PENUNTUN PRAKTIKUM
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) BINA MANDIRI GORONTALO
Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia Page 1
2019
PENUNTUN PRAKTIKUM
TIM PENYUSUN
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES BINA MANDIRI GORONTALO
2019
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia
yang diberikan kepada kita semua, sehingga Penuntun Praktikum ini dapat tersusun sesuai
dengan harapan.
Penuntun ini disusun dengan menyesuaikan kondisi dan kemampuan peralatan dan
bahan praktek yang tersedia di laboratorium, sehingga judul-judul yang dipilih untuk menjadi
panduan praktek kemungkinan tidak maksimal akibat keterbatasan tersebut di atas.Namun
pun demikian kita tetap bertekad untuk melaksanakan praktek sebagai wujud dari
penguasaan iptek.
Dengan adanya Penuntun Praktikum ini diharapkan pula mahasiswa dapat
melakukan dan mempraktekan percobaan-percobaan secara tepat dan benar untuk
menghasilkan kesimpulan dalam menunjang perkembangan ilmunya masing-masing.
Penyusun
HARD COVER 1
SOFT COVER 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
TATA TERTIB PRAKTIKUM 5
IDENTITAS MAHASISWA 8
PERCOBAAN 1 9
PERCOBAAN 2 18
PERCOBAAN 3 20
PERCOBAAN 4 23
PERCOBAAN 5 27
PERCOBAAN 6 30
PERCOBAAN 7 35
PERCOBAAN 8 38
KARTU KONTROL PRAKTIKUM 40
Kelompok :
Nama Lengkap :
No. Pokok Mahasiswa :
Tempat/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Agama :
No. Tlp/Hp :
Catatan Kesehatan :
Gorontalo, …………………………………………..
Peserta Praktikum (Praktikan)
PHAS
FOTO
WARNA
……………………………………………………………………
D. Prosedur Kerja :
Untuk menentukan golongan darah A, B, dan O
a. Hapuslah ujung jari anda dengan menggunakan kapas yang telah direndam dalam
alkohol 70 %
b. Tusuklah jari tersebut dengan menggunakan blood lancet steril,
c. Hapuslah tetesan darah pertama dengan menggunakan kapas beralkohol hingga
bersih.
d. Kemudian pijit jari tersebut dengan perlahan hingga keluar darah dari luka tadi,
kemudian teteskan darah yang keluar pada gelas obyak di dua tempat yang berbeda.
e. Teteskan satu tetes antisera A pada salah satu sisi dari tetesan darah tersebut,
dengan cara yang sama teteskan satu tetes antisera B pada tetesan darah yang
satunya lagi.
f. Aduklah tetesan masing-masing antisera dengan darah tersebut dengan
menggunakan ujung tusuk gigi secara terpisah.
E. Hasil Pengamatan :
Sistem ABO
No Nama Anti a Anti b Keterangan
1
2
3
4
5
Kegiatan II
A. Judul : Menghitung Jumlah Sel Darah
B. Tujuan : Untuk menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih dengan
menggunakan haemocytometer
D. Prosedur kerja :
Semua alat yang akan digunakan dalam keadaan kering dan bersih. Janganlah
menggunakan alat pembersih (lap atau kain yang kasar agar tidak merusak/ menggores
“counting camber”, gunakanlah kertas lensa.
1. Menghitung sel darah merah :
a. Untuk menghitung sel darah merah gunakanlah pipet pengencer dengan skala 101,
dan mempunyai inti gelas berwarna merah,
b. Olesilah ujung jari anda dengan alkohol 70%, tusuk dengan lancet yang telah
disterilkan,
c. Biarkan darah mengalir dengan bebas tanpa memijit ujung jari tersebut,
d. Isaplah darah yang keluar dengan pipet pengencer hingga skala 0,5 atau 1,0,
kemudian bersihkan ujung pipet tersebut dengan kertas saring, hindari adanya udara
di antara darah di dalam pipet sewaktu mengisap, bila hal ini terjadi darah dengan
segera harus dikeluarkan kembali dan pengisapan darah harus di ulangi,
e. Bila pengisapan darah berlangsung dengan baik, dengan segera hisaplah larutan
pengencer hayem hingga skala 101, tepat !,
f. Peganglah pipet pada kedua ujungnya dengan telunjuk dan ibu jari kocokan dengan
hati-hati selama 2 menit,
g. Setelah 2 menit, buanglah 5 tetes pertama larutan darah tadi, lalu letakan ujung pipet
di antara gelas objek (Neubaeur) dan gelas penutup haemocytometer, hingga larutan
darah mengalir dengan bebas di antaranya, tetapi cegahlah agar larutan darah tidak
mengisi parit-parit sekeliling counting chamber,
h. Diamkan 1-2 menit supaya sel darahnya mengendap. Amatilah di bawah mikroskop
untuk menghitungnya.
