Anda di halaman 1dari 16

PAMERAN MAKANAN RENDAH GULA

1. Buah Pisang

a. Pengertian
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna berukuran besar
dengan daun memanjang dan besar yang tumbuh langsung dari bagian tangkai. Batang pisang bersifat
lunak karena terbentuk dari lapisan pelepah yang lunak dan panjang. Batang yang agak keras berada di
bagian permukaan tanah. Pisang memiliki daun bertangkai yang berpencar dengan bagian batang yang
meruncing. Ukuran daun pada tiap spesies pisang juga berbeda-beda. Tangkai pisang
menghasilkan bunga dalam jumlah yang banyak. Bagian bunga pada pisang akan membentuk buah yang
disebut sisir. Buah pisang berkelompok dalam satu bunga majemuk dengan ukuran yang makin ke bawah
makin mengecil.
Dalam taksonomi, pisang termasuk dalam genus Musa dan famili Musaceae. Beragam spesies
pisang tersebar di kawasan Malesia. Spesies pisang yang paling banyak dibudidayakan di dunia adalah
pisang hutan. Jenis pisang hutan dapat tumbuh di hutan, bukit maupun di dataran rendah. Selain itu, pisang
juga dapat ditanam bersama dengan tanaman lain seperti jagung dan ketela pohon.
Pisang dapat dipanen kapan saja, karena pertumbuhannya yang sesuai dengan segala
jenis musim. Kematian pohon pisang hanya terjadi ketika berbuah hanya sekali semasa hidupnya. Buah
pisang dapat langsung dimakan atau dimasak terlebih dahulu. Nutrisi di dalam pisang bermanfaat
bagi kesehatan tubuh manusia dan dapat pula dibuat sebagai obat tradisional.
Pada awalnya, pisang merupakan tumbuhan asli yang berasal dari kawasan Asia Tenggara,
kemudian menyebar ke seluruh wilayah dunia. Dari arah barat, pisang menyebar mulai dari Samudra
Atlantik menuju ke Pulau Madagaskar lalu ke Benua Afrika dan menuju ke Amerika Latin dan Amerika
Tengah. Sementara itu, pisang yang menyebar dari arah timur melalui Samudra Pasifik menuju ke Hawaii.
Di berbagai daerah dan mancanegara, pisang memiliki nama-nama khas tersendiri, beberapa
diantaranya: gadang atau gedhang (Jawa), biyu (Bali), puntiq (Sasak), cau atau cawu (Sunda), punti (Lam
pung), unti (Makassar), koyo (Ternate), kula (Banda), uri (Ambon), tema (Seram) dan ounche (Madagaskar).

b. Manfaat Buah Pisang Untuk Penderita Diabetes Mellitus


Pengidap diabetes harus selalu menjaga pola makannya agar kadar gula dalam darahnya tetap stabil.
Salah satu caranya, adalah dengan menghindari bahan makanan yang tinggi akan kadar gula.
Karbohidrat sendiri adalah nutrisi yang sangat cepat menaikkan kadar gula dalam darah, dibanding nutrisi
dalam makanan lainnya. Ketika kadar gula dalam darah seseorang yang sehat (tanpa diabetes) naik, maka
insulin akan keluar. Insulin bekerja mengeluarkan gula dari darah dan memasukkannya ke dalam sel untuk
disimpan.
Mekanisme ini, tak berjalan pada mereka yang mengidap diabetes. Entah disebabkan karena tubuh gagal
memproduksi insulin dalam jumlah cukup, atau sel resisten terhadap insulin. Ketika pengidap diabetes tak
bisa menjaga pola makannya dengan memilih asupan makanan yang aman, maka level gula darahnya bisa
naik secara drastis dan membahayakan tubuh itu sendiri. Nah buah pisang, rata-rata mengandung sekitar
29 gram karbohidrat, 112 gram kalori, dan 15 gram gula.
Meski tinggi kadar gula, namun pisang juga mengandung 3 gram serat. Nah serat ini, adalah nutrisi
yang dibutuhkan oleh semua pengidap diabetes. Serat bisa memperlambat perombakan dan penyerapan
karbohidrat dan zat gula, sehingga bisa menghambat gula darah naik dengan cepat. Jadi pada intinya,
pisang aman-aman saja dimakan oleh penderita diabetes, asal dikonsumsi dengan cara yang tepat.

c. Cara Tepat Mengkonsumsi Buah Pisang


Masih dari sumber yang sama, Taste of Home, berikut tiga cara aman makan pisang untuk pengidap
diabetes:
 Campurkan dengan bahan makanan lain
Agar gula darah tak melonjak, campurkan pisang dengan makanan yang tinggi protein dan lemak
seperti yoghurt atau mentega kacang. Tubuh membutuhkan waktu sangat lama untuk merombak dan
mencerna protein dan lemak, sehingga menghambat naiknya gula darah secara gila-gilaan.
 Makan hanya setengahnya
Untuk menghindari naiknya gula darah, jangan menghabiskan satu buah pisang dalam satu kali makan.
Potong pisang jadi dua, dan konsumsi dua kali dalam jeda waktu cukup jauh. Semisal pagi dan siang.
Dengan cara seperti ini, Anda bisa membatasi jumlah karbohidrat dan zat gula yang masuk ke dalam
tubuh.
 Hindari pisang yang terlalu matang
Semakin kuning kulit pisang, maka akan semakin matang buah yang ada di dalamnya. Dan semakin
matang, maka akan semakin tinggi kadar kadar gula yang ada di daging buahnya. Jadi pengidap
diabetes sebaiknya mengonsumsi pisang yang tak terlalu matang. Hindari pisang yang memiliki kulit
sudah kecoklatan dengan daging buah yang terlalu empuk atau lembek

