Anda di halaman 1dari 4

manfaat serat bagi tubuh dan

kesehatan

Apa itu Serat?


Serat adalah zat dari makanan yang penting bagi kesehatan, mengonsumsi makanan kaya serat akan
menghindarkan kita dari masalah kesehatan seperti, jantung, sembelit, kanker, diabetes, obesitas dan
racun.
Serat berperan penting dalam proses pencernaan manusia. Salah satu fungsi serat dalam pencernaan
adalah membantupenyerapan glukosa sehingga gula yang masuk ke sel-sel darah akan melambat dan
menjaga tingkat gula darah yang normal. Serat akan menghasilkan asam organik penting yang berguna
untuk memelihara lapisan usus.
Serat merupakan zat yang dicerna tanaman dan merupakan bentuk dari karbohidrat yang tidak dapat
dipecah menjadi nutrisi. Dengan demikian serat dapat melewati saluran pencernaan manusia tanpa
mengalami perubahan apapun.
Zat serat akan memperlambat proses makan didalam sistem pencernaan, dan juga akan mencegah kita
selalu merasa lapar. Menurut Harvard School of Public Health, serat adalah salah satu bahan gizi yang
paling penting untuk diet manusia.

Manfaat Serat Bagi Tubuh dan Kesehatan

Mencegah gangguan pencernaan dan Sembelit

Memperpanjang usia

Mencegah penyakit Jantung Koroner

Mengurangi risiko Kanker

Mencegah Diabetes

Mencegah terjadinya diverculitis

Mencegah Obesitas

Mengeluarkan Racun

Menurunkan Kolesterol

Memperlancar pencernaan

Menurunkan berat badan

Membantu memperbaiki gigi-gigi yang kekurangan mineral dan menetralisir asam pada gigi

Kebutuhan Serat Bagi Manusia


Bagi orang dewasa kebutuhan serat yang dianjurkan adalah 20-35 g/hari atau 10-13 g/1000 kkal menu.
Sedangkan untuk anak-anak dan remaja usia 2 hingga 20 tahun, menurut rekomendasi ADA (American
Dietetic Association) kebutuhan seratnya sama dengan umur (dalam tahun) ditambah 5 gram serat setiap
hari. Misalnya untuk anak berusia 5 tahun, maka kebutuhan seratnya adalah 10 gram atau (5 + 5) gram
setiap hari. Bagi orang tua, asupan serat yang dianjurkan 10-13 g/1000 kkal.
Rata-rata konsumsi serat penduduk Indonesia adalah 10,5 gram (Hasil riset Puslitbang Gizi Depkes RI
tahun 2001). Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia baru memenuhi kebutuhan seratnya
sekitar 1/3 dari kebutuhan ideal rata-rata 30 gram setiap hari

Menurut ahli gizi klinik dokter Samuel Oetoro, serat terdiri dari jenis macam, yaitu serat larut air dan
serat tidak larut air. Berikut adalah penjelasan Samuel tentang kedua jenis serat tersebut:
1. Serat larut air (soluble fiber)
Menurut Samuel ketika mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat larut air, di lambung
akan terjadi pembentukan gel karena adanya reaksi serat ini dengan air. "Gel akan membuat lambung
penuh dan mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh sudah kenyang," ungkap salah satu penulis buku
Smart Eating ini.
Maka, kata Samuel, serat larut air sangat baik saat Anda sedang ada dalam program pelangsingan tubuh
karena dapat membuat Anda tidak mudah lapar.
"Serat larut air didapatkan dari batang tanaman hijau," kata Samuel. Selain itu serat larut banyak
ditemukan di kacang almon, oat, brokoli, wortel, dan buah-buahan seperti berry, pisang, apel, dan pir.
2. Serat tidak larut (insoluble fiber)
Serat jenis ini dapat berfungsi membersihkan saluran cerna sehingga membantu melancarkan buang air
besar.
"Serat tidak larut air akan terbawa melewati saluran cerna hingga ke usus besar," tutur Samuel.
Serat tidak larut air didapatkan dari beberapa jenis makanan seperti gandum utuh, biji-bijian, daundaunan hijau, buah seperti avokad, kiwi, dan tomat.
Mencegah Diabetes
Selain yodium, rumput laut juga mengandung jenis mineral yang dinamakan khromium. Mineral ini
membantu mengurangi dampak negatif akibat resistensi insulin.
Pada penderita diabetes, tubuh tidak mampu memproduksi dan tidak sensitif terhadap insulin. Sehingga
kadar gula dalam darah tinggi. "Khromium membantu metabolisme insulin agar bisa melaksanakan
tugasnya lebih baik,"

Pelepas Dahaga yang Cocok untuk Diabetesi


Rasa haus memang seringkali identik dengan penderita kencingmanis akibat gula darahnya yang
mengalami lonjakan cukup drastis. Karenanya wajar jika penderita akan sangat membutuhkan pelepas
dahaga, baik itu berupa air atau minuman lainnya. Sayangnya penderita seringkali memilih minuman
yang salah untuk mengurangi rasa haus yang dirasakan. Alih alih memilih air putih yang lebih sehat,
mereka justru lebih menyukai es manis, minuman pelepas dahaga dalam kemasan dan minuman lainnya.
Padahal minuman tersebut memiliki kandungan gula yang cukup tinggi yang dapat membahayakan
keseimbangan gula darahnya serta mengurangi keefektifan obat untuk diabetes yang dikonsumsi.
Jika kebiasaan minum minuman yang salah tersebut terus dilakukan, maka akibatnya akan sangat fatal
bagi penderita. Karenanya diperlukan pemahaman sekaligus kesadaran penderita untuk lebih memilih
minuman yang tepat yang tidak hanya akan mengusir dahaganya tetapi juga aman dikonsumsi. Berikut
ini beberapa jenis pelepas dahaga yang dapat menjadi bahan pertimbangan penderita diabetes.
Agar Agar
Siapa yang tidak kenal agar agar? Agar agar ini tidak hanya dapat menjadi pelepas dahaga yang cocok
bagi diabetesi, tetapi juga dapat dijadikan camilan. Apalagi kandungan seratnya juga sangat tinggi
sehingga dapat menghambat pelepasan gula ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah dapat
tetap stabil. Selain kandungan seratnya, agar agar juga merupakan antioksidan yang baik mengingat ia
memiliki kandungan vitamin C dan E yang cukup. Ditambah lagi kandungan airnya yang cukup banyak
sehingga dapat membantu penderita diabetes agar terhindar dari dehidrasi. Agar manfaat agar agar
tersebut dapat diperoleh dengan maksimal, maka disarankan untuk tidak menambahkan pemanis. Atau
jika belum terbiasa, gunakanlah pemanis alami seperti madu dan gula aren.

Anda mungkin juga menyukai