Anda di halaman 1dari 7

Jenis-Jenis Pisang di Indonesia

Pisang dapat kamu olah menjadi berbagai jenis makanan. Namun, kamu tidak bisa menggunakan
sembarang jenis saat akan mengolah makanan tertentu.

Seperti misalnya, tidak semua jenis cocok untuk dijadikan gorengan. Jenis yang cocok untuk
dijadikan panganan ini hanya jenis kepok, raja, hingga tanduk.

Sementara, ada jenis yang hanya cocok untuk dikonsumsi secara langsung, seperti jenis mas,
susu, hingga ambon.

Nah, agar tidak salah dalam memilih, sebaiknya ketahui berbagai jenis yang ada di Indonesia,
seperti:

1. Pisang ambon

Meskipun namanya pisang ambon, tetapi buah ini berasal dari Jawa Tengah. Warna kulit dari
jenis ini kuning kehijauan. Daging buahnya memiliki tekstur yang pulen dengan rasa manis.

2. Pisang mas
Berbeda dengan ukuran jenis yang lain, jenis ini memiliki ukuran yang pendek dengan bentuk
bulat memanjang. Buah ini memiliki daging yang sangat manis dengan warna kulit kuning cerah.

3. Pisang raja

Membuat gorengan menggunakan jenis raja membuat aroma yang harum pada camilan yang
kamu buat. Jenis ini memiliki daging yang agak lembek dan kulit yang lebih tebal daripad jenis
lain.

4. Pisang nangka
Jenis ini memiliki ukuran yang cukup besar. Biasanya, berukuran 28 sentimeter. Kulit buahnya
berwarna hijau dan cukup tebal. Rasanya pun manis dengan sedikit asam.

5. Pisang susu
Jenis ini berukuran serupa dengan jenis mas. Rasanya yang manis dan cenderung creamy,
membuat pisang ini mendapat julukan pisang susu.

Hal yang membedakannya dengan jenis mas adalah kulitnya. Kulit jenis susu memiliki banyak
bintik hitam di luarnya.

6. Pisang batu
Pisang batu memiliki jenis kulit yang tebal daripada jenis pisang lainnya. Lalu, kenapa bernama
pisang batu? Karena dalam pisang ini terdapat biji kecil hitam yang menyerupai batu dalam
dagingnya.

Namun, pisang ini tidak bisa kamu nikmati secara langsung karena teksturnya yang kasar dan
rasanya yang kurang manis. Umumnya, pisang jenis ini menjadi bagian buah dari rujak.

7. Pisang barangan
Jenis pisang ini menjadi jenis yang paling banyak penggemarnya di Indonesia. Hal ini karena
tekstur dari daging pisang yang lembut dan rasanya yang manis.

Selain itu, ada juga jenis cavendish yang cukup dikenal oleh masyarakat. Nah, cari tahu lebih
banyak mengenai jenis ini pada artikel ini → Mengenal Pisang Cavendish dan Manfaatnya .

Itulah berbagai jenis pisang yang perlu kamu ketahui. Jadi, tertarik untuk membuat camilan sehat
dengan bahan dasar pisang? Yuk, pastikan kamu menggunakan jenis yang tepat agar camilan
kamu menjadi semakin lezat.

Apa Saja Manfaat Buah Pisang?


Pisang mengandung serat yang tinggi. Selain itu, Makanan sehat ini juga merupakan sumber
potasium, vitamin C, hingga antioksidan. Berikut kandungan nutrisi yang ada di dalam 100 gram
pisang yang sudah matang:

 Kalori: 89.
 Air: 75 persen.
 Protein: 1,1 gram.
 Karbohidrat: 22,8 gram.
 Gula: 12,2 gram.
 Serat: 2,6 gram.
 Lemak: 0,3 gram.

Selain itu, buah ini mengandung mineral di dalamnya, seperti folat, niasin, tembaga, potasium,
dan magnesium. Kandungan senyawa tumbuhan yang ada di dalam pisang berupa dopamin dan
catechin.

Karbohidrat yang ada di dalam buah yang belum matang, biasanya berupa pati. Serat ini menjadi
jenis serat yang sulit untuk dicerna oleh usus.

Ketika buahnya dalam kondisi matang dan siap konsumsi, maka jumlah serat ini akan semakin
menurun sehingga manfaat baiknya bisa kamu rasakan secara optimal.

Jadi, pastikan untuk mengonsumsi buah yang sudah berwarna kekuningan dengan tingkat
kematangan yang sempurna.

Ada berbagai manfaatnya untuk kesehatan yang sayang jika terlewatkan. Nah, berikut beberapa
manfaatnya:

1. Menjaga kesehatan jantung


Gangguan jantung menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan angka kematian cukup tinggi.
Agar jantung senantiasa berada dalam kondisi sehat, konsumsilah makanan bergizi seimbang.
Salah satunya, rutin mengonsumsi pisang secara teratur.