2. Buah Alpukat
a. Pengertian
Alpukat atau avokad (Persea americana) adalah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama
sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika
Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan
di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya
tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari
7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecokelatan,
tergantung pada varietasnya. Daging buah alpukat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat
biji, dengan tekstur lembut.
Walaupun buahnya tidak manis, tetapi beraroma khas dan halus, dengan tekstur halus. Terkadang
juga ditambah gula atau susu kental manis agar memiliki rasa manis dan tidak hambar. Ini digunakan dalam
hidangan gurih dan manis, meskipun di banyak negara tidak untuk keduanya. Alpukat biasa ditemukan
dalam masakan vegetarian sebagai pengganti daging dalam roti lapis dan selada karena
kandungan lemaknya yang tinggi.
Di Indonesia sendiri, terdapat minuman dengan olahan alpukat, yaitu jus alpukat. Biasanya jus alpukat ini
ditambah susu cokelat. Terkadang juga ada makanan penutup dengan bahan alpukat.

b. Manfaat Buah Alpukat Untuk Penderita Diabetes Mellitus


Buah alpukat dikemas dengan vitamin, nutrisi, dan lemak yang menyehatkan jantung. Meskipun tinggi
lemak, jenis lemak yang terkandung dalam alpukat dapat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2. Bagi
penderita diabetes tipe 2, menambahkan alpukat ke dalam menu makanan sehari-hari dapat membantu
menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol, dan meningkatkan sensitivitas insulin.
 Tidak menyebabkan lonjakan gula darah
Alpukat merupakan buah rendah karbohidrat, yang berarti memiliki sedikit efek pada kadar gula
darah. Baca juga: 4 Manfaat Biji Nangka, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Sebuah studi telah
mengevaluasi efek menambahkan setengah alpukat ke makan siang pada orang sehat dan kelebihan
berat badan. Hasilnya, mereka menemukan bahwa alpukat tidak secara signifikan memengaruhi
kadar gula darah. Meski rendah karbohidrat, alpukat tetap tinggi serat. Sementara itu, banyak
makanan berserat tinggi yang masih meningkatkan kadar gula darah.
 Sumber serat yang baik
Setengah dari alpukat berukuran kecil mengandung sekitar 5,9 gram karbohidrat dan 4,6 gram serat.
Menurut National Academies, asupan serat harian minimum yang direkomendasikan untuk orang
dewasa adalah:
 Wanita 50 tahun ke bawah: 25 gram
 Wanita di atas 50 tahun: 21 gram
 Pria 50 tahun ke bawah: 38 gram
 Pria di atas 50: 30 gram
Sebuah tinjauan tahun 2012, yang diterbitkan dalam Journal of American Board of Family Medicine,
melihat hasil dari 15 studi yang melibatkan suplemen serat (sekitar 40 gram) untuk penderita diabetes
tipe 2. Mereka menemukan, suplemen serat untuk diabetes tipe 2 dapat menurunkan kadar gula
darah puasa dan kadar A1c.
Sebagai gantinya, cobalah makan makanan berserat tinggi. Asupan serat dapat ditingkatkan dengan
makan lebih banyak buah, sayuran, dan tanaman rendah karbohidrat, seperti alpukat, sayuran hijau,
beri, biji chia, dan kacang-kacangan.
 Membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin
Menurunkan berat badan dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi kemungkinan akan
mengalami komplikasi serius. Lemak sehat yang ditemukan dalam alpukat dapat membantu merasa
kenyang lebih lama. Ketika merasa kenyang lebih lama setelah makan, keinginan untuk mengemil
dan mengonsumsi kalori ekstra pun berkurang.
Lemak sehat dalam alpukat, yang disebut lemak tak jenuh tunggal, juga dapat membantu tubuh
menggunakan insulin lebih efektif. Sebuah studi tahun 2007 mengevaluasi rencana penurunan berat
badan yang berbeda pada orang dengan penurunan sensitivitas insulin. Para peneliti menemukan,
diet penurunan berat badan yang tinggi lemak tak jenuh tunggal dapat meningkatkan sensitivitas
insulin.
 Sarat dengan lemak sehat
Lemak baik, lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda, dapat meningkatkan kadar
kolesterol baik. Kolesterol baik dalam darah membantu membersihkan kolesterol jahat, yang pada
gilirannya akan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Sumber lemak sehat yang baik ini
meliputi:
 Alpukat
 Kacang-kacangan (Almond, Kacang Mete, Kacang Tanah)
 Minyak zaitun

