BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran kualitas

bakteriologi air bersih yang digunakan oleh masyarakat Desa Sindosa

Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret

2018 di Desa Sindosa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala untuk

mengambil sampel air bersih dan untuk pemeriksaan kualitas bakteriologi air

dilaksanakan di Laboratorium Makmin Jurusan kesehatan Lingkungan

Poltekkes Kemenkes Palu.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik yang

akan diteliti (Alimul,2003). Populasi dalam penelitian ini adalah air bersih

yang digunakan oleh masyarakat desa Sindosa Kecamatan Sindue

Kabupaten Donggala yang bersumber dari sungai dan didistribusikan

dengan menggunakan sarana perpipaan tanpa dilakukan pengolahan yang

lengkap.

25
 2. Sampel

Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Sampel dalam penelitian ini adalah air dari 16 titik yang akan di ambil

untuk sampel air. Dimana 16 titik tersebut yaitu : satu titik di badan air

(sungai), satu titik di parit penangkap tetapi karena terdapat tiga parit

penangkap jadi totalnya tiga titik, dan untuk bak reservoar juga satu titik

tetapi karena bak reservoar terdapat tiga jadi totalnya tiga titik , kemudian

tiga titik (rumah) di dusun I, 3 titik (rumah) di dusun II, dan 3 titik (rumah)

di dusun III (Anwar Hadi, 2005). Teknik Sampling dalam penelitian ini

menggunakan Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel

secara sengaja. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang

diambil karena ada pertimbangan tertentu. (Notoatmodjo, 2010).

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah kualitas bakteri

coliform pada air bersih.

E. Definisi Operasional

Untuk mendapatkan persamaan pengertian dalam penelitian ini, maka

penulis memberikan batasan pengertian sebagai berikut :

Kualitas bakteriologi air bersih yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

jumlah koloni total Coliform yang ditemukan pada hasil pemeriksaan sampel

air bersih.

a). Skala ukur : Rasio

26
 b). Alat ukur : Tabel MPN

c). Cara Pengumpulan Sampel : Botol sampel

d). Hasil Ukur :

1). Memenuhi syarat : Jika hasil pemeriksaan jumlah bakteri coliform ≤

50/100 ml sampel.

2). Tidak memenuhi syarat : Jika hasil pemeriksaan jumlah bakteri

coliform > 50/100 ml sampel (Permenkes No. 416 Tahun 1990).

F. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Media lactosa broth

a. Timbang lactosa broth dan masukkan ke dalam Erlenmeyer sesuai

dengan kebutuhan (13 gr untuk 1 liter aquades). Tambah aquades

sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai larut.

b. Masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi tabung durham,

masing-masing 10 ml.

c. Sterilkan di autoclave dengan suhu 121⁰C selama 15 menit

2. Pengambilan Sampel

a. Titik Pengambilan Sampel

Sampel air diambil dari 16 titik yang berada di Desa Sindosa

Kecamatan Sindue Tobata Kabupaten Donggala yaitu :

1) Pada masing-masing parit penangkap yang terdapat di tiga dusun

2) Pada masing-masing bak reservoar yang terdapat di tiga dusun

3) Pada rumah-rumah yang berada di masing-masing dusun, yang

berjumlah 3 rumah/dusun.

27
b. Cara Pengambilan Sampel

Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan

sampel secara bakteriologi seperti botol sampel yang telah di sterilkan,

lampu spiritus, dan korek api. Mengingat prinsip pengambilan sampel

secara bakteriologi yang perlu diperhatikan adalah faktor steril, maka

dalam proses pengambilan sampel harus mengikuti petunjuk

pengambilan sampel air secara bakteriologi sebagai berikut :

1) Siapkan alat dan bahan

2) Sebelum botol yang dipakai untuk mengambil air, botol yang

digunakan harus diflambir terlebih dahulu menggunakan api

untuk mencegah terjadinya kontaminasi

3) Wadah yang digunakan untuk menyimpan botol yang telah berisi

sampel air harus benar-benar steril, tertutup untuk mencegah

terjadinya kontaminasi.

