Proposal :
Oleh
NPM . 1611060308
2020M / 1442H
2
Proposal
Oleh :
1611060308
2020 M /1442 H
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jasmani dan juga rohani. Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain
dengan menjaga pola makan yang sehat dengan memperhatikan nutrisi yang
masuk kedalam tubuh, karena kekurangan nutrisi akan membuat tubuh cepat
lesu, lelah dan mengantuk selain itu rajinlah berolahraga, menjaga kebersihan
Indonesia pada saat ini sedang menghadapi dua masalah gizi sekaligus
atau lebih dikenal dengan masalah gizi ganda, yakni masalah kurang gizi
urat dan sebagainya. Penyakit ini disebabkan oleh kebiasaan pola hidup serta
1
Nani Yuniar Winda, Cece Suraini, ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar
Kolesterol Total Dalam Darah Pada Petugas Kepolisian Di Polresta Kota Kendari Tahun 2017’,
Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2.7 (2017). h 2
1
4
kematian di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta yang disebabkan oleh
yaitu sebesar 39%. Kematian yang diakibatkan PTM akan terus meningkat di
yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius adalah hipertensi yang
tekanan darah systole > 140 mmHg dan tekanan darah diastole > 90mmHg.
Definisi Hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg pada dua kali
25,5%, penyakit Jantung Koroner (PJK) 1,5%, gagal jantung sebesar 0,3%,
2
Alodiea Yoeantafara and Santi Martini, ‘Pengaruh Pola Makan Terhadap Kadar
Kolesterol Total’, MKMI, 13.4 (2017), h 305.
5
pada tahun 2016 dengan jumlah sebanyak 20.116 orang dan pada tahun 2017
70% dari penderita Hipertensi tidak merasakan gejala apapun, sehingga tidak
perawatan yang serius dan harus ditangani dengan cepat.Salah satu akibat
resiko terjadi hipertensi adalah kandungan kolesterol darah yang tinggi atau
hiperkolesterolemia.
pada orang-orang yang sudah berusia lanjut yang memiliki penyakit tekanan
darah tinggi dibandingkan yang memiliki usia muda. Selain usia, pola hidup
sehari-hari yang banyak menyita waktu, jarang olahraga dan juga senang
3
Lolita Sary Mayasari, Achmad Farich, ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
Hipertensi Pada Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Di Puskesmas Rawat
Inap Kedaton Kota Bandar Lampung’, Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 2581–2858,
2018, h 57.
4
Fitria Anita and Dessy Hermawan, ‘Hubungan Kadar Kolesterol Dengan Kejadian
Hipertensi Di Puskesmas Gedung Air Kota Bandar Lampung’, Kesehatan Holistik, 9.3 (2015). h
126
6
jantung.5
Perubahan yang terjadi pada gaya hidup masa kini yang condong
Pola makan dapat bergeser atau berubah menjadi pola makan yang tidak
sehat. Pemakaian dari jenis makanan yang banyak mengandung jenis protein
tinggi, terutama protein hewani misalnya seperti jeroan dan daging yang lebih
menyebabkan asam urat. Bila pengaturan dari pola makan hidup sehat tidak
bisa mengatasi asam uurat yang sering di sertai dengan tekanan darah tinggi,
obesitas dan kadar kolesterol yang tinggi maka diperlukan terapi farmakologi
berupa obat-obatan tetapi banyak juga yang menggunakan obat herbal untuk
Pola hidup yang tidak baik seperti mengkonsumsi makanan yang tidak
sehat contohnya makanan siap saji (junk food), jarangnya aktivitas fisik dan
olahraga bagi ibu-ibu dan juga lansia berdampak terhadap kondisi kesehatan.
5
Diah Krisnatuti Nilawati Sri,"Care Yourself, Kolesterol," (Jakarta: Penebar Plus, 2008).
H 126
Yuni Andriani and others, ‘Pengaruh Jus Buah Dan Ekstrak Daun Srikaya Terhadap
6
Kadar Asam Urat Dan Kolesterol Darah’, Jurnal Katalisator, 3.2 (2018), h 71.