c. Cara Tepat Mengkonsumsi Buah Alpukat


Alpukat buah yang populer dan digemari oleh masyarakat. Tidak heran, alpukat memiliki rasa gurih
serta mengeyangkan. Namun, baik dan amankah penderita diabetes mengonsumsi alpukat? Mengutip dari
Medical News Today, alpukat baik dan aman untuk kesehatan penderita diabetes. Alasannya, alpukat
merupakan buah yang bisa mengontrol lonjakan gula darah dan rendah karbohidrat serta gula. Berdasarkan
data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) 150 gram alpukat mengandung:
 12,70 gram karbohidrat
 Kurang dari 1 gram gula
 10,1 gram serat 22 gram
 lemak (sekitar 19 gram merupakan lemak tak jenuh)
 240 kalori
Dikarenakan kandungan gulanya yang rendah, maka buah alpukat boleh saja dikonsumsi rutin oleh
penderita diabetes dalam beberapa kali seminggu seperti 2-3 kali seminggu, yang tentunya tetap perlu
diimbangi dengan asupan buah dan sayuran beraneka ragam warna lainnya. Selain itu, tetap lakukan kontrol
gula darah setiap bulannya dan konsumsi obat diabetes secara rutin.

3. Buah Anggur

a. Pengertian
Anggur merupakan buah yang diolah dari telur buah berupa perdu merambat yang termasuk ke
dalam keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman
anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga dikenal karena mengandung
banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta
mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan
adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai
senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.
Telur tikus ini sudah dibudidayakan sejak tahun 4000 SM di Timur Tengah. Akan tetapi, proses
pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh
bangsa Mesir. Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke berbagai
penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Penyebaran buah
ini berkembang samakin pesat dengan adanya perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari
dunia.

b. Manfaat Buah Anggur untuk Pasien Diabetes Mellitus


Anggur merupakan sumber potasium yang bermanfaat membantu mengatur kadar gula darah dalam
tubuh dengan menyeimbangkan efek negatif garam. Selain itu, anggur mengandung katekin dan polifenol
yang diketahui mengatur aliran darah dengan membuang racun dari dalam tubuh. Hal ini bisa membantu
tubuh untuk memproduksi insulin dan menggunakannya. Buah anggur baik dan aman dikonsumsi penderita
diabetes karena memiliki indeks glikemik rendah, sehingga tidak mempengaruhi kondisi kesehatannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, anggur bersama dengan
beberapa buah lainnya mengandung polifenol, termasuk resveratrol, flavol quercetin, katekin, dan antosianin
yang telah menunjukkan potensi untuk mengurangi hiperglikemia, meningkatkan fungsi sel beta dan
melindungi terhadap hilangnya sel beta. Oleh karena itu, dengan rata-rata indeks glikemik rendah anggur
bisa memberikan manfaat kesehatan bagi penderita diabetes tipe 2.
c. Cara Tepat Mengkonsumsi Buah Anggur
Penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi anggur secara berlebihan, karena bisa memicu
masalah pencernaan. Berdasarkan sebuah penelitian anggur sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari dua
cangkir per hari. Namun, jumlahnya bisa bervariasi dari orang ke orang sesuai dengan berat badan, kondisi
metabolisme, faktor kesehatan, dan lainnya.

4. Jagung

a. Pengertian
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang
terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung
adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.
Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah
sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung
menjadi bahan baku berbagai produk industri farmasi, kosmetika, dan kimia.

Jagung merupakan tanaman model yang menarik, khususnya di bidang biologi dan pertanian. Sejak
awal abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitian genetika yang intensif, dan membantu terbentuknya
teknologi kultivar hibrida yang revolusioner. Dari sisi fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga
sangat efisien memanfaatkan sinar matahari. Dalam kajian agronomi, tanggapan jagung yang dramatis dan
khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur-unsur hara penting menjadikan jagung sebagai tanaman
percobaan fisiologi pemupukan yang disukai.

Jagung merupakan salah satu sumber energi, vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan tubuh. Bahkan,
sumber karbohidrat ini termasuk rendah natrium dan lemak sehingga mungkin baik untuk pasien diabetes.
Hanya saja, penyandang diabetes, baik diabetes tipe 1 dan tipe 2 perlu menetapkan batasan harian jumlah
karbohidrat yang akan dimakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam konsumsi jagung untuk penyandang
diabetes, yaitu :