i. Gunakanlah rumus berikut untuk menghitung jumlah sel darah merah dalam setiap
mm 3 : Jumlah sel darah merah = n e x p x 50
ne = jumlah eritrosit dalam 5 kotak
Hasil Pengamatan :
Jenis Jumlah Jumlah
No. Nama Tester Kelamin Eritrosit Leukosit
1
2
3
4
5
Kegiatan III
A. Judul : Haemoglobin Darah
B. Tujuan : Untuk menentukan konsentrasi haemoglobin dalam darah.
Ada beberapa cara untuk menentukan kadar Hb dalam darah. Kadar Hb biasanya
dinyatakan dalam gram per 100 ml darah. Berikut ini merupakan cara penentuan kadar Hb
dengan menggunakan metoda Sahli dan test paper Tallquist.
Prosedur kerja :
1. Isilah tabung pengencer (tabung Sahli) dengan HCl 0,1 N sebanyak 5 mm3
2. Hapuslah ujung jari anda dengan menggunakan kapas yang telah direndam dalam alkohol
70 % kemudian tusuklah ujung jari dengan blood lancet dan hisaplah dengan pipet kapiler
darah yang mengalir sebanyak 20 mm3.
3. Pindahkan darah tersebut dengan meniup pipet secara perlahan-lahan ke dalam tabung
pengencer yang telah diisi HCl tadi. Jagalah agar tidak terjadi gelembung.
4. Bilaslah pipet beberapa kali dengan HCl dalam tabung pengencer hingga tidak ada darah
yang tertinggal.
5. Biarkan tabung pengencer tersebut selama 10 menit.
6. Encerkan kembali darah sampel dengan setetes demi setetes aquades atau HCl 0,1N
sambil dikocok secara perlahan dengan menggunakan pengaduk gelas sampai warna
darah dalam tabung sama dengan warna cairan pada tabung standar
7. Setelah warna darah sampel sama dengan warna standar yang ada bacalah skala yang
ada maka didapatkan konsentrasi Hb dalam darah yang bersangkutan
E. Prosedur kerja :
1. Tusuklah jari anda dengan blood lancet steril.
2. Teteskan darah yang keluar ke test paper dari Tallquist
3. Sebelum darah yang terserap test paper menjadi kering, bandingkanlah warnanya
dengan standar warna yang tersedia.
F. Hasil Pengamatan :
Tulislah hasil pengamatan saudara dalam tabel berikut ini :
No. Nama Tester Kelamin Cara Sahli Cara
Tallquist
1
2
3
4
5
Kegiatan IV
A. Judul : Tekanan Darah
B. Tujuan : Menghitung tekanan darah Sistole dan Diastole
C. Alat dan Bahan :
Sphygmomanometer (tensimeter) dan stethoscope
D. Prosedur kerja :
1. Duduk dengan tenang, letakkan lengan kiri seolah-olah sejajar dengan jantung
2. Balutlah manset pada lengan atas (kanan atau kiri) yang mengandung arteri brachialis
kira-kira 2,5 cm di atas dari sikut anda.
3. Pompalah manset dengan memijit-mijit karet pemompa sehingga manometer air raksa
mencatat tekanan kurang lebih 200 mmHg,
E. Hasil Pengamatan :
Tulislah hasil pengamatan saudara dalam tabel berikut ini :
Jenis
Nama Usia Sistole Diastole
No Kelamin
1
2
3
4
5
Kegiatan V
A. Judul : Koagulasi Darah
B. Tujuan : Mengamati Waktu Koagulasi Darah
C. Dasar Teori
Di dalam pembuluh darah yang tidak rusak mengandung heparin, subtansi ini berguna
untuk mencegah terjadinya trombin dari protrombin sehingga disebut anti trombin. Heparin
ini juga dapat menetralisir beberapa trombin yang terbentuk secara kebetulan. Ketika
pemuluh darah pecah atau terluka, trombosit dan jaringan yang rusak membebaskan
Kegiatan I
A. Judul : Volume Pernafasan
B. Tujuan : Mengukur volume udara pernafasan
C. Alat dan Bahan :
1. Spirometer
2. Air
D. Prosedur kerja :
1. Tarik nafas dalam-dalam kemudian hembuskan pada pipa/selang yang dihubungkan
dengan spirometer
2. Hitung volume udara yang saudara tiupkan tadi dengan jalan menghitung letak
perubahan skala pada penyungkup spirometer.
