Anda di halaman 1dari 16

Penyuluhan pencegahan diabetes melitus

Satuan acara penyuluhan


Pencegahan diabetes melitus
(gizi pada DM, follow up,manajemen stress, aktivitas fisik )

DI SUSUN OLEH :
ALFIN ADI RAHMAT
NI PUTU ELMI MUSPITA DEWI
GLEDIS ANSTORINA TANSILE
HENDRIK
WIWIN SAFITRI
FERAWATI

Akademik keperawatan kabupaten


donggala
2016/2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TOPIK

: PENCEGAHAN DIABETES MELITUS

SASARAN

: MAHASISWA AKPER DONGGALA

TEMPAT

: KAMPUS AKPER DONGGALA

HARI & TANGGAL

: SELASA, 28 JUNI 2016

WAKTU

: 14.00 WITA

PENYULU

: ALFIN ADI RAHMAT

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
a) Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mengerti
tentang cara pencegahan diabetes melitus
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:
a) Pencegahan diabetes melitus antara lain :
Gizi pada diabetes melitus
follow up
manajemen stress
aktivitas fisik
B. POKOK MATERI
a) Pencegahan gizi pada diabetes melitus
b) Pencegahan follow up
c) Pencegahan manajemen stress
d) Pencegahan aktivitas fisik
C. METODE PENYULUHAN
a) Ceramah
b) Tanya jawab
D. MEDIA
a) Leaflat
E. MATERI
a) Terlampir

F.Kegiatan Penyuluhan

TAHAP /
O
WAKTU
1
Pembukaan :
.
3 MENIT

2
.

Evaluasi :
5 menit

Terminasi :
2 menit

Pelaksanaan :
20 menit

KEGIATAN
PENYULUHAN
- Memberi salam
pembuka
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan pokok
bahasan dan tujuan
penyuluhan
- Membagi leaflet
- Menjelaskan
pencegahan diabetes
melitus antara lain:
gizi pada diabetes melitus,
follow up, manajemen
stress, aktivitas fisik
Menanyakan kepada
peserta tentang materi yang
telah diberikan, dan
memberi reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
- Mengucapkan
terimakasih atas peran serta
peserta
- Mengucapkan salam
penutup

KEGIATAN SASARAN
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan

Memperhatikan

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

Menjawab salam

G. Evaluasi
1.

2.

Struktur
Peserta hadir ditempat penyululuhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruangan
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP,
leaflet, lembar balik)
Proses
Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan


benar

secara

3. Hasil
Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan

MATERI PENYULUHAN
PENCEGAHAN DIABETES MILETUS
( GIZI PADA DM, FOLLOW UP,MANAJEMEN STRESS, AKTIVITAS FISIK )

A. Pencegahan Gizi pada DM


1. Makanlah aneka ragam makanan
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat dan produktif. Oleh karena itu setiap orang termasuk penyandang
DM perlu mengonsumsi aneka ragam makanan. Makan makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Sumber zat tenaga


antara lain beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu dan mie. Minyak,
margain dan santan yang mengandung lemak juga menghasilkan tenaga. Makanan
sumber tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.

Sumber zat pembangun.


Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacangkacangan, tempe, tahu. Sumber yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging,
susu, serta hasil olahannya seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.

Sumber zat pengatur


adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai
vitamin dan mineral yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ?organ
tubuh.

Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi harus berasal dari
makanan sumber zat tenaga, pembangun dan pengatur. Setiap kali makan baik makan siang
maupun makan malam sebaiknya hidangan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan
buah.
2. Makanlah untuk memenuhi kecukupan energi (capai dan pertahankan berat badan
normal)
Agar dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolahraga dan kegiatan
lain, setiap orang perlu makan makanan yang cukup enegi, tidak kekurangan dan tidak
berlebihan. Kecukupan energi ditandai dengan berat badan yang normal. Oleh karena itu, capai
dan pertahankan berat badan yang normal.
Kelebihan gizi terutama makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat dapat menimbulkan
kegemukan yang berujung timbulnya DM. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan
berat badan sedang pada orang gemuk dan kemudian dipertahankan dapat menurunkan risiko
timbulnya DM tipe 2.
Mempertahankan berat badan normal/ideal sesuai dengan umur dan tinggi badan diperlukan
untuk pencegahan DM. Peningkatan aktivitas fisik dan mengurangi makan adalah cara yang baik
untuk penurunan berat badan.
Kebutuhan energi seseorang bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan
kegiatan fisik, keadaan penyakit dan pengobatannya.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, sebagian dari kebutuhan energi (pilihlah
karbohidrat kompleks dan serat, batasi karbohidrat sederhana yang (refined)
Terdapat 3 kelompok karbohidrat yaitu kompleks, sederhana dan serat.