Kandungan karbohidrat
Selain nasi, banyak orang yang memanfaatkan jagung sebagai makanan pokok berkat kandungan
karbohidrat di dalamnya. Setiap 100 gram jagung mentah mengandung setidaknya 31,5 gram.
Kandungan karbohidrat pada jagung memang cukup tinggi untuk pasien diabetes. Namun, jagung
mengandung lebih banyak karbohidrat kompleks, serat, dan protein, yang membuatnya lebih lama dicerna
tubuh.
Ketiga nutrisi ini juga berguna dalam mengendalikan kadar gula darah. Pasalnya, serat pada jagung
membantu memperlambat kecepatan tubuh memecah karbohidrat (glukosa) saat dilepas ke aliran darah.
Itu sebabnya, jagung dianggap baik untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien diabetes meskipun
terasa manis.
Indeks glikemik
Seperti yang Anda tahu, sebuah makanan dapat memengaruhi glukosa darah (gula darah) berdasarkan
indeks glikemik (GI). Makanan dengan GI 56 – 69 merupakan makanan glikemik sedang.
Sementara itu, makanan rendah glikemik memiliki skor kurang dari 55. Bila makanan yang dikonsumsi
berada di indeks glikemik lebih dari 77, makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah.
Kabar baiknya, jagung merupakan makanan dengan indeks glikemik rendah, yaitu 52.
Meski begitu, Anda tetap perlu berhati-hati mengingat ada banyak olahan jagung yang ternyata memiliki GI
yang bervariasi. Berikut beberapa diantaranya.
 Tortilla jagung: 52
 Cornflakes: 93
 Keripik jagung: 42
 Popcorn: 55
Bila Anda memiliki diabetes, usahakan pilih makanan rendah GI, seperti tortilla jagung atau roti tanpa ragi
yang terbuat dari jagung giling. Hal ini dikarenakan tubuh Anda tidak dapat menghasilkan insulin dalam
cukup, sehingga berisiko mengalami kelebihan glukosa darah.
Muatan Glikemik
Sama seperti indeks glikemik, muatan glikemik pada sebuah makanan juga memberikan informasi
bagaimana makanan memengaruhi gula darah dan insulin.
Artinya, semakin rendah muatan glikemik makanan, semakin sedikit memiliki pengaruh terhadap gula darah
dan kadar insulin.
Hal ini tentu penting untuk menjadi pertimbangan pasien diabetes ketika mengonsumsi makanan, termasuk
jagung.
Umumnya, setiap 150 gram jagung manis memiliki muatan glikemik 20. Sementara itu, olahan jagung
lainnya yang sering dikonsumsi mempunyai muatan glikemik yang tak jauh berbeda, yaitu:
 tortilla jagung: 12
 cornflakes: 23
 keripik jagung dengan garam: 11
 popcorn tanpa rasa: 6
Normalnya, makanan dengan muatan glikemik rendah mencakup skor 0 hingga 10. Sementara itu, muatan
glikemik sedang berkisar antara 11 dan 19. Bila muatan glikemik makanan sudah lebih dari 20, artinya skor
tersebut cukup tinggi.

b. Manfaat Jagung Untuk Pasien Diabetes Mellitus


Komposisi nutrisi utama jagung adalah karbohidrat, sehingga cocok untuk makanan pokok. Namun,
tak seperti kandungan karbohidrat olahan dalam roti atau nasi putih yang cepat menguras energi,
karbohidrat pada jagung memberikan suplai energi yang stabil dan tahan lama.
Ini karena karbohidrat yang terkandung dalam jagung adalah jenis karbohidrat kompleks. Selain itu,
jagung juga mengandung serat dan protein. Kombinasi ketiga nutrisi dalam jagung ini membuatnya lambat
dicerna oleh tubuh. Selain itu, ketiga nutrisi tersebut memberi manfaat untuk mengendalikan kadar gula
darah, karena serat memperlambat kecepatan tubuh memecah karbohidrat (glukosa) untuk dilepaskan ke
dalam aliran darah.
Meskipun kadar gula dalam makanan ini termasuk tinggi (2 gram per 100 gram), buah ini bukanlah
makanan dengan indeks glikemik tinggi. Itulah mengapa jika kamu makan jagung secara utuh, tidak akan
menyebabkan gula darah melonjak secara dramatis. Sebaliknya, makan jagung dalam jumlah sewajarnya
telah terbukti berhubungan dengan kontrol gula darah yang lebih baik pada penderita diabetes.

c. Cara Tepat Mengkonsumsi Jagung


Konsumsi jagung memang memiliki manfaat. Namun, Anda perlu ingat bahwa kadar karbohidrat di
dalamnya dapat meningkatkan glukosa darah dan memengaruhi perawatan diabetes. Walaupun tidak
semua pasien diabetes bereaksi dengan cara yang sama terhadap makanan tertentu, tetap ikuti panduan
diet diabetes. Hal ini juga berlaku ketika Anda ingin memasukkan jagung ke dalam pola makan untuk
diabetes.
 Mengonsumsi jagung sewajarnya
Jagung memang dianggap bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula darah pasien diabetes. Anda
bisa memanfaatkan jagung sebagai makanan pokok pengganti nasi. Namun, Anda tetap perlu
berhati-hati. Jika terlalu banyak mengonsumsi jagung, bukan tak mungkin kadar gula darah melonjak
drastis. Itu sebabnya, penting untuk mengonsumsi jagung dalam batas yang sewajarnya dan pilih
olahan dengan indeks serta muatan glikemik yang rendah. Aturan makan seperti ini terutama perlu
diterapkan pada penyandang diabetes tipe 2.
 Makan bersama makanan bergizi
Jagung memang bisa dijadikan sebagai pengganti nasi, seperti nasi jagung, tetapi jangan lupa untuk
memasak menu yang ramah dan bergizi untuk diabetes. Sebagai contoh, Anda tetap perlu
mengonsumsi makanan yang bernutrisi, seperti sayur, buah, daging rendah lemak, hingga makanan
yang mengandung susu. Makanan seperti cokelat, kue, atau sate kambing masih boleh dimakan,
asalkan dibatasi. Pada prinsipnya ada beberapa jenis makanan pantangan diabetes yang perlu
dibatasi, seperti:
 Gorengan,

 Minuman Dengan Tambahan Pemanis Atau Gula, Yaitu Jus Atau Soda,

 Makanan Manis, Seperti Permen Atau Es Krim, dan

 Makanan Asin Atau Tinggi Garam (Natrium).