3. Tarik nafas secara biasa dan lakukan hal yang sama kemudian hembuskan ke dalam
spirometer melalui selang.
4. Lakukan percobaan tersebut beberapa kali dengan sikap duduk, berdiri dan sesudah
lari-lari di tempat.
5. Hitunglah volume udara komplementer dan kapasitas vital saudara pada setiap
perubahan sikap.
6. Lakukanlah untuk setiap anggota kelompok
E. Hasil Pengamatan :
Tulislah hasil pengamatan saudara dalam tabel berikut ini :
Jenis Volume Udara
Nama
kelamin Tidal Suplemen Komplemen Vital
Kegiatan I
A. Judul : Pengukuran Berat dan Tinggi Badan
B. Tujuan :
1. Menentukan berat badan ideal
2. Mencari Luas Permukaan Tubuh dan Indeks Massa Tubuh (IMT)
C. Alat :
1. Timbangan berat badan (Kg)
2. Alat pengukur tinggi badan
D. Cara Kerja :
1. Pilihlah dari kelompok anda 3 relawan, masing-masing yang harus gemuk dan normal
menurut penglihatan anda.
2. Timbanglah berat badan dan ukurlah tinggi badan relawan, kemudian tentukanlan
berat badan menurut rumus berikut : Berat badan ideal = (tinggi – 100)(Kg)
3. Tentukan apakah berat badan probandus ideal atau tidak.
4. Tentukan luas permukaan tubuh dengan cara menghitung Indeks Massa Tubuh/Basa
Metabolic Index (IMT/BMI) masing-masing relawan dengan menggunakan rumus :
IMT = BB(Kg) / TB2 (m)
E. Hasil Pengamatan :
Luas
Nama Usia Jenis Tinggi Berat permukaan BMR
kelamin badan badan tubuh
Kegiatan I
Judul : Glukosa dalam urine
Tujuan : Memeriksa ada tidaknya glukosa dalam urine
Prosedur Kerja :
1. Didihkan 3 ml larutan benedict dalam tabung reaksi
2. Tambahkan 5 tetes urine ke dalam larutan tadi dan panaskan lagi selama 1-2 menit,
kemudian biarkan dingin,
3. Amatilah adanya perubahan warna (endapan) yang terjadi, Bila :
- Hijau : kadar glukosa 1 %
- Merah : kadar glukosa 1,5 %
- Orange : kadar glukosa 2 %
- Kuning : kadar glukosa 5 %
Hasil Pengamatan :
Tulislah hasil pengamatan saudara dalam tabel berikut ini :
No. Nama Tester Warna Endapan
1
2
3
4
5
Hasil Pengamatan :
Tulislah hasil pengamatan saudara dalam tabel berikut ini :
No. Nama Tester Hasil Reaksi
1
2
3
4
5
Kegiatan III :
Judul : Chlorida dalam urine
Tujuan : Memeriksa ada tidaknya chlorida dalam urine
Alat dan Bahan :
1. Urine 3. Tabung reaksi
2. Larutan AgNO3 10 % 4. Pipet
Hasil Pengamatan :
Tulislah hasil pengamatan saudara dalam tabel berikut ini :
No. Nama Tester Hasil Reaksi
1
2
3
4
5
Kegiatan IV
Judul : Amonia Dalam Urine
Tujuan : Untuk mengenal bau ammonia dari hasil penguraian urea dalam urine
Prosedur kerja :