7
yang kita konsumsi harus berasal dari makanan yang baik bagi tubuh kita,
baik itu dari segi halalnya maupun gizi dari makanan tersebut. Karena dengan
apa yang kita makan itu dapat mempengaruhi kerja organ tubuh kita,
pertumbuhan jasmani dan otak. Selain itu juga makanan yang kita konsumsi
dengan 1/3 makanan, 2/3 untuk minuman dan udara. Allah berfirman :
“wahai seluruh manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Q.S. Al-
Baqarah (2):168
konsumsi yang sehat dan juga baik di asosiasikan dengan pengaturan dari
7
Al Rahmad Agus Hendra, ‘Pengaruh Pemberian Konseling Gizi Terhadap Penurunan
Kadar Kolesterol Darah’, Jurnal Kesehatan, 9.2 (2018), h 242.
8
kesehatan dan status gizi. Setiap manusia sangat membutuhkan pola makan
yang baik, sehat dan seimbang agar dapat menjaga kesehatan dan juga untuk
kegiatan yang sangat padat. Maka dari itu, kita sebagai manusia harus
mengenai pola makan yang tidak sehat antara lain melewatkan waktu makan
sayur dan buah.8 Pola makan itu dipengaruhi oleh gaya hidup. Jika tiap
manusia memiliki gaya hidup yang tidak baik, maka tidak baik dan tidak
sehat pula pola makan tiap individu tersebut. Faktor yang mempengaruhi
gaya hidup sehat adalah tidak merokok, pola makan yang sehat dan juga
oleh tubuh, sehingga seorang muslim bisa tumbuh sehat walafiat dan normal.
Benar dengan apa yang telah disabdakan Rasulullah saw “Orang mukmin
8
Ibid, h. 27-29
9
Depkes RI, Gaya Hidup Sehat, (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2002), h. 30
9
yang kuat lebih baik dan lebih disukai allah dari pada mukmin yang lemah”
jelas dan juga bijak dalam hal makanan ini. Bahkan Nabi Muhammad saw.
maupun rohani. Makanan baik yang harus dikonsumsi harus terdiri dari
bahan-bahan pokok, yakni protein, amilum (zat tepung), lemak, vitamin, dan
seluruhnya berasal dari lemak atau tepung (karbohidrat).Selain itu, harus ada
tersebut. Rasulullah saw. Telah bersabda “tidaklah anak cucu adam mengisi
wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja
sepertiga lagi untuk nafasnya.“ (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim).
berlebihan.”(QS. Al-a’raf:31)
dimana Allah Swt. Berfirman, “makan dan minumlah kalian serta janganlah
berbagai penyakit.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Lampung
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
kadar kolesterol
b. Bagi Masyarakat
tubuh
c. Bagi Universitas
perpustakaan.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pola Makan
suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk dapat melakukan sesuatu. 11
Sehingga pola makan dapat di artikan sebagai suatu sistem atau cara
berbagai macam zat gizi agar tubuh mendapat asupan energy banyak
11
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 3rd edn (Jakarta: Balai Pustaka, 2005). h 6
12
ME Basari, ‘At a Glance Ilmu Gizi’ (Jakarta: Erlangga, 2009). h. 6
10
13
1) Karbohidrat
2) Lemak
tumbuhan yang berada pada tingkatan sedikit lebih redah dari pada
3) Protein
amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptide. Asam
13
Lehninger AL, Dasar-Dasar Biokimia Jilid I (Jakarta: Erlangga, 1982). h 81
14
S. Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005). h 28
14
jaringan rambut.16
Almatsier, porsi untuk lauk nabati lebih banyak dari pada porsi
4) Vitamin
15
ibid, h 77
16
Ahsin W Alhafidz, Fikih Kesehatan (Jakarta: Amzah, 2007). h 177
17
Ibid, h, 87.
18
Sediaoetama Achmad Djaeni, Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan Profesi Di Indonesia
(Jakarta: Dian Rakyat, 2008). h 59
15
sedangka vitamin larut dalam air yang terdiri dari vitamin B dan
C.19
5) Mineral
molybdenum, cobalt.20
6) Air
19
Ibid, h. 152
20
Erna Proverawati, Atikah dan Kusumawati, Ilmu Gizi Untuk Keperawatan Dan Gizi
Kesehatan (Yogyakarta: Nuha Medika, 2010). h 28
21
Putranto Jokohadi kusumo, Pembangunan Gizi untuk Kualitas Sumber Daya Manusia
(Bandung: PT. Puri Delco, 2010), h. 7
16
gelas dalam sehari sudah tepat. Pesan minum air minimal 2 liter
70% : 30% ( 70% makanan mentah dan 30% makanan yang sudah
sebagai upaya untuk dapat mencapai status gizi manusia yang lebih
baik.