Karbohidrat Kompleks (tepung-tepungan)


makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum),
umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang), sagu dll. Makanan tersebut mengandung zat
gizi lain selain karbohidrat.
Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung
lebih lama dari karbohidrat sederhana, sehingga dengan mengonsumsi karbohidrat
kompleks, orang tidak segera lapar.

Karbohidrat Sederhana
karbohidrat sederhana alamiah tedapat pada buah, sayuran dan susu. Bahan makanan
tesebut selain mengandung karbohidrat, mengandung zat gizi lain yang sangat bemanfaat.
Karbohidrat sederhana yang diproses seperti gula, madu, sirup, bolu, selai, dll langsung
diserap dan digunakan tubuh sebagai energi, sehingga cepat menimbulkan rasa lapar.
Gula tidak mengandung zat gizi lain, hanya karbohidrat. Konsumsi gula yang berlebih
dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain.
Menurut penelitian, tidak ada hubungan langsung antara asupan gula dengan timbulnya
DM tipe 2. Namun, demikian, makanan dengan kandungan gula tinggi sering juga
mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan kegemukan.

Serat
Serat adalah bagian karbohidrat yang tak dapat dicerna. Kelompok ini banyak terdapat
pada buah, sayuran, padi-padian dan produk sereal. Susu, daging dan lemak tidak
mengandung serat.

Serat terdiri dari 2 jenis yaitu serat larut


(pembentuk gel) seperti pectin dan guargum serta
serat tidak larut seperti selulose dan bran. Kedua
jenis serat ini banyak terdapat pada padi-padian,
kacang-kacangan, tempe, sayuran serta buah.
Makan cukup serat memberikan keuntungan
sebagai berikut:
1. perasaan kenyang dan puas yang
membantu mengendalikan nafsu makan
dan penurunan berat.
2. Makanan tinggi serat biasanya rendah kalori
3. Membantu buang air besar secara teratur
4. Menurunkan kadar lemak darah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya
penyakit jantung yaitu kolesterol dan trigliserida darah.
4. Batasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seperempat kecukupan energi
Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, membantu
penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya makanan. Bagi kebanyakan
penduduk Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan konsumsi lemak/minyak masih sangat
rendah sehingga perlu ditingkatkan, sedangkan konsumsi lemak pada penduduk perkotaan sudah
perlu diwaspadai karena cenderung berlebihan.
Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh
darah arteri dan penyakit jantung koroner. Membiasakan makan ikan dapat mengurangi risiko
menderita penyakit jantung koroner karena lemak ikan mengandung asam lemak omega-3.
Mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh dapat menurunkan risiko DM. Beberapa
contoh sumber asupan lemak jenuh adalah makanan yang dimasak dengan banyak minyak,
mentega ataupun santan, lemak hewan, susu penuh (whole milk) dan cream.