1. Masukkan 1 ml urine ke dalam tabung reaksi
2. panaskan dengan lampu spiritus
3. Ciumlah bagaimana baunya.
Hasil Pengamatan :
Tulislah hasil pengamatan saudara dalam tabel berikut ini :
Kegiatan V
Judul : Urea dalam Urine
Tujuan : Membuktikan adanya urea dalam urine
Alat dan Bahan :
1. Urine 3. Larutan jenuh asam oksalat
2. Obyek gelas 4. Larutan Sodium Hipobromide
Prosedur Kerja :
1. Teteskan beberapa tetes urin pada obyek gelas, kemudian hadapkan pada cahaya
matahari biarkan sebagian dari urine tersebut menguap
2. Tambahkan setetes larutan jenuh asam oksalat
3. Amati kristal urea oksalat yang terbentuk
4. Tambahkan beberapa tetes larutan Sodium Hipobromide
5. Pemuaian nitrogen tampak akibat dekomposisi urea.
Hasil Pengamatan :
No. Nama Tester Reaksi yang Terjadi
1
2
3
4
5
Kegiatan I
Judul : Refleks pada tendon manusia
Tujuan : Mempelajari refleks tendon pada patella manusia
Dasar teori
Dasar integritas dari aktivitas lengkung reflex yang sederhana terdiri dari reseptor, alat-
alat indra, neuron afferent dan neuron efferent atau efektor.
Lengkung reflex/ reflex sederhana dapat di bedakan menjadi 2 bagian :
1. Bagian afferent yang bersifat sensoris dan terdiri dari reseptor dan neuron afferent yang di
lalui impuls.
2. Bagian afferent yang terdiri dari neuron motoris dan afektor.
3. Kedua bagian ini dihubungkan oleh spinalis.
Reseptor : Jaringan saraf yang khusus menerima rangsangan. Rangsang ini merupakan
perubahan perubahan lingkungan organisme yang berupa tenaga (listrik,
mekanik, kimia, termik, elektro magnetic dsb).
Sesudah Rangsangan diterima diubah menjadi potensial aksi (impuls). Sesuatu
reseptor yang penting dalam reflex ialah yang peka (sensitive) terhadap perubahan posisi
tubuh. Receptor ini disebut proprioceptor.
Hasil Pengamatan :
No Nama Respon Keterangan
1
2
3
4
5
Kegiatan I :
Judul : Reseptor rasa
Tujuan : Menentukan daerah pengecap berbagai rasa pada lidah manusia.
Prosedur kerja :
1. Mintalah pasangan praktikan anda berkumur, kemudian keringkan lidahnya dengan kertas
hisap (sebaiknya relawan tutup mata),
2. Celupkan aplikator ke dalam larutan asam, buanglah kelebihan larutan dengan
menekannya pada sisi pinggan,
3. Sentuhlah aplikator pada daerah ujung, sepanjang sisi tengah, dan belakang lidah
pasangan anda,
4. tulislah tanda (+) pada daerah peta rasa yang sesuai jika ia merasakan larutan tersebut.
Tuliskan tanda (-) pada daerah peta rasa yang sesuai jika daerah tertentu yang di sentuh
tidak sensitif terhadap larutan yang diuji,
5. Ulangi prosedur di atas dengan menggunakan ketiga larutan lainnya, satu demi satu.
Hasil Pengamatan :
1. Peta rasa dari lidah hasil pengamatan yang sudah dilakukan dan diberi keterangan.
Prosedur Kerja :
1. Bersihkan rongga mulut anda dengan berkumur air tawar.
2. Keringkan permukaan lidah dengan kertas filter atau kertas tissue dan pertahankan agar
lidah di luar mulut (sebaiknya relawan tutup mata)..
3. Letakkan sedikit gula pada lokasi manis, sambil menghidupkan stopwatch. Ketika sensasi
telah terasa stopwatch segera dimatikan. Catat waktunya.
4. Berkumurlah dengan air tawar lagi, tetapi lidah tidak dikeringkan.
5. Ulangi kegiatan 3 dan 4 setelah beberapa menit, catat rata-rata waktunya.
6. Selanjutnya ulangi kegiatan di atas dengan menggunakan bahan sebagai berikut : bubuk
asam sitrat, garam dapur (NaCl) dan bubuk kina/mexaguer
Hasil Pengamatan :
No Nama Gula As.Sitrat Pil Kina Garam
1
2
Kegiatan III
Judul : Uji Kepekaan
Tujuan : Mengukur kepekaan reseptor pengecap
Prosedur Kerja :
1. Potong apel, bawang merah dan bawang putih menjadi potongan-potongan kecil yang
mudah dimakan dengan ukuran yang sama.