5. Roti Gandum

a. Pengertian
Gandum (Triticum spp.) adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya
akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak,
ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol. Pada umumnya, biji gandum (kernel) berbentuk opal
dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang
keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga
(germ).
Gandum merupakan makanan pokok manusia, pakan ternak dan bahan industri yang
mempergunakan karbohidrat sebagai bahan baku. Gandum dapat diklasifikasikan berdasarkan tekstur biji
gandum (kernel), warna kulit biji (bran), dan musim tanam. Berdasarkan tekstur kernel, gandum
diklasifikasikan menjadi gandum keras, gandum lunak, dan gandum durum. Sementara itu berdasarkan
warna bran, gandum diklasifikasikan menjadi gandum merah dan gandum putih. Untuk musim tanam,
gandum dibagi menjadi gandum musim dingin dan gandum musim semi. Namun, secara umum gandum
diklasifikasikan menjadi hard wheat, soft wheat dan durum wheat.

b. Manfaat Gandum Untuk Pasien Diabetes Mellitus


Roti yang terbuat dari gandum memiliki indeks glikemik rendah, sehingga ideal untuk penderita
diabetes. Selain itu, gandum merupakan sumber protein dan serat makanan yang melimpah, yang
membantu mengurangi rasa lapar dan mengontrol kadar gula darah. Untuk membuat roti gandum lebih
efektif dalam mengontrol kadar gula darah, dokter menganjurkan untuk memakannya dengan olesan.
Spread mengandung banyak protein dan lemak serta karbohidrat; mereka juga memperlambat
kecepatan makanan menghangatkan bagian dalam tubuh. Selain itu, beberapa olesan meningkatkan efek
makanan dalam mengatur kadar gula darah dengan meningkatkan efek penekan nafsu makan pada
populasi bakteri usus.
Efek inilah yang menyebabkan banyak penderita diabetes lebih suka mengolesi rotinya dengan
mentega atau ghee daripada menggunakan margarin atau minyak sayur. Seseorang juga dapat mengolesi
roti gandum dengan selai atau madu sebagai pilihan suguhan manis. Roti yang terbuat dari gandum sangat
ideal untuk mengelola diabetes. Banyak penderita diabetes menderita hiperglikemia, atau kadar gula darah
tinggi. Ini terjadi karena mereka tidak makan cukup protein atau karbohidrat saat makan makanan sehat.
Makan sepotong roti gandum memberikan banyak nutrisi.
Selain itu, serat dalam roti mengikat kelebihan gula dalam darah dan memperlambat laju
penyerapannya oleh tubuh. Ini membuat makanan lebih efektif dalam mengatur kadar gula darah tanpa
memengaruhi fungsi tubuh lainnya.

c. Cara Mengkonsumsi Roti Gandum


Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila penderita diabetes ingin makan roti, di
antaranya:
1. Jenis Roti Salah
Satu roti yang cocok untuk penderita diabetes adalah roti gandum. Selain dapat meningkatkan rasa
kenyang lebih lama, roti gandum juga lebih mudah untuk dicerna oleh tubuh sehingga dapat membantu
mengontrol kadar gula darah. Meski begitu, roti gandum relatif tinggi karbohidrat sehingga konsumsinya
harus dibatasi. Ketika memilih roti ini, carilah ang mengandung bahan-bahan seperti quinoa, beras
merah, oats, atau barley. Bahan-bahan tersebut memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah
daripada tepung putih olahan. Selain itu, biji-bijian juga mengandung nutrisi penting yang baik untuk
tubuh seperti zinc, protein, dan vitamin E.
2. Batasi Porsi
Walaupun jenis roti yang dipilih termasuk roti yang sehat dan memiliki angka IG yang rendah, Anda
tetap perlu membatasi jumlah asupannya terutama bagi penderita diabetes. Selain itu, hindari makan
roti tanpa tambahan protein karena hal tersebut bisa memicu gula darah meningkat.
3. Perhatikan Label Kemasan
Sebagian besar roti yang ada di pasaran terbuat dari tepung putih olahan seperti roti gulung, roti italia,
bagel, dan lainnya. Jenis roti tersebut tidak mengandung serat dan mudah meningkatkan kadar gula
darah. Untuk itu, jika Anda ingin makan roti cobalah membaca kemasan dan label roti dengan cermat.
Jangan terkecoh dengan label yang mengatakan ‘multi-grain’ atau ‘seven grain’. Jika bahan pertama
pada kemasan tidak mengatakan ‘whole’ , itu berarti bukan roti gandum. Pada akhirnya, walaupun
penderita diabetes boleh makan roti, namun pastikan untuk selalu memastikan kandungan gizinya. Hal
ini menjadi penting guna membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

