Anda di halaman 1dari 9

Laporan Penyuluhan

PENYULUHAN HIPERKOLESTEROLEMIA di PUSKESMAS


WAWONASA
TAHUN 2016
Oleh:
Tifany Tewuh
14014101169
Masa KKM 23 Mei 2016 3 Juli 2016

DosenPembimbing:
dr. Iyone E. T Siagian, M.Kes
dr. Henry M. F. Palandeng, MSc

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2016

LEMBAR PENGESAHAN

LaporanPenyuluhan
PENYULUHAN HIPERKOLESTEROLEMIA di PUSKESMAS
WAWONASA
TAHUN 2016

Oleh:
Tifany Tewuh
14014101169
Masa KKM 23 Mei 2016 3 Juli 2016

Mengetahui,
DosenPembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

dr. Iyone E. T Siagian, M.Kes

dr. Henry M. F. Palandeng, MSc

Kegiatan Penyuluhan Kesehatan di Wawonasa


A. Laporan Kegiatan Penyuluhan
Berikut laporan penyuluhan yang dilakukan di Puskesmas Wawonasa,
Jenis Kegiatan
Tempat Kegiatan
Waktu
Judul Penyuluhan
Jumlah Peserta Penyuluhan
Lama Penyuluhan

: Penyuluhan langsung
: Puskesmas Wawonasa
: Senin, 6 Juni 2016
: Hiperkolesterol
: +/- 20 org
: 1 jam

B. Tinjauan Pustaka
Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang
diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hati. Kolesterol merupakan
lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan dalam darah dapat
membahayakan

kesehatan,

bila

ditinjau

dari

sudut

kimiawi

kolesterol

diklasifikasikan ke dalam golongan lipid (lemak) berkomponen alkohol steroid.


Kolesterol termasuk zat gizi yang sukar diserap oleh tubuh, masuk ke dalam organ
tubuh melalui sistem limpatik. Kolesterol dalam plasma darah terutama dijumpai
berikatan dengan asam lemak dan ikut bersirkulasi dari bentuk ester kolesterol.
Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah (dislipidemia)
dimana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240mg/dL (Perkeni 2004).
Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol LDL di dalam
darah. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta
penurunan HDL.
Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah mempunyai peran penting dalam
proses aterosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan kardiovaskuler dan banyak
penelitian kohort menunjukkan bahwa makin tinggi kadar kolesterol darah, makin tinggi
angka kejadian kelainan kardiovaskuler. Begitu juga dengan makin rendah kadar
kolesterol maka makin rendah kejadian penyakit kardiovaskuler baik untuk
pencegahan primer maupun pencegahan sekunder. Setiap penurunan kadar

kolesterol total 1% menghasilkan penurunan risiko mortalitas kardiovaskuler


sebesar 1,5%. Begitu juga dengan besarnya kadar kolesterol LDL dan HDL. Penurunan
kolesterol

