0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran kadar abu dan mineral pada bahan makanan. Kadar abu dapat digunakan untuk menentukan kualitas proses pengolahan, mengetahui jenis bahan yang digunakan, dan nilai gizi bahan tersebut. Terdapat dua cara menentukan kadar abu, yaitu cara kering dengan pembakaran pada suhu tinggi dan cara basah menggunakan asam. Pengukuran mineral tertentu seperti kalsium juga
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran kadar abu dan mineral pada bahan makanan. Kadar abu dapat digunakan untuk menentukan kualitas proses pengolahan, mengetahui jenis bahan yang digunakan, dan nilai gizi bahan tersebut. Terdapat dua cara menentukan kadar abu, yaitu cara kering dengan pembakaran pada suhu tinggi dan cara basah menggunakan asam. Pengukuran mineral tertentu seperti kalsium juga
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran kadar abu dan mineral pada bahan makanan. Kadar abu dapat digunakan untuk menentukan kualitas proses pengolahan, mengetahui jenis bahan yang digunakan, dan nilai gizi bahan tersebut. Terdapat dua cara menentukan kadar abu, yaitu cara kering dengan pembakaran pada suhu tinggi dan cara basah menggunakan asam. Pengukuran mineral tertentu seperti kalsium juga
DAN MINERAL ABU adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik Menentukan baik tidaknya suatu proses pengolahan Mengetahui jenis bahan yang digunakan.
Parameter nilai gizi
Pengukuran kadar abu dapat
digunakan untuk : Menentukan baik tidaknya suatu proses pengolahan • Misal : pada proses penggilingan gandum memisahkan bagian endosperm dengan kulit/ bekatul & lembaga • Bila masih banyak bekatul/lembaga yang terikut pada endosperm tepung gandum yang dihasilkan mempunyai kadar abu tinggi, karena kandungan mineral pada bekatul 20x lebih tinggi dari endosperm Mengetahui jenis bahan yang digunakan. Misal : Memperkirakan kandungan buah yang digunakan untuk membuat jelly • Membedakan fruit vinegar asli atau sintetis Parameter nilai gizi Misal : adanya kandungan abu yang tidak larut asam yang cukup tinggi, menunjukkan adanya pasir atau kotoran lain • Kadar abu suatu bahan kandungan mineral Untuk mengukur kandungan mineral suatu bahan harus melalui pengabuan lebih dahulu Penentuan kadar abu : • Cara kering / langsung • Cara basah / tidak langsung CARA KERING • Abu ditentukan dengan mengoksidasikan semua bahan organik pada suhu tinggi, yaitu 500-600C, kemudian menimbang zat yang tertinggal setelah pembakaran tersebut. • Sampel yang akan diabukan, ditimbang dengan jumlah tententu, tergantung macam bahannya • Bahan/sampel untuk pengabuan ditempatkan pada wadah khusus yang disebut Krus, terbuat dari porselin, silica, quartz, nikel atau platina penggunaan tergantung dari jenis sampel agar tidak terjadi reaksi antara sampel dengan wadah. lanjutan
• Suhu pengabuan yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan beberapa unsur menguap misal : K, Na, S, Ca, Cl, P. selain itu juga dapat menyebabkan dekomposisi senyawa tertentu, misal : • K2CO3 terdekomposisi pada suhu 700C • Ca2CO3 terdekomposisi pada suhu 600-650C • MgCO3 terdekomposisi pada suhu 300-400C PENGABUAN BASAH • Pada prinsipnya adalah penggunaan asam nitrat untuk mendestruksi zat organik pada suhu rendah, dengan maksud menghindari kehilangan mineral karena penguapan • Dengan cara ini karbon lebih cepat hancur dari pada cara kering • Pada umumnya digunakan untuk menganalisa arsen, tembaga, timah hitam, timah putih , seng Pereaksi yang digunakan ada 3 macam: – HNO3 dan H2SO4 – HNO3, H2SO4 dan HClO4 – HNO3, H2SO4 dan H2O2 Hasil : larutan abu (aliquot) • Suhu pengabuan berbeda-beda, misal : Buah, daging, gula & hasil olahannya diabukan pada suhu 525C Serealia, susu 550C Ikan, rempah-rempah, keju, anggur 500C • Biji-bijian 600C Lama pengabuan berbeda-beda antara 2-8 jam. Pengabuan selesai bila diperoleh sisa pengabuan yang umumnya berwarna putih abu- abu dengan berat yang konstan selama 30 menit • Penimbangan harus dilakukan dalam keadaan dingin, oleh sebab itu,dari tanur/muffle oven 105C eksikator timbang Fungsi pereaksi pada pengabuan basah:
• Asal sulfat : membantu / mempercepat reaksi oksidasi
• Campuran asam sulfat dan potassium sulfat : mempercepat dekomposisi sampel • Campuran asam sulfat dan asam nitrat : sebagai oksidator kuat untuk mempercepat proses pengabuan, mencegah penguapan unsur-unsur tertentu yang tidak dikehendaki • Asam perkhlorat dan asam nitrat : untuk bahan yang sulit teroksidasi Penerapan TOTAL ABU • PRINSIP : Abu dalam bahan pangan ditetapkan dengan menimbang sisa mineral hasil pembakaran bahan organik pada suhu ±550C Cara penetapan : • Siapkan cawan pengabuan bakar dalam tanur dinginkan dalam desikator timbang • Timbang 3-5 gram sampel dalam cawan tersebut panaskan dengan burner sampai tidak berasap • Pindahkan cawan ke dalam tanur, panaskan sampai berwarna abu-abu. Pengabuan mula-mula menggunakan suhu 400C kemudian dinaikan sampai suhu 550C • Dinginkan dalam oven, kemudian desikator, kemudian timbang Perhitungan : % abu = Penetapan Mineral • Untuk penetapan kandungan mineral dalam bahan makanan, maka bahan harus dihancurkan/ didestruksi lebih dahulu. Caranya dengan pengabuan kering (dry ashing) atau dengan pengabuan basah (wet digestion) Penetapan Kalsium (Ca)
• Prinsip : kalsium diendapkan sebagai kalsium
oksalat . endapan dilarutkan dalam H2SO4 encer, panas dan dititrasi dengan KMnO4 Pereaksi : • Ammonium oksalat jenuh • Indikator merah metil • Asam asetat encer (1:4) • Asam sulfat encer (1:4) • Ammonium hidroksida encer (1:4) • KMnO4 0,1 N • KMnO4 0,01 N Cara kerja : • 20-100 ml larutan abu hasil pengabuan kering • Tambahkan 10 ml larutan ammonium oksalat jenuh + 2 tetes indikator • Tambahkan ammonia encer • Tambahkan beberapa tetes asam asetat sampai warna larutan merah muda (pH 5.0) • Panaskan larutan sampai mendidih diamkan minimal 4 jam • Saring / filter dengan kertas saring Watman no 42 bilas endapan dengan aquades lanjutan
• Lubangi ujung kertas saring , bilas dan
pindahkan endapan dengan H2SO4 encer panas bilas lagi dengan air panas • Dalam keadaan panas (70-80) titrasi dengan larutan KMnO4 0,01 N sampai warna merah jambu pertama • Masukkan kertas saring, lanjutkan titrasi s/d warna merah jambu kedua Perhitungan :