PENUNTUN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
TIM PENYUSUN
LABORATORIUM FARMASETIKA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES BINA MANDIRI GORONTALO
2015
Penyusun
Tujuan Percobaan:
- Mengenal berbagai macam hewan coba yang umum digunakan di
laboratorium
- Melakukan penanganan terhadap hewan coba
Teori Singkat
Hewan Percobaan
Hewan coba atau sering disebut hewan laboratorium adalah hewan
yang khusus diternakkan untuk keperluan penelitian biologik. Hewan
laboratorium tersebut digunakan sebagai model untuk penelitian pengaruh
bahan kimia atau obat pada manusia. Karena tujuan akhir dari pengujian
toksiko-biologik ini adalah untuk keselamatan manusia, maka hewan
percobaan yang akan dipakai dipilih yang mempunyai sifat-sifat respon
biologik dan adaptasi mendekati manusia
Beberapa jenis hewan dari yang ukurannya terkecil dan sederhana
ke ukuran yang besar dan lebih komplek digunakan untuk keperluan
penelitian ini, yaitu: Mencit, tikus, kelinci, dan hamster.
c. Pengambilan darah
Pengambilan darah dapat dilakukan pada lokasi tertentu dari tubuh,
yaitu:
- vena lateral dari ekor
- sinus orbitalis mata
- vena saphena (kaki)
- langsung dari jantung.
Pelaksanaan Praktikum
1. Bahan
- Air suling/ Na CMC
- Alkohol
- Kapas
2. Alat
- Kanula oral
- Spoit injeksi
3. Cara Kerja
Dilakukan penanganan terhadap hewan coba dan pemberian sediaan
secara peroral, injeksi (intra peritoneal, intramuskular, subkutan)
Tujuan Percobaan:
- Mengenal anatomi sel saraf khususnya sistem saraf otonom.
- Membedakan efek perangsangan dan penghambatan sistem saraf
simpatis dan parasimpatis pada hewan coba.
Teori Singkat
Unit dasar sistem saraf, yaitu sel saraf atau neuron. Tubuh utama
neuron sama dengan sel-sel yang lain. Sel ini juga mempunyai ujung-ujung
cabang yang halus yang disebut dendrit, dan satu bagian yang lebih
panjang, seperti kawat, disebut akson. Sinyal-sinyal listrik saraf diterima dari
neuron-neuron yang lain melalui celah sempit yang disebut sinapsis, menuju
ke dendrit. Sinyal-sinyal berjalan sepanjang selaput sel menuju akson.
Selanjutnya, membentuk sinapsis dengan neuron-neuron lain sepanjang
sistem saraf.
2. Bahan
Pilokarpin, adrenalin, metoklopramid, Na CMC, propranolol.
3. Hewan Uji
Hewan coba yang digunakan adalah mencit jantan dan betina dengan
bobot badan lebih dari 20 gram.
4. Cara Kerja
1) Mencit ditimbang. Dosis pilokarpin, adrenalin, dan metoklopramid
ditentukan berdasarkan perhitungan dosis lalu dikonversi dosis
dari manusia ke hewan.
2) Pilokarpin dan adrenalin diseuntikkan secara intraperitoneal (i.p)
serta pemberian peroral (p.o) metoklopramid masing-masing
pada 3 ekor mencit jantan dan betina.
3) Amati gejala yang timbul pada hewan percobaan, meliputi
pengamatan pupil mata, diare, diuresis, tremor/kejang, warna
pembuluh darah telinga (vasodilatasi dan vasokonstriksi), salivasi,
keringat, grooming, eksoftalmus, straub.
4) Bandingkan efek pada hewan betina dan jantan.
Tujuan Percobaan:
- Mengetahui nama bagian-bagian mata dan organ pelengkapnya
yang membantu penglihatan.
- Menggambarkan daerah-daerah utama telinga dan proses
pendengaran.
- Mengetahui organ-organ khusus lain, seperti pengecap,
penciuman dan keseimbangan.
- Mengetahui proses penghantaran impuls dari organ-organ
tersebut.
Teori Singkat
Sensasi somatik dideteksi oleh reseptor yang tersebar luas yang
memberikan informasi mengenai interaksi tubuh dengan lingkungan secara
umum. Sebaliknya, setiap indera khusus memiliki reseptor-reseptor yang
sangat terlokalisasi dan memiliki kekhususan, yang bersepon terhadap
rangsangan lingkungan tertentu. Indera mencakup penglihatan,
pendengaran, pengecapan, dan penghidu.
Pelaksanaan Praktikum
5. Bahan
- Sampel makanan berbagai macam rasa
- Kertas berisi simbol untuk membuktikan adanya bintik buta
Tujuan Percobaan:
- Mengenal anatomi ginjal
- Mengetahui keadaan fungsi ginjal dengan menentukan kecepatan
filtrasi glomerular (Glomerular filtration rate = GFR).
Teori Singkat
Ureter
Ureter, satu dari masing-masing ginjal, membawa urine ke kandung
kemih. Ureter masuk dari bagian belakang kandung kemih, sedemikian rupa
sehingga ketika kandung kemih terisi, lubang ureter tertutup. Potongan
melintang pada ureter memperlihatkan tiga bagian:
a. Mukosa dalam terdiri atas epitelium peralihan yang dilapisi lamina
propria pada jaringan ikat. Sekresi mukus melindungi ureter dari
urine
b. Lapisan otot tengah terdiri atas lapisan serat otot polos yang
membujur dan melingkar. Serat otot ini mendorong urine ke depan
secara peristaltis
c. Adventisis luar terdiri atas jaringan ikat areola yang mengandung
saraf, pembuluh darah, dan pembuluh limfa
Uretra
Uretra mengalirkan urine dari akndung kemih ke luar tubuh lewat
lubang uretra luar. Pada wanita, uretra memiliki panjang sekitar 3-4 cm.