2. Mintalah teman kalian untuk membantu dalam percobaan ini. Tanpa melihat atau
membaui (tutp mata dan hidung), teman tersebut akan menentukan jenis makanan hanya
dari rasanya dengan cara :
a) Tutup mata teman tersebut dengan kain dan pasang jepit pakaian pada hidungnya.
Jepit pakaian yang sudah lemah pernya paling baik untuk di gunakan karena tidak
akan memjepit terlalu keras.
b) Gunakan tusuk gigi untuk memasukan sepotong apel kedalam mulut teman, dan beri
petunjuk agar ia mengunyah pelan-pelan, lalu menentukan jenis makanan yang ia
makan. Sangat penting bagi berhasilnya percobaan, jangan sampai teman kalian tahu
jenis-jenis makanan sebelum percobaan di mulai.
Kegiatan IV
Prosedur Kerja :
1. Sediakan tiga buah gelas becker dan berilah label a, b dan c.
2. Isilah gelas beker a dengan air hangat dan gelas beker b dengan air dingin yang dicampur
es batu
3. Masukkan ujung jari tangan kanan anda ke dalam gelas beker a dan masukkan ujung jari
tangan kiri anda ke dalam gelas beker b, rendamlah keduanya selama satu menit.
4. Campurkanlah dengan cepat setengah bagian air panas dengan setengah bagian air
dingin dan masukkanlah ke dalam gelas beker c.
5. Celupkan kedua jari yang direndam tadi ke dalam gelas beker c dalam waktu yang
bersamaan
6. Bagaimanakah yang anda rasakan panas atau dingin ?
Hasil Pengamatan :
Buatlah uraian hasil percobaan yang telah dilakukan.
Prosedur kerja :
A. Menentukan Jarak Bintik Buta Dari Mata,
1. Peganglah penentu bintik buta (titik hitam sebelah kanan tanda +) pada jarak 20 inch di
depan wajah sejajar dengan mata kanan anda,
2. Tutuplah mata kiri anda, fokuskan mata anda pada tanda positif, dengan perlahan
gerakan penentu bintik buta tersebut mendekati wajah anda,
3. Pada jarak tertentu bintik hitam akan menghilang dari pandangan anda. Tepat pada saat
hilangnya titik hitam dari pandangan anda ukurlah jarak antara alat penentu titik buta
tersebut dengan mata anda (dalam cm),
4. Bandingkanlah dengan jarak yang diperoleh oleh praktikan lainnya.
Pembahasan :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Pembahasan :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
C. Jarak Pandangan Dekat
No Nama Jarak pandang Keterangan
terdekat
1
2
3
4
5
Pembahasan :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Kegiatan I
Judul : Suhu Tubuh
Tujuan : Mengukur Suhu Tubuh Manusia Pada Berbagai Kondisi
Dasar Teori :
Suhu badan
Suhu badan manusia ialah setinggi 36,6 o C – 36,9o C. Suhu badan manusia yang
dapat dipercaya adalah suhu badan yang diukur di dalam rectum. Suhu badan ini ialah
keadaan keseimbangan antara pembuatan panas dan kehilangan panas oleh tubuh.
Tubuh kehilangan panas dengan cara :
- Radiasi atau pancaran
- Konduksi atau rambatanb
- Konveksi atau aliran hawa
Evaporasi air atau penguapan air yang ada pada kulit menambah kehilangan panas. Untuk
pengaturan suhu badan diperlukan : vasodilatasi pada kulit, menambah pengeluaran
keringat, menggigil dan berdirinya bulu
Hal-hal seperti tersebut di atas dikoordinasikan oleh suatu pusat yang terdapat di dalam
hypothalamus yaitu dasar dari bagian yang disebut diencaphalon.
Alat dan Bahan :
1. Thermometer klinis
2. Thermometer kamar
3. Handuk/serbet
4. Alkohol 70 %
5. Kapas dan air es
Prosedur kerja :
Untuk mengukur suhu tubuh manusia digunakan thermometer klinis dan pengukuran
dilakukan pada bagian-bagian axilla dan mulut (cavum oris). Adapun pengukuran sebagai
berikut :
Hasil Pengamatan :
Tuliskan hasil pengamatan saudara dalam tabel berikut :
Pembahasan :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Keterangan :
R = Responsi/Test/Kognitif 15%
K = Keterampilan Psikomotor 35%
S = Sikap/ Afektif 20%
L = Laporan 30%
Gorontalo, / /2019
Koordinator Laboratorium