yang sehat :
jenuh
yang bergizi seimbang tiga kali sehari pada waktu yang tepat,
yaitu makan pagi, siang dan malam dan dua kali makan makanan
22
Hardiansyah, “Anjuran Minum Air 8 Gelas Sehari tak Menyesatkan” (On-Line),
tersedia di :http://health.kompas.com/red/2011/07/19/11395784. Diakses pada tanggal 20 Oktober
2015 Pukul 13.20 WIB
17
3) Jangan makan pada saat kondisi lapar karena akan membuat acara
5) Makanlah secukupnya
dalam al-Qur’an :
“ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang allah
Kata halal ini berawal atau berasal dari akar kata yang
thayyib artinya makanan yang tidak kotor dari segi zatnya atau
diantaranya :
1) Umur
anak lebih besar dari pada lanjut usia, karena anak – anak masih
2) Jenis Kelamin
Kebutuhan gizi wanita lebih sedikit dari pada kebutuhan gizi pria
3) Pekerjaan/ aktivitas
Kebutuhan gizi seorang pekerja berat akan lebih banyak dari pada
4) Lingkungan / cuaca
5) Keadaan kesehatan
atau baru sembuh kebutuhan gizinya lebih besar dari pada orang
darah tinggi, kanker, stress, dan penyakit tidak menular lainnya yang
Nuris Dini Nuraini, ‘Terapi Makanan Upaya Pencegahan Penyakit Melalui Pola Makan
24
Dan Pola Hidup Yang Sehat’ (Yogyakarta: Gava Media, 2013). h 121-122
20
dan jiwa hidup yang sehat.Hidup yang sehat dan juga berkualitas tidak
tercapai begitu saja melainkan harus dilatih setiap hari.Maka dari itu,
1) Porsi makanan
yang ideal.
dilihat dari berat badan ideal yang dimiliki, setelah itu hitung kalori
contoh 1 porsi apel sama dengan 1 buah, porsi melon adalah hanya
1 potong saja. Porsi karbohidrat sebanyak 3-4 porsi. Satu porsi nasi
sebanyak 200gram, satu porsi roti sebanyak 3 iris roti saja, dan 1
sumbernya berasal dari hewani dan juga nabati sebanyak 2-4 porsi
1 porsinya adalah 1 potong atau sekitar 40gr, satu porsi daging sapi
adalah 1 potong atau sekitar 15gr, dan satu pporsi ikan adalah
kacangan biasanya 2,5 sendok makan (25gr), satu porsi tahu adalah
27
Veratamala Arinda, Yusra Firdaus Berapa Banyak Porsi Makan yang Cukup dalam
Sehari?, tersedia di : https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisiberapa-banyak-porsi-makan-yang-
cukup/ (6 september 2017)
23
terjaga.28
2) Jenis Makanan
dan memiliki mutu zat gizi yaitu protein, vitamin dan mineral lebih
28
Ibid, h. 53-54
24
protein hewani.29
3) Frekuensi Makan
lambung yakni 3-4 jam sehingga waktu makan yang baik adalah
29
Kementerian Kesehatan Republik Kesehatan, ‘Pedoman Gizi Seimbang’, Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tentang Pedoman Gizi Seimbang (Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI, 2014). h 87
25
2. Kolesterol
produk makanan hewani seperti lemak, otak, telur, susu, keju, dan
30
Oktaviani, Hubungan Pola Makan dengan Gastritis pada Mahasiswa S1 Keperawatan
Program A FISKES UPN Veteran, (Universitas Pembangunan Nasional Veteran: 2011), h. 34-35
31
Basith Muhammad Abdul, Pola Makan Rasulullah (Jakarta: Alfa, 1997), h. 324-325.
26
dilakukan setiap tiga bulan sekali, hal ini dilakukan supaya mencegah
tinggi.35
32
Erni Kartikawati, ‘Panduan Praktis Kolesterol Dan Asam Urat’, Jawa Tengah: V-Media
(Ungaran: V-Media, 2012).
33
Iman Soeharto, ‘Serangan Jantung Dan Stroke Hubungannya Dengan Lemak Dan
Kolesterol’ (jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004). H 55
34
Sri wulandari Yekti Mumpuni, Cara Jitu Menjaga Kolesterol (Yogyakarta: Andi, 2011).
H 89
35
Rinda Binugraheni and others, ‘Pemeriksaan Kolesterol pada Lansia Penderita
Hipertensi di Rw 13 Kelurahan Nusukankecamatan Banjarsari Kota Surakarta’, Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 3.1 (2019). h. 34
27
balik antara kedua jenis, kolesterol LDL dan HDL.Jika yang satu
bahaya yang ditimbulkan oleh jenis yang pertama. Dengan kata lain,
jantung. Yang pasti, mengonsumsi minyak nabati lebih baik dari pada
minyak hewani.36
b. Membatasi Kolesterol
1. Minyak-minyak Nabati
asam minyak tak jenuh yang berasal dari minyak hewani, yang
Dengan kata lain lemak ini ada dalam darah dalam bentuk lemak
darah dan serangan jantung. Oleh karena itu, bagi mereka yang
peningkatan kolesterol lebih dari 200 mg, tapi masih berada dalam
180 mg%. Oleh karena itu, kadar kolesterol yang tidak melebihi angka
membiasakan diri memakan busa susu. Jika anda memang tidak ingin
daging yang lebih sehat dari pada daging merah dan lebih kecil
terdahulu.
orang telur ini masih dianggap relative aman disbanding degan lemak
kolesterol yang baik untuk tubuh. Oleh karena itu, para ahli
terjadi.37
e. Pembentukan kolesterol
yang bahkan lebih besar dibentuk dalam sel tubuh disebut kolesterol
dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh
f. Transpor Kolesterol
Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati dan jaringan adipose harus diangkut ke berbagai jaringan dan
37
Basith Muhammad Abdul, Pola Makan Rasulullah (Jakarta: Alfa, 1997), h. 327.
38
a C Guyton and J E Holl, Text Book of Medical Physiology (Philadelphia: Elsevier
Saunders, 2007). h, 125
32
transport).39
Kolesterol Total
<200 Normal
200-239 Mengkhawatikan
>240 Tinggi
Kolesterol LDL
<100 Optimal
100-129 Suboptimal
130-159 Mengkhawatirkan
>190 Sangat Tinggi
Kolesterol HDL
39
dan Peter A. Mayes Botham Kathleen M., Pengangkutan Dan Penyimpanan Lipid
(Biokimia Harper) (Jakarta: EGC, 2006). h, 76
33
>60 Tinggi
41-59 Mengkhawatirkan
<40 Rendah
Trigliserida
<150 Normal
150-199 Ambang tinggi
200-499 Tinggi
>500 Sangat tinggi
ambang batas kadar kolesterol dan lemak dalam darah. Pada hasil
penelitian yang intensif dan dalam jangka waktu yang cukup lama dan
(Kurang)
pada level kolesterol 200 mg/dl dan menjadi tiga kali lipat pada
35
oleh LDL yang tinggi atau HDL yang tinggi. Sebagian besar (70-
atau stroke. Seperti halnya dengan total kolesterol dan LDL, untuk
buah, daun, kulit bahkan bagian akar. Maka dari itu perlu
adanya penelitian atau uji coba secara lebih cermat untuk dapat
serangan jantung
1. Jenis kelamin
41
Wuryasturati Hastari, Peranan Vitamin E dalam Mencegah Atherosklerosis Akibat
Ransum Lemak Tinggi Pada Tikus Putih (Lemmbaga: Gramedia Pustaka, 1994), h. 6
38
2. Usia
usia.
B. Tinjauan Pustaka
Blood institute, National Heart, High Blood Cholesterol (Departement of Health and
42
Dalam pembuatan proposal ini saya menggali informasi baik buku, jurnal
pengaturan Pola makan terhadap Kadar Kolesterol Gula Darah dan Asam
urat”.
peneliti dapat menuruni kadar kolesterol, gula darah dan asam urat.
sehari.
darah dan asam urat, sedagkan dalam penelitian saya mencari hubungan
yang berhubungan dengan kadar kolesterol total dalam darah pada petugas
kepolisian di Polresta Kota kendari tahun 2017. Jenis dari penelitian ini
kolesterol tinggi hal ini disebabkan karena para petugas kepolisian kurang
40
faktor yang berhubungan dengan kadar kolesterol total dalam darah pada
penelitian saya mencari terlebih dahulu apakah ada hubungan pola makan
C. Hipotesis
1. Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis Nol
b. Hipotesis alternatif
2. Hipotesis Statistik
BAB III
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2008), h.64
41
METODE PENELITIAN
merupakan yang memiliki sifat mengambil sampel waktu, sampel prilaku, sampel
menguji teori yang telah berlaku selama ini apakah benar atau salah dan juga
1. Tempat Penelitian
Bandar Lampung.
2. Waktu Penelitian
44
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2015), h. 53.
45
Sarmanu, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Dan Statistika, (Surabaya,
AIrlangga University Press 2012) h 2.
3
42
1. Populasi Penelitian
populasi ini, akan di bagi kedalam tiga kategori yakni Tua, Dewasa dan
Remaja.
tertentu, seperti keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat
mengambil sampel yang besar dan jauh. Cara atau teknik dalam penelitian
3. Sampel Penelitian
46
Superdi, Metodelogi Penelitian Ekonomi Dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005), h
101.
43
kategori Remaja, Dewasa, dan Tua. Untuk kategori batasan umur Remaja
dalam hal ini adalah 10-24 tahun, yang memiliki jumlah penduduk laki-
Dewasa dalam hal ini adalah 25-44 tahun, yang memiliki jumlah
batasan umur Tua dalam hal ini adalah 45-64 tahun, yang memiliki
jumlah penduduk laki-laki 99.214 jiwa dan perempuan 97.077 jiwa. Jadi,
385 jiwa, di bulatkan menjadi 400 jiwa. Adapun rincian sampel sebagai
berikut :
47
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka
Cipta, 2013), h. 109
44
1. Pola makan
harinya.
dari berat badan ideal yang dimiliki, setelah itu hitung kalori dasar
sebanyak 3-4 porsi. Satu porsi nasi adalah sebanyak 100gr atau 1
centong nasi, satu porsi mie sebanyak 200gram, satu porsi roti
sebanyak 3 iris roti saja, dan 1 porsi kentang adalah 2 buah sedang.
Porsi protein makanan yang sumbernya berasal dari hewani dan juga
porsi ayam 1 porsinya adalah 1 potong atau sekitar 40gr, satu porsi
daging sapi adalah 1 potong atau sekitar 15gr, dan satu porsi ikan
kacangan biasanya 2,5 sendok makan (25gr), satu porsi tahu adalah 2
protein hewani.
pukul 09.00), makan siang (jam 12.00-13.00), dan makan malam (jam
2. Kolesterol
produk makanan hewani seperti lemak, otak, telur, susu, keju, dan
a. Jenis kelamin
b. Usia
usia.
E. Instrumen Penelitian
Blood institute, National Heart, High Blood Cholesterol (Departement of Health and
48
angket dan alat pengukur kadar kolesterol berupa Easy Touch. Angket yang
diberikan terdapat beberapa aturan pola makan rosulullah yang nantinya akan
di isi oleh responden dan peneliti dapat mengetahui bagaimana pola makan
responden tersebut. Dan Easy Touch yang akan digunakan sebagai alat
1. Angket / kuesioner
makan sehari-hari. Angket ini akan diisi oleh Masyarakat di Kota Bandar
langkapura, teluk betung utara, teluk betung timur, teluk betung barat,
teluk betung selatan, tanjung karang timur, tanjung karang barat, tanjung
Pernyataan Negatif
Selalu: 0
Sering: 1
Kadang-kadang: 2
Jarang: 3
Tidak Pernah: 4
Pernyataan Positif
Selalu: 4
Sering: 3
Kadang-kadang: 2
Jarang: 1
Tidak Pernah: 0
31-60= Baik
50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2008), h. 93
50
Terdiri dari 6 pernyataan positif dan negatif yang akan di isi oleh
Pernyataan Negatif
Iya : 0
Tidak: 1
Pernyataan Positif
Iya: 1
Tidak: 0
4-6= Baik
dengan nilai:
Iya: 1
Tidak: 0
3-5= Baik
Validasi angket ini telah divalidasi oleh Dosen ahli gizi. Ada
2. Dokumentasi
52
kolesterol sampel.
3. Analisis Data
melihat ada atau tidaknya hubungan antar variabel yang ada pada
G. Hipotesis Statistik
nominal atau kategorik. Uji chi square ini juga disebut uji hipotesis tentang
( Oi−e ) 2 ∑ i. ∑ j
x 2= ∑ ; eij =
i
ei ∑ ij
Keterangan :
- Tolak H 0 jika nilai Sig. Chi Square pada output SPSS ≤ dari 0,05 (α)
- Terima H 0 jika nilai Sig. Chi Square pada output SPSS > dari 0,05 (α)
54
BAB IV
A. Hasil
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Tabel 1.
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 2.
Distribusi Responden Menurut Usia
dibutuhkan yaitu 0,05% dari jumlah Populasi yang ada, maka diperoleh
400 responden yang dimana dibagi kedalam tiga kategori yaitu sebanyak
dalam kategori Dewasa, dan 20% (n=80) responden dalam kategori Tua.
Tabel 3.
Distribusi Responden Menurut Jenis Makanan
Tabel 4.
Distribusi Responden Menurut Frekuensi Makan
56
Tabel 5.
Distribusi Responden Menurut Porsi Makan
penelitian dapat diperoleh data yang ada pada Tabel 3,4 dan 5.
Tabel 6.
Distribusi Responden Menurut Kadar Kolesterol
2. Analisis Bivariat
Syarat uji Chisquare jika tabel kontigensi 2x2 syarat tidak boleh lebih dari
20% jika lebih dari 20% jenis Chisquare yang dipakai adalah Fisher’s Exact
Test, jika kurang dari 20% maka jenis Chisquare yang dipakai adalah Pearson
Chisquare. Syarat uji Chisquare jika tabel kontigensi 2x3 syarat tidak boleh
lebih dari 20% jika lebih dari 20% jenis Chisquare yang dipakai adalah
Likelihood Ratio, jika kurang dari 20% maka jenis Chisquare yang dipakai
adalah Pearson Chisquare. Hasil uji Chi-square disajikan pada tabel di bawah
ini :
Tabel 7.
Hubungan antara Pola Makan dengan Kadar Kolesterol jenis kelamin
perempuan
Kadar Kolesterol
Pola P
Usia Batas
Makan Normal Tinggi (Value)
Tinggi
Baik 53 5 1
Remaja Tidak 0,73
19 2 0
Baik
Baik 43 6 2
Dewas
Tidak 0,39
a 21 5 3
Baik
Tua Baik 23 5 1 0,778
58
Tidak
8 2 1
Baik
Sumber : Data Primer, Juni 2020
Responden (0%), Kolesterol Batas Tinggi dengan Pola Makan yang baik
Responden (9,5%). Pada usia Remaja hasil uji statistik diperoleh hasil uji
diterima, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungannya antara Pola
(1,5%), Kolesterol Batas Tinggi dengan Pola Makan yang baik sebanyak 6
(3%), Kolesterol Batas Tinggi dengan Pola Makan yang tidak baik
yang tidak baik sebanyak 21 Responden (10,5%). Pada usia ini diperoleh
hasil uji Chisquare dengan jenis yang dipakai adalah Likelihood ratio
Tinggi dengan Pola Makan yang tidak baik sebanyak 1 Responden (0,5%)
Kolesterol Batas Tinggi dengan Pola Makan yang baik sebanyak 5 (2,5%),
Kolesterol Batas Tinggi dengan Pola Makan yang tidak baik sebanyak 2
baik sebanyak 8 Responden (4%). Pada usia ini diperoleh hasil uji
hasil tabel lebih dari 20%dengan nilai p=0,778 (p>0,05) H○ diterima, hal
ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara Pola Makan dengan
Kadar Kolesterol.
Tabel 8.
Hubungan antara Pola Makan dengan Kadar Kolesterol
Kadar Kolesterol
Pola P
Usia Batas
Makan Normal Tinggi (Value)
Tinggi
Baik 41 6 1
Remaja Tidak 0,013
18 13 1
Baik
Dewas Baik 36 6 0 0,012
60
Tidak
a 23 12 3
Baik
Baik 22 4 2
Tua Tidak 0,707
8 3 1
Baik
Sumber : Data Primer, Juni 2020
Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 200 Responden dengan Jenis
Responden (0,5%), Kolesterol Batas Tinggi dengan Pola Makan yang baik
Responden (9%). Pada usia Remaja hasil uji statistik diperoleh hasil uji
(1,5%), Kolesterol Batas Tinggi dengan Pola Makan yang baik sebanyak 6
(3%), Kolesterol Batas Tinggi dengan Pola Makan yang tidak baik
yang tidak baik sebanyak 23 Responden (11,5%). Pada usia ini diperoleh
hasil uji statistic hasil uji Chisquare dengan jenis yang dipakai adalah
Tinggi dengan Pola Makan yang tidak baik sebanyak 1 Responden (0,5%)
Kolesterol Batas Tinggi dengan Pola Makan yang baik sebanyak 4 (2%),
Kolesterol Batas Tinggi dengan Pola Makan yang tidak baik sebanyak 3
Responden (11%), Kolesterol Normal dengan Pola Makan yang tidak baik
sebanyak 8 Responden (4%). Pada usia ini diperoleh hasil uji statistic hasil
B. Pembahasan
kemudian (18%) responden memiliki kadar kolesterol batas tinggi, dan (4%)
responden yang memiliki kadar kolesterol Tinggi. Selain itu dari adanya 400
Responden menunjukan pula bahwa sebagian besar memiliki pola makan yang
Pada bagian ini akan dibahas tentang Hubungan Pola Makan dengan
ini yaitu variabel bebas berupa Kolesterol dan variabel terikatnya Pola Makan.
lemak hewani seperti daging kambing, walaupun tidak sedikit dari lemak
HDL.53
akan menurun sehingga kadar LDL didalam darah akan meningkat dan
2. Pola Makan
bahan makan sumber protein hewani yang sering dikonsumsi dan beresiko
bahwa ada hubungan makan yang memicu kolesterol yaitu makanan yang
dianjurkan seperti daging dan ikan maksimal 100gr dan telur maksimal 1
yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan jenis makanan yang dapat
ice cream, serta makanan yang mengandung natrium. Jenis makanan yang
alaminya, dan memisahkan diri dari zat-zat beracun dalam bentuk air seni
58
Bertalina, ‘HUBUNGAN POLA MAKAN, ASUPAN MAKANAN DAN OBESITAS
SENTRALDENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR
LAMPUNG’.Vol vii, No 1, 2016. H 34
59
kurniawan anie, ‘Gizi Seimbang Untuk Cegah Hipertensi’, Http://Www.Gizi.Net, 2010,
p. 55.
66
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?
bukan hanya sebagai unsur makanan tetapi juga sebagai penjaga tubuh,
dimana ia akan masuk ke dalam jaringan sel. Lemak yang baik dalam
dikemas dengan nilon. Buah-buahan yang kaya akan vitamin, gula yang
ini, kami sarankan untuk memakannya sebelum sarapan atau jauh dari
waktu makan.60
Dalam bahasa arab disebut dengan fuum. Ada sebuah hadits yang
makan.Ada tiga bagian frekuensi makan dalam sehari yaitu, makan pagi,
makan siang, dan makan malam.Jadwal makan sehari dibagi makan pagi
(sebelum pukul 09.00), makan siang (jam 12.00-13.00), dan makan malam
(jam 18.00-19.00).Oleh karena itu, yang terbaik adalah makan tiga kali
antara satu makan dengan makan lainnya tidak kurang dari 4 atau 5 jam,
61
setiawan adi, dkk. Pengaruh Konsumsi Bawang Putih terhadap kadar kolesterol pada
penderita hiperkolesterolemia. jurnal burneo cendekia, vol 3 No.1 2019, h 16.
68
dapat mencerna makanan. Saat ingin tidur berilah jarak antara waktu
makan malam dengan waktu tidur tidak kurang dari dua jam. Disarankan
makan yang baik, dan 147 responden (37%) memiliki frekuensi makan
individu sangatlah berbeda, tergantung berapa banyak gizi dan kalori yang
porsi makan terdapat 299 responden (75%) memiliki porsi makan yang
baik, dan 101 responden (25%) memiliki porsi makan yang tidak baik.
3. Kolesterol
≤200, batas tinggi 200-239, dan tinggi >240.Dari 400 responden yang
tinggi.
jenuh pada angket ini terdapat susu kedelai yang lebih besar serta tidak
diubah langsung menjadi ATP melainkan ada yang diubah dalam bentuk
Bandar Lampung
Pola makan adalah suatu cara dalam melakukan pengaturan jenis dan
jumlah makanan yang dikonsumsi. Mengatur pola makan sama saja dengan
bagaimana kita hidup sehat, pola makan ini sangat membantu untuk
kesehatan tubuh kita. Pola makan yang baik akan menghasilkan yang baik
pula untuk tubuh kita, jika pola makan yang buruk dikonsumsi secara terus
menerus akan berpengaruh buruk untuk kesehatan tubuh kita. Pola makan
makanan yang dikonsumsi, frekuensi makan, dan juga porsi makan yang
dimana dijadikan alat ukur untuk menentukan pola makan responden baik
Dari hasil yang dilihat pada tabel hasil didapatkan hasil bahwa tidak
Dari hasil yang dilihat pada tabel menunjukkan hasil untuk usia
Remaja dan Dewasa memperoleh (p<0,05) tetapi untuk yang usia Tua
antara pola makan dengan kadar kolesterol, dan untuk yang usia remaja
merah berlemak dan juga kuning telur. Banyak responden yang tidak
72
buruk, banyak sekali yang diantara mereka melewati waktu makan yang
ditentukan.
gizi. Selain itu terdapatnya hasil penelitian yang tidak sejalan dengan
kolesterol.65
65
Sri Ujiani Jurusan, Analis Kesehatan, and Poltekkes Tanjungkarang, HUBUNGAN
ANTARA USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KADAR KOLESTEROL PENDERITA
OBESITAS RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG, jurnal kesehatan 2015, vol VI No
1 h 45,.
74
DAFTAR PUSTAKA
Arinda Veratamala, Yusra Virdaus, “Berapa Banyak Porsi Makan yang cukup
dalam sehari?, tersedia di :
https://hellosehat.com/hidupsehat/nutrisiberapabanyak-porsi-makan-yang
cukup/ (6 september 2017)
Adi setiawan, dkk. Pengaruh Konsumsi Bawang Putih terhadap kadar kolesterol
pada
penderita hiperkolesterolemia. jurnal burneo cendekia, vol 3 No.1 2019,
Ari Wulandari, Mumpuni yekti, Cara jitu menjaga Kolesterol (Yogyakarta: Andi,
2011)
Almatzier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2005)
Dewi Rusnita, Terapi Herbal Buah Dan Sayur 10 Penyakit Berbahaya, Jateng
(Galmas Publisher, 2017).
Depkes RI, Gaya Hidup Sehat (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2002)
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,
Kamus BesarBahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka,
2005)
Iman, Soeharto, Serangan jantung dan Stroke Hubungannya dengan Lemak dan
kolesterol (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004)
Kartikawati, Erni Ch, Panduan Praktis Kolesterol dan Asam urat (Ungaran: V
media, 2012)
Lehninger, Albert L, Dasar-Dasar Biokimia (Jakarta: Erlangga, 1982)
Nuraini, Dini Nuris, Terapi Makanan Upaya Pencegahan Penyakit melalui Pola
Makan dan Pola Hidup yang Sehat (Yogyakarta: Gava Media, 2013)
Proverawati, Atikah dan Erna Kusuma Wati, Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan
Gizi Kesehatan (Yogyakarta: Nuha Medika, 2010)
Proverawati, atikah dan Erna Kusuma Wati, PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) (Yogyakarta: Nuha Medika, 2012)
Sediaoetama, Achmad Djaeni, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi (Jakarta:
Dian Rakyat, 2008)
Sri Nilawati, Diah Krisnatuti ,Care Youre Self Kolesterol (Depok: Penerbit Plus,
2008)
Superdi, Metodologi penelitian ekonomi dan bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005)
Yuni Andriani, Nela Andriani, et.al, “Pengaruh Jus Buah dan Ekstrak Daun
Srikaya Terhadap Kadar Asam Urat dan Kolesterol Darah”.Jurnal
Katalisator, Vol3. No.2, ISSN(online): 2502-0943 (Maret 2018)
77