Anda di halaman 1dari 9

NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.S DAN


NY.K DENGAN FOKUS STUDI KURANG PENGETAHUAN
TENTANG DIET HIPERKOLESTEROLEMIA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SRONDOL, BANYUMANIK,
SEMARANG

KTI
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Tugas Akhir Pada Program
Studi D III Keperawatan Semarang

Disusun :
Tanisa Diva Murbarani
P1337420114040

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2017
LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah Publikasi dengan Judul Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny.S dan
Ny.K Dengan Fokus Studi Kurang Pengetahuan tentang Diet
Hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja Puskesmas Srondol, Banyumanik,
Semarang telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk di unggah atau
di upload pada laman repository.poltekkes-smg.ac.id Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang.

Semarang, Mei 2017

Pembimbing I

Sugih Wijayati, S.Kep, Ns, M.Kes


NIP. 197508171998032001
NASKAH PUBLIKASI
http://ejournal.poltekkes-smgacid/ojs/index.php/jrk

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.S DAN NY.K DENGAN FOKUS


STUDI KURANG PENGETAHUAN TENTANG DIET HIPERKOLESTEROLEMIA DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SRONDOL, BANYUMANIK, SEMARANG

Tanisa Diva Murbarani (2017)


Dosen Pembimbing 1: Sugih Wijayati, S.Kep, Ns, M.Kes
Dosen Pembimbing 2: Budi Widiyanto, MN

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang

Abstrak
Hiperkolesterolemia merupakan keadaan meningkatnya kadar kolesterol total dalam darah, yang
menjadi penyebab dari penyakit kardiovaskuler terutama penyakit jantung koroner. Faktor utama
yang mempengaruhi kejadian penyakit hiperkolesterolemia salah satunya adalah diet. Tujuan dari
karya tulis ilmiah ini adalah untuk melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada dua keluarga
yang salah satu anggota keluarganya mengalami hiperkolesterolemia, dimana mereka memiliki
pengetahuan yang kurang tentang diet hiperkolesterolemia. Penulis mengukur tingkat
pengetahuan klien dengan menggunakan Kuesioner Tingkat Pengetahuan tentang Diet
Hiperkolesterolemia. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa klien 1 memiliki tingkat pengetahuan
yang cukup (skor = 10), sedangkan klien 2 memiliki tingkat pengetahuan yang kurang (skor=5)
Rencana keperawatan difokuskan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan keluarga tentang diet
hiperkolesterolemia melalui pemberian pendidikan kesehatan dan demonstrasi. Hasil dari
tindakan keperawatan yang dilakukan selama dua minggu, tingkat pengetahuan keluarga
mengenai diet hiperkolesterolemia mengalami peningkatan. Hal tersebut dibuktikan dengan
peningkatan skor pada kedua klien yaitu klien I dari 10 (cukup) menjadi 14 (baik), klien II dari 5
(kurang) menjadi 9 (cukup). Perbedaan antara kedua klien tersebut terjadi karena beberapa faktor,
antara lain: usia, pendidikan, pengalaman, pekerjaan dan informasi yang diperoleh. Saran kepada
pihak pemberi pelayanan kesehatan agar dapat meningkatkan pelayanan pada pasien
hiperkolesterolemia dengan memberikan penyuluhan kepada klien dan keluarga.

Kata kunci : Asuhan keperawatan keluarga, diet hiperkolesterolemia, tingkat pengetahuan

Abstract
Hypercholesterolemia is a condition of increasing total cholesterol in the blood, which is the cause
of cardiovascular disease, especially coronary heart disease. The main factors that affect the
incidence of hypercholesterolemia disease is diet. The purpose of this scientific paper is to carry
out family nursing care in two families whose family members have hypercholesterolaemia and
they have less knowledge about hypercholesterolemia diet. The authors measure the level of client
knowledge by using the Knowledge Level Questionnaire on Hypercholesterolemia Diet, which has
three categories that are good, sufficient and less. The results of the assessment indicate that client I
has sufficient level of knowledge (score = 10), while client 2 has less knowledge level (score = 5)
The nursing plan is focused on increasing the family knowledge level about hypercholesterolemia
diet through health education and demonstration. The results of nursing actions performed over
two weeks, the level of family knowledge about dietary hypercholesterolemia has increased. This
is evidenced by increasing the score on both clients ie client 1 from 10 (sufficient) to 14 (good),
client 2 from 5 (less) to 9 (sufficient). The difference between the two clients occurs due to several
factors, including: age, education, experience, occupation and information obtained.
Advice to health providers in order to improve services in patients with hypercholesterolemia by
providing counseling to clients and families.

