Oleh :
Kelompok 2
Rahma Fanidia Rahayu
Sofia Erna Wati 19304241048
Novita Ardian Krisgiyanti 19304244007
Namira Mutiara Larasati 19304244011
Munadia Dini Hanifiah 19304244012
Fhadinda Hizza
Dhanu Sancoko 19304244022
Pendidikan Biologi C
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 2
A. Jenis Penelitian................................................................................... 8
B. Variabel ............................................................................................. 8
C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 9
D. Bahan, Alat, dan Metode Pembuatan ................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 18
LAMPIRAN................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimanakah kandungan karbohidrat pada umbi porang (Amarphophallus
onchophillus) sebagai alternatif selingan untuk penderita diabetes melitus
dibandingkan singkong (Manihot utilissima)?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk membuktikan kandungan karbohidrat pada umbi porang
(Amarphophallus onchophillus) sebagai alternatif selingan untuk penderita
diabetes melitus dibandingkan singkong (Manihot utilissima).
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan akan didapatkan manfaat:
Mengetahui kandungan umbi porang (Amarphophallus onchophillus)
dibandingkan singkong (Manihot utilissima) dan menemukan alternatif
selingan untuk penderita diabetes mellitus.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan salah satu umbi
asli Indonesia yang memiliki kesamaan karakteristik dengan umbi konjak
yang sangat terkenal dari Jepang. Awalnya porang merupakan tanaman liar
yang sering ditemukan di hutan-hutan tropis Indonesia, Porang di Indonesia
lebih dikenal sebagai umbi iles-iles, namun demikian walaupun berada dalam
rumpun yang sama kedua umbi tersebut merupakan spesies yang berbeda.
Ada beberapa spesies yang memiliki kemiripan dengan porang, selain iles-iles
ada pula walur dan suweg. Ciri-ciri dari umbi porang yaitu memiliki warna
kuning orange dengan bulir-bulir kristal oksalat yang tampak jelas ketika
dibelah, sedangkan suweg dan iles-iles berwarna putih kesat seperti umbi
singkong. Umbi walur juga berwarna orange namun dengan tekstur yang
kasar dan tanpa ada bulir-bulir Kristal (Arifin, 2001).
Porang telah banyak dibudidayakan sejak tahun 2005. Seperti juga
umbi konjak, porang juga merupakan umbi yang memiliki kandungan serat
pangan berupa glukomannan yang sangat tinggi. Dimana glukomannan
tersebut memiliki karakteristik yang sangat khas yaitu mampu menyerap
kadar air 200 kali lipat diabandingkan pati. Glukomannan ini juga sangat baik
bagi kesehatan karena merupakan serat pangan sehingga diet glukomannan
akan membantu mempertahankan kestabilan gula darah pada penderita
diabetes (Firani, 2017).
Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan ke empat
terbesar dari jumlah penderita DM dengan prevalensi 8,6% dari total
penduduk sedangkan posisi urutan diatasnya yaitu India, China dan Amerika
Serikat dan WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
2030. Senada dengan WHO, IDF pada tahun 2009 memprediksi kenaikan
jumlah penyandang DM dari 7 juta pada tahun 2009 menjadi 12 juta pada
tahun 2030. Laporan tersebut menunjukkan peningkatan jumlah penyandang
DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030 (PERKENI, 2011) Pervalensi
DM yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di Yogyakarta (2,6%), DKI
Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara (2,4%), dan Kalimantan Timur (2,3%).
Prevalensi DM yang terdiagnosis dokter atau berdasarkan gejala, tertinggi
terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan
(3,4%) dan Nusa Tenggara Timur (3,3%) (Kemenkes, 2013).
