DOI :
ABSTRAK
Kolesterol merupakan senyawa lemak atau lipid dalam darah dimana kadar kolesterol yang
tinggi dapat menimbulkan simpanan pada pembulu darah. Kolesterol dapat menempel pada
dinding pembuluh darah, yang dapat menyebapkan penyumbatan pada saluran pembulu
darah akibatnya penderita beresiko terkena penyakit jantung dan strok. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh pemberian jus apel hijau (Granny Smith) terhadap kadar
kolesterol. Metode penelitian menggunakan Pre-Eksperimental dengan pendekatan One
Group Pretest dan Postes. Sampel dalam penelitian ini yaitu lanjut usia (Lansia) diperoleh
15 responden menggunakan tekenik Kuota Sampling. Hasil peneiltian menunjukan
perbedaan nilai rata-rata kadar kolesterol sebelum yaitu, 256,93 mg/dl, sedangkan setelah
menjadi 229,33 mg/dl, hasil analisis Uji Paired T Test di dapatkan nilai P-Value=0.000
dengan nilai α<0.05. Kesimpulan, Terdapat pengaruh jus buah apel hijau (Granny Smith)
yang diberikan kepada lanjut usia (lansia) dengan hiperkolesterol karena jus apel hijau
(Granny Smith) memiliki kandungan pektin yang berfungsi untuk membatasi penyerapan
kolesterol di dalam usus. Saran, kepada petugas puskesmas agar mensosialisasikan mengenai
pentingnya mengomsumsi jus apel hijau (Granny Smith) untuk menurunkan kadar kolesterol
darah.
1
PENDAHULUAN faktor penyebab kolesterol tinggi (Lestari
Pada era global ini, kemungkinan & Utari, 2017).
terjadi perubahan pola aktifitas dan pola Menurut data WHO (2019) dalam
makan masyarakat. saat ini masyarakat, Prehanawan et al., (2022) secara global
lebih menggemari menu makanan yang prevalensi hiperkolesterol saat ini masi
secara instan dan berlemak tanpa dalam keadaan tinggi yaitu 45.5%. Asia
pertimbangan kandungan dan efek bagi tenggara angka hiperkolesterol mencapai
kesehatan dari makanan tersebut. 35% (WHO (2019) dalam Prehanawan et
Perubahan inilah yang dapat mendorong al., (2022).
timbulnya berbagai masalah kesehatan Di Indonesia laki-laki dengan
termasuk masalah tingginya kolesterol. hiperkolesterolemia pada angka 48% dan
Makin banyak makanan yang kaya lemak perempuan 54,3%. Ditinjau dari usia
yang kita makan, akan makin banyak hiperkolesterol di indonesia, usia 15-34
menyumbang hati untuk memproduksi tahun 39% dan Usia 35-59 tahun yaitu
kolesterol (Tandra, 2020). 52,9% sedangkan usia >60 tahun
Kolesterol adalah merupakan suatu meningkat lebih tinggi yaitu 58.7%. Dari
komponen lemak yang beredar ikut pada riset keseluruhan indonesia dengan
aliran darah dan sel-sel tubuh. Sedangkan kolesterol tinggi tahun 2015, tercatat pada
Hiperkoleterol merupakan suatu kondisi angkah 58,5% sedangkan pada tahun
dimana kadar kolesterol total berada pada 2016 turunn hanya 5,2%. Dimana angka
190 mg/dL atau lebih. kadar kolesteror hiperkolesterolemia tahun 2016 yaitu
normal yaitu berada pada 140-200mg/dl 52,3%. Data ini menunjukan bahwa angka
di dalam darah. apabila kadar kolesterol kolesterol di indonesia masi berada pada
>200-400mg/dl di darah menunjukan angka yang tinggi (Kemenkes R.I., 2017).
penderitanya beresiko terkena penyakit Berdasarkan data provinsi,
jantung dan pembulu darah salah satunya gorontalo termasuk provinsi yang
adalah strok (Yatim, 2018). memiliki populasi manusia dengan
Tidak sehatnya asupan makanan, kolesterol tinggi. Dari 34 provinsi di
seperti mengonsumsi tinggi lemak, indonesia saat ini provinsi gorontalo
rendahnya komsumsi buah dan sayur, urutan sepulu besar dimana menduduki
obesitas, rendahnya aktivitas fisik, urutan ke sembilan. Presentase
penyakit hipertensi, stres, merokok dan hiperkolesterol di gorontalo dari tahun
meminum alkohol merupakan bagian dari 2015 sampai dengan tahun 2016, yaitu
52,1%, jika dibandingkan dengan provinsi
2
lainnya seperti provinsi bali, gorontalo penurunan kadar kolesterol di berikan jus
jauh lebih tinggi angka kolesterolnya apel hijau antara Pret-Tes dan Post-Tes
dibandingkan bali yang hanya 8.8% berkisar sebanyak 36 mg/dl (Tabrani &
(Kemenkes R.I., 2017). Data kolesterol Djamaludin, 2021).
