Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PUDDING LIDAH BUAYA SEBAGAI CAMILAN ALTERNATIF DALAM


PENURUNAN ANGKA PENDERITA DIABETES DI INDONESIA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:
Mifta Lailatul Rhodiyah 19010644135
Dexanta Erzat Syahputra 20030224055
Fakhruddin Ma’ruf Hidayatulloh 20030184050

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2020
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Daftar Isi i

Ringkasan ii

1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 2

1.1 Manfaat 2

2. GAGASAN 3

2.1 Penyakit Diabetes 3

2.2 Solusi yang pernah ditawarkan 5

2.3 Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan dapat Membantu

Pengimplementasian 7

2.4 Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan 8

3. KESIMPULAN 8

3.1 Gagasan yang Diajukan 8

3.2 Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan 8

3.3 Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh (Manfaat dan Dampak Gagasan) 9

4. DAFTAR PUSTAKA 9

i
RINGKASAN

Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) ini berjudul


“Pudding Lidah Buaya Sebagai Camilan Alternatif dalam Penurunan Angka
Penderita Diabetes di Indonesia”. Ide tentang pembuatan pudding ini datang
karena banyaknya penderita Diabetes memiliki luka yang sulit keringnya. Dengan
adanya pudding lidah buaya ini diharapkan bisa membantu mengurangi kadar gula
darah para penderita Diabetes dan bisa mempercepat pengeringan luka yang
diderita oleh mereka.

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa


tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi
sel tubuh manusia. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap
sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika
Diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang
membahayakan nyawa penderita. Diabetes yang tidak segera diatasi bisa
menyebabkan luka pada kaki si penderita, hal ini terjadi karena sistem kekebalan
tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang
memproduksi insulin.
Lidah buaya (Aloe vera) adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging
tebal dari genus Aloe.  Tumbuhan ini bersifat menahun, berasal dari Jazirah Arab,
dan tanaman liarnya telah menyebar ke kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan
kering di berbagai belahan dunia. Tanaman lidah buaya banyak dibudidayakan
untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias, dan dapat juga ditanam di dalam
pot.lidah buaya memiliki banyak manfaat, salah satu diantaranya adalah
mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi kadar gula darah pada tubuh.
Itulah kenapa lidah buaya sangat cocok untuk terapi penyembuhan penderita
Diabetes dikarenakan lidah buaya memiliki efek mengontrol glikemik.

ii
1

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa
tingginya kadar guladarah. Secara umum, Diabetes dibagi menjadi dua,
yaitu Diabetes Melitustipe I dan tipe II.Diabetes Melitustipe II adalah
penyakit tidak menular (PTM) yang disebabkan karena jaringan tubuh
mengalami resistansi terhadap aksi insulin dan pankreas tidak mampu
menghasilkan cukup insulin ekstra untuk mengatasi kondisi tersebut
(Bryer, 2012). Diabetes Melitus tipe II merupakan tipe Diabetes yang
paling banyak ditemukan pada pasien daripada tipe I dan tipe lainnya.
Diabetes saat ini telah menjadi ancaman serius kesehatan global.
Dikutip dari data World Health Organization (WHO) 2016, 70% dari total
kematian di dunia dan lebih dari setengah beban penyakit. 90-95% dari
kasus Diabetes adalah Diabetes Melitus tipe II yang sebagian besar dapat
dicegah karena disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Serupa
dengan dunia, Indonesia juga menghadapi situasi ancaman kesehatan
global ini. International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017
melaporkan bahwa epidemi Diabetes di Indonesia masih menunjukkan
kecenderungan meningkat. Indonesia adalah negara peringkat keenam di
dunia setelah Tiongkok, India, AmerikaSerikat, Brazil dan Meksiko
dengan jumlah penyandang Diabetes usia 20-79 tahun sekitar 10,3 juta
orang.
Sejalan dengan hal tersebut, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
memperlihatkan peningkatan angka prevalensi Diabetes yang cukup
signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018
sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari 16
juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti serangan
jantung, stroke, kebutaan, dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan
kelumpuhan dan kematian.
Menurut Suyono (2007), penyakit Diabetes Melitus tipe II merupakan
penyakit degeneratif yang sangat terkait polamakan. Pola makan
merupakan gambaran mengenai macam-macam, jumlah dan komposisi
2

bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh seseorang. Dunia modern saat
ini menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup pada masyarakat di
dalamnya. Gaya hidup perkotaan dengan mengonsumsi makanan cepat saji
dan tinggi lemak, garam, dan gula serta minuman yang bersoda secara
berlebihan mengakibatkan berbagai penyakit termasuk Diebetes Melitus.
Lidah buaya merupakan tanaman yang mempunyai bentuk unik
seperti lidah yang menjulur berwarna hijau, berbintik putih,dan bergerigi
kecil di sisi daun. Meskipun unik, lidah buaya (aloe vera) mempunyai
kandungan gizi yang cukup banyak dan sangat bermanfaat bagi tubuh
(Toruan, 2007). Kandungan lidah buaya (aloe vera) yang dapat
menstabilakan kadar gula darah adalah kromium. Kromium dibutuhkan
oleh tubuh dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Bersama-sama
dengan insulin, kromium berfungsi untuk memudahkan masuknya glukosa
kedalam tubuh (Apriadji, 2006). Kromium memfungsikan hormon insulin
lebih efisien menyebarkan glukosa kealiran darah menuju kedalam sel.
Sehingga akan menambah jumlah reseptor insulin pada membran sel akan
memudahkan pengikatan insulin padasel (Arisman, 2008). Dengan
demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa lidah buaya sangat bermanfaat
untuk membantu penderita Diabetes karena dapat menurunkan kadar gula
darah.
Dari uraian-uraian tersebut, penulis mempunyai gagasan untuk
membuat “Pudding Lidah Buaya” sebagai camilan alternatif dalam rangka
penurunan angka penderita Diabetes di Indonesia.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui proposal ini sebagai berikut:
a) Untuk merancang pembuatan pudding yang enak, sehat, dan aman
untuk penderita Diabetes
b) Untuk memberikan rekomendasi baru bagi penderita Diabetes dalam
memilih makanan

1.3 Manfaat
3

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari gagasan ini sebagai


berikut:
a) Memberikan alternatif camilan sehat bagi penderita Diabetes agar
mereka tidak khawatir dalam pemilihan makanan yang telah
dianjurkan.
b) Membantu penderita Diabetes untuk sembuh dari penyakit mereka
dengan membiasakan pola makan yang enak namun tetap sehat
c) Meringankan gejala bagi mereka yang terdiagnosa menderita
Diabetes.

2. GAGASAN
2.1 Penyakit Diabetes

Diabetes adalah penyakit  kronis atau yang berlangsung jangka


panjang yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa)
hingga di atas nilai normal. Ada dua jenis utama Diabetes, yaitu Diabetes
tipe 1 dan tipe 2.

Faktor risiko Diabetes tipe 1, antara lain:


a) Faktor riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan
lebih memiliki risiko terkena Diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga
yang mengidap penyakit yang sama, karena berhubungan dengan gen
tertentu.
b) Faktor geografi, orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis
khatulistiwa, seperti di Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena
Diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan karena kurangnya vitamin D yang
bisa didapatkan dari sinar matahari, sehingga akhirnya memicu
penyakit autoimun.
c) Faktor usia. Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia
4-7 tahun, kemudian pada anak-anak usia 10-14 tahun.
d) Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia
terlalu dini, air yang mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten
4

sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan, memiliki ibu dengan


riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.
Faktor risiko Diabetes tipe 2, antara lain:
a) Berat badan berlebih atau obesitas.
b) Distribusi lemak perut yang tinggi.
c) Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.
d) Riwayat penyakit Diabetes tipe 2 dalam keluarga.
e) Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika,
memiliki angka pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit
putih.
f) Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat
terjadi sebelum usia 45 tahun.
g) Kondisi preDiabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari
normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai
Diabetes.
h) Riwayat Diabetes saat hamil.
i) Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan
menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan
obesitas.

Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga


tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga
glukosa menumpuk dalam darah. Pada Diabetes tipe 1, gangguan ini
disebabkan karena pankreas tidak dapat memproduksi hormon tertentu.
Sedangkan pada Diabetes tipe 2, gangguan ini terjadi akibat tubuh tidak
efektif menggunakan hormon tertentu atau kekurangan hormon tertentu
yang relatif dibandingkan kadar glukosa darah. Kadar glukosa yang tinggi
ini dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan
sistem saraf, sehingga mengakibatkan berbagai macam komplikasi.

Beberapa gejala Diabetes tipe 1 dan tipe 2, antara lain:


a) Sering merasa haus.
b) Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama pada malam hari.
5

c) Rasa lapar yang terus-menerus.


d) Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
e) Lemas dan merasa lelah.
f) Pandangan yang kabur.
g) Luka yang lama sembuh.
h) Sering mengalami infeksi pada kulit, saluran kemih, gusi, atau vagina.