Keywords: Family Nursing Care, Hypercholesterolemia diet, level of knowledge

1. Pendahuluan faktor yang mempengaruhi


Hiperkolesterolemia merupakan diantaranya faktor yang tidak dapat
suatu keadaan dimana kadar diubah dan dapat diubah. Faktor yang
kolesterol total dalam darah tidak dapat diubah yaitu faktor
mengalami peningkatan. Keadaan genetik, usia dan kelamin. Faktor
tersebut bukan merupakan suatu yang dapat diubah meliputi pola
penyakit, melainkan adalah faktor makan, obesitas, aktivitas fisik yang
risiko bagi penyakit lainnya, terutama kurang dan kebiasaan merokok
penyakit jantung dan pembuluh (Rusilanti, 2014).
darah atau penyakit kardiovaskuler Dalam hal ini, pola makan atau diet
(Karyadi, 2006). menjadi hal utama yang harus
Menurut WHO, pada tahun 2002 diperhatikan dalam mengontrol kadar
tercatat sebanyak 4.4 juta kematian kolesterol dalam darah, karena
karena PJK disebabkan oleh sebagian kolesterol dalam tubuh
hiperkolesterolemia. Pada tahun 2011, diperoleh dari makanan berkolesterol
sebanyak 17.8 juta orang meninggal dan berlemak yang dikonsumsi
dunia karena penyakit sehari-hari. Apabila kolesterol yang
kardiovaskuler.Angka tersebut masuk ke dalam tubuh seimbang
menunjukkan 30% kematian di dunia. maka tidak akan menyebabkan pada
Dari jumlah kematian tersebut, PJK kenaikan kadar kolesterol dalam
menyebabkan 7,3 juta kematian darah, tetapi bila kolesterol yang
(WHO, 2011). masuk ke dalam tubuh melebihi dari
Begitu juga di Indonesia, prevalensi yang diperlukan maka kadar
kejadian hiperkolesterolemia kolesterol darah akan meningkat
cenderung semakin meningkat. Pada sehingga terjadi hiperkolesterolemia
studi MONICA I tahun 1988 dan (Hatma, 2012).
MONICA II tahun 1993 di Jakarta Hasil survey penduduk di
menunjukkan peningkatan pada Indonesia dengan perilaku konsumsi
penderita hiperkolesterolemia yaitu makanan berkolesterol dan berlemak
dari 13.4% menjadi 16% pada ≥1 kali per hari mencapai 40.7%
perempuan, sedangkan pada laki-laki dengan proporsi tertinggi diduduki
dari 11.2% menjadi 14%. Pada tahun oleh provinsi Jawa Tengah yaitu
2013, berdasarkan pemeriksaan kimia sebanyak 60.3% (RISKESDAS, 2013).
klinis didapatkan presentase kadar Pada studi pendahuluan yang
kolesterol abnormal penduduk umur dilakukan penulis di Puskesmas
≥15 tahun sebesar 35.9% dengan laki- Srondol Banyumanik Semarang
laki sebanyak 30% dan perempuan didapatkan data dari tahun 2014–
39.6%, sedangkan berdasarkan tempat 2016, kejadian hiperkolesterolemia
tinggal di daerah perkotaan (39.5%) mengalami peningkatan. Pada tahun
lebih tinggi daripada pedesaan 2014 penderita hiperkolesterolemia
(35.9%) (RISKESDAS, 2013). sebanyak 21 orang, di tahun 2015
Meningkatnya prevalensi kadar sebanyak 40 orang dan di tahun 2016
kolesterol tinggi dipicu oleh beberapa
sebanyak 43 orang (Puskesmas menunjukkan tingkat pengetahuan
Srondol, 2016). dalam kategori kurang (skor < 8).
Diagnosa keperawatan keluarga
2. Metode yang muncul adalah kurang
Jenis penelitian pada karya tulis pengetahuan keluarga tentang
ini adalah penelitian deskriptif.
pengelolaan hiperkolesterolemia : diet
Desain penelitian yang digunakan
yaitu desain studi kasus. Studi kasus hiperkolesterolemia berhubungan
adalah studi yang mengeksplorasi dengan ketidakmampuan keluarga
suatu masalah dalam kasus yang dalam mengenal masalah kesehatan.
dipilih yaitu asuhan keperawatan Rencana tindakan keperawatan
keluarga pada pasien yang diberikan berfokus pada kurang
hiperkolesterolemia dengan pengetahuan keluarga mengenai diet
memfokuskan pada pengelolaan hiperkolesterolemia sehingga penulis
kurang pengetahuan keluarga memberikan pendidikan kesehatan
terhadap diet hiperkolesterolemia. dan demonstrasi terkait dengan diet
Subjek penelitian terdiri dari hiperkolesterolemia. Sesuai
dua keluarga yang dipilih Notoatmodjo (2007), Pemberian
menggunakan teknik sampling berupa pendidikan kesehatan merupakan
purposive sampling. suatu bentuk intervensi keperawatan
Instrumen yang digunakan yang mandiri untuk membantu klien
dalam kegiatan penelitian adalah baik sebagai individu maupun
Lembar Pengkajian Asuhan keluarga dalam mengatasi masalah
Keperawatan Keluarga, alat ukur kesehatan melalui kegiatan
