OLEH :
FITRI SARAH
NIM : 201030100305
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang terjadi apanila pankreas tidak
menghasilkan insulin yang adekuat atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
konsentrasi glukosa dalam darah yang dikenal dengan istilah hiperglikemia (WHO, 2014).
Menurut Kemenkes RI (2020), menjelaskan bahwa diabetes melitus (DM) adalah penyakit
kronis atau menahun berupa gangguan metabolic yang ditandai dengan peningkatan kadar
glukosa darah diatas normal. Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang
Hiperglikemia merupakan pengertian dari suatu kondisi ketika kadar glukosa darah
meningkat melebihi batas normalnya. Hiperglikemia menjadi salah satu gejala awal
RI, 2014).
Data Riset Kesehatan dasar 2013 menunjukan bahwa jumlah penderita diabetes dengan ciri
khusus yaitu kondisi hiperglikemia di Indonesia semakin meningkat sejak tahun 2007 yaitu
sebesar 5,7% menjadi 6,8% ditahun 2013. Hiperglikemia dapat disebabkan oleh
glukosa darah agar tidak terjadi hiperglikemia (Kementrian Kesehatan RI, 2014). Insulin
adalah legulator pokok dari perantara metabolism dimana hepar ialah berfungsi sebagai
organ kunci transpot glukosa serta berfungsi sebagai penyimpanan glikoge lalu
disekresikan pada jaringan perifer yang membutuhkan (Lennicke, 2019). Kadar glukosa
darah sewaktu yang mencapai ≥200mg/dl merupakan salah satu tanda dimana glukosa
Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tercatat 422 juta orang
didunia menderita diabetes melitus atau terjadi peningkatan sekitar 8,5% pada populasi
orang dewasa dan diperkirakan terdapat 2,2 juta kematian dengan presentase akibat
penyakit diabetes melitus yang terjadi sebelum usia 70 tahun, khususnya dinegara-negara
dengan status ekonomi rendah dan menengah. Bahkan diperkirakan akan terus meningkat
sekitar 600 juta jiwa pada tahun 2035 ( kemenkes RI, 2018). American Diabetes
Association (ADA) menjelaskan bahwa setiap 21 detik terdapat satu orang yang
terdiagnosis diabetes melitus atau hamper setengah dari populasi orang dewasa di Amerika
dalam jumlah penderita diabetes dengan nilai prevalensi 11,3% selain itu pada penderita
diabetes dengan umur ≥15 tahun didapatkan nilai prevalensi sebesar 2% dalam laporan
tersebut juga memperlihatkan kenaikan prevalensi DM menurut uji gula darah, di 2013 dari
6,9% mengalami lonjakan 8,5% di 2018. Penderita DM yang tahu jika dirinya adalah
penderita DM melalui pemeriksaan dengan kemauan sendiri hanya berjumlah 25% pada
pasien DM tipe 2 mempunyai resiko tinggi terkena penyakit jantung dan pembuluh darah
disbanding orang tanpa mengidap diabetes melitus. Kelaianan pembuluh darah sebelum
terdiagnosis diabetes melitus disebabkan oleh adanya resistensi insulin (Eva D, 2019).
Tatalaksana pada diabetes melitus dapat dilakukan secara farmakologis dan non-
sehat seperti memperbaiki diet, aktifitas, serta mengurangi konsumsi alkohol dan merokok
(Kementrian Kesehatan RI, 2014). Pada tatalaksana farmakologis, golongan obat oral
antara lain paria ( Sunda ), paria ( Bugis ), Pepareh ( Madura ), kambeh ( Minangkabau ),
paya ( Nusa Tenggara ), dan sebagainya (sulihandri, 2013). Buah pare banyak tumbuh
didaerah tropika dan juga tumbuh baik didataran rendah. Biasanya buah pare ditemukan
ditegalan dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Buah pare mudah untuk ditanam
sehingga banyak masyarakat yang menanam buah pare dipekarangan rumah. Pare tidak
memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur ditempat-tempat yang
kimia seperti triterpenoid (Kharatin), saponim, tannin, fenolik, flavonoid, dan alkaloid.
lambung sehingga glukosa yang masuk kedalam usus menjadi terhambat dan kadar glukosa
didalam darah tidak meningkat. Selain itu, kharantin dapat menstimulus sel beta pancreas
untuk memproduksi insulin lebih banyaj, meningkatkan sintesis glikogen dihati dan
meningkatkan uptake glukosa pada sel hati dan otot (koneri, 2014)
Selain itu kombinasi senyawa zat kimia dalam pare mampu mengatur berapa banyak
glukosa yang diserap oleh usus kedalam darah setelah makan. Dan senyawa kimia dalam
pare merangsang sinyal pada sel otot untuk mengambil glukosa dari darah dan
B. Rumusan Masalah
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang terjadi apabila pankreas tidak
menghasilkan insulin yang adekuat atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
konsentrasi glukosa dalam darah yamg dikenal dengan istilah hiperglikemia (WHO, 2014).
Berdasarkan laporan tahunan Indonesia berada diperingkat ke 3 di Asia Tenggara dalam
jumlah penderita diabetes dengan nilai prevalensi 11,3% selain itu pada penderita diabetes
dengan umur ≥15 tahun didapatkan nilai prevalensi sebesar 2% dalam laporan tersebut juga
memperlihatkan kenaikan prevalensi DM menurut uji gula darah, di 2013 dari 6,9%
Menurut Kemenkes RI (2020), menjelaskan bahwa diabetes melitus (DM) adalah penyakit
kronis atau menahun berupa gangguan metabolic yang ditandai dengan peningkatan kadar
glukosa darah diatas normal. Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang
Berdasarkan pada studi pendahuluan diatas perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
: “ bagaimana pengaruh pemberian jus buah pare tehadap penurunan kadar glukosa pada
C. Pertanyaan Penelitian
2. Bagaimana tanda dan gejala penyakit Diabetes Melitus sebelum mengkonsumsi jus
buah Pare?
3. Bagaimana tanda dan gejala penyakit Diabetes Melitus setelah mengkonsumsi jus buah
Pare?
4. Bagaimana pengaruh pemberian jus buah pare tehadap penurunan kadar glukosa pada
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan umum dan khusus dari penelitian ini
adalah :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya “pengaruh pemberian jus buah pare tehadap penurunan
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mempunyai beberapa manfaat antara lain :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti dan mengaplikasikan ilmu
yang telah didapat serta dapat menjadi acuan bagi peneliti untuk penelitian selanjutnya.
tentang penyakit diabetes melitus dan diharapkan dapat membantu peneliti selanjutnya
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat agar
dapat lebih memperhatikan kesehatannya serta melakukan pencegahan dini agar tidak
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar dalam melakukan