LDL

sebesar

mg/dL

menurunkan

risiko

kejadian

kardiovaskuler sebesar 1% dan peningkatan kadar kolesterol HDL menurunkan


risiko kejadian kardiovaskuler sebesar 2%.
Di Indonesia prevalensi hiperkolesterolemia pada usia 25-34 tahun adalah
9,3% sedangkan pada usia 55-64 tahun sebesar 15,5%. Faktor risiko terjadinya
antara lain adalah faktor genetik, pola makan dan kurangnya aktivitas olahraga.
Laporan WHO menyebutkan bahwa pada tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta
kematian penyakit jantung koroner adalah akibat hiperkolesterolemia atau sebesar
7,9 % dari jumlah total kematian di usia muda.1
Pengaruh gaya hidup seperti kebiasaan melakukan olahraga secara teratur
merupa- kan faktor penting untuk mengontrol kolesterol total. Menurut Fatimah
dan Kartini, olahraga secara rutin dan teratur dapat bermanfaat terhadap regulasi
koles- terol yaitu dapat menurunkan kadar kolesterol total. 2 Penelitian di Amerika
Serikat juga menunjukkan aktivitas fisik secara teratur dapat mempengaruhi kadar
kolesterol serum.3
Salah satu faktor untuk mengontrol kolesterol total darah yaitu dengan
menjaga pola makan. Lebih dari separuh jumlah kolesterol tubuh berasal dari
sintesis (sekitar 700 mg/hari), dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari. 4 Diet
lemak jenuh meningkatkan konsentrasi kolesterol darah 15 sampai 25 persen.
Oleh karena itu untuk menurunkan konsentrasi kolesterol darah, mempertahankan
diet rendah lemak jenuh sama pentingnya dengan memper- tahankan diet rendah
kolesterol.5 Menurut Depkes 2007 kandungan serat, vitamin dan mineral alami
yang diperoleh dapat mencegah penyakit-penyakit yang banyak diakibatkan oleh
gangguan kolesterol.6 Selama pemasukan makanan seimbang dengan kebutuhan
tubuh, maka tidak memberikan pengaruh yang negative.1
Peningkatan kadar kolesterol darah dapat menyerang usia muda. 5 Menurut
Nor mulai umur 20 tahun kadar kolesterol pada laki-laki dan wanita akan
meningkat.7 Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya hiperkoles- terolemia
antara lain adalah kurangnya aktivitas fisik. Kemajuan teknologi tanpa disadari

telah membuat aktifitas berkurang. Balitbangkes pada data Riskesdas 2007


menunjukkan prevalensi kurangnya aktivi- tas fisik pada penduduk usia >10 tahun
mencapai angka 48,2%.6
Selain aktifitas fisik yang berkurang, pola makan yang tidak sehat dan lebih
bersifat praktis seperti makanan siap saji maupun junk food yang biasanya banyak
mengandung lemak tinggi dan rendah serat, juga berperan dalam terjadinya hiperkolesterolemia.6 Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah AsetilKoA dalam sel hati untuk menghasilkan koles- terol. Jika keadaan ini melampaui
batas mekanisme kompensasi tubuh dalam meta- bolisme lemak, tentunya akan
menyebab- kan terjadinya hiperkolesterolemia.8
Salah satu faktor risiko terjadinya hiperkolesterolemia pada usia muda adalah
hiperkolesterolemia turunan atau Familial Hypercholesterolemia. Penyebab
tersering dari kelainan gen pengatur homeostatis lemak tubuh yang merupakan
kelainan yang terjadi karena adanya mutasi pada gen reseptor LDL yang
diturunkan secara autosomal dominan. Berdasarkan banyak- nya mutan, dikenal
adanya HF homozigot dan heterezigot. 18 Pada mutasi heterezigot terjadi
peningkatan konsentrasi kolesterol plasma total 2 sampai 3 kali lipat yang
berperan terhadap peningkatan kadar LDL.9
Kolesterol harus dikontrol secara rutin, terutama pada seseorang yang mulai
menginjak dewasa. Apabila hasil pemerik- saan kolesterol normal, selanjutnya
cukup dilakukan setahun sekali. Tapi apabila kolesterol cukup tinggi, pemeriksaan
harus dilakukan setiap tiga bulan.10

C. Lampiran Materi Penyajian dan Alasan Pemilihan Metode


Penyuluhan ini dilakukan dengan metode penyajian langsung ke semua
pasien yang ada di Puskesmas Wawonasa, penyuluhan dilakukan dengan metode
pemaparan materi dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan audiensi dalam hal

ini pasien di Puskesmas Wawonasa, selain itu pemaparan langsung yang


dilakukan disertai dengan pemberian materi melalui leaflet bergambar dengan
tujuan agar semua masyarakat tertarik untuk membaca, dan memahami apa yang
diberikan oleh pembawa materi serta materi tersebut daapat dibawa pulang ke
rumah dan dapat juga ditempel dirumah untuk diberikan kepada orang lain.
Penyuluhan ini menurut kami sangat efektif dilakukan karena dengan metode
seperti ini masyrakat tidak canggung untuk bertanya tentang masalah kesehatan
yang mereka belum ketahui.

D. Penutup
Kolesterol adalah lemak yang terutama diproduksi dalam hati yang didapat
dari makanan. Penting untuk menjaga fungsi tubuh supaya tetap baik, seperti
fungsi hormon dan berperanan penting pada produksi asam empedu. Produksi
akan meningkat jika terdapat kandungan lemak yang banyak dalam darah.
Kolesterol yang tinggi tidak hanya dialami oleh orang yang bertubuh gemuk. Jika
jumlah kolesterol melebihi kebutuhan

yaitu kolesterol LDL (Low-Density

Lipoprotein) meningkat maka akan timbul penyakit seperti penyakit jantung


koroner.
Fungsi Kolesterol yaitu :
1.

Salah satu komponen membran sel

2.

Membentuk garam empedu

3.

Bahan baku untuk pembuatan hormon steroid, seperti progesteron dan

estrogen (pada wanita) dan testosterone (pada laki-laki).


Kadar kolesterol terbagi menjadi 2 (dua) bagian:

Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein),

Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein


Cara-cara mengendalikan kolesterol dalam darah yaitu:

Konsumsi makanan berserat

Konsumsi antioksidan

Olahraga

Hindari alkohol dan merokok

Daftar Pustaka

1. Brata HW. Hubungan Pola Makan, Obesitas, Keteraturan Berolahraga &


Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hiperkolesterolemia. Unismus
digital library. [homepage on the Internet]. 2010. [cited 2012 okt 16].

Available

from:http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=

read&id=jtpumius-gdl-harsa

nawis-5211&PHPSESSID=1e67af6ffa4bdd

962b254ed311c991538.
2. Fatimah S, Kartini A. Senam Aerobik & Konsumsi Zat Gizi Serta
Pengaruhnya Terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Wanita. Portal
Perpustakaan Online. [homepage on the Internet]. 2011 [cited 2013 jan
14]. Available from: http://i-lib. ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=11228.
3. Fan AZ, Ham SA, Muppidi SR, Mokdad AH. Validation of reported
physical activity for cholesterol control using two different physical
activity instruments. Vascular Health and Risk Management. 2009;5:64961.
4. Idapola SSJ. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Keadaan Biokimia
Darah Pada Karyawan PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya [Skripsi].
Jakarta, Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia;
2009.
5. Guyton AC, Hall JE. Metabolisme lipid. In:Guyton AC, Hall JE editors.
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi Ke-11). Jakarta: EGC, 2007; p.88294.
6. Andriani E, Damanik R, Ekayanti I. Hubungan pemberian kapsul serbuk
daun torbangun terhadap total kolesterol. Jurnal Teknologi Industri Boga
dan Busana [serial online]. 2012 [cited 2013 Jan 14];3 (1):14- 22.
Available from: http://journal. um.ac.id/index.php/tibbs/article/view/2919.
7. Nor MDBM. Proporsi Indeks Massa Tubuh (IMT) Pederita Penyaki
Jantung Koroner (PJK) di RSUP Haji Adam Malik [Skripsi]. Medan:
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2010.
8. Ernawati DI. Pengaruh lama stress & diet Atherogenik terhadap
pembentukan foam arteri Cerebral otak tikus jantan galur spargue dawey
[Skripsi]. Malang: Universitas Negeri Malang; 2000.
9. Prawitasari T, Sastroasmoro S, Sjarif DR. Skrinnimg Sistematik Terhadap
Hiperkolesterolemia Familial Pada Anak. Sari Pediatri. 2011;13(2):152-8.
10. Listian L, Purbosari TY. Kadar Koles- terol Total Pada Usia 25-60 Tahun.
Electronic Journal UM Surabaya [serial online]. 2010 [cited 2012 Oktober
16];5(1):36-40.Available

from:http://apps.umsurabaya.ac.id/jurnal/gdl.

php?mod=browse&op=read&id=umsurabaya-1912- linalistia-7.

Anda mungkin juga menyukai