kadar kolesterotal total digital, pembelajaran (Notoatmodjo, 2007).
Kuesioner Tingkat Pengetahuan Kriteria hasil yang ingin dicapai
tentang Diet Hiperkolesterolemia, penulis yaitu tingkat pengetahuan
SAP dan Leaflet diet
keluarga mengalami peningkatan,
Hiperkolesterolemia
keluarga dapat mengambil keputusan
3. Hasil dan Pembahasan untuk melakukan diet
Penulis melakukan asuhan hiperkolesterolemia dan dapat
keperawatan keluarga selama dua menerapkan diet hiperkolesterolemia
minggu dengan 4 kali pertemuan. dalam kesehariannya.
Dari hasil pengkajian pemeriksaan Implementasi yang telah
kadar kolesterol total didapatkan hasil dilakukan penulis yaitu mengkaji
klien 1 = 260 mg/dl dank lien 2 = 314 kadar kolesterol total darah, mengkaji
mg/dl. Pengkajian dilanjutkan pada tingkat pengetahuan keluarga
tingkat pengetahuan keluarga mengenai diet hiperkoelsterolemia,
mengenai diet hiperkolesterolemia, memberikan pendidikan kesehatan
dari hasil pengkajian secara subjektif meliputi menjelaskan pengertian
terdapat ungkapan verbal dari kedua hiperkolesterolemia, penyebab
klien bahwa mereka belum hiperkolesterolemia, tanda dan gejala
mengetahui tentang diet yang dapat dari hiperkolesterolemia, komplikasi
mengontrol kadar kolesterol. Secara hiperkolesterolemia dan diet
objektif didapatkan data dari hasil hiperkolesterolemia, serta
pengisian kuesioner tingkat mendemonstrasikan pembuatan air
pengetahuan yang rata-rata rebusan daun salam sebagai obat
tradisional dalam menurunkan kadar a. Bapak Sugiyanto, S.Pd, M.App. Sc.
kolesterol dalam darah. Selaku Direktur Poltekkes
Pada tahap evaluasi, penulis Kemenkes Semarang.
melakukan pengkajian ulang kadar b. Kepala Puskesmas Srondol,
tingkat pengetahuan keluarga setelah Banyumanik, Semarang
dilakukan tindakan keperawaran c. Bapak Putrono, S.Kep., Ns., M.Kes.
terkait dengan diet selaku Ketua Jurusan Keperawatan
hiperkolesterolemia. Semarang Poltekkes Kemenkes
Semarang.
4. Simpulan dan Saran d. Bapak Supriyadi, MN. selaku Ketua
Pada fokus studi kurang Program Studi DIII Keperawatan
pengetahuan keluarga tentang diet Semarang.
hiperkolesterolemia, rata-rata tingkat e. Ibu Sugih Wijayati, S.Kep, Ns, M.Kes
pengetahuan kedua keluarga
selaku dosen Pembimbing I .
mengenai diet hiperkolesterolemia
sebelum dilakukan asuhan f. Bapak Budi Widiyanto, MN. selaku
keperawatan berada pada kategori Pembimbing II .
kurang. Setelah diberi asuhan g. Seluruh dosen Program Studi DIII
keperawatan keluarga, tingkat Keperawatan Semarang Dan Staff
pengetahuan kedua keluarga Perpustakaan Poltekkes Kemenkes
mengalami peningkatan, tetapi tidak Semarang yang telah memberikan
semua berada pada kategori baik, ada
wawasan serta ilmunya yang
beberapa anggota keluarga yang
masih dalam kategori cukup. Hal bermanfaat.
tersebut disebabkan oleh beberapa h. Kedua orang tua, adik dan seluruh
faktor yaitu faktor usia, faktor keluarga penulis yang telah
pendidikan, faktor pekerjaan dan memberikan dukungan penuh serta
faktor pengalaman serta dari doa setiap waktu.
informasi yang diperoleh. Keduanya
i. Teman-teman seperjuangan penulis
sudah dapat menerapkan diet
yang selalu ada untuk memberi
hiperkolesterolemia dalam kehidupan
sehari-hari walaupun belum semangat.
sepenuhnya dilakukan.
Diharapkan klien dan keluarga 6. Daftar pustaka
dapat melakukan pengelolaan Andarmoyo, Sulistyo.(2012).
hipekrolesterolemiasecara mandiri. Keperawatan Keluarga Konsep
Bagi pemberi pelayanan kesehatan Teori, Proses dan. Praktik
yang menangani pasien dengan Keperawatan. Yogyakarta :
hiperkolesterolemia, selain Graha Ilmu
meningkatkan pengetahuan keluarga
tentang hiperkolesterolemia dan Astuti, N.R. (2015). Makanan-makanan
pengelolaan diet, tekankan juga Tinggi Kolesterol. Jakarta : Buku
dukungan keluarga terhadap Kita
pelaksanaan diet hiperkolesterolemia. Aurora, dkk. (2012). Peran Konseling
Berkelanjutan pada Penanganan
5. Ucapan Terima kasih Pasien Hiperkolesterolemia. J
Terimakasih secara khusus saya Indon Med Assoc,(Online) Volum:
sampaikan kepada: 62 , Nomor: 5, Mei
2012.(http://indonesia.digitaljo
urnals.org/index.php/idnmed%
20/.../1255.%20%5B23, diakses ks?isbn=9790062265, diakses
pada 28 November 2016). pada 20 November 2016).

