PENDAHULUAN
Saat ini jumlah penderita diabetes di dunia semakin tahun semakin meningkat.
mengarah ke hiperglikemia atau kadar glukosa darah tinggi (James A., 2009). Diabetes
cukup insulin (Annahl Riadi, 2017). Diabetes adalah penyakit metabolik akibat gangguan
sekresi insulin pada organ pangkreas sehingga glukosa dalam darah tidak terurai dan
yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme
akibat kekurangan hormon insulin sehingga terjadi komplikasi metabolik akut maupun
karena tingginya kadar gula dalam darah melebihi batas normal yaitu >200 mg/dL.
Jumlah penderita Diabetes Mellitus setiap tahun selalu meningkat, hal ini disebabkan
antara lain obesitas akibat pola makan yang berlebih, aktifitas tubuh yang kurang, serta
lingkungan seperti bartambahnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara. Menurut
survei yang dilakukan oleh federasi diabetes internasional (IDF), jumlah penderita
diabetes didunia sekitar 328 juta orang, dan diperkirakan pada tahun 2035 jumlah
tersebut akan meningkat menjadi sekitar 592 juta orang. Menurut International Diabetes
Federation (IDF) pada 2017 indonesia merupakan negara peringkat keenam di dunia
dengan penyandang Diabetes berusia 20-79 tahun sekitar 10,3 juta orang.
1
Menurut Riskesdas 2018 prevalensi penyakit Diabetes Melitus di indonesia sekitar
1.5 % dari seluruh penderita DM di indonesia. Provinsi Jawa Tengan pada tahun 2013
jumlah penderita Diabetes sebesar 9.376 kasus. Kasus tertinggi berada diwilayah
kebupaten Brebes dan Kota Semarang dengan 1,095 kasus. Sedangkan jumlah kasus
penderita DM tipe Iimengalami penurunan dari 181.543 kasus menjadi 142.925 kasus.
Kasus penderita DM tipe II tertinggi di Jawa Tengah berada di kota Surakarta dengan
22.534 kasus.
karena banyak gejala yang tampak tidak berbahaya, seperti banyak minum, nafsu makan
minum), dan polifagia (banyak makan) dengan penurunan berat badan. Komplikasi
penyakit kronis menahun dan akan diderita seumur hidup. Kebanyakan komplikasi yang
diderita DM tipe II adalah komplikasi vaskular dan neurologis yang merupakan faktor
Diabetes dalam penatalaksanaan dibagi menjadi 2 tipe non obat dan terapi dengan
obat. Terapi non obat sebenarnyasama dengan langkah pencegahan seperti pemberian
pengetahuan tentang diabetes, mengatur pola makan, olahraga secara teratur, menerapkan
pola hidup yang sehat. Di indonesia dikenal memiliki sumber daya alam yang melimpah,
salah satunya memiliki tanaman obat yang berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Dahulu tanaman obat diperoleh dengan mencari di alam liar, akan tetapi
2
menggunakan tanaman obat tradisional secara turun-temurun, dan diolah secara
tradisional seperti direbus, dijemur lalu dibuat teh, dan lain-lain (Hasdianah, 2012). Akan
tetapi sekarang sudah banyak perusahaan yang mengelola obat-obatan tradisional dengan
cara moderen, halitu karena sudah banyak penelitian yang dilakukan tentang obat-obatan
insulin buatan yang lebih praktis dan mudah tanpa harus keluar biaya mahal.
Diabetes Militus. Perilaku sendiri menurut Suryani (2003) merupakan aksi dari individu
terhadap reaksi dari hubungan dengan lingkungan. Perilaku baru terjadi bila ada sesuatu
yang berupa rangsangan diperlukan untuk menimbulkan reaksi. Reaksi atau respon
Kedua operant respon atau instrumental respon yaitu timbulnya respon yang diikuti
Insulin adalah serat makanan larut yang menghambat laju penyerapan nutrisi,
sehingga, mempromosikan sekresi insulin yang lebih setara setelah konsumsi makanan
dan karenanya, secara bertahap meningkatkan dan menurunkan kadar gula darah
(Yorhacheva et al., 2010). Insulin salah satunya dapat dihasilkan dari tanaman insulin
3
atau yacon (Smallanthus sonchifolius) yang merupakan tanaman yang berasal dati
pegunungan Andes, Peru. Tanaman ini sangat keras dan tumbuh di lembah-lembah
Andes yang hangat dan sedang, tetapi dapat ditemukan di ketinggian 880 hingga 3.500
m.Tamanan insulin tumbuh di tempat yang memiliki suhu rendah dengan tinggi sekitar
1,5 sampai 3 meter. Tananam insulin baru dikenal sekitar 4-5 tahun terakhir akan tetapi
Pengobatan modern fakta bahwa zat biologis aktif dari daun insulin mengurangi
tingkat glukosa darah perifer pertama kali diungkapkan dalam studi Pankiv (2013).
