JURNAL NERS
Research & Learning in Nursing Science
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners
Abstrak
Hiperkolesterol merupakan salahsatu penyakit umum yang diderita oleh masyarakat Indonesia
bahkan di dunia. Penyakit ini sangat berdampak besar jika tidak ditangani secara intensif dan bisa
berujung kematian. Penyakit hiperkolesterol dapat dikendalikan dengan pengobatan farmakologi
dalam mengatasi penurunan kadar kolesterol adalah dengan mengkonsumsi jus apel dan jus alpukat.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan efektifitas pemberian jus apel dan jus
alpukat terhadap kadar kolesterol pada orang yang mengalami hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja
Puskesmas Bangkinang Kota Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment
dengan rancangan two group pre-test-posttest. Populasi dalam penelitian adalah seluruh orang yang
mengalami Hiperkolesterolemia yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota pada
katagori umur 45-54 tahun yang berjumlah 106 orang, sedangkan sampel yang digunakan yaitu 30
oarang. 15 orang yang mengkonsumsi jus apel dan 15 orang yang mengkonsumsi jus alpukat yang
diambil secara purposive sampling. Hasil penelitiannya berdasarkan analisa bivariat dengan uji
paired t tes di dapatkan ada pengaruh antara kadar kolesterol sebelum dan sesudah pemberian jus
apel dengan p=0,000 mean 78,4 mg/dl dan jus alpukat dengan p=0,000 mean 58,3 mg/dl pada orang
yang mengalami hiperkolesterolemia, sehingga dapat disimpulkan bahwa jus apel lebih efektif dari
pada jus alpukat dalam menurunkan kadar kolesterolemia. Diharapkan kepada petugas puskesmas
dapat untuk mensosialisasikan pentingnya mengkomsumsi jus apel dalam rangka menurunkan angka
penyakit hiperkolesterolemia.
Kata Kunci: Perbandingan, Jus Apel. Jus Alpukat, Hiperkolesterolemia
@Jurnal Ners Prodi Sarjana Keperawatan & Profesi Ners FIK UP 2019
Corresponding author :
Address : Jl. Tuanku Tambusai No. 23 Bangkinang
Email : m.nurman311277@gmail.com
Phone : 081378481097
serta mengandung asam lemak omega-3 yang kembali setelah intervensi di lain waktu yang
berguna untuk menjaga kesehatan jantung, telah dilakukan (Setiadi, 2007).
menurunkan kolesterol dan merupakanan
makanan bagi otak. MUFA (Monounsaturated Lokasi dan Waktu Penelitian
Fatty Acid) atau asam lemak tak jenuh tunggal Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah
dalam alpukat berperan menurunkan kolesterol Kerja Puskemas Bangkinang Kota, pada
LDL (kolesterol jahat). Alpukat juga tanggal 02 - 06 Agustus 2019.
mengandung niasin yang dapat menaikkan
Populasi
jumlah kolesterol HDL (kolesterol baik).
Populasi dalam penelitian adalah subjek
Adanya penurunan LDL dan peningkatan
yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
HDL akan mengakibatkan darah menjadi
(Nursalam,2008). Populasi dalam penilitian ini
lancar dan mencegah terjadinya aterosklerosis
adalah seluruh pasien yang menderita
(Helen, 2014). Para peneliti dari Hass
hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja
Avocado Board, California mengatakan selain
Puskesmas Bangkinang Kota pada katagori
menurunkan kolesterol jahat memakan alpukat
umur 45-54 tahun yang berjumlah 106 orang.
juga dapat menurunkan berat badan dan resiko
penyakit jantung (Maharani, 2016).
Sampel
Provinsi Riau termasuk lima besar tertinggi
“Sampel adalah objek yang di teliti dan
jumlah pengidap penyakit – penyakit
dianggap mewakili seluruh populasi”
hiperkolesterolemia. Posisi Riau berada satu
tingkat di bawah Sumatera Barat, yang mana kadar (Notoatmodjo, 2012). Teknik pengambilan
kolosterol yang tinggi di Provinsi Riau meningkat sampel yang dipakai yaitu non probabilitas
dari tahun 2002 sampai tahun 2013 sebesar 45,3% dengan metode purposive sampling atau
menjadi 63,7% (Ahmad,2014 dalam Dewi, 2017) judgement sampling, dimana memilih sampel
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan ini dengan cara memakai proses seleksi
Kabupaten Kampar Bangkinang tahun 2018, bersyarat (Kasjono dan Yasril, 2009). Jumlah
didapatkan bahwa jumlah kasus sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini
Hiperkolestrolemia tertinggi berada di berjumlah 20 orang, yang mana 10 responden
Kecamatan Bangkinang Kota sebanyak 124 diberikan Jus Apel dan 10 responden lagi
orang. diberikan Jus Alpukat, masing-masing selama
Berdasarkan latar belakang yang di atas 5 hari, dengan pemberian 1x sehari pada pagi
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hari.
