Oleh
Tim Pengasuh Mata Kuliah
Taksonomi Tumbuhan Rendah
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................... 2
TATA TERTIB PRAKTIKUM ...................................................... 3
PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN ....................................... 5
ACARA 1. DIVISI SCHIZOPHYTA ............................................. 7
ACARA 2. DIVISI THALLOPHYTA ........................................... 9
ACARA 3. DIVISI BRYOPHYTA ................................................ 12
ACARA 4. DIVISI PTERIDOPHYTA ........................................... 14
ACARA 5. PRAKTIKUM LAPANGAN ....................................... 16
Lampiran
2
TATA TERTIB PRAKTIKUM TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH
Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib tertulis ini akan diumumkan
secara lisan.
4
PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN
PRAKTIKUM TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH
5
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil (Poin 15)
Berupa Tabel atau Gambar dan klasifikasi dari tumbuhan yang
diamati. Judul tabel diletakkan di atas dan judul gambar di bawah,
serta disitasi dalam teks laporan.
2. Pembahasan (Poin 25)
Berisi uraian hasil dan diskusi/kajian dan dibandingkan dengan
teori yang ada.
E. Kesimpulan (10)
Berupa pernyataan dalam bentuk paragraf yang merupakan simpulan
dari hasil dan pembahasan. Pernyataan kesimpulan harus sesuai dengan
tujuan.
F. Daftar Pustaka (Poin 10)
Berisi pustaka acuan yang digunakan dalam penyusunan laporan.
Daftar ini memuat minimal 5 pustaka acuan. Sistematika penulisan
secara berurutan adalah; Nama Penulis. Tahun. Judul Buku/Artikel
Jurnal. Nama Penerbit/Nama Jurnal. Halaman (bila diambil dari
jurnal)/Kota Tempat Diterbitkan (bila diambil dari buku teks). Daftar
pustaka ditulis secara alfabetik.
G. Lampiran
Berupa laporan sementara yang sudah ditandatangani oleh asisten
praktikum masing-masing kelompok pada saat praktikum berlangsung.
H. Pengumpulan Laporan (Maksimal Poin = 85)
Laporan dikumpulkan 1 (satu) minggu setelah acara praktikum sebagai
syarat mengikuti praktikum selanjutnya.
6
ACARA 1
DIVISI SCHIZOPHYTA
Teori Dasar
Divisi Schizophyta memiliki ciri-ciri berupa anggota yang berkembang biak
dengan cara membelah diri (schizein = membelah; phyton = tumbuhan).
Anggota divisi Schizophyta bersifat uniseluler, protoplas belum
terdifferensiasi dengan jelas, dan inti sel serta plastida belum nyata. Dari segi
evolusi, Schizophyta (tumbuhan belah) dianggap sebagai kelompok tumbuhan
yang paling tua dan paling primitif dan dengan tingkat perkembangan
filogenetik yang paling rendah. Divisi ini dibagi menjadi dua kelas yaitu
Bakteri (Schizomycetes) dan Ganggang Biru (Cyanophycae).
A. Tujuan Praktikum
1) Terampil menggunakan miksroskop untuk mengetahui karakteristik
tumbuhan yang tergolong dalam Divisi Schizophyta.
2) Mengetahui contoh tumbuhan yang tergolong dalam setiap sub divisi
pada Divisi Schizophyta.
3) Mengetahui morfologi sel organisme anggota Divisi Schizophyta.
4) Terampil menyusun laporan mengenai karakteristik dan contoh
tumbuhan yang tergolong dalam setiap sub divisi pada Divisi
Schizophyta.
C. Cara Kerja
7
1) Pengamatan Sel Bakteri
a. Irislah dengan hati-hati dan setipis mungkin bintil akar tumbuhan
kacang-kacangan yang sudah disiapkan, lalu letakkan irisan bintil
akar di atas gelas objek,
b. teteskan aquadest pada preparat lalu tutup dengan gelas penutup,
c. tempatkan mikroskop cahaya pada tempat yang terang untuk
mendapatkan pencahayaan yang optimal,
d. pasanglah preparat yang sudah dibuat pada mikroskop, lalu amati
dengan perbesaran rendah terlebih dahulu, cari organisme yang
akan diamati dalam preparat,
e. gambarlah hasil pengamatan pada buku kerja, biasakan untuk
mengambil foto hasil pengamatan mikroskop sebagai arsip dan
rujukan,
Teori Dasar
Thallophyta terdiri dari anggota berupa tumbuh-tumbuhan yang memiliki ciri
utama tubuh berbentuk “thallus”, artinya belum dapat dibedakan antara akar,
batang dan daun. Protoplasma tumbuhan ini memiliki satu inti atau lebih, dan
memiliki plastida dengan bentuk yang beraneka ragam. Anggota Divisi
Thallophyta dapat bereproduksi secara seksual dengan isogami, anisogami,
dan gametangiogami, serta reproduksi aseksual dengan spora. Sumber karbon
diperoleh dengan cara autotrof maupun heterotrof, namun juga ada yang
bersimbiosis. Divisi Thallophyta dibagi menjadi tiga sub divisi, yaitu Sub
Divisi Algae, Sub Divisi Fungi dan Sub Divisi Lichenes.