5. Gunakan garam beryodium


Konsumsi natrium dalam garam dapur (natrium klorida) yang belebihan dapat memicu terjadinya
penyakit darah tinggi. Anjuran asupan natrium untuk penduduk biasanya tidak lebih dari 3000
mg perhari yaitu kira-kira 1 sendok teh yang digunakan dalam memasak.
6. Berikan ASI saja pada bayi minimal sampai umur 4 bulan.
ASI adalah makan terbaik untuk bayi. Pada usia 0-4 bulan, bayi cukup diberi ASI (ASI eksklusif)
karena ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang
sehat.
Kurang gizi selama awal kehidupan atau bahkan saat di dalam kandungan juga memainkan
peranan penting pada timbulnya DM tipe 2 di kemudian hari setelah dewasa, melalui mekanisme
resistensi insulin.
7. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
Kegiatan fisik dan olahraga bemanfaat bagi setiap orang karena dapat meningkatkan kebugaran,
mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta
memperlambat proses penuaan. Olahraga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran
olahraga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan. Apabila
pekerjaan sehari-hari seseorang kurang memungkinkan gerak fisik, upayakan berolahraga secara
teratur atau melakukan kegiatan lain yang setara. Kegiatan lain yang bisa dilakukan seperti
membiasakan diri naik tangga 2-6 lantai yang secara bertahap dan teratur, walaupun di tempat itu
tersedia lift. Kurang gerak atau hidup santai merupakan faktor pencetus diabetes.

B . Pencehana Follow up
Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :
1. Minum obat secara teratur sesuai program
2. Diet yang tepat
Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM : Berdasarkan anjuran
dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi Indonesia ) diet harian penderita DM
disusun sebagai berikut:
a. Karbohidrat : 60-70 %
b. Protein : 10-15%

c. Lemak : 20-25%

3.
4.
5.
6.

Olahraga yang teratur


Kontrol GD teratur
Pencegahan komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga

gula darah selalu tinggi adalah :


Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
7. Syaraf : Neuropati, mati rasa
8. Kulit : Luka lama, gangrene
9. Hipoglikemi
10. Ketoasidosis

Untuk mencegah sebaiknya yang dilakukan adalah :


1. Diet dengan benar
2. Minum obat teratur
3. Kontrol gula darah teratur
Gula darah normal :
Wanita
Pria
Anak
Bayi baru lahir

12-16 gr/dL
14-18 gr/dL
10-16 gr/dL
12-24gr/dL

4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)


5. Bila saat aktifitas kemudian PUSING,KERINGAT DINGIN maka cepat MINUM
TEH MANIS
6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin, tangga
( undak-undakan tidak tinggi)
7. Cegah Kegemukan

C. Pencegahan manajemen stress


Dalam mengatasi stres terdapat banyak teknik yang dapat dipergunakan untuk
pengurangan stress yang terjadi. Empat pendekatan yang paling sering digunakan adalah

relaksasi otot, biofeedback, meditasi dan restrukturisasi kognitif yang semuanya membantu para
karyawan mengatasi stress yang berkaitan dengan pekerjaan.
1. Relaksasi Otot
Sebutan persamaan yang umum dari berbagai teknik relaksasi otot adalah pernafasan
yang lambat dan dalam suatu usaha yang sadar untuk memulihkan ketegangan otot. Diantara
berbagai teknik yang tersedia, relaksasi progresif kontinjensi adalah yang paling sering
digunakan. Tehnik ini terdiri atas menenangkan dan mengendurkan otot secara berulang-ulang
yang diawali dari kaki dan terus meningkat ke muka. Relaksasi dicapai dengan berkonsentrasi
pada kehangatan dan ketenangan yang berkaitan dengan otot yang dirileksasikan.
2. Bio feedback
Dalam bio feedback, perubahan kecil yang muncul dalam tubuh atau otak di deteksi, di
perkuat dan di tunjukkan kepada orang tersebut. Peran potensial dari biofeedback sebagai teknik
manajemen stress individu dapat di lihat dari fungsi tubuh hingga tekanan tertentu yang di
kendalikan secara sukarela atau sadar.

