme karbohidrat, yang ditandai dengan
hiperglikemia abnormal sebagai akibat dari suatu defisiensi sekresi insulin, berkurangnya
aktivitas fungsi biologis insulin atau adanya resistensi insulin dan kemudian sel-sel β
menunjukan gangguan pada sekresi insulin fase pertama, artinya sekresi insulin gagal
mengkompensasi resistensi insulin (DM tipe 2) atau kekurangan insulin secara absolut (DM tipe
1) (Tandi et al., 2016). International Diabetes Federation (IDF) tahun 2015 menyebutkan bahwa
lebih dari setengah juta anak-anak berusia ≤ 14 tahun hidup dengan penyakit diabetes tipe 1 dan
sekitar 415 juta orang dewasa di dunia berusia 20-79 tahun hidup dengan diabetes tipe 2, IDF
juga menyebutkan bahwa 318 orang mengalami gangguan toleransi glukosa. World Health
Organization (WHO) 2016 menyebutkan jumlah orang yang hidup dengan diabetes hampir
empat kali lipat sejak tahun 1980 yaitu 422 juta, sebagian besar hidup di negara berkembang.
Pengobatan tradisional merupakan salah satu cara alternatif yang dapat digunakan untuk
mengontrol
kadar glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi diabetes melitus. Pengobatan herbal
memiliki efek samping yang kecil jika digunakan pada dosis yang tepat dibandingkan dengan
obat kimia, serta biaya yang relatif lebih murah dan mudah ditemukan (Wasito, 2012). Salah satu
tanaman yang berkhasiat sebagai obat yaitu biji alpukat (Persea americana Mill.) Senyawa
aktif yang terkandung pada biji alpukat yang memiliki aktivitas sebagai antidiabetes adalah
flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Antioksidan alami dapat mengontrol kadar glukosa darah
melalui mekanisme perbaikan fungsi pankreas dalam memproduksi insulin (Widowati, 2008).
Kandungan tanin biji alpukat mempunyai kemampuan sebagai astrigen (Imroatoassalihah, 2002),
dapat mempresipitasikan protein selaput lendir usus dan membentuk suatu lapisan yang
melindungi kanker usus dan menghambat penyerapan glukosa sehingga laju peningkatan glukosa
darah tidak terlalu tinggi (Suryawinoto, 2005)
Aktivitas ini merupakan usaha yang bergerak di bidang pengolahan minuman berbentuk
inovasi teh dari biji alpukat. Teh dari biji alpukat ini kaya flavonoid, alkaloid, tanin serta
saponin yang berfungsi sebagai obat diabetes militus. Biji aplukat belum termanfaatkan
secara maksimal, sehingga bisa jadi usaha optimalisasi. Dalam perihal ini, biji alpukat
hendak dikemas sebagai minuman fungsionalis berupa teh yang nantinya bisa dinikmati
disela- sela istirahat maupun beraktifitas. Tidak hanya rasanya lezat serta fresh, Teh biji
alpukat juga bisa merendahkan kadar gula darah
Prospek pengembangan usaha: Teh biji alpukat saat ini belum dioptimalkan dengan baik
sehingga tidak banyak diminati pula untuk dikonsumsi. Padahal,Teh biji alpukat
mengandung banyak zat bermanfaat pencegah dan penyembuh
diabetes militus juga penurun tekanan darah. Oleh karena itu, peluang yang
ada untuk memasarkan manfaat yang terkandung dalam daun bungur
menginspirasi kami mengolahnya menjadi teh.
2. Target penjualan: Target kami adalah seluruh masyarakat Indonesia,
walaupun dari masyarakat kalangan menengah bawah dapat tejangkau produk
kami ini sehingga dapat membantu pemerintah dalam proses pemerataan
kualitas hidup di Indonesia. Setelah itu, merambah ke luar Indonesia. Entah
itu pada negara maju ataupun negara berkembang lainnya yang sangat
membutuhkan keseimbangan gizi. Targetan untuk produksi tiap harinya yang
terjual adalah 10 box.