Anda di halaman 1dari 5

PUDING BAYAM MERAH UNTUK GIZI PENDERITA

DIABETES MELITUS
NABILLA ALYA RACHMAT - SMK Kesehatan Bhakti Kencana Jatiwangi

Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik kelainan sekresi insulin, kinerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes
melitus adalah penyakit hiperglikemia suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar
glukosa dalam darah melebihi batas normal.(1)

Preevalensi diabetes melitus di dunia berdasarkan WHO (2014) sebesar


1,9% dan telah menjadikan diabetes melitus sebagai penyebab kematian urutan ke
tujuh di dunia, sedangkan tahun 2012 angka kejadian diabetes melitus di dunia adalah
sebanyak 371 juta jiwa dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe II sebesar 95%
dari populasi dunia yang menderita diabetes melitus.(2)

Diabetes melitus tipe II disebabkan oleh faktor risiko yang tidak dapat
diubah misalnya jenis kelamin, usia dan genetik. Faktor risiko yang dapat diubah
misalnya gaya hidup, tingkat pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, indeks massa
tubuh dan asupan makanan.(1)

Kriteria diagnosis diabetes melitus diantaranya HbA1C ≥ 6,5, kadar gula


darah puasa ≥ 126 mg/dL, kadar gula darah 2 jam post prandial ≥ 200 mg/dL pada tes
tollerensi glukosa oral yang dilakukan dengan 75 gr, kadar gula darah sewaktu ≥ 200
mg/dL.(1)

Terjadinya pergeseran pola makan ke arah pola makan tinggi energi, lemak
dan rendah serat memicu ketidakseimbangan asupan gizi yang mengarah pada
perkembangan penyakit degeneratif seperti diabetes melitus. Salah satu ciri diabetes
melitus adalah kadar glukosa darah yang meningkat diatas normal. Kadar glukosa
darah yang tidak terkendali menimbulkan berbagai komplikasi, diantara-nya adalah
penyakit kardiovaskuler yang ditandai tingginya kadar kolesterol dan lipid darah.
Upaya pencegahan komplikasi dan pengelolaan penderita diabetes melitus ditekankan
pada pengaturan pola makan menyangkut jumlah, jenis dan jadwal makan di samping
memperhatikan faktor aktivitas fisik dan edukasi.(3)
Peranan gizi bagi penderita diabetes melitus sangat lah penting. Berikut
merupakan definisi gizi menurut para ahli(2) :

1. Menurut Chairinniza K. Grahan pengertian gizi yaitu yang berarti gizi


merupakan unsur yang terkandung dalam makanan dimana unsur-unsur dapat
memberikan manfaat bagi tubuh yang mengonsumsinya sehingga menjadi sehat.
2. Menurut Harry Oxorn Dan William R. Forte mengemukakan tentang pengertian
gizi yang berarti gizi memiliki pengertian yang luas bukan hanya jenis-jenis
pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga mengenal cara-cara memperoleh
serta mengolah dan mempertimbangkan agar kita tetap sehat.
3. Menurut WHO lalu mengartikan ilmu gizi adalah sebagai ilmu yang mempelajari
proses-proses yang terjadi pada hidup organisme hidup. Proses tersebut dapat
mencakup pengambilan dan pengolahan antara zat padat dan cair yang berasal
dari makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, serta
berfungsinya organ-organ tubuh dan menghasilkan energi.

Jadi, gizi adalah zat organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan
yang berfungsi untuk penggunaan fungsi tubuh agar tubuh kita tetap sehat. Gizi juga
dapat menunjukkan peranannya dalam terjadinya diabetes melitus dalam dua arah
yang berlawanan. Gizi lebih yang merupakan petunjuk umum peningkatan taraf
kesejahteraan perorangan, memperbesar kemungkinan manifestasi diabetes melitus,
terutama pada mereka yang memang dilahirkan dengan bakat tersebut. Pada keadaan
yang demikian gejala diabetes melitus dapat di atasi dengan pengaturan kembali
keseimbangan metabolisme zat gizi dalam tubuh dengan masukan zat gizi melalui
makanan. Belum adanya pedoman yang nyata akan taraf gizi yang dianggap optimal
membuka peluang terjadinya gizi lebih dan yang diketahui cenderung lebih mudah
jatuh dalam diabetes melitus. Disamping itu, usaha diversifikasi menu makanan
rakyat, perlu diimbangi dengan kegiatan-kegiatan lain untuk membebaskan bahan
makanan yang potensial untuk dimakan dari racun yang dapat merugikan
pertumbuhan jaringan dalam tubuh manusia.

Pengaturan pola makan penderita diabetes melitus dianjurkan untuk


memperhatikan asupan karbohidrat dan serat yang terdapat pada buah dan sayur
karena penting dalam pengendalian kadar glukosa darah. Karena, serat memiliki
kemampuan memperlambat penyerapan glukosa dan lemak. Salah satu sayuran yang
dapat dimanfaatkan adalah daun bayam merah yang kaya serat, antioksidan, senyawa
flavonoid, tannin, dan saponin yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah.(3)

Menurut Perkeni menjelaskan terdapat 4 jenis utama diabetes yaitu :

1. Diabetes Melitus Tipe I : diabetes melitus yang tergantung dengan insulin.


2. Diabetes Melitus Tipe II : diabetes melitus yang tidak tergantung dengan insulin.
3. Diabetes Melitus Tipe lain karena sindrom genetik.
4. Diabetes Melitus Gestasional : diabetes karena kehamilan.(1)