Potensi biofeedback adalah kemampuannya untuk

membantu relaksasi dan mempertahankan fungsi tubuh pada keadaan nonstress. Salah satu
keunggulan tehnik biofeedback di bandingkan dengan tehnik nonbiofeedback adalah bahwa
tehnik ini memberikan data yang tepat mengenai fungsi tubuh. Pelatihan biofeedback telah
bermanfaat dalam mengurangi kegelisahan, menurunkan keasaman lambung, mengendalikan
tekanan dan migren, dan secara umum mengurangi manifestasi fisiologis negative dari stress.
3. Meditasi
Meditasi mengaktifkan suatu respons relaksasi dengan mengarahkan ulang pemikiran
seseorang jauh dari dirinya sendiri. Respon relaksasi adalah kebalikan fisiologis dan psikologis
dari respons stress berperang atau lari. Herbert benson menganalisis banyak program meditasi
dan mendapatkan suatu respons relaksasi empat langkah. Keempat langkah tersebut adalah :

Menemukan suatu lingkungan yang tenang.


Menggunakan suatu perangkat mental seperti suatu kata tang penuh dengan kesan yang

menyenangkan untuk mengubah fikiran dari pikiran yang berorientasi secara eksternal.
Mengabaikan pemikiran yang mengganggu dengan bersandar pada suatu sikap yang pasif.
Mengasumsikan suatu posisi yang nyaman
Maharishi Mahes Yogi mendefinisikan meditasi transcendental sebagai mengalihkan perhatian ke
tingkat pemikiran yang lebih dalam hingga masuk ke tingkat pemikiran yang paling dalam dan
mencapai sumber dari pemikiran. Tidak semua orang yang bermeditasi mengalami hasil yang
positif, akan tetapi sejumlah besar orang melaporkan meditasi sebagai hal yang efektif dalam
mengelola stress.

4. Restrukturisasi kognitif
Alasan yang mendasari beberapa pendekatan individual dalam manajemen stress di
kenal sebagai restrukturisasi kognitif, adalah respons seseorang terhadap stressor menggunakan
sarana proses kognitif, atau pemikiran. Asumsi dasar dari teknik ini adalah bahwa pikiran orang
dalam bentuk ekspektasi, keyakinan dan asumsi merupakan label yang mereka terapkan pada
situasi, dan label ini menimbulkan respons emosional terhadap situasi. Teknik kognitif dari
manajemen stress berfokus pada mengubah label atau kognisi sehingga orang tersebut menilai
situasi secara berbeda. Semua teknik kognitif memiliki tujuan yang serupa yaitu untuk
membantu orang memperoleh lebuh banyak kendali atas reaksi mereka terhadap stressor dengan
memodifikasi rasionalisasi mereka.
Selain teknik pengurangan stres di atas ada beberapa kiat lagi yang dapat digunakan. Agar stres
tidak berkelanjutan, adapun beberapa kiat yang di kemukakan oleh Alex:
1) Sediakan waktu rileks
Menurut penelitian, stres yang berhubungan dengan pekerjaan dimulai sejak pagi,
sebelum Anda berangkat kerja. Daripada memikirkan beban pekerjaan (tapi tidak ada solusinya),
lebih baik digunakan waktu Anda yang terbatas tersebut untuk melakukan relaksasi seperti
meditasi dan yoga. Teknik pernapasan adalah teknik relaksasi yang paling mudah untuk
dilakukan. Caranya dengan menarik nafas dalam-dalam, lalu hembuskan sampai tak ada lagi
udara yang tersisa di paru-paru. Lakukan minimal 3x sampai membayangkan beban Anda
berkurang.
2) Bersikap lebih asertif
Kebanyakan masalah pekerjaan berpangkal dari kurangnya kesempatan untuk membuat
perubahan atau keputusan. Karenanya, bicarakan dengan atasan tentang tugas Anda dan
tanggungjawab tambahan yang ingin Anda pegang. Dengan demikian, Anda bisa menentukan
pekerjaan yang bisa Anda lakukan dengan cara kerja seperti yang diinginkan perusahaan.
3) Bekerja lebih efisien
Selalu kekuragan waktu untuk menyelesaikan tugas bisa jadi buka disebabkan tugas yang
berlebihan, melainkan menyangkut waktu dan cara mengerjakannya. Alex memberikan contoh
seorang wartawan yang produktif di waktu malam akan merasa tertekan jika memaksakan diri
menulis di waktu siang hari. Untuk mengatasinya, sebaiknya pekerjaan dibagi. Siang hari