Pada laki-laki, uretra memiliki panjang sekitar 15-20 cm. Baik pada laki-laki
maupun wanita, otot rangka, sfinkter uretra eksternal, mengelilingi uretra
ketika melewati diafragma urogenitalia.
Pelaksanaan Praktikum
1. Alat
Corong, erlenmeyer, gelas piala, kanula, labu takar, spoit injeksi
2. Bahan
Furosemid tablet, glukosa, hidroklortiazid, Na CMC, spironolakton.
3. Cara Kerja
Hewan coba dikelompokkan menjadi lima kelompok
a. Kelompok I, mencit diberi Na CMC per oral sebagai kontrol
b. Kelompok II, mencit diberi furosemid per oral
c. Kelompok III, mencit diberi glukosa peroral
d. Kelompok IV, mencit diberi Hidroklortiazid peroral
e. Kelompok V, mencit diberi spironolakton peroral
Pengamatan dilakukan setelah mencit disuntik dengan obat-obat tersebut,
meliputi durasi urinasi dan volume urine yang dihasilkan.
Tujuan Percobaan:
- Mengenal anatomi sistem respirasi
- Mengenal fungsi sistem respirasi serta organ-organ penyusunnya
Teori Singkat
Mengeluarkan yang lama dan memasukkan yang baru, itulah yang
dilakukan sistem pernapasan, mengangkut oksigen ke dalam tubuh, dan
mengeluarkan karbondioksida ke udara
Pelaksanaan Praktikum
1. Alat
Spirometer, meteran, timbangan badan.
2. Cara Kerja
a. Penghitungan volume dan kapasitas paru-paru dengan
menggunakan spirometer.
b. Dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengukuran
lingkar dada pada saat ekspirasi dan inspirasi.
Tujuan Percobaan:
a. Melihat relevansi bobot badan, umur, dan luas permukaan tubuh
terhadap perhitungan dosis.
b. Mengenal mekanisme pengaturan suhu tubuh dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Teori Singkat
Dosis obat yang disetarakan oleh farmakope-farmakope, umumnya
berdasarkan usia dan bobot badan. Orang dewasa umumnya dianggap
mempunyai bobot badan 70 kg. Wanita dengan perawakan lebih kecil dan
massa tubuh yang mengandung lebih banyak lemak, umumnya lebih rendah
bobot badannya dari pria. Pendapat mutakhir menganjurkan dosis obat
dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh.
Biasanya manusia berada di lingkungan yang suhunya lebih dingin
daripada tubuh mereka, sehingga ia harus terus menghasilkan panas secara
internal untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Pembentukan panas
akhirnya bergantung pada oksidasi bahan bakar metabolik yang berasal dari
makanan. Pada kenyataannya, biasanya panas yang dihasilkan lebih
banyak daripada yang diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh pada
tingkat normal, sehingga kelebihan panas harus dieliminasi dari tubuh.
Pengeluaran panas terjadi melalui pengurangan panas dari permukaan
tubuh yang terpajan ke lingkungan eksternal.
Pelaksanaan Praktikum
1. Alat
Meteran, nomogram, termometer badan, timbangan badan
2. Cara Kerja
a. Dilakukan pengukuran suhu tubuh, berat badan , tinggi badan, dan
luas permukaan tubuh
b. Menghitung Indeks Massa Tubuh
c. Menghitung luas permukaan tubuh menggunakan nomogram
Tujuan Percobaan:
a. Mengenal anatomi sistem peredaran darah dan beberapa
kerakteristik darah manusia.
b. Mengenal fungsi sistem peredaran darah
c. Menyadari peran jantung dan darah dalam menjaga homeostasis.
Teori Singkat
Sistem kardiovaskular adalah sistem yang menjaga kehidupan
yang memompa darah ke seluruh tubuh lewat peredaran vena, arteri, dan
kapiler darah yang sangat rumit. Jantung, pembuluh darah, dan darah
mengatur transport nutrien penting ke seluruh tubuh dan mengangkut semua
sampah metabolisme. Sistem tersebut membantu melindungi tubuh dan
mengatur suhu tubuh.
Jantung terdapat di mediastinum, sebuah rongga diantara paru-
paru. Posisi jantung miring sehingga bagian ujungnya yang runcing yang
disebut apeks, menunjuk ke arah bawah ke pinggul kiri, sedangkan
ujungnya yang lebar, yaitu bagian dasarnya, menghadap ke atas ke bahu
kanan. Jantung dikelilingi oleh perikardia. Dinding jantung terdiri atas tiga
lapisan: Epikardium, miokardium, dan endokardium. Jantung terdiri dari
empat ruang: atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri, ventikel kiri.
Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila
darah dipompa ke luar jantung. Denyut ini mudah diraba, misalnya arteri
radialis di sebelah depan pergelangan tangan, arteri temporalis di atas
tulang temporal atau arteri dorsalis di belakang mata kaki. Yang teraba
bukan darah yang dipompa oleh jantung masuk ke dalam aorta, melainkan
Pelaksanaan Praktikum
1. Alat
Stetoskop dan spigmomanometer
2. Cara Kerja
a. Hitung kecepatan denyut jantung probandus dalam keadaan
berbaring, duduk, berdiri, setelah latihan ringan (lari di tempat 20
langkah, setelah latihan lebih berat (lari di tempat 50 langkah)
b. Catat kecepatan denyut ini dalam denyut/menit
c. Hitung tekanan darah dengan cara auskultasi