4) Ambil sampel menggunakan botol yang telah disiapkan, catat

nomor, jam, tanggal, dan tempat pengambilan sampel. Kemudian

simpan botol ke dalam wadah untuk dibawa ke laboratorium.

5) Air yang akan dilakukan pemeriksaan harus segera dianalisis.

Apabila analisis tidak segera dilakukan maka harus disimpan

dalam suhu dingin (±4⁰C dan Ice box) dianjurkan agar lama

penyimpanan sampel yang akan diperiksa atau dianalisis bakteri

indikatornya tidak lebih dari 6 jam.

28
3. Prosedur Pemeriksaan

a. Alat dan Bahan

1) Alat

a) Autoclave

b) Incubator

c) Pipet 1 ml dan 10 ml

d) Tabung Reaksi

e) Lampu Bunsen

f) Erlenmeyer

g) Gelas Ukur 100 ml

h) Neraca Analitik

2) Bahan

a) Media Laktosa

b) Aquades

c) Alkohol

d) Kapas

e) Sampel air

b. Penyediaan Sampel

1) Siapkan tabung reaksi untuk setiap pengencara sampel sehingga

jumlah 3x3 = 9 tabung dengan konsentrasi volume sampel yang

dianjurkan untuk campuran dengan media, dimana sampel dengan

jenis air menggunakan konsentrasi volume (ml) sampel 0,1 ml, 1

ml, dengan 10 ml.

29
 2) Tabung 10 ml kaldu dengan masing-masing ke dalam tabung reaksi

yang tidak terisi tabung durham, masukkan hati-hati tabung durham

masing-masing ke tabung reaksi mulut mengrah ke bawah atau

dalam keadaan terbalik.

3) Tutup lubang dengan kapas kemudian sterilkan tabung-tabung

tersebut dalam Autoclave, sesudah sterilkan tabung durham

masing-masing ke da dalam terendalm dalam cairan media.

4) Ambil sampel air yang diencerkan dengan menggunakan pipet steril

pindahkan sebanyak 1 ml pengenceran dalam 3 tabung reaksi ( 3

pengenceran membutuhkan 9 tabung reaksi untuk setiap sampel )

kemudian ratakan dengan cara mengocok tabung, demikian juga

untuk sampel 0,1 ml, 1 ml dan 10 ml.

c. Tes Penduga

1) Inkubasi tabung reaksi yang telah terisi sampel (uji tabung blangko)

pada suhu 35⁰C-37⁰C selama 48 jam dan amati masing-masing

tabung untuk melihat ada tidaknya gas. Tabung yang mengandung

gas berarti mengandung bakteri coliform.

2) Pembacaan hasil jumlah tabung yang menunjukkan gas angka yang

diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN, maka akan diperoleh

indeks MPN Coliform.

30
G. Tekhnik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Dalam penelitian ini yang merupakan data primer adalah data yang

diperoleh langsung peneliti dari hasil pemeriksaan MPN (Most Probable

Number) bakteri coliform pada air bersih di Laboratorium Makmin Jurusan

Kesehatan Lingkungan.

2. Data Sekunder

Data Sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu Poskesdes

Sindosa, Profil Kesehatan Indonesia, Profil Dinas Kesehatan Donggala,

dan Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah untuk data penyakit diare.

Kantor Desa Sindosa untuk data sarana air bersih yang digunakan oleh

masyarakat Desa Sindosa.

H. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini yaitu dengan cara membandingkan data

hasil pemeriksaan dengan standar Permenkes No. 416 tahun 1990 yaitu

kandungan total coliform (MPN) harus berjumlah 50/100 ml sampel untuk air

non perpipaan.

I. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini adalah dalam bentuk tabel dan narasi.

31