Baik Diabetes tipe 1 maupun 2 dapat menyebabkan komplikasi berupa


kerusakan retina mata, kerusakan saraf, penyakit stroke dan jantung
koroner, kerusakan ginjal, disfungsi seksual, keguguran, atau bayi lahir
mati dari ibu yang mengidap Diabetes.

2.2 Solusi yang pernah ditawarkan

Pengobatan untuk penderita Diabetes tipe 1 dan tipe 2 ada


perbedaannya. Untuk pengobatan Diabetes 1, antara lain:

a) Hormon tertentu untuk mengontrol glukosa darah. Pemberian hormon


ini dengan cara disuntikkan pada lapisan di bawah kulit sekitar 3-4
kali sehari sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
b) Pola makan sehat dan olahraga teratur untuk membantu mengontrol
tingkat glukosa darah.
c) Merawat kaki dan memeriksakan mata secara berkala untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut.

Untuk pengobatan Diabetes tipe 2, antara lain

1. Perubahan pola hidup sehat, antara lain:


a) Menghindari makanan berkadar glukosa tinggi atau berlemak
tinggi.
b) Meningkatkan makanan tinggi serat.
c) Melakukan olahraga secara teratur, minimal 3 jam setiap minggu.
d) Menurunkan dan menjaga berat badan tetap ideal.
e) Menghindari atau berhenti merokok.
f) Menghindari atau berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
6

g) Menjaga kesehatan kaki dan mencegah kaki terluka.


h) Memeriksa kondisi kesehatan mata secara rutin
2. Pemberian obat-obatan Diabetes di bawah pengawasan dokter.

Selain pengobatan-pengobatan diatas, lidah buaya dapat


membantu menurunkan kadar gula darah. Sejumlah peneliti Pusat
Medis USAF David Grant di Pangkalan Angkatan Udara Travis
Fairfield, Califoria, Amerika Serikat, menemukan bahwa lidah
buaya bisa membantu menurunkan glukosa pada penderita Diabetes
dan pra-Diabetes. Analisis yang telah dimuat di The Journal of
Alternative and Complementary Medicine tersebut menunjukkan
kalau mengonsumsi tanaman yang telah diandalkan oleh orang
Cina, Mesir, Yunani, India, Jepang, hingga Meksiko selama ribuan
tahun ini secara rutin, akan berpengaruh pada glukosa darah puasa
(FBG) di atas 200 mg/dl. Menurut studi yang dilakukan pada 283
orang ini, kadar glukosa darah puasa yang berhasil diturunkan oleh
penderita Diabetes ketika mengonsumsi lidah buaya mencapai 46,6
mg/dl.
Lidah buaya mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di antaranya asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral,
enzim, hormon, dan zat golongan obat, antara lain antibiotik,
antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi,
antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson,
antiaterosklerosis. Secara spesifik, antioksidan dalam Aloevera
barbadensis miller sangat berguna untuk mencegah penuaan dini,
serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif. Tanaman ini
juga mengandung unsur-unsur, seperti krom, magnesium, mangan,
dan seng, yang diketahui penting untuk proses metabolisme glukosa
dan meningkatkan efektivitas insulin pada penderita Diabetes.
Para penderita Diabetes sangat dibatasi dalam pemilihan
makanannya, dengan adanya olahan makanan pudding yang terbuat
dari lidah buaya ini diharapkan bisa menjadi opsi/pilihan makanan
yang bisa dikonsumsi. Pudding ini bisa dikonsumsi sebagai camilan
7

dan sekaligus sebagai terapi untuk mengurangi kadar gula darah


untuk penderita Diabetes. Kebanyakan olahan pudding diharuskan
menggunakan gula untuk olahannya, dan untuk mengatasi hal itu,
bisa memakai gula jagung yang aman untuk dikonsumsi oleh
penderita Diabetes.

2.3 Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan dapat Membantu


Pengimplementasian

Beberapa pihak yang terkait untuk produk olahan Pudding lidah


buaya bagi penderita Diabetes diantaranya adalah peran aktif dari
penderita, keluarga dari penderita, dokter, dan masyarakat sekitar,
sehingga proses pengimplementasian produk olahan pudding lidah
buaya sebagai camilan sehat bagi penderita Diabetes ini dapat
terlaksana dengan baik

2.4 Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengamatan


adalah:
1) Tahapan perencanaan meliputi persiapan sarana dan prasarana serta
menentukan indikator kinerja.
2) Tahapan pelaksanaan tindakan meliputi melakukan pengolahan
Pudding Lidah Buaya.
3) Tahapan meliputi pengumpulan data berupa evaluasi pengolahan
pudding yang baik untuk penderita Diabetes, menganalisi data,
melakukan pengolahan yang baik dan benar.

