PENDAHULUAN
cenderung rendah karena pola makan masyarakat masih sederhana. Saat ini,
didukung oleh pola makan yang berubah menjadi makanan cepat saji,
makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dan faktor genetik juga dapat memicu
timbulnya penyakit diabetes melitus. Jika tidak ditangani secara serius, akan
secara medis dengan obat-obatan modern dan suntikan kadang sulit dilakukan
manfaatan tanaman atau bahan alam sudah dilakukan oleh manusia sejak dulu
penyakit diabetes melitus yaitu penyakit kronis yang terjadi saat pankreas
1
2
tidak dapat memproduksi insulin secara cukup, atau saat tubuh tidak dapat
Bahan alam yang memiliki efek anti diabetes diantaranya adalah kayu
manis dan madu. Kombinasi madu dan kayu manis telah digunakan dalam
penyedap dan obat, melainkan juga sebagai zat pembalseman dan digunakan
tersebut adalah obat alami untuk berbagai penyakit dan menjadi formula untuk
ditambahkan kayu manis selain menjadi obat, memberi rasa harum, rasa manis
mengonsumsi secara teratur pagi, siang dan malam yaitu pada orang dewasa
30 gram atau 1 sendok makan dan pada anak-anak 15 gram atau ½ sendok
makan madu. Glukosa yang terdapat dalam madu akan terserap langsung oleh
glukosa 35%; sukrosa 1,9%) madu juga mengandung komponen lain seperti
2010).
menyatakan bahwa ekstrak etanol kulit kayu manis dosis 50, 100, dan 200
mg/kg bb mampu menurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan yang
kadar glukosa darah diduga disebabkan oleh adanya senyawa tanin yang dapat
glukosa dalam hal penyerapan glukosa, transpor glukosa ke seluruh sel, dan
4
sintesis glikogen (Roy, et al., 2009). Kayu manis juga memiliki senyawa
Tipe 2 terdiri dari obat oral dan suntikan antara lain : Obat Hiperglikemik Oral
mukosa usus. Peptida ini disekresi oleh sel mukosa usus bila ada makanan
glucagon. Sedangkan untuk terapi suntikan terdiri dari Insulin dan Agonis
insulin selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara
penyakit orang tua atau penyakit yang timbul karena faktor keturunan. Padahal
kalangan dapat mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua
(Hembing, 2004).
Data statistik jumlah penderita diabetes di dunia versi WHO pada tahun
2000 dan proyeksi jumlah penderita diabetes dunia pada tahun 2030.
atau dari 8.426.000 orang pada tahun 2.000 menjadi 21.257.000 orang di
gejala meningkat sesuai dengan bertambahnya umur, namun mulai umur ≥65
R.I tahun 2014 di dapatkan bahwa laki-laki dengan obesitas memiliki resiko
terserang diabetes sekitar 9,6 % dan perempuan adalah 20%, hal ini juga di
jumlah penduduk usia > 15 tahun yang terdiagnosis dan merasakan gejala
atau belum dan merasakan gejala DM adalah sekitar 3,7%, yang pernah
penderita baru tahun 2014 adalah 447 penderita, tahun 2015 penderita lama
adalah 521 dan penderita baru adalah 640 penderita. Untuk jumlah penderita
DM Tipe 2 di Puskesmas Kota pada tahun 2014 adalah 341 dan tahun 2015
glukosa darah Penderita DM tipe 2, hal ini juga dikuatkan dengan wawancara
peneliti dengan salah seorang dokter umum di puskesmas kota tolitoli yang
C. Tujuan Penelitian
DM tipe 2.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Responden
E. Keaslian Penelitian
Dari survey awal yang dilakukan mengenai “judul” belum pernah dilakukan
penelitian ini juga pernah dilakukan diluar Sulawesi Tengah dengan judul
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Diabetes Mellitus
2012).
9
10
1) DM tipe 1
2) DM tipe 2
3) DM gestasional
tidak begitu jelas, tetapi faktor yang banyak berperan antara lain:
1) Faktor genetik
2) Faktor imunologi
3) Lingkungan
4) Usia
5) Obesitas
Bare, 2001)
7) Pola makan
2008).
8) Stres
ini:
sebabnya
terganggu (GDPT).
* Pemeriksaan HbA1c(>6.5%) oleh ADA 2011 sudah dimasukkan menjadi salah satu
kriteria diagnosis DM, jika dilakukan pada sarana laboratorium yang telah
Terstandardisasi dengan baik.
diagnosis DM;
17
khusus.
a) Ketoasidosis diabetik
(HHNK)
c) Hipoglikemia
kematian.
a) Komplikasi makrovaskuler
vaskuler perifer.
b) Komplikasi mikrovaskuler
nefropati diabetik.
c) Neuropati
1) Edukasi
3) Latihan Jasmani
4) Terapi farmakologi
a) Sulfonil urea
b) Biguanid/metformin
d) Meglitinida
et al., 2006).
a. Deskripsi Tanaman
panjang 414 cm, lebar 1,5-6 cm, permukaan atas halus, permukaan
tangkai sari (Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima ; BAB XII dan
b. Simplisia
c. Habitat Tanaman
d. Kandungan Kimia
2011).
e. Efek Farmakologi
terhadap sel lemak. Hasil penelitian ini juga didukung oleh uji
organ tubuh yang masih baik. “Kenaikan kadar gula darah hanyalah
Anderson,Ph.D.,C.N.S, 2010)
PHD ,2003)
g. Efek Samping
(http://www.konsultankolesterol.com/kayu-manis.html) Interaksi.