Buah ini mengandung potasium yang tinggi. Potasium merupakan mineral yang mampu menjaga
kesehatan jantung dan tekanan darah. Melansir dari jurnal Current Hypertension Report yang
berjudul The importance of potassium in managing hypertension, konsumsi potasium yang
cukup mampu menurunkan risiko gangguan jantung di kemudian hari.

Selain itu, buah ini juga mengandung flavonoid yang mampu menurunkan risiko gangguan
kesehatan jantung.Selain pisang, kamu juga bisa cari tahu jenis buah lain yang bermanfaat untuk
menjaga kesehatan jantung melalui artikel ini → Catat, Ini 15 Manfaat Buah Naga bagi
Kesehatan Tubuh

2. Meningkatkan kesehatan pencernaan


Buah ini juga mengandung serat yang tinggi. Serat dapat menyerap air dengan baik dalam
pencernaan. Hal ini membuat feses dapat keluar dengan lebih mudah. Sehingga kamu akan
terhindar dari sembelit.

Memenuhi kebutuhan serat juga bisa membantu menurunkan risiko peradangan pada usus.
3. Mengontrol berat badan
Kandungan serat dalam pisang juga bisa membantu mengontrol rasa lapar. Hal ini terjadi karena
proses pencernaan yang menjadi lambat sehingga pengosongan perut menjadi tertunda.

4. Menurunkan risiko peradangan kronis


Buah ini juga mengandung antioksidan yang cukup baik untuk kesehatan. Antioksidan bisa
melindungi tubuh dari berbagai kerusakan yang terjadi akibat paparan radikal bebas.

Ketika tubuh terlindungi antioksidan, maka kamu akan mengalami penurunan risiko peradangan
pada tubuh. Ada berbagai keluhan kesehatan yang kerap terjadi ketika kamu mengalami
peradangan kronis pada tubuh. Contohnya seperti kelelahan, gangguan pencernaan, gangguan
mata, hingga nyeri punggung.

5. Meningkatkan kesehatan ginjal


Potasium dalam buah ini ternyata baik untuk meningkatkan fungsi ginjal. Memenuhi kebutuhan
potasium dalam tubuh dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang berkaitan langsung
dengan kondisi kesehatan ginjal.

Sebuah studi dalam Medical Science Monitor yang berjudul Association of Dietary Potassium
Intake with the Development of Chronic Kidney Disease and Renal Function in Patients with
Mildly Decreased Kidney Function: The Korean Multi-Rural Communities Cohort Study,
melibatkan lebih dari 5000 orang yang mengidap ginjal kronis.

Hasilnya, mengonsumsi pisang yang mengandung potasium membuat perkembangan penyakit


ginjal menjadi lebih lambat.

6. Membantu pemulihan atau menambah energi


Jika kamu dalam kondisi pemulihan setelah sakit atau berolahraga, tidak ada salahnya untuk
mengonsumsi buah ini sebagai camilan sehat. Karbohidrat dalam buah ini membuat energi kamu
menjadi lebih optimal.

7. Membantu proses penyembuhan luka


Bukan hanya dagingnya, ternyata kulitnya juga memiliki kandungan antioksidan dan
antiinflamasi yang bisa membantu proses penyembuhan luka lebih cepat. Namun, perlu kamu
ingat, manfaat ini bisa kamu rasakan pada luka yang terbilang ringan.

Kamu bisa mencoba dengan mengoleskan bagian dalam kulit buah ini pada luka ringan.
Meskipun begitu, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat yang satu ini.
8. Meningkatkan kesuburan pria
Rutin mengonsumsi buah ini juga memiliki manfaat sendiri bagi pria. Kekurangan potasium
dapat menyebabkan penurunan testosteron yang berkaitan dengan kesuburan.

Nah, kamu bisa mencegah penurunan testosteron dengan mengonsumsi pisang. Selain dapat
meningkatkan hormon ini, potasium juga mampu meningkatkan libido dan daya tahan seksual.

9. Meningkatkan kualitas tidur


Jika belakangan ini kamu merasa kualitas tidurmu terganggu, sebaiknya cobalah untuk rutin
mengonsumsi buah ini. Buah ini mengandung tryptophan, sejenis asam amino yang mampu
menghasilkan serotonin lebih banyak.

Jumlah serotonin yang baik dalam tubuh membuat kamu akan terhindar dari kondisi stres hingga
depresi. Saat tingkat stres bisa kamu kelola dengan baik, maka kamu dapat mengalami
peningkatkan kualitas tidur.

10. Menjaga kesehatan mata


Pisang memiliki kandungan vitamin A dan E yang sangat baik untuk kesehatan mata. Selain itu,
buah ini juga mengandung lutein dan antioksidan yang menjadi nutrisi penting untuk
menurunkan risiko degenarasi makular.

11. Mencegah anemia


Jika kamu rentan mengalami anemia, cobalah untuk rutin mengonsumsi pisang. Buah ini
mengandung folat yang cukup tinggi, sehingga bisa membantu mengoptimalkan proses produksi
sel darah merah untuk mencegah anemia.

Anda mungkin juga menyukai