A. Tujuan Praktikum
1) Menguasai konsep tentang karakteristik tumbuhan yang tergolong
dalam Divisi Thallophyta.
2) Mengetahui perbedaan antara Sub Divisi Algae, Fungi, dan Lichenes.
3) Mengetahui contoh tumbuhan yang tergolong dalam setiap sub divisi
pada Divisi Thallophyta.
4) Terampil menggunakan mikroskop dan alat laboratorium lainnya
dalam mengamati karakteristik anggota Divisi Thallophyta yang
bersifat mikroskopis.
5) Terampil menyusun laporan mengenai karakteristik dan contoh
tumbuhan yang tergolong dalam setiap sub divisi pada Divisi
Thallophyta.
C. Cara Kerja
1) Pengamatan Algae
a. Tempatkan mikroskop cahaya pada tempat yang terang untuk
mendapatkan pencahayaan yang optimal,
b. pasanglah gelas objek yang bersih dan steril pada mikroskop,
c. masukkan masing-masing air genangangan hijau, air got, dan
lendir pada tembok yang basah pada gelas beker 50 ml, lalu beri
label,
d. teteskan masing-masing sampel yang akan diamati untuk
pengamatan Algae (air genangangan hijau, air got, dan lendir pada
tembok yang basah), lalu tutup dengan gelas penutup yang bersih
dan steril,
e. amati sampel yang tersedia dengan menggunakan mikroskop,
f. gambarlah spesies yang ditemukan pada buku kerja, biasakan
untuk mengambil gambar sediaan dengan kamera sebagai arsip dan
rujukan,
g. berikan keterangan dan warna pada gambar.
2) Pengamatan Jamur
Jamur Makroskopis
a) Amatilah bagian morfologi setiap jamur yang disiapkan,
b) gambarlah jamur yang diamati pada buku kerja,
c) berikan keterangan dan warna pada gambar.
10
Jamur Mikroskopis
a) Ambil sampel jamur pada roti, nasi basi, dan tongkol jagung yang
berjamur dengan menggunakan pinset,
b) letakkan sampel pada gelas objek, lalu teteskan aquades di atas
sampel dan tutup dengan gelas penutup, ambil sampel yang berair
seperti air tape dengan pipet tetes, lalu tempatkan di atas gelas
objek dan tutup dengan gelas penutup,
c) amati setiap sampel dengan menggunakan mikroskop,
d) gambarlah spesies yang ditemukan pada buku kerja, biasakan
untuk mengambil gambar sediaan dengan kamera sebagai arsip
dan rujukan,
e) berikan keterangan dan warna pada gambar.
3) Pengamatan Lichenes
a) Amatilah setiap bagian dari bahan yang disiapkan,
b) gambarlah spesies yang ditemukan pada buku kerja, biasakan
untuk mengambil gambar sediaan dengan kamera sebagai arsip dan
rujukan,
c) berikan keterangan dan warna pada gambar.
11
ACARA 3
DIVISI BROPHYTA
Teori Dasar
Anggota Divisi Bryophyta adalah golongan tumbuhan tingkat rendah yang
secara filogenetik lebih maju dibanding anggota Divisi Thallophyta.
Anggotanya memiliki gametangium dan sporangium yang sudah tersusun dari
banyak sel (multiseluler). Tubuhnya masih berupa thallus dengan daun-daun
yang sangat sederhana, tidak memiliki akar kecuali rhizoid. Plastidanya
mengandung klorofil a dan b sehingga tubuhnya berwarna hijau. Anggota
Divisi Bryophyta sudah teradaptasi pada kehidupan di darat, meskipun tetap
memerlukan air dalam proses pembuahan. Berdasarkan bentuk susunan
tubuhnya, Divisi Bryophyta dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu: Hepaticeae
(lumut hati), Anthocerotae (lumut tanduk), dan Musci (lumut daun).
A. Tujuan Praktikum
1) Mengetahui karakteristik tumbuhan yang tergolong dalam Divisi
Bryophyta.
2) Mengetahui contoh tumbuhan yang tergolong dalam setiap sub divisi
pada Divisi Bryophyta.
Bahan
1) Pogonatum cirrhatum
2) Funaria hygrometrica
3) Polytrichum commune
4) Sphagnum sp.
5) Marchantia polymorpha
6) Taxyphillum sp.