6. Ubi Jalar
a. Pengertian
Ubi jalar, ubi rambat, ubi manis, ubi jawa, ubi jenderal, petatas, ketela , atau ketela rambat (Ipomoea
batatas) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk
umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi dari ubi jalar menjadi salah satu
sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga
dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
Ubi jalar berasal dari daerah beriklim tropis seperti wilayah Amerika Selatan dan Papua (yang saat ini
masih diperdebatkan). Kalangan yang tidak menyetujui asal muasal ubi jalar dari Papua berpendapat bahwa
orang Indian telah berlayar menuju ke barat melalui Samudra Pasifik dan membantu menyebarkan ubi jalar
ke Asia. Proposal ini banyak ditentang karena bertentangan dengan fakta-fakta klimatologi dan antropologi.
Dikenal dengan nama ketela rambat, huwi areuy/boled (Sunda), tela rambat (Jawa), petatas (Papua),
sweetpotato (Inggris), dan shoyo (Jepang) adalah sumber karbohidrat yang cukup penting dalam sistem
ketahanan pangan kita. Selain karbohidrat sebagai kandungan utamanya, ubi jalar juga mengandung
vitamin, mineral, fitokimia (antioksidan) dan serat (pektin, selulosa, hemiselulosa).
Ada beberapa varietas ubi jalar yang ada di Indonesia yaitu Daya, Borobudur, Prambanan, Mendut,
Kalasan, Muara Takus, Cangkuang, Sewu. Sedangkan varietas-varietas yang baru dilepas tahun 2001
antara lain: Cilembu yang berasal dari Sumedang. Masing-masing varietas memiliki rasa khas yang
berbeda-beda.
Ubi Cilembu merupakan salah satu produk pertanian unggulan bagi Pemerintah Kabupaten
Sumedang. Daerah penghasil ubi cilembu adalah Cilembu, Cadas, Pangeran, Sumedang. Ubi cilembu
berkulit gading, berurat, dan panjang, sedangkan getahnya akan meleleh seperti madu ketika dipanggang.
Ubi ini sangat manis dan pulen, berbeda dengan ubi kebanyakan. Rasa manis dari ubi Cilembu akan lebih
terasa apabila ubi dibakar dalam open, terutama apabila ubi mentah telah disimpan lebih dari satu minggu.

b. Manfaat Ubi Jalar Untuk Pasien Diabetes Mellitus


Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, ubi jalar dipercaya dapat membantu penderita diabetes untuk menjaga
kestabilan kadar gula darah meskipun memiliki rasa yang manis dan tinggi karbohidrat. Ubi jalar mengandung
karbohidrat dan hormon adiponektin yang membantu untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Selain
itu, ubi jalar mengandung vitamin C yang baik untuk memelihara kekebalan tubuh serta mengurangi risiko
peradangan dalam tubuh. Ubi jalar juga mengandung zat besi, vitamin A, dan beta karoten. Ubi jalar juga
menjadi sumber protein nabati yang membantu menurunkan berat badan dan sensitivitas insulin. Sekedar
info, ubu jalar memiliki indeks glikemik rendah sampai sedang, tergantung dengan cara konsumsinya.
Faktanya, ubi jalar oranye memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis
lainnya. Ini artinya, ubi jalar berwarna oranye dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat apabila
dikonsumsi oleh penderita diabetes. Oleh sebab itu, yang disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita
diabetes adalah ubi jalar ungu.
Satu studi yang diterbitkan pada Juli 2011 di Chinese Journal of Zhejiang University pernah meneliti
efek ubi jalar ungu pada tikus dengan diabetes. Penelitian ini menemukan bahwa ubi jalar ungu dapat
menurunkan kadar lipid dan gula darah setelah dikonsumsi.
Para peneliti menilai, kondisi tersebut disebabkan oleh kandungan flavonoid yang secara alami
ditemukan dalam ubi jalar ungu. Satu hal yang perlu digarisbawahi, penelitian tersebut baru dilakukan pada
hewan. Artinya, efek ubi jalar untuk diabetes yang dialami manusia masih belum dapat dipastikan
sepenuhnya. Walau begitu, tidak ada salahnya jika penderita diabetes ingin mengonsumsi ubi jalar ungu.
Asalkan, Anda perlu tetap memerhatikan porsi agar tidak berlebihan. Selain itu, ubi jalar ungu juga sebaiknya
diolah dengan cara direbus atau kukus agar manfaatnya lebih optimal.

c. Cara Mengkonsumsi Ubi Jalar


Konsultan ahli gizi, Dr. Rupali Datta mengatakan penderita diabetes tidak seharusnya menghindari
semua bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Ubi jalar, makanan yang mengandung karbohidrat
dan serat yang membutuhkan waktu lama untuk diproses dalam tubuh. Walaupun tidak membuat lonjakan
gula darah, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter bila ingin makan ubi jalar. Para ahli mengatakan
alih-alih menggoreng atau memanggang ubi jalar, Anda sebaiknya merebusnya. Ubi rebus membuat
makanan ini menjadi lebih lembut. Anda bisa menambahkan sedikit bubuk cabai atau lemon pada ubi rebus
sebelum dikonsumsi.