Salah satu sayuran yang dapat dimanfaatkan oleh penderita diabetes mellitus
adalah bayam. Bayam termasuk dalam Family Amaranthaceae. Tanaman ini
berbentuk perdu (semak). Tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi/pegunungan. Bayam termasuk sayuran berserat tinggi dengan kadar 2,8
gram per 100 gram bahan. Bayam bermanfaat untuk mencegah anemia, menurunkan
risiko serangan kanker, mencegah terjadinya diabetes melitus, menurunkan berat
badan dan menurunkan kolesterol darah.(3)

Penurunan gula darah pada penyakit diabetes melitus dapat diturunkan


menggunakan bayam merah. Menurut Astin didapatkan hasil penelitian bahwa
sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai p 0,001
(p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah
pemberian puding bayam merah.(3)

Bayam merah belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat sebagai


sumber makanan. Daun bayam merah mengandung senyawa flavonoid, tanin, vitamin
C, dan antosianin yang dapat bermanfaat untuk antioksidan.(4)

Bayam merah mengandung vitamin, protein, karbohidrat, lemak, mineral, zat


besi, magnesium, mangan, kalium, dan kalsium. Vitamin yang terkandung dalam
bayam merah adalah vitamin A, C, dan E(4). Bayam merah juga mengandung
komponen antioksidan, antara lain: betalain, karotenoid, vitamin C, flavonoid, dan
polifenol(5). Salah satu jenis antioksidan yang terkandung dalam bayam merah adalah
flavonoid. Flavonoid adalah senyawa antioksidan yang memiliki efek menurunkan
gula darah pada penderita diabetes melitus. Flavonoid dapat menurunkan kadar
glukosa dengan kemampuannya sebagai antioksidan.(6)

Kemampuan flavonoid terutama quercetin dalam menghambat GLUT 2


(transportes mayor glukosa di usus pada kondisi normal) mukosa usus sehingga dapat
menurunkan absorbsi glukosa. Hal ini menyebabkan penyerapan glukosa dan fruktosa
dari usus sehingga kadar glukosa darah turun.(6)

Salah satu cara untuk mendapatkan kandungan flavonoid yaitu dengan


membuat olahan bayam merah menjadi pudding. Berikut prosedur pembuatan puding
bayam merah (7):

1. Siapkan daun bayam merah 75 gr


2. Air panas 150 ml

3. Rendam daun bayam selama 5 menit

4. Lalu blender

5. Kemudian direbus bersama agar-agar sebanyak 1 gr

6. Tambahkan gula tropicana sebanyak 2 gr

7. Lalu dicetak ke dalam cup dan diamkan

8. Kemudian diberikan kepada lansia

Diabetes Melitus (DM) merupakan kelainan metabolik yang disebabkan oleh


banyak faktor. Faktor risiko terjadinya diabetes melitus antara lain faktor genetik,
pertambahan usia, kurangnya aktifitas fisik dan pola makan atau diet yang tidak
seimbang. Dianjurkan bagi masyarakat untuk mengonsumsi makanan secara
seimbang dan bagi penderita diabetes melitus disarankan untuk mengonsumsi
makanan dengan indeks glikemik rendah, konsumsi serat yang cukup dan konsumsi
buah-buahan serta sayuran untuk mencegah berkembangnya penyakit diabetes
melitus. Salah satu contohnya yaitu bayam merah. Dan, disini bayam merah diolah
menjadi puding untuk menurunkan kadar gula darah bagi lansia penderita diabetes
melitus.

Diharapkan masyarakat agar bisa memanfaatkan bayam merah dalam


pengobatan non-farmakologi untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita
diabetes melitus. Mulai dari sekarang kontrol pola makan, demi kesehatan.
Daftar Pustaka

1. Soebagijo Adi Soelistijo dkk. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan


Diabetes Mellitus Tipe-2 di Indonesia. Jakarta: PB. PERKENI; 2015. 93 p.
2. Seputarpengetahuan.co.id. 12 Pengertian Gizi Menurut Para Ahli dan WHO
(Pembahasan Lengkap) [Internet]. www.seputarpengetahuan.co.id. 2016.
Available from: https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/06/12-pengertian-
gizi-menurut-para-ahli-dan-who-lengkap.html
3. Hadi TI, Sulendri, Ni Ketut Sri Luhtfiyah F, CN dan A. Pemberian Buah Naga
(Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pasien
Dm Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang. J Gizi Prima [Internet].
2018;Vol. 3, E(SSN: 2656-2480):108 ~ 113. Available from:
http://jgp.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/home/article/view/116/90
4. Syaifuddin. Uji Aktivitas Antioksidan Bayam Merah (Alternanthera Amoena
Voss.) Segar Dan Rebus Dengan Metode Dpph(1,1 –Diphenyl-2-
Picylhydrazyl). Universitas Islam Negeri Walisongosemarang; 2015.
5. Sundari Indah Wiyasihati KWW. Potensi Bayam Merah (Amaranthus tricolor
L) sebagai Antioksidan pada Toksisitas Timbal yang Diinduksi pada Mencit.
MKB. 2016;Volume 48(eISSN: 2338-62).
6. Ajie RB. White Dragon Fruit (Hylocereus Undatus) Potential As Diabetes
Mellitus Treatment. J Major. 2015;Volume 4 N.
7. KH Endah Widhi Astuti,Sugit AHW. Pengaruh Konsumsi Jus Bayam Merah
Terhadap Peningkatan Kadar Hbpada Ibu Hamildi Kecamatan Tawangmangu.
J Ilm Kebidanan. 2015;Vol. 6 No.:72–9.

Anda mungkin juga menyukai