DIABETES MELITUS
NABILLA ALYA RACHMAT - SMK Kesehatan Bhakti Kencana Jatiwangi
Diabetes melitus tipe II disebabkan oleh faktor risiko yang tidak dapat
diubah misalnya jenis kelamin, usia dan genetik. Faktor risiko yang dapat diubah
misalnya gaya hidup, tingkat pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, indeks massa
tubuh dan asupan makanan.(1)
Terjadinya pergeseran pola makan ke arah pola makan tinggi energi, lemak
dan rendah serat memicu ketidakseimbangan asupan gizi yang mengarah pada
perkembangan penyakit degeneratif seperti diabetes melitus. Salah satu ciri diabetes
melitus adalah kadar glukosa darah yang meningkat diatas normal. Kadar glukosa
darah yang tidak terkendali menimbulkan berbagai komplikasi, diantara-nya adalah
penyakit kardiovaskuler yang ditandai tingginya kadar kolesterol dan lipid darah.
Upaya pencegahan komplikasi dan pengelolaan penderita diabetes melitus ditekankan
pada pengaturan pola makan menyangkut jumlah, jenis dan jadwal makan di samping
memperhatikan faktor aktivitas fisik dan edukasi.(3)
Peranan gizi bagi penderita diabetes melitus sangat lah penting. Berikut
merupakan definisi gizi menurut para ahli(2) :
Jadi, gizi adalah zat organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan
yang berfungsi untuk penggunaan fungsi tubuh agar tubuh kita tetap sehat. Gizi juga
dapat menunjukkan peranannya dalam terjadinya diabetes melitus dalam dua arah
yang berlawanan. Gizi lebih yang merupakan petunjuk umum peningkatan taraf
kesejahteraan perorangan, memperbesar kemungkinan manifestasi diabetes melitus,
terutama pada mereka yang memang dilahirkan dengan bakat tersebut. Pada keadaan
yang demikian gejala diabetes melitus dapat di atasi dengan pengaturan kembali
keseimbangan metabolisme zat gizi dalam tubuh dengan masukan zat gizi melalui
makanan. Belum adanya pedoman yang nyata akan taraf gizi yang dianggap optimal
membuka peluang terjadinya gizi lebih dan yang diketahui cenderung lebih mudah
jatuh dalam diabetes melitus. Disamping itu, usaha diversifikasi menu makanan
rakyat, perlu diimbangi dengan kegiatan-kegiatan lain untuk membebaskan bahan
makanan yang potensial untuk dimakan dari racun yang dapat merugikan
pertumbuhan jaringan dalam tubuh manusia.
Salah satu sayuran yang dapat dimanfaatkan oleh penderita diabetes mellitus
adalah bayam. Bayam termasuk dalam Family Amaranthaceae. Tanaman ini
berbentuk perdu (semak). Tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi/pegunungan. Bayam termasuk sayuran berserat tinggi dengan kadar 2,8
gram per 100 gram bahan. Bayam bermanfaat untuk mencegah anemia, menurunkan
risiko serangan kanker, mencegah terjadinya diabetes melitus, menurunkan berat
badan dan menurunkan kolesterol darah.(3)
4. Lalu blender