7. Singkong

a. Pengertian
Ubi kayu, atau disebut juga singkong, kaspe, ketela pohon, ubi sampa atau ubi prancis (Manihot
esculenta), adalah perdu tropis dan subtropis tahunan dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas
sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Singkong bisa mencapai
hingga 7 meter dengan cabang agak jarang. Singkong memiliki akar tunggang dengan sejumlah akar
cabang yang kemudian membesar menjadi umbi akar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata bergaris
tengah 2–3 cm dan panjang 50–80 cm, tergantung dari klon/kultivar. Bagian dalam umbinya berwarna putih
atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin.
Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang
bersifat racun bagi manusia.
Umbi dari ubi kayu merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat, tetapi sangat miskin protein.
Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam
amino metionina.

b. Manfaat Singkong Untuk Pasien Diabetes Mellitus


Setiap 100 gram singkong rebus memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:
 112 gram kalori

 27 gram karbohidrat

 1 gram serat

Nutrisi lainnya yang terkandung dalam singkong adalah tiamin, fosfor, kalsium, dan riboflavin. Berkat
kandungan nutrisi tersebut, berikut ini beberapa manfaat singkong untuk diabetes:
 Membantu Mengontrol Gula Darah
Pada dasarnya, singkong boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes. Salah satu alasannya, yaitu
karena indeks glikemiknya rendah. Singkong memiliki indeks glikemik 55. Artinya, apabila dikonsumsi
secukupnya, umbi-umbian ini tidak menyebabkan lonjakan gula darah.
 Menyehatkan Pencernaan
Singkong mengandung pati resisten yang tinggi. Apa itu pati resisten? Ini adalah sejenis kandungan
yang dapat melewati pencernaan dan memiliki sifat serupa dengan serat larut.
Mengonsumsi makanan tinggi pati resisten diduga bisa menyehatkan usus, membantu mengurangi
peradangan, dan mengoptimalkan fungsi pencernaan.
 Mengurangi Risiko Obesitas
Pati resisten juga telah dipelajari khasiatnya untuk kesehatan metabolisme yang lebih baik. Senyawa
ini pun diduga bisa menurunkan risiko obesitas alias berat badan di atas normal.
Hal itu berangkat dari potensi pati resisten dalam mengontrol gula darah, mempertahankan rasa
kenyang, dan mengurangi nafsu makan.

c. Cara Mengkonsumsi Singkong


Singkong terolong aman untuk penderita diabetes asalkan dikonsumsi secukupnya, yaitu sekitar 3‒
5 porsi per hari. Agar lebih aman lagi, penderita diabetes juga mesti mengolah singkong dengan benar agar
manfaatnya bisa lebih dirasakan. Berikut ini panduan mengolah dan mengonsumsi singkong untuk penderita
diabetes:
 Kupas kulit singkong hingga tak ada lagi bagian yang menempel pada dagingnya. Kulit singkong
mengandung senyawa penghasil hidrogen sianida yang berbahaya.
 Rendam singkong di dalam air selama kurang lebih 2 hari sebelum dimasak. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi jumlah bahan kimia berbahaya yang ada di dalamnya.
 Masak singkong dengan cara direbus atau dipanggang hingga matang sempurna.
 Konsumsi singkong bersama dengan makanan berprotein, seperti dada ayam tanpa kulit atau telur.
Protein dapat membantu membersihkan tubuh dari racun hidrogen sianida.
Singkong adalah jenis makanan berkarbohidrat yang boleh dikonsumsi penderita diabetes. Meski
begitu, umbi-umbian tersebut tetap perlu diolah dan dikonsumsi dengan cara tepat agar Anda bisa meraih
manfaatnya dengan optimal.

8. Beras Merah

a. Pengertian
Secara umum terdapat empat macam beras:
 Beras putih (Oryza sativa).
 Beras merah (Oryza rufipogon)
 Beras Cokelat "Brown Rice"
 dan Beras hitam (Oryza sativa l. indica).
Perbedaan yang jelas pada keempat beras tersebut adalah warnanya, yang disesuaikan dengan
namanya. Dari keempat jenis itu, beras putih paling banyak dikonsumsi disusul dengan beras merah. Beras
Putih, beras putih masih menjadi primadona karena telah turun-temurun dikonsumsi sebagai makanan
pokok. Bahkan sampai timbul kata-kata bahwa belum benar-benar makan jika belum makan nasi atau beras.
Indonesia sendiri sebagai negara dengan dominasi penduduk yang mengonsumsi beras putih pernah
menjadi negara swasembada beras. Beras merah dalam sejarahnya adalah beras asli dari wilayah tropis
Asia yang tersebar secara alami mulai dari Kepulauan Indoneisa, India, hingga Australia. Beras
coklat dibandingkan dengan beras putih, beras coklat memiliki lebih banyak nutrisi yang dapat membuat
Anda lebih sehat, walaupun memerlukan waktu masak yang lebih lama daripada beras putih. Beras coklat
mengandung karbohidrat, serat, vitamin B kompleks, fosfor, selenium, mangan, kalium, dan magnesium.
Beras hitam sebenarnya adalah kumpulan berbagai jenis beras dari spesies Oryza sativa l., termasuk
beberapa di antaranya adalah beras ketan. Bulir beras hitam utuh mempertahankan semua sifat alaminya
karena beras ini tidak melalui proses pemutihan. Penggunaan beras hitam kini telah populer di negara-
negara Barat seperti Amerika Serikat, dimana penggunaan varietas beras tersebut mulai diperkenalkan di
sana sejak tahun 1990-an. Di kawasan Asia, beras hitam telah dipergunakan oleh masyarakat China sejak
ribuan tahun yang lalu, dimana waktu itu beras hitam hanya disediakan untuk kalangan tertentu saja, yaitu
kaisar atau keluarga kerajaan dan para golongan elit. Dilihat dari aspek nutrisinya, beras hitam
mengandung; karbohidrat,kaya akan protein, vitamin dan mineral seperti vitamin E, B, zat besi, magnesium,
dan zink.
Kandungan seratnya bermanfaat untuk mencegah sulit buang air besar. Disamping kaya nutrisi, nasi
yang berasal dari beras hitam lebih enak dan sangat pulen jika dibanding dengan beras putih. Beras hitam
ini berbeda dengan ketan hitam baik dinilai dari aroma, tekstur, dan rasa. Banyaknya kandungan manfaat
beras hitam tidak sebanding dengan stok di pasaran. Varietas jenis padi hitam belum populer dibudidayakan
oleh petani di Indonesia. Di Indonesia, padi jenis ini hanya bisa dijumpai di beberapa daerah, seperti Bantul,
Boyolali dan Sumatera Barat.