3. KESIMPULAN
3.1 Gagasan yang Diajukan
Kami berpendapat agar pudding lidah buaya ini dapat dijadikan
camilan di Rumah Sakit yang fungsinya agar pasien Diabetes tidak
bosan dengan makanan yang disediakan di Rumah Sakit, seperti yang
kita ketahui pasien Diabetes bahkan pasien dengan penyakit lainnya
8

dirumah sakit cenderung tidak memiliki rasa minat dengan camilan


yang disediakan, oleh karena itu dengan adanya rekomendasi baru ini
diharapkan mampu meningkatkan minat pasien Diabetes terhadap
camilan yang disediakan di Rumah Sakit.

3.2 Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan

Penerapan Pudding Lidah Buaya ini dapat dilaksanakan dengan


pendistribusian produk ke beberapa rumah sakit dan puskesmas, sebagai
langkah awal kami bisa mengenalkan produk kepada para tenaga
kesehatan yang bekerja pada instansi pelayanan kesehatan tersebut.
Perawat atau tenaga kesehatan lain dapat menyiapkan, membuat, dan
menyajikan Pudding Lidah Buaya kepada pasien Diabetes. Camilan
sehat bagi pasien Diabetes ini baik untuk pendertia yang sedang
menjalani perawatan di rumah sakit maupun yang sedang berobat.

3.3 Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh (Manfaat dan Dampak Gagasan)

Jika produk Pudding Lidah Buaya ini dapat diterapkan dirumah


sakit, puskesmas dan pasien Diabetes dimanapun, maka kami
memprediksi angka penderita Diabetes di Indonesia bisa segera turun
ataupun tetap (dalam artian tidak mengalami kenaikan). Hal ini
dikarenakan tanaman lidah buaya berkhasiat untuk menurunkan gula
darah sehingga akan menurunkan resiko Diabetes yang lebih parah,
serta penyembuhan luka basah penderita Diabetes. Dengan takaran atau
dosis yang pas camilan pudding lidah buaya ini akan bermanfaat untuk
para penderita Diabetes.

4. DAFTAR PUSTAKA

Frankilawati, D. A. M. (2013). Hubunganantara Pola Makan, Genetik dan


Kebiasaan Olahraga Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di
9

Wilayah Kerja Puskesmas Nusukan, Surakarta. (Skripsi). Surakarta:


UniversitasMuhammadiyah Surakarta.
Lestari, S. (2014). Pengaruh Pemberian Rebusan Lidah Buaya (Aloe Vera)
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II
Usia 40-50 Tahun Di Wilayah Puskesmas Wonosari 1.
(Skripsi).Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah.

Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI. (2018). CEGAH,


CEGAH, dan CEGAH: SuaraDuniaPerangi Diabetes.
https://www.kemkes.go.id/article/view/18121200001/prevent-prevent-and-
prevent-the-voice-of-the-world-fight-Diabetes.html diakses 23 September
2020.
Humas FKUI. (2019). Hari Diabetes Nasional 2019: Atasi Obesitas, Hindari
Diabetes. https://fk.ui.ac.id/berita/hari-Diabetes-nasional-2019-atasi-
obesitas-hindari-Diabetes.html diakses 23 September 2020.
Marianti. (2020). Diabetes. https://www.alodokter.com/Diabetes diakses 23
September 2020.
Sartika, R. E. A. (2020). 8 manfaat lidah buaya, mengobati luka hingga lawan
kanker. https://health.kompas.com/read/2020/07/13/090000368/8-manfaat-
lidah-buaya-mengobati-luka-hingga-lawan-kanker?page=all diakses 25
September 2020.

Wikipedia. (2020). Lidah buaya. https://id.wikipedia.org/wiki/Lidah_buaya


diakses 25 September 2020 diakses 28 September 2020.

Halodoc. (2019). Diabetes. https://www.halodoc.com/kesehatan/Diabetes


diakses 25 september 2020 diakses 28 September 2020.

Guesehat. (2018). Lidah Buaya Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah,


Benarkah? https://www.guesehat.com/lidah-buaya-dapat-menurunkan-
kadar-gula-darah-benarkah diakses 25 september 2020 diakses 28
September 2020.
10

Anda mungkin juga menyukai