tentang “Studi Perbandingan Jus Apel dan Jus
Alpukat Terhadap Penurunan Kadar Kolestrol Alat Pengumpulan Data
pada Orang yang Mengalami Hiperkolestrolemia Alat pengumpulan data yang dipakai pada
di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota” penelitian ini adalah :
1. Untuk variable Dependen yaitu kadar
METODE PENELITIAN
kolesterol, alat yang digunakan adalah set
Desain Penelitian
untuk cek kolesterol dengan menggunakan
Pada penelitian ini menggunakan jenis
Easy Touch GCU dengan uji strip. Hasil
penilitian kuantitatif. Desain penilitian yang
dari pemeriksaan kadar kolesterol sebelum
digunakan yaitu Quasi Experiment, dan
dan sesudah pemberian jus apel atau jus
rancangan yang digunakan two group pre-test-
alpukat di dokumentasikan dalam
posttest yaitu dengan mengobservasi sebanyak
lembaran ceklis yang sudah disiapkan
2 kali sebelum dan sesudah diberikan
sesuai dengan kebutuhan penelitian.
perlakuan. Kelompok diobservasi sebelum
2. Untuk variable Independen yaitu :
dilakukan intervensi, kemudian diobservasi
a) Jus apel alat yang dipakai adalah : 250 didapatkan hasil bahwa rata-rata kadar
gram buah apel dan air 80 ml, blender, kolesterol sesudah pemberian jus alpukat
gelas pengukur untuk satu orang. adalah 190,9 mg/dl.
Untuk 10 orang.
b) Jus alpukat alat yang dipakai adalah :
250 gram buah alpukat dan air 80 ml, Analisa Bivariat
Analisa ini menggunakan uji paired t test
blender, gelas pengukur untuk satu
untuk melihat perbandingan kedua intervensi
orang. Untuk 10 orang..
dalam menurunkan kadar kolesterol seperti
Analisa Data yang terlihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Analisa data yang digunakan adalah analisa a. Pemberian Jus Apel
univariat dan analisa bivariat. Analisa univariat Efektifitas Pemberian Jus Apel dalam
bertujuan untuk menjelaskan atau menurunkan Kadar Kolesterol pada orang yang
mendeskripsikan karakteristik setiap veriabel mengalami Hiperkolesterol di Wilayah Kerja
penilitian. Bentuk analisa univirat bergantung Puskesmas Bangkinang Kota tahun 2019
dari jenis datanya. Untuk data numeric didapatkan hasil bahwa rata-rata kadar
digunakan nilai mean, median dan standar kolesterol sebelum diberikan jus apel yaitu
deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan 256 mg/dl dengan standar deviasi 28,686.
presentase dari setiap variabel. Analisa Namun setelah diberikan jus apel selama 5
bivariat digunakan terhadap dua variable yang hari di dapat rata-rata kadar kolesterol
diduga berhubungan atau berkolaborasi sebesar 177,6 mg/dl dengan standar deviasi
(Notomatmodjo, 2010). Dalam penilitian ini 28,733. Jadi selisih rata-rata kadar
analisa bivariate digunakan untuk menganalisa kolesterol sebelum dan sesudah minum jus
perbedaan pengaruh jus apel dan jus alpukat
apel sebanyak 78,4 mg/dl. Hasil uji statistic
terhadap penurunan kadar kolesterol. Sehingga
dalam analisis ini dapat digunakan uji statistic di dapatkan nilai P value 0,000 (p≤0,05)
uji T-test atau Paired T-test yaitu uji dua mean yang artinya ada pengaruh pemberian jus
dependen. Uji dua mean antara dua kelompok apel terhadap kadar kolesterol pada
data yang dependen (Sunyoto, 2012). penderita Hiperkolesterol Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bangkinang Kota.
HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Pemberian Jus Alpukat
Analisis Univariat
Efektifitas Pemberian Jus Alpukat dalam
Analisa univariat dilakukan untuk melihat
menurunkan Kadar Kolesterol pada orang
kadar kolesterol sebelum mengkomsumsi jus yang mengalami Hiperkolesterol di
apel dan jus alpukat. Berdasarkan Distribusi Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang
Frekuensi Kadar Kolesterol Sebelum Pemberian Kota tahun 2019 didapatkan hasil bahwa
Jus Apel didapatkan hasil bahwa rata-rata rata-rata kadar kolesterol sebelum
kadar kolesterol sebelum pemberian jus apel diberikan jus alpukat yaitu 249,2 mg/dl
adalah 256 mg/dl. Selanjutnya dari Distribusi dengan standar deviasi 30,312. Namun
Frekuensi Kadar Kolesterol Sebelum Pemberian setelah diberikan jus alpukat selama 5
Jus Alpukat didapatkan hasil bahwa rata-rata hari di dapat rata-rata kadar kolesterol
kadar kolesterol sebelum pemberian jus sebesar 190,9 mg/dl dengan standar
alpukat adalah 249,2 mg/dl. Sedangkan deviasi 22,679. Jadi selisih rata-rata
Distribusi Frekuensi Kadar Kolesterol Sesudah
kadar kolesterol sebelum dan sesudah
Pemberian Jus Apel didapatkan hasil bahwa rata-
minum jus alpukat sebanyak 58,3
rata kadar kolesterol sesudah pemberian jus
mg/dl. Hasil uji statistic di dapatkan
apel adalah 177,6 mg/dl. Selanjutnya
nilai P value 0,000 (p≤0,05) yang
berdasarkan distribusi Frekuensi Kadar
artinya ada pengaruh pemberian jus
Kolesterol Sesudah Pemberian Jus Alpukat
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
117| STUDI PERBANDINGAN JUS APEL DAN JUS ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL
PADA ORANG YANG MENGALAMI HIPERKOLESTEROLEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG
KOTA
alpukat terhadap kadar kolesterol pada 2. Kadar Kolesterol Sebelum dan Sesudah
penderita Hiperkolesterol Di Wilayah Mengkomsumsi Jus Alpukat
Kerja Puskesmas Bangkinang Kota. Hasil analisis data kadar kolesterol
sebelum diberikan jus apel didapat rata-rata
c. Perbandingan Pemberian Jus Apel dan kadar kolesterol 249,2 mg/dl dan setelah
Jus Alpukat diberikan jus apel 190,9. Dari hasil analisa
Perbandingan Efektifitas Pemberian Jus tersebut menunjukkan bahwa adanya
Apel dan Jus Alpukat dalam menurunkan pengaruh pemberian jus alpukat terhadap
Kadar Kolesterol pada orang yang mengalami penurunan kadar kolesterol pada penderita
Hiperkolesterol di Wilayah Kerja Puskesmas hiperkolesterolemia di wilayah kerja
Bangkinang Kota tahun 2019 didapatkan hasil
puskesmas bangkinang kota dengan p value
bahwa perbandingan rata-rata perbedaan
0,000 (≤0,05). Hal ini sejalan dengan
kadar kolesterol pada kedua kelompok
penilitian purwaningtyas dan kustiningsih
dapat dilihat dari selisih kadar kolesterol
dimana hasil penelitiannya terdapat
setelah diberikan intervensi antara
pengaruh jus alpukat terhadap penurunan
pemberian jus apel dengan jus alpukat (78,4
kadar kolesterol, dengan rata-rata
: 58,3). Secara statistik terdapat pengaruh
penurunan yaitu 8,2 mg/dl.
yang signifikan antara jus apel dan jus
3. Perbandingan pemberian jus apel dengan
alpukat ( p value 0,000 dan 0,000)
jus alpukat terhadap kadar kolesterol
terhadap penurunan kadar kolesterol. Jika
Hasil penilitian menunjukkan bahwa
dibandingkan, pemberian jus apel lebih
pemberian jus apel dan jus alpukat sama-
efektif menurunkan kadar kolesterol
sama berpengaruh menurunkan kadar
sebanyak 20,1 mg/dl kali dibandingkan
kolesterol pada orang yang mengalami
dengan pemberian jus alpukat dalam
hiperkolesterolemia, dan berdasarkan hasil
menurunkan kadar kolesterol pada orang
uji statistic baik jus apel dan jus alpukat
yang mengalami Hiperkolesterol di
sama-sama efektif dalam menurunkan
Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang
kadar kolesterol (p value 0,000 ≤ 0,05)
Kota Tahun 2019
berdasarkan data nilai rata-rata penurunan
PEMBAHASAN
kadar kolesterol pada kedua kelompok
1. Kadar Kolesterol Sebelum dan Sesudah
menunjukkan kelompok pemberian jus apel
Mengkomsumsi Jus Apel
mempunyai rata-rata penurunan yang lebih
Hasil analisis data kadar kolesterol
besar dibanding kelompok pemberian jus
sebelum diberikan jus apel didapat rata-rata
alpukat, rata-rata penurunan pada kelompok
kadar kolesterol 256 mg/dl dan setelah
pemberian jus apel sebesar 78,4 mg/dl
diberikan jus apel 177,6. Dari hasil analisa
sedangkan pada kelompok jus alpukat
tersebut menunjukkan bahwa adanya
sebesar 58,3 mg/dl.
pengaruh pemberian jus apel terhadap
Menurut asumsi peneliti jus apel dan
penurunan kadar kolesterol pada penderita
jus alpukat memiliki kandungan yang dapat
hiperkolesterolemia di wilayah kerja
menurunakan kadar kolesterol, pactin dan
puskesmas bangkinang kota dengan p value
niasin, namun pada Apel manalagi, dari
0,000 (≤0,05). Hal ini sejalan dengan
250 gr apel manalagi yang digunakan
penilitian Zukhri dkk dimana hasil
terdapat 5,25 gram serat pectin, pektin ini
penelitiannya terdapat pengaruh jus apel
berperan dalam menurunkan kadar
terhadap penurunan kadar kolesterol,
kolesterol dalam darah, dan pektin dapat
dengan rata-rata penurunan kolesterol yaitu
menghambat reabsorsi asam empedu
19,7 mg/dl.
sehingga kadar kolesterol di ekskresikan
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
118| STUDI PERBANDINGAN JUS APEL DAN JUS ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL
PADA ORANG YANG MENGALAMI HIPERKOLESTEROLEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG
KOTA