b. Manfaat Beras Merah Untuk Pasien Diabetes Mellitus


Namun, terlepas dari popularitasnya yang luas, ada banyak perdebatan tentang mana dari 40.000
varietasnya yang sehat, dan mana yang tidak. Sementara beberapa varietas mungkin lebih berbahaya
daripada manfaatnya, beberapa yang lain seperti beras merah bisa melakukan keajaiban bagi kesehatan
Anda, terutama bagi penderita diabetes.
Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.
1. Tidak Mengandung Lemak Manfaat beras merah untuk diabetes adalah tidak mengandung lemak
trans. Beras merah merupakan bahan makanan bergizi tinggi. Beras merah terdiri dari biji-bijian utuh
yang relatif rendah kalori (216 kalori per cangkir). Selain tinggi serat, beras merah biasanya juga
bebas gluten. The US Rice Federation bahkan mencatat beras merah tidak mengandung lemak trans
atau kolesterol. Beras merah hanya memiliki sedikit lemak dan natrium sehingga lebih sehat untuk
dikonsumsi.
2. Kandungan Serat Tinggi Manfaat beras merah untuk diabetes yang pertama adalah kandungan serat
tinggi. Dibanding beras putih, kandungan serat di beras merah lebih tinggi. Serat ternyata berperan
dalam menghambat pelepasan glukosa ke dalam darah. Sehingga dengan mengonsumsi beras
merah mampu mengurangi risiko memengaruhi gula darah dalam tubuh. Hal ini penting bagi penderita
diabetes karena tubuh penderita diabetes tipe 2 tidak bisa mengatur dan menggunakan gula dengan
baik dalam aliran darah. Dengan tingginya kandungan serat, beras merah bisa membantu
menurunkan kolesterol. Manfaat lainnya adalah memindahkan sisa limbah makanan melalui saluran
pencernaan. Selain itu bisa meningkatkan rasa kenyang, dan membantu mencegah pembentukan
gumpalan darah.
3. Rendah Indeks Glikemik Manfaat beras merah untuk diabetes yang selanjutnya adalah rendah indeks
glikemik. Beras merah dianggap makanan rendah indeks glikemik. Indeks glikemik ini mengacu pada
seberapa cepat dan seberapa banyak makanan bisa meningkatkan gula darah seseorang setelah
makan. Pada beras putih, indeks glikemik memiliki rata-ratanya 64, termasuk kategori sedang.
Sementara indeks glikemik untuk beras merah adalah 50 dan termasuk ke dalam kategori rendah.
Artinya, beras merah memang aman dikonsumsi oleh orang dengan diabetes.

Sebuah studi penelitian yang dilakukan tim ilmuwan dari Harvard School of Public Health menemukan
hasil orang bisa mengurangi risiko terkena diabetes sebesar 11 persen. Itu bisa dicapai ketika mereka
mengonsumsi nasi merah dua kali atau lebih per minggunya. 4. Kaya Vitamin dan Mineral Manfaat beras
merah untuk diabetes yang selanjutnya adalah kaya vitamin dan mineral. Beras merah ternyata juga
dilengkapi banyak vitamin dan mineral, seperti vitamin B, zat besi, kalsium, dan zink. Beras merah juga
diketahui mengandung selenium dan magnesium. Selenium memainkan peran penting dalam enzim
antioksidan dan memengaruhi fungsi tiroid. Magnesium membantu membangun tulang yang kuat dan
terlibat dalam reaksi enzim yang tak terhitung jumlahnya.

c. Cara Mengkonsumsi Beras Merah


Perlu diwaspadai apabila terbiasa mengonsumsi nasi putih. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi
sedikitnya 5 porsi nasi putih dalam seminggu berakibat pada peningkatan risiko diabetes tipe 2. Sebaliknya,
risiko diabetes tipe 2 dapat ditekan dengan mengganti beras Anda dengan beras merah. Konsumsi nasi
merah sebanyak 2 porsi atau lebih dalam seminggu dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Selain itu,
substitusi sepertiga porsi nasi putih dengan nasi merah pun dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar
16% 1.

Anda mungkin juga menyukai