Badan Penelitian dan Pengembangan Hatma. (2012). Sosial Determinan


Kemenkes RI. (2013). Riset dan Faktor Risiko
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kardiovaskular (Analisa Data
2013. (Online). Sekunder Riskesdas 2007).
(http://labdata.litbang.depkes.g Buletin Jendela Data & Informasi
o.id/riset-badan- Kesehatan, (online), volume 2,
litbangkes/menu- semester II, 2012
riskesnas/menu-riskesdas/374- (http://www.pusdatin.kemkes.g
rkd-2013, diakses pada 9 o.id, diakses 18 November 2016).
November 2016).
Irawati dan Fitria Yeni. (2013).
Dinas Kesehatan Kota Semarang. Hubungan Fungsi Perawatan
(2017). Profil Puskesmas Srondol. Kesehatan Keluarga dengan
(Online). Kadar Kolesterol Pasien
(https://dinkeskotasemarang.w Hiperkolesterolemia di Wilayah
ordpress.com/profil- Kerja Puskesmas Andalas
puskesmas/srondol/ , diakses Padang Tahun 2013. Ners Jurnal
pada 12 April 2017). Keperawatan, (Online), Volume 9,
Maret 2013: 43-57.
Elfianis, Rita. (2010). Informasi (http://fkep.unand.ac.id/in/jur
Langsung dan Tidak Langsung. nal, diakses pada 23 November
(Online). 2016).
(http://jokowarino.id/informasi
-langsung-dan-tak-langsung/ , Karyadi, Elvina. (2006). Kiat
diakses pada 12 April 2017). Mengatasi Penyakit Diabetes,
Hiperkolesterolemia dan
Fairuz, Fikri. (2014).Bahaya Kolesterol : Stroke.Jakarta : PT Gramedia.
Memahami, Mendeteksi dan
Mengontrol Kolesterol.Yogyakarta Kementerian Kesehatan RI,
: AR-RUZZ MEDIA. Direktorat Bina Gizi Subdit Bina
Gizi Klinik. (2011). Diet Rendah
Friedman, M.M. (2010). Buku Ajar Lemak dan Kolesterol, (Online),
Keperawatan Keluarga, Riset, Teori (http://gizi.depkes.go.id/wp-
dan Praktek. Jakarta:EGC. content/.../Brosur-Diet-Rendah-
Lemak-dan-Kholesterol1 ,
Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses diakses pada 20 November
Keperawatan Keluarga. (Online). 2016).
Penerbit Pustaka As-
Salam.(https://books.google.co.i Kingham, K. (2009). Makan Oke Hidup
d/books?id=Ta3GAwAAQBAJ, Oke dengan Kolesterol Tinggi.
diakses pada tanggal 18 Terjemahan dari Devri
November 2016). Barnadiputera. 2009. Jakarta :
Erlangga
Herliana, Ersi. (2009). Solusi Sehat
Mengatasi Kolesterol Tinggi. Kusuma, Ira Mutiara.,M.Hafiddudin
(Online). Agromedia Pustaka. dan Anis Prabowo. (2015).
(https://books.google.co.id/boo Hubungan Pola Makan dengan
Peningkatan Kadar Kolesterol
pada Lansia di Jebres Surakarta. ks?isbn=6021279360, diakses
(Online), pada 29 Desember 2016).
(www.jurnal.akper17.ac.id/inde
x.php/JK17/article/download/3 Rusilanti. (2014). Kolesterol Tinggi
0/31, diakses pada 7 Februari Bukan untuk Ditakuti. (Online).
2017). FMedia.(
https://books.google.co.id/book
Mubarak. Wahid Iqbal. (2007). s?isbn=9790065086, diakses pada
Promosi Kesehatan. Jogjakarta : 20 November 2016).
Graha ilmu.
Septianingrum dan Widaryawati.
(2014). Pengaruh Pemberian Air
Mulyati, Sri. (2015). Metode
Rebusan Daun Salam Terhadap
Therapeutic Lifestyle Change untuk
Kadar Kolesterol Pada Lansia
Manajemen Berat Badan. CDK- Hiperkolesterol di Trimulyo Sleman.
228, (Online), vol.42, no. 5
Naskah Publikasi, Yogyakarta,
th.2015, Program Studi Ilmu
(www.depkes.go.id/download.p
Keperawatan, STIKES Aisyiyah
hp?file=download/pusdatin/bu Yogyakarta.
letin/buletin-ptm, diakses pada
5 Januari 2016). Setiadi. (2008). Konsep dan Proses
Keperawatan Keluarga.
Mumpuni, Yekti dan Wulandari, Ari. Yogyakarta : Graha Ilmu.
(2011). Cara Jitu Mengatasi
Kolesterol. Yogyakarta : Penerbit Wahidah.(2011). Pola Komunikasi
Andi. dalam Keluarga. Musawa,(Online)
Vol. 3, No. 2, Desember 2011:
Nilawati, dkk. (2008). Care Your Self : 163-178.
Kolesterol. (Online ). Penebar (download.portalgaruda.org/art
Plus. icle.php?...POLA%20KOMUNIK
(https://books.google.co.id/boo ASI%20DALAM%20.., diakses
ks?isbn=9793927461), diakses pada 1 April 2017).
pada 20 November 2016).
Wilkinson & Ahern. (2011). Buku saku
Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku diagnosis keperawatan,
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. intervensi NIC, kriteria hasil
Nurarif, A. H dan Kusuma, Hardhi. NOC. Edisi 9. Jakarta: EGC.
(2015). Aplikasi Asuhan
Keperawatan berdasarkan Diagnosa World Health Organization. (2011).
Medis & NANDA NIC-NOC.
Raised Cholesterol. Diakses pada
24 November 2016 dari
Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan
www.who.int/gho/ncd/risk_fac
Keluarga. Yogyakarta : Nuha
tors/cholesterol_text/en/.
Medika.
Puskesmas Srondol. (2016). Laporan
World Health Organization. (2011).
Data Kesakitan Puskesmas Srondol
Cardiovascular Disease. Diakses
2014- 2016.
pada 13 Januari dari
http://www.who.int/cardiovas
Ramayulis, Rita. (2016). Diet untuk
cular_diseases/global-
Penyakit Komplikasi. (Online).
hearts/en/.
Penebar Plus.
(https://books.google.co.id/boo

Anda mungkin juga menyukai