DM merupakan penyakit kronis progresif yang dapat menyebabkan
beberapa komplikasi, kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan
beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh
darah. DM yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya berbagai
komplikasi kronik baik mikrovaskular (komplikasi pembuluh darah kecil)
maupun makrovaskular (komplikasi pembulu darah besar). Tes fungsi ginjal
pada DM dengan komplikasi mikrovaskular seperti nefropati diabetik sangat
penting untuk mengetahui diagnosis dini serta prognosis penyakit tersebut
(Kusbandari, 2015).
Indonesia merupakan negara subtropis yang kaya akan
kenanekaragaman hayati, termasuk didalamnya adalah tanaman yang dapat
digunakan untuk pengobatan. Kecenderungan masyarakat modern
menggunakan obat alamiah untuk keperluan medikasi saat ini, mendorong
semakin intensifnya penelitian-penelitian yang ditujukan untuk eksplorasi dan
pemanfaatan tanaman-tanaman yang diyakini mempunyai khasiat pengobatan.
Salah satu tanaman yang memiliki efek farmakologi adalah umbi porang.
(Wijayanti, 2010).
Umbi porang mengandung serat larut glukomanan cukup tinggi (15–
64% basis kering). Glukomanan memiliki kelebihan antara lain untuk
meningkatkan fungsi pencernaan dan sistem imun, menurunkan kadar
kolesterol dan gula darah, serta membantu menurunkan berat badan. Kadar
glukosa porang yaitu 36,7 % ,pada ketela 22,6%, dan pada beras 10,5%. Umbi
Porang dapat di manfaatkan sebagai pati dan dapat dijadikan sebagai makanan
alternative, karena Porang mempunyai manfaat bagi kesehatan salah satunya
yaitu mempunyai efek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah).
Sehingga dengan mengkonsumsi umbi porang dan pati porang yang dapat
mempunyai efek menurunkan kadar gula darah penderita diabetes dapat
mengontrol konsumsi glukosa dan karbohidrat sehingga tidak menjadi beban
mekanisme pengaturan gula darah. Kandungan indeks glikemik porang
tergolong tinggi sehingga porang dapat dirubah menjadi pati agar daya
patinya dapat diturunkan sehinga lambat dalam meningkatkan kadar glukosa
darah,sehingga porang dapat dijadikan pangan dengan indeks glikemik rendah
yang dapat digunakan sebagai bahan pangan untuk penderita
diabetes( Hidayat, 2008).
B. Hipotesis
Kandungan karbohidrat pada umbi porang (Amarphophallus
onchophillus) terbukti dapat dijadikan sebagai alternatif selingan untuk
penderita diabetes mellitus dibandingkan dengan singkong (Manihot
utilissima) atau kandungan karbohidrat pada umbi porang (Amarphophallus
onchophillus) terbukti tidak dapat dijadikan sebagai alternatif selingan untuk
penderita diabetes mellitus dibandingkan dengan singkong (Manihot
utilissima).
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Bahan
- Umbi porang
- Beras
- Ketela
- HCl 3%
- NaOH 3,25%
- Indikator PP
- Aquadest
- Luff
- KI 30%
- H2SO4 25%
- Tio 0,1 N
- Indikator kanji
C. Langkah Kerja
Ditambahkan 25 ml HCl 3 %
F.
DAFTAR PUSTAKA
International Diabetes Federation. (2015). Diabetes Atlas Seventh Edisi 5. Amerika
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. (2007). Buku Ajar Patologi Robbins.Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Sari D.P. (2009). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi V Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Dapertemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI.
Dawam. 2010. Kandungan Pati Umbi Suweg (Amorphophallus
campanulatus) pada Berbagai Kondisi Tanah di Daerah Kalioso,
Matesihdan Baturetno]. Surakarta : [Tesis] Universitas Sebelas Maret.
Koswara, S. 2013. Teknologi Pengolahan Umbi-umbian: Pengolahan
Umbi Porang. Bogor : Institute Pertanian Bogor.
Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan Ri. 2014. Situasi Dan Analisis
Diabetes. Jakarta : Kemenkes RI.