Rebusan daun insulin terbukti memiliki efek hipoglikemik pada tikus yang sehat,
aktivitas pankreas tertentu diperlukan agar efek tersebut terjadi. Rebusan yacon juga
menyebabkan penurunan yang signifikan pada puncak hiperglikemia selama tes toleransi
glukosa yang cukup sebanding dengan glymepiride. sebuah studi klinis telah
menunjukkan bahwa konsumsi daun yacon dan bubuk batang efektif untuk mengurangi
puncak glukosa post-prandial pada manusia (Ogose et al., 2006). Daun insulin
flavonid. Yakon atau daun insulin memiliki kandungan fruktosa yang terdiri dari 35%
fruktosa bebas dan 25% fruktosa terkait, dengan senyawa tersebut kadar glukosa dalam
darah dapat dikendalikan dalam batas normal. Akan tetapi sekarang masyarakat lebih
suka beralih dengan pengobatan herbal salah satunya dengan daun insulin daripada
pengobatan medis.
4
Penderita diabetes perlu mendapatkan informasi terkait penyakit yang diderita,
mencakup pengetahuan dasar tentang diabetes, pengetahuan tentang gejala dan sebab
tingginya kadar glukosa darah, perencanaan makan, perawatan, kegiatan jasmani tanda-
dapat mengurangi keparahan penyakit yang diderita dan akan memilki hidup yang lebih
berkualitas. Penyakit DM merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan akan tetapi
dapat dikontrol dengan empat pilar yaitu : 1. Pola makan sehat, 2. aktifitas fisik, 3. obat-
obatan, 4. edukasi pengobatan (Nurlaeli et al 2013). Dalam ke empat pilar tersebut salah
satu kontrolnya adalah dengan obat-obatan. Obat-obatan yang dibutuhkan bagi penderita
pengobatan karena penyakit Diabetes akan diderita seumur hidup oleh sebab itu penderita
DM mengkonsumsi obat dengan tujuan menurunkan kadar gula dalam darah. Berkaitan
dengan hal tersebut penderita Diabetes terkadang mencari suatu alternatif salah satunya
glukosa dan menjadikannya energi untuk sel. Insulin sebenarnya sudah diproduksi di
organ pangkreas, akan tetapi kerusakan organ pangkreas yang seringkali mengakibatkan
produksi insulin berkurang bahkan tidak menghasilkan insulin, oleh sebab itu penderita
masyarakat tentang penggunaan obat tradisional dari sisi faktor-faktor yang berhubungan
dengan minat penggunaan obat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
5
menggunakan desain analitik Cross-sectional. Penelitian ini menggunakan analisis
univariat dengan variabel dependen yaitu obat medis dan obat tradisional dan variabel
independen ada 4 yaitu pendidikan, motivasi diri, pendapatan, dan kebudayaan. Hasil
dari penelitian ini sebanyak 78 orang menggunakan obat tradisional dan medis.
Kekurangan dari penelitian ini kurang informasi yang mendalam tentang sikap, dukungan
Berdasarkan latar belakang diatas cukup banyak masyarakat yang mengonsumsi daun
insulin disamping pengobatan medis yang masih dijalankan. Pada umumnya masyarakat
mengonsumsi insulin kaerna mendapatkan informasi dari teman atau kerabat yang juga
penggunaan insulin alternatif yang dinilai mudah dan menghemat biaya yang harus
dikeluarkan. Dalam hal ini rangsangan berupa pengetahuan dan informasi dari
masyarakat tentang pengobatan alternatif herbal. Dengan bahan yang mudah didapatkan
dan biaya yang lebih murah mendorong masyarakat beralih menggunakan pengobatan
herbal. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
B. Rumusan masalah
pengobatan seumur hidupnya sehingga pengobatan harus dilakukan secara teratur salah
satunya menggunakan insulin yang bertujuan untuk menjaga dan mengontrol kadar gula
6
berpengaruh terhadap prespektif masyarakat terhadap penggunaan daun insulin pada
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
masyarakat.
D. Manfaat Penelitian
7
2. Bagi mahasiswa
3. Bagi peneliti
bagi peneliti yang selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut: Factor yang berhubungan
Diabetes Militus.