(http://www.konsultankolesterol.com/kayu-manis.html).
h. Peringatan
B. Kerangka Teori
hasil penurunan kadar gula darah puasa, trigliserida, kolesterol jahat LDL
Kadar Glukosa
Resistensi Insulin
Defisinsi Insulin DM Tipe 2 Darah Turun
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel Bebas/Independen
: Variabel Terikat/Dependen
: Penghubung Variabel
D. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
tertentu.(Nursalam, 2013). Dalam desain ini ada dua kelompok yang diamati
Siswosudarmo,2015).
1) Lokasi Penelitian
2) Waktu Penelitian
34
35
1) Populasi
2) Sampel
yaitu merekrut semua subyek yang memenuhi kriteria inklusi dalam waktu
2010). Sampel yang diambil dalam penelitian ini didasarkan pada kriteria
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
Definisi Operasional
Definisi
No Variabel Alat Ukur Skala Hasil Ukur
Operasional
1. Efektivitas Efek maksimalLembar
Kayu Manis kayu manis untuk wawancara/
menurunkan observasi
parameter
glukosa darah.
klinis
3. Penurunan Nilai kadar Glukometer Ordinal ≥ 140 mg/dl =
R
kadar glukosa glukosa darah merk Nesco Sangat tinggi.
darah setelah pemberian MultiChek 70-140 mg/dl
serbuk kayu manis GCUHb = Normal
(diproduksi ≤ 70 mg/dl =
oleh Karnel Rendah
Int’l Corp
,Taiwan)
37
F. Instrument Penelitian
Proses pengambilan data dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap persiapan
a) Tahap Persiapan
b) Tahap Pelaksanaan
H. Pengolahan Data
1. Pengolahan Data
apakah masih terdapat kesalahan data atau tidak. Setelah semua data
menggunakan computer
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
(ρ) value dibandingkan dengan (α). Bila (ρ) value< (α), maka H0
ditolak yang berarti ada perbedaan nilai glukosa darah. Bila (ρ) value>
(α), maka H1 diterima yang berarti tidak ada perbedaan nilai glukosa
I. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk narasi yang
J. Jadwal Kegiatan
Terlampir
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pada Bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian yang kemudian akan
sebelumnya.
1. Analisis Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
orang (20%).
40
41
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin
orang.
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
(10%).
42
Tabel 4.4
Distribusi Reponden berdasarkan Pendidikan
2. Analisis Bivariat
Tabel 4.6
Uji normalitas sebelum dan sesudah penggunaan kayu manis untuk
menurunkan kadar glukosa darah (n=10)
adalah sebesar 0.563 lebih besar dari angka < 2, sehingga dapat
Tabel 4.7
kelompok data (pre dan post). Tampak bahwa Mean atau rata-rata
dari pada nilai kontak awal pra peneltian yaitu 318.3000. Besarnya
Tabel 4.8
Tabel Uji Statistic Paried Sample t-test
(simpang baku) dari selisih antara kontak awal pra penelitian dan
dan berdasarkan nilai Sig.(2-teiled) 0.19 serta nilai t > 2 (2.838) maka
B. Pembahasan
Pada bagian ini membahas interpretasi dan diskusi hasil penelitian sesuai
a) Karateritik Responden
1) Berdasarkan umur/usia.
laki adalah 171 mg/dl – 397 mg/dl. Hal ini juga dikuatkan oleh data
terserang diabetes sekitar 9,6 % dan perempuan adalah 20%, hal ini
3) Berdasarkan Pendidikan.
berkisar 243 mg/dl – 484 mg/dl dengan pendidikan SD, hal ini
4) Berdasarkan Pekerjaan.
Untuk pekerjaan hal ini berkaitan dengan gaya hidup dalam hal ini
1) Edukasi
Diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-
3) Latihan Jasmani
4) Terapi farmakologi
a) Sulfonil urea
b) Biguanid/metformin
d) Meglitinida
al., 2006).
maka hal yang diharapkan akan sangat susah untuk dicapai, sehingga
C. Keterbatasan Penelitian
membuktikan bahwa ada perbedaan dan penurunan kadar glukosa darah pada
adalah :
1) Desain Penelitian
memerlukan biaya yang mahal dan rumit, > Kurang efektif bila kasus
mengganggu analisis hasil, karena faktor resiko yang ada pada subjek akan
diamati sampai terjadinya efek maka hal ini berarti kurang atau tidak etis.
2) Waktu Penelitian
untuk mendapatkan hasil yang benar-benar optimal dan valid hal ini
dikarenakan ada responden yang drop out, juga waktu untuk melakukan
sendiri.
4) Responden
D. Implikasi Penelitian
1) Pelayanan Keperawatan
perawat untuk bisa menjadikan kayu manis sebagai salah satu terapi
walaupun harus sesuai dengan dosis yang di tetapkan Penelitian ini juga
perawat bahwa seorang perawat harus mampu dan bisa memodifikasi dan
menjadi inovator kaitannya dengan terapi herbal yang secara nyata terkait
ini tidak hanya menjadi perhatian profesi lain seperti dokter maupun
apoteker.
pengetahuan.
3) Penelitian Keperawatan
A. Kesimpulan
lebih.
B. Saran
Terapi Herbal dalam hal ini adalah kayu manis untuk menurunkan kadar
alternatif terapi yang murah namun tetap harus dilakukan dengan benar
58
59
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu bahan yang dapat
transkultural.
Penelitian ini bisa menjadi salah satu sumber inspirasi rekan-rekan perawat
evidance based.