puskesmas talaga, angka kolesterol tahun Dari dua penelitian di atas
2021 terdapat 41 pasien dengan kolesterol disimpulkan bahwa memberikan jus apel
tinggi, selama tahun 2021 angka hijau pada penderita hiperkolesterol
kolesterol tidak mengalami kenaikan sangat baik untuk di lakukan karena apel
ataupun penurunan. Namun di tahun 2022 hijau selain dikenal dengan buah yang
angka pasien kolesterol bertamba menjadi segar, pada apel hijau memiliki
51 jiwa (Puskesmas Talaga, 2022). kandungan pektin dan pelifenol bioaktif
Penelitian yang dilakukan oleh dan serat yang mempunyai peranan
Izzati et al., (2018) mengenai “pengaruh penting dalam mengatasi kolesterol.
jus apel hijau terhadap kadar kolesterol sehingga hal ini sangat penting untuk di
darah pada pasien hipertensi”. Hasil Uji komsumsi oleh penderita dengan
statistik menunjukkan pengaruh jus apel hiperkolesterol.
hijau terhadap penurunan kadar kolesterol Dari hasil wawancara bersama
mengalami penurunan kadar kolesterol ketua PKL Ns. Karnila Gobel S.Kep
sebanyak 33,1 mg/dl. Dengan hasil uji Puskemas Telaga Kabupaten Gorontalo.
Paired Sampel T-Test diperoleh rata-rata Penderita hiperkolesterol khusnya
kadar kolesterol signifikan karena nilai t diwilaya kerja puskesmas telaga
yang diperoleh yaitu 4,401 > 0,6998 diketahui belum perna mendapatkan
dengan p-value 0.001 (p<0.05) (Izzati et terapi berupa pemberian jus apel baik dari
al., 2018). apel jenis apapun.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Dari latar belakang diatas, penulis
Tabrani & Djamaludin, (2021) meneliti tertarik untuk meneliti mengenai
tentang “pengaruh jus apel hijau terhadap bagaimana pengaruh “jus apel hijau
kadar kolesterol darah pada pasien dengan (Granny Smith) terhadap kadar kolesterol
hiperkolesterolemia”. Dilakukan pre-tes darah pada lanjut usia (lansia) dengan
dan post-tes Hasil pengukuran kadar Hiperkolesterol”.
kolesterol sebelum diberikan jus apel
hijau di dapatkan kadar kolesterol 275 METODE PENELITIAN
3
one group pretest-postes. dilakasanakan Data diperoleh berdasarkan data
di wilayah kerjah Puskesmas Telaga primer dan sekunder. instrumen penelitian
Kabupaten Gorontalo waktu perlakuan menggunakan lembar observasi. Alat dan
selama 7 hari. Yang dilaksanakan pada bahan dalam terdiri dari alat , Autocheck,
bulan juli tahun 2022 dengan Populasi timbangan, gelas ukur, botol jus, blender,
sebanyak 51 jiwa lanjut usia (Lansia) dan pisau dan bahan terdiri dari buah apel
yang menderita hiperkolesterol dan 15 hijau (Granny Smith) dan air aqua.
responden sebagai sampel dengan teknik Analisa data dilakukan uji Pairet T Tes.
pengambilan sampel Non-Probability
kuota sampling.
HASIL
Karakteristik Responden
4
tahun berjumlah 3 responden (20%). latar belakang pekerjaan sebagai URT
Responden dengan pendidikan terendah adalah responden yang terbanyak,
SD adalah yang terbanyak berjumlah 5 berjumlah 7 responden (46,7%) dan
responden (33,3%), dan responden yang terendah adalah yang berlatar belakang
memiliki pendidikan tinggi Sarjana adalah pekerjaan swasta dan pensiunan
yang terendah berjumlah 2 responden berjumlah masing-masing 1 responde
(13,3%). Dari pekerjaan responden yang (6.7%).