membuat outline dan mencari bahan, malam hari menyelesaikan tulisan. Untuk bekerja secara
lebih efisien. Anda juga harus trampil menentukan prioritas. Adanya urutan prioritas dapat
membantu Anda mengatur strategi.
4) Tingkatkan energi dengan tidur
Ketika lelah, Anda lebih mudah merasa stres karena hal-hal yang sepele, demikian tulis
Camile Anthony dalam The Art of Napping at Work (1999). Kesalahan juga akan membuat
perhatian Anda menurun sehingga mudah melakukan kesalahan. Dalam keadaan demikian, Alex
menganjurkan agar tidur. Tidur 15 menit di tengah waktu kerja akan sama manfaatnya dengan
tidur malam 3 jam. Anda bisa memanfaatkan mushola kantor (tentu saja di luar waktu shalat)
atau mobil Anda untuk tidur. Jangan lupa pasang alarm agar tidak tidur terlalu lama. Jika
keduanya tidak tersedia, meja kerja Anda bisa jadi pilihan terakhir. Yang penting, tingkatkan
energi segera jika sudah merasa terlalu lelah. Tidur selama 30 menit atau kurang, menurut
Anthony akan meningkatkan mood dan rasa humor sehingga memperbaiki hubungan Anda
dengan rekan kerja. Anthony menganjurkan agar membatasi tidur selama 30 menit saja agar
tidak sampai tertidur nyenyak, yang akan membuat Anda lebih lelah ketika bangun.
5) Atur lingkungan kerja
Bagaimana kondisi kerja Anda? Apakah meja kerja Anda berantakan atau ruangan kerja
selalu dipenuhi asap rokok? Hati-hati karena hal-hal yang tampaknya sepele tersebut karena
dapat mempengaruhi performa kerja sekaligus kesehatan Anda. Jika tidak memungkinkan
mengubah lingkungan kerja secara besar-besaran, ada baiknya Anda memulainya dari meja
Anda. Dalam feng shui, seni tata ruang dari Tiongkok, tempat kerja yang teratur menunjukkan
pikiran yang teratur. Jaga lingkungan kerja, terutama maja, dari tumpukan kertas atau file.
Simpan kertas-kertas Anda dalam map dan dalam kotak file atau laci file. Anda juga bisa
mencegah stres dengan mengubah letak kursi sehingga bisa mengetahui siapa yang akan masuk
ke ruangan Anda. Jika memungkinkan pindahkan meja sehingga Anda dapat bekerja dengan
cahaya alami dari luar (matahari).
6) Kembangkan pola hidup sehat
Pola hidup sehat merupakan kunci untuk bebas stres. Pilihlah makanan dan minuman
yang bisa menurunkan stres yaitu makanan yang banyak mengandung vitamin B kompleks
seperti kacang-kacangan dan padi-padian. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makan
buah dan sayur.

Berolah raga secara teratur. Olah raga yang cukup tidak saja menyehatkan badan tapi juga
memperbesar kapasitas badan tapi juga memperbesar kapasitas paru-paru sehingga mampu
menampung oksigen yang lebih besar. Dengan kadar oksigen tinggal di dalam darah yang
kemudian akan diedarkan ke seluruh tubuh Anda akan berpikir lebih jenuh.
7) Tingkatkan ketrampilan
Tidak ada kata terlambat untuk mempelajari ketrampilan baru. Jika Anda merasa kurang
mampu berkomunikasi, Anda bisa mempelajarinya melalui buku-buku atau latihan
kepemimpinan yang sering diadakan di kota-kota. Jika Anda mempunyai minat terhadap
komputer, kembangkan minat Anda. Peningkatan ketrampilan akan membuat Anda menjadi
karyawan yang lebih berharga.
8) Lupakan pekerjaan saat libur
Membawa laptop saat liburan keluarga? Tinggalkan saja kebisaan itu. Liburan sebaiknya
benar-benar digunakan untuk istirahat. Berlibur atau santai bukan berarti membuang waktu.
Selain mmeberikan energi tambahan yang akan membuat Anda lebih kreatif, berlibur bersama
akan mempererat hubungan Anda dengan keluarga.