12
C. Cara Kerja
1) Ambillah sampel lumut yang sudah disediakan dan letakkan di atas
kertas millimeter block,
2) amati bagian-bagian dari lumut yang diamati, carilah ciri bersama yang
dimiliki oleh setiap lumut yang diamati
3) gambarlah struktur lumut yang diamati pada buku kerja, ambil foto
sebagai arsip,
4) tulis klasifikasi dari setiap spesies yang diamati,
13
ACARA 4
DIVISI PTERIDOPHYTA
Teori Dasar
Anggota Divisi Pteridophyta sudah jelas memiliki kormus dan sistem
pembuluh, namun belum menghasilkan biji dan alat perkembangbiakan yang
utama adalah spora. Oleh karenanya anggota divisi ini masih digolongkan
sebagai tumbuhan tingkat rendah. Dari sisi filogeni, anggota Divisi
Pteridophyta sudah lebih maju dibandingkan anggota Divisi Bryophyta karena
sudah memiliki sistem pembuluh, sporofitnya hidup bebas dan berumur
panjang, sudah memiliki akar sejati dan sebagian besar merupakan tumbuhan
heterospora. Divisi Pteridophyta dibagi menjadi empat kelas, yaitu
Psilophytinae (paku purba), Lycopodinae (paku kawat), Equisetinae (paku
ekor kuda), dan Filicinae (paku sejati).
A. Tujuan Praktikum
1) Mengetahui karakteristik tumbuhan yang tergolong dalam Divisi
Pteridophyta.
2) Mengetahui contoh tumbuhan yang tergolong dalam setiap sub divisi
pada Divisi Pteridophyta.
14
C. Cara Kerja
1) Ambillah tumbuhan paku yang akan diamati, lalu letakkan di atas
kertas millimeter block,
2) amati setiap bagian-bagiannya, gambarkan hasil pengamatan di buku
kerja lalu berikan keterangan,
3) ambillah spora dari tumbuhan paku dengan menggunakan pinset
berujung kecil, letakkan di atas gelas objek,
4) teteskan akuades di atas sampel, kemudian tutup dengan gelas penutup,
lalu amati menggunakan mikroskop,
5) gambarlah spora tumbuhan paku yang diamati.
15
ACARA 5
PRAKTIKUM LAPANGAN
A. Tujuan
1) Identifikasi dan mengenal jenis anggota Divisi Thallophyta,
Bryophyta dan Pteridophyta pada lansekap khusus yang didatangi
2) Membuat herbarium kering dari spesiemen yang ditemukan di
lapangan.
C. Cara Kerja
1) Amati sebanyak mungkin morfologi anggota Divisi Thallophyta,
Bryophyta dan Pteridophyta, kemudian tabulasikan.
2) Ambillah beberapa spesies tumbuhan utuh dari masing-masing Divisi
Thallophyta dan Bryophyta, amankan dalam kantong plastik. Untuk
Divisi Pteridophyta, diskusikan dengan asisten mengenai bagian yang
harus dijadikan herbarium, apakah akan mengambil seluruh bagian
tumbuhan atau bagian tertentu saja.
3) Keringkan spesimen dengan meletakkannya di atas lembaran koran
yang tebal dan kaku.
4) Pres spesimen dengan menggunakan bilah bambu atau kayu yang
sebelumnya sudah disiapkan.
5) Keringkan dengan menggunakan sinar matahari bila cuaca cerah.
Apabila cuaca dalam keadaan yang tidak menguntungkan, gunakan
panas api dari lampu pijar atau bunsen. Hati-hati agar spesimen tidak
16
terbakar. Pengeringan paling aman adalah dengan menggunakan alat
pengering yang dilengkapi dengan thermostat sehingga suhunya
dapat diatur.
6) Tempellah herbarium yang telah kering pada kertas tebal dengan
ukuran yang memadai seluruh bagian herbarium untuk tertempel.
Penempelan dapat menggunakan lem perekat di seluruh bahan
permukaan atau dengan selotip yang direkatkan kecil-kecil. Pastikan
seluruh bahan tertahan pada kertas dan jangan sampai terlepas.
7) Masukkan herbarium dari golongan lumur ke dalam amplop yang
disamakan ukurannya.
8) Bahan dari golongan jamur yang akan dikoleksi adalah tubuh
buahnya, tubuh buah jamur dikeringkan begitu saja tanpa
pengepresan dan disimpan dalam wadah karton.
9) Berikan etiket atau label yang berisi semua informasi yang diperoleh
dari tumbuhan yang telah dikeringkan. Etiket memuat judul dan nama
lembaga yang memilikinya, nomor urut, nama kolektor, data
taksonomi, nama jenis, tempat pengambilan bahan, habitat, data
ekologi bila memungkinkan, dan data lain yang dianggap perlu
dicatat seperti kegunaan dalam tradisi setempat.
17
Tabel 1. Daftar spesies yang ditemukan dalam praktikum lapangan mata
kuliah Taksonomi Tumbuhan Rendah
18
Lampiran 1. Contoh cover laporan praktikum
DIVISI SCHIZOPHYTA
(Laporan Praktikum Taksonomi Tumbuhan Rendah)
Disusun Oleh
Nama : Bella Safar Maulani
NPM : 1311060199
Kelompok : I (satu)
Kelas :A
Asisten : Dhika Prasasti