Analisis Univariat
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasakan Kadar Kolesterol Darah Pada Lanjut Usia (Lansia)
Dengan Hiperkolesterol Di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo sebelum
(Pretest) Dan setelah (Postest) Pemberian Jus Apel Hijau (Granny Smith)
No Kadar Kolesterol N Mean Minimum Maximum
(mg/dl)
1 Sebelum (Pretest) 15 256.93 211 307
2 Setelah (Postest) 15 229.33 167 288
Analisis Bivariat
Tabel 3. Pengaruh Pemberian Jus Apel Hijau (Granny Smith) Terhadap Kadar Kolesterol
Darah Pada Lanjut Usia (Lansia) dengan Hiperkolesterol Di wilayah kerja Puskesmas Telaga
Kabupaten Gorontalo
Variabel Pretest-Postest Mean Std. Deviasi t p-value N
Kadar kolesterol Sebelum (Pretest) 256.93 28.644 6.374 0.000 15
darah Setelah (Postest) 229.33 35.048
Analisa ini menggunakan uji Smith) pada responden dengan
Paired T Test untuk mengetahui hiperkolesterol. Berdasarkan tabel 4
pengaruh jus apel hijau sebelum dan diketahui nilai rata-rata kadar kolesterol
setelah pemberian jus apel hijau (Granny responden sebelum yaitu 256,93 mg/dl,
5
sedangkan nilai rata-rata kadar kolesterol perlakuan. Karena nilai kadar kolesterol
setelah yaitu 229,33 mg/dl, dengan nilai darah responden mengalami perbedaan
standar deviasi sebelum 28,644 dan antara sebelum dan setelah, hal ini
setelah yaitu 35,048. Dari perbandingan membuktikan bahwa data yang di peroleh
jumlah nilai kadar kolesterol darah pada sesui dengan tujuan penelitian.
lanjut usia (Lansia) dengan Hasil penelitian ini sejalan dengan
hiperkolesterol di dapatkan nilai t tabel penelitian yang dilakukan oleh Izzati et
6,874 atau > 0,0514, maka di peroleh nilai al., (2018) mengenai Pengaruh jus apel
p-value=0.000 dengan nilai α < 0.005, hijau terhadap kadar kolesterol darah pada
secara statistik bahwa terdapat pengaruh pasien hipertensi. Jus apel hijau
yang bermakna dan signifikan pemberian berpengaruh terhadap kadar kolesterol
jus apel hijau (Granny Smith) terhadap darah pada pasien hipertensi. Hasil uji
kadar kolesterol pada lanjut usia (Lansia) satistika diperoleh nilai rata-rata sebelum
dengan hiperkolesterol di wilayah kerja diberikan jus apel hijau 270,50 mg/dl,
Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo. sedangkan nilai rata-rata kadar kolesterol
sesudah di peroleh 237,40 mg/dl. Dengan
PEMBAHASAN rentang minimum sebelum 220 mg/dl, dan
Analisis Univariat nilai rentang maximum sebelum yaitu 240
Dari hasil penenelitian didapatkan mg/dl. Adapun nilai rentang minimum
rata-rata kadar kolesterol responden setelah diperoleh 126 mg/dl, dan rentang
sebelum 256,93 mg/dl, sedangkan nilai maximum setelah yaitu 245 mg/dl.
rata-rata kadar kolesterol setelah yaitu Dari teori Suryana, (2018)
229,33 mg/dl, dengan rentang minimum menyatakan apel hijau merupakan buah
sebelum 211 mg/dl, dan rentang minimum yang dapat membantu tubuh menjadi
setelah yaitu 167 mg/dl. Adapun nilai sehat karena kandungan nutrisi yang di
rentang maximum kadar kolesterol miliki oleh apel hijau rata-rata baik untuk
responden sebelum di dapatkan 307 kesehatan tubuh, salah satunya adalah
mg/dl, sedangkan nilai rentang maximum kandungan air yang banyak serta di
setelah yaitu 288 mg/dl. tambah dengan kandungan vitamin B2.
Pada penelitian ini, peneliti Dimana kandungan mineral ini dinyatakan
menggunakan metode pengukuran kadar dapat menyaring kolesterol. Hal ini di
kolesterol menggunakan alat Outocheck dukung oleh teori dari Djamaludin &
dan memberikan perlakukan, serta buah Tabrani, (2020) bahwa apel hijau
apel hijau (Granny Smith) sebagai bahan bermanfaat terhadap kadar kolesterol
6
darah diketahui pada buah apel hijau Pada penelitian ini terlebih dahulu
memiliki kandungan yang di kenal dengan dilakukan uji normalitas data, sebelum
anti kolesterol yaitu kandungan pektin. dilakukan uji Paried T Test, untuk
Kandungan pektin ini dapat berikatan mengetahui data digunakan berdistribusi
dengan asam empedu hal ini akan normal atau tidak. Uji Normalitas yang di
mengurangi penyerapan kolesterol di gunakan uji Shapiro-Wilk diketahui data
dalam usus sehingga kemungkinan penelitian ini berdistribusi normal.
kolesterol akan menjadi menurun. Penelitian ini membuktikan bahwa
Peneliti menyimpulkan bahwa setelah dilakukan uji Pariet T Test, jus
perbedaan kadar kolesterol darah apel hijau (Granny Smith) dapat
responden sebelum dan setelah di menurunkan kadar kolesterol darah pada
karenakan adanya pemberian jus apel lanjut usia (Lansia) dengan
hijau (Granny Smith) dengan metode hiperkolesterol. Kondisi ini dapat di lihat
perlakuan serta penggunaan buah apel dari hasil penelitian mengenai variabel
hijau (Granny Smith) sebagai bahan untuk pemberian jus apel hijau (Granny Smith)
menurunkan kadar kolesterol darah. terhadap kadar kolesterol darah.
Analisis Bivariat Hasil penelitian ini sesuai dengan
Pada lanjut usia (Lansia) dengan penelitian yang dilakukan oleh Izzati et
hiperkolesterol di wilayah kerja al., (2018) mengenai “pengaruh jus apel
puskesmas telaga kabupaten gorontalo hijau terhadap kadar kolesterol darah pada
sebelum dan setelah di berikan perlakuan pasien hipertensi”. Hasil penelitian
oleh peneliti. Diperoleh nilai rata-rata menunjukan bahawa kolesterol sebelum
kadar kolesterol responden sebelum yaitu, 270,50 mg/dl. Sedangkan Setelahl
256,93 mg/dl, sedangkan nilai rata-rata menjadi 237,40 mg/dl. Analisis
setelah yaitu 229,33 mg/dl. Di dapatkan menggunakan uji Paried Sampel T Test
nilai p-value=0.000 dengan α < 0.05, diperoleh nilai p-value 0.001 yang artinya
dapat di artikan dalam penelitian ini H0 di p ≤0,05 di artikan rata-rata kadar
tolak dan Ha diterima. Maka dapat kolesterol signifikan.
diberikan kesimpulan bahawa terdapat Penelitian ini Sejalan dengan
pengaruh yang signifikan antara penelitian dilakukan oleh Nurman &
pemberian jus apel hijau (Granny Smith) Afifah (2019), menyatakan bahwa jus apel
terhadap kadar kolesterol darah pada hijau efektif terhadap penurunan kadar
lanjut usia (Lansia) dengan kolesterol pada pasien hiperkolesterol.
hiperkolesterol. Apel hijau dianjurkan dikomsumsi oleh
7
penderita hiperkolesterol dari apel hijau pektin dan flavonoid yang terdapat pada
membantu mempertahankan kadar buah apel hijau (Granny Smith).
kolesterol dalam keadaan normal
diketahui kandungan pektin dan serat KESIMPULAN DAN SARAN
Hal ini di dukung oleh teori dari Smith) diketahui rata-rata 256,93 mg/dl
Dasrini, (2017) yang menyatakan dan setelah diberikan jus apel hijau
kandungan pektin dan flavonodi pada (Granny Smith) diketahui rata-rata 229.33
buah apel hijau merupakan anti kolesterol mg/dl. Kepada petugas puskesmas
mampu mencegah perlekatan sel serta apel hijau (granny smith) untuk
mengencerkan kembali darah pekat akibat menurunkan kadar kolesterol darah dan
Teori dari Kim, (2018) Jus buah membandingkan jus apel hijau (Granny
apel merupakan makanan pendamping Smith) dengan jus yang lain serta
yang ampuh mencegah dan meningkatkan pengawasan ketat terkait ukuran dosis,
kesehatan pada dasarnya kandungan agar memperoleh hasil yang lebih akurat.
8
Https://Doi.Org/10.33024/Hjk.V14i3. Baleh Bukittinggi Tahun 2017
1528 Abstrak. 1, 66–70.
9
17. Puskesmas Telaga, (2022). 19. Indonesia, Kementrian Kesehatan
Kabupaten Gorontalo Repoblik. (2017). Laporan Nasional
Riskesdas (T. Kemkes (Ed.); 2018th
18. Jauhary, H. (2016). Sehat Tanpa Ed.). Kemkes Ri.
Obat Dengan Apel (Maya (Ed.); 1st Www.Litbang.Kemkes.Go.Id
Ed.). Rapha Publishing.
e-ISSN:2964-9005
http://journal.umgo.ac.id/idex.php/Zaitun p-ISSN:2301-5691
10
11