D. pencegahan pada aktivitas fisik


1) Modifikasi senam sederhana dapat diberikan kepada penderita DM Lansia,
misalnya:

Menepuk kedua tangan di atas kepala kemudia di paha.

Secara bergantian menempatkan tangan di dada dan dibelakang kepala.

Latihan meregangkan bagian atas dan bagian bawah tubuh, leher, dan paha.

Membuat gerakan lingkaran dengan 2 lengan secara paralel di depan badan.


2) Olah raga yang teratur memainkan peran yang sangat penting dalam menangani
diabetes, manfaat manfaat utamanya sebagai berikut:

Olah raga membantu membakar kalori karena dapat mengurangi berat badan.

Olah raga teratur dapat meningkatkan jumlah reseptor pada dinding sel tempat insulin
bisa melekatkan diri.

Olah raga memperbaiki sirkulasi darah dan menguatkan otot jantung.

Olah raga meningkatkan kadar kolesterol baik dan mengurangi kadar kolesterol jahat

Olah raga teratur bisa membantu melepaskan kecemasan stress, dan ketegangan, sehingga
memberikan rasa sehat dan bugar.
3) Petunjuk olahraga untuk penderita diabetes yang bergantung insulin :

Monitor kadar glukosa darah sebelum dan sesudah berolah raga.

Hindari gula darah rendah dengan memakan karbohidrat ekstra sebelum olah raga.

Hindari olah raga berat selama reaksi puncak insulin.

Lakukan suntikan insulin di tempat tempat yang tidak akan digunakan untuk berolahraga aktif.

Ikuti saran dokter untuk mengurangi dosis insulin sebelum melakukan olah raga yang
melelahkan atau lama.

Glukosa darah bisa turun bahkan beberapa jam setelah berolah raga karena itu sangat
penting untuk memeriksa gula darah secara periodic.
4) Petunjuk olahraga untuk penderita diabetes yang tidak bergantung insulin :

Gula darah rendah jarang terjadi selama berola raga dan karena itu tidak perlu untuk
memakan karbohidrat ekstra.

Olah raga untuk menurunkan berat badan perlu didukung dengan pengurangan asupan
kalori.

Olah raga sedang perlu dilakukan setiap hari. Olah raga berat mungkin bisa dilakukan
tiga kali seminggu.

Sangat penting untuk melakukan latihan ringan guna pemanasan dan pendinginan
sebelum dan sesudah berolah raga.

Pilihlah olah raga yang paling sesuai dengan kesehatan dan gaya hidup anda secara
umum.

Manfaat olah raga akan hilang jika tidak berolah raga selama tiga hari berturut-turut.

Olah raga bisa meningkatkan nafsu makan dan berarti juga asupan kalori bertambah.
Karena itu sangat penting bagi anda untuk menghindari makan makanan ekstra setelah
berolah raga.

Dosis obat telan untuk diabetes mungkin perlu dikurangi selama olah raga teratur.
5) TIPS Latihan Untuk Pasien Diabetes

Sebelum memulai latihan, pasien diabetes sebaiknya berkonsultasi dulu dengan


dokternya, untuk memastikan bahwa kegiatan latihan yang dipilihnya cukup aman dan
sesuai dengan keadaan fisiknya, misalnya jika pasien sudah memiliki masalah pada saraf
kaki atau pembuluh darah matanya.

Bawalah makanan kecil saat berolah raga, misalnya sekotak kismis atau permen, untuk
digunakan jika Anda mengalami hipoglikemik.

Jika tidak didampingi, gunakanlah gelang atau atribut yang menunjukkan bahwa Anda
adalah penderita diabetes.

Gunakan sepatu dan kaos kaki katun yang nyaman. Gantilah kaos kaki yang sudah basah.

Setelah berolah raga, lakukan pemeriksaan pada kaki Anda untuk mencari adanya
kemerahan, lecet, luka atau kulit melepuh.
Minumlah cukup air putih sebelum, selama dan setelah latihan untuk mencegah
dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai