PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
1
yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai
masyarakat dari agraris ke industri dan perubahan pola fertilitas gaya hidup,
sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
2
Pada tahun 1994 diperkirakan 2-5 juta orang di Indonesia menderita
diabetes mellitus dan jumlah tersebut akan menjadi 5 juta pada tahun 2000 dan
6 juta pada tahun 2010 (RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo & FKLTI,
1999).
juta (2000) menjadi sekitar 21,3 juta (2030). Beberapa hasil penelitian pada
pada tahun 1982 menjadi 5,7% pada tahun 1993 dan kemudian menjadi 12,8%
yang sangat sedikit atau berlebihan maka akan berakibat pada perubahan berat
(Khomsan. 2004). Pola konsumsi makan (jumlah, jenis, dan waktu) yang salah
pada manusia dapat menyebabkan beberapa penyakit non infeksi atau penyakit
(Suhardjo. 1986).
3
seimbang (Ermawati, 2011). Perencanaan pola makan yang baik sangat
dianjurkan bagi penderita diabetes mellitus. Karena faktor pola makan yang
tidak teratur dan tidak sehat menyebabkan kadar gula darah akan menjadi
dikutip oleh Utomo, bahwa kontribusi diet (mengatur pola makan) terhadap
kontrol glukosa darah adalah sebesar 8%, 24 dan 42% dalam jangka
ADA untuk mengurangi obesitas meliputi rendah lemak (< 30%), tinggi
karbohidrat (55% dari daily energy intake/DEI), tinggi protein (sampai dengan
25% DEI), dan tinggi serat (25 g/hari). Penurunan energy-intake yang moderat
(-2,5 MJ/hari) dapat menurunkan berat badan secara lambat tetapi pasti (2,5
kg/bulan).
makan (diet) dengan memilih low-glycemic index diets. Pola diet yang
dianjurkan kini adalah pola makan rendah karbohidrat – rendah lemak, dengan
dengan intake 130 g/hari serta cukup serat (14 g/1000 kkal). Pemanis masih
aman digunakan sepanjang sesuai dengan DEI. Kadar lemak dibarasi < 7%
2011).
pasien yang memiliki asupan lemak sesuai dengan kebutuhan sebagian besar
memiliki kadar gula darah tidak terkontrol yaitu sebanyak 62,5%, hal tersebut
4
dikarenakan walaupun asupan lemak baik namun asupan energi lebih dari
aktivitas biologi di dalam tubuh. Lemak esensial terdiri dari omega 3, omega
omega 3 harus mendapat perhatian yang serius bagi pengidap diabetes. Omega
sensitivitas insulin yang diperlukan oleh penderita diabetes. Salah satu pemicu
terjadi karena banyak penyebab. Salah satu penyebab peradangan yang perlu
diwaspadai adalah lemak buruk. Lemak trans merupakan lemak terburuk yang
tidak boleh dikonsumsi meski hanya dalam jumlah yang sedikit. Sutanto,
Gula bisa menjadi racun jika melebihi 8 sendok sehari (gula murni).
Makin sederhana struktur gulanya, makin mudah diserap oleh tubuh, sehingga
lebih cepat menaikkan kadar gula dalam darah. Hasil pengolahan data recall
yaitu 69,6%, namun lebih banyak dalam kelompok gula darah tidak terkontrol
yaitu 68,8% dan 31,2% pada gula darah tidak terkontrol. Berdasarkan uji
fisher’s exact test menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara
5
konsumsi gula dan hasil olahannya terhadap kadar gula darah. Hal ini tidak
sesuai dengan teori yang ada karena kadar gula darah yang tidak terkontrol
pada pasien diabetes tidak hanya disebabkan konsumsi gula berlebih tetapi
Selain gaya hidup kurang sehat, pola makan yang tidak teratur juga
diketegorikan obesitas karena memiliki indek masa tubuh (IMT) > 23 kg/m 2
dengan kadar glukosa darah > 126 mg/dl hal ini dikarenakan pengetahuan pola
makan yang buruk, responden dapat makan sampai 5 atau 6 kali dalam sehari
dari total kunjungan 3.435.151 atau scbcsar 3,26% (Data Laporan Tahunan
laporan tahunan Dinas Kesehatan Lombok Barat pada tahun 2013 di ketahui
6
Data dari rekapitulasi laporan tahunan Puskesmas Kediri diketahui
pada tahun 2011 dari 2547 kunjungan 125 dinyatakan menderita diabetes,
pada tahun 2012 dari 2679 kunjungan 216 di nyatakan menderita diabetes
mellitus, pada tahun 2013 dari 8047 kunjungan 325 dinyatakan menderita
diabetes mellitus dan pada tahun 2014 dari bulan januari sampai bulan
Tahun 2016".
B. Identifikasi Masalah
mellitus, pada tahun 2012 dari 267 kunjungan 216 di nyatakan menderita
diabetes mellitus, pada tahun 2013 dari 8047 kunjungan 325 dinyatakan
7
menderita diabetes mellitus dan pada tahun 2014 dari bulan januari sampai
2014 diperoleh data sebagai berikut, dari 20 orang yang di survey, pada
tubuh (IMT) > 23 kg/m2 dengan kadar glukosa darah > 126 mg/dl hal ini
sampai 5 atau 6 kali dalam sehari dengan variasi makanan yang beragam.
C. Rumusan masalah
Apakah ada hubungan pengetahuan pola makan dengan kadar glukosa pada
Tahun 2016?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
8
2. Tujuan Khusus
Lombok Barat
E. Manfaat Penelitian
pengembangan kurikulum.
9
4. Bagi Penulis
hal - hal yang berkaitan tentang penyakit dibetes mellitus dan dan faktor -
10