Anda di halaman 1dari 6

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA


KETERANGAN KELAIKAN ETIK
(ETHICAL CLEARANCE)
No.
/KEPK-FKUB/ EC /
/
Setelah Tim Etik Penelitian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
mempelajari dengan seksama rancangan penelitian yang diusulkan :
Judul

: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMANGI


(Ocimum sanctum) SEBAGAI PROTEKTOR
KERUSAKAN JARINGAN PADA TIKUS YANG
DIPAPAR ASAP ROKOK KRETEK SUB AKUT

Peneliti

: 1. Wahyu Febrianto
2. Alif Yanur Abidin
3. Mokhammad Afifuddin
4. Yusa Amin Nurhuda
5. Sabita Normaliya

NIM

: 105070100111023
105070200111021
105070100111117
0910710138
105070201131012

Unit / Lembaga

Tempat Penelitian

: Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Histologi


Patologi Anatomi (PA) Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang

Maka dengan ini menyatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi syarat atau
laik etik.
Malang,
An. Ketua
Koordinator Divisi I,

Prof..Dr.dr. Teguh Wahju Sardjono DTM& H, MSc, SpParK


NIP.19520410 198002 1 001

FORMULIR ETIK PENELITIAN KESEHATAN


1

2.

3.

4.
5.

6.

Peneliti : 1. Wahyu Febrianto (105070100111023)


2. Alif Yanur Abidin (105070200111021)
3. Mokhammad Afifuddin (105070100111117)
4. Yusa Amin Nurhuda (0910710138)
5. Sabita Normaliya (105070201131012)
Dibawah bimbingan komisi pembimbing
a. Dr.dr. Nurdiana, M. Kes
NIP. 19551015 198603 2 001
Judul Penelitian :
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum)
SEBAGAI PROTEKTOR KERUSAKAN JARINGAN PADA TIKUS YANG
DIPAPAR ASAP ROKOK KRETEK SUB AKUT
Subyek :
Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih Rattus
Novegicus Strain Wistar jantan dewasa yang berumur 2-3 bulan, berat badan
sekitar 150-200 gr dengan kondisi sehat yang ditandai dengan gerakannya aktif.
Perkiraan waktu Penelitian
3 bulan
Ringkasan usulan penelitian yang mencakup objektif/tujuan penelitian,
manfaat/relevansi dari hasil penelitian dan alasan/motivasi untuk melakukan
penelitian.
a. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh ekstrak daun kemangi (Ocimum Sanctum) terhadap
morfologi jaringan yang dipapar dengan asap rokok.
2. Mengetahui pengaruh ekstrak daun kemangi (Ocimum Sanctum) terhadap
jumlah sel radang jaringan yang dipapar dengan asap rokok.
b.Manfaat Penelitian
1. Dapat dijadikan sebagai dasar teori untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan sekaligus sebagai dasar untuk pengembangan penelitian
selanjutnya dalam bidang kesehatan, khususnya pemanfaatan daun kemangi
(Ocimum Sanctum) sebagai bahan pangan yang murah dan sehat.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan industri obat untuk
menciptakan suatu alternatif baru dalam pencegahan kerusakan jaringan
akibat paparan asap rokok.
c. Motivasi
Menemukan alternatif yang sederhana dan murah namun memiliki manfaat
yang besar dalam dunia kesehatan yang bisa bersifat preventif, kuratif maupun
rehabilitatif
Masalah etik (nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang mungkin

7.

8.

dihadapi)
1. Masalah etik tentang perlakuan terhadap makhluk hidup (hewan coba)
a. Rasa tidak nyaman hewan coba yang ditaruh dalam kandang
b. Rasa tidak nyaman hewan coba saat diberi perlakuan (diasapi)
c. Rasa sakit saat hewan coba di ambil sampel darah
d. Rasa sakit saat hewan coba dibunuh untuk diambel sampel organnya
Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah percobaan pada hewan
sudah dilakukan?Bila belum, sebutkan alasan untuk pemulai penelitian ini pada
manusia!
Prosedur penelitian yang dilakukan :
1. Persiapan Hewan Coba
Dilakukan persiapan pemeliharaan hewan coba mulai dari kandang
pemeliharaan hewan coba, anyaman kawat, sekam, botol minum, alat semprot,
tempat makan, pakan comfeed, alcohol 70%, hewan uji tikus galur Balb/C, dan
seleksi tikus (usia, berat badan, jenis kelamin, kesehatan).Tikus diadaptasikan di
dalam laboratorium parasitologi selama tujuh hari.
2. Ekstraksi Daun Kemangi
Daun Kemangi (Ocimum sanctum) dihaluskan menggunakan blender dan
ditimbang 100 gr menggunakan timbangan analitik. Kemudian dimasukkan
kedalam beaker glass dan ditambah dengan pelarut etanol 95 % kemudian
direndam (maserasi) selama 3 hari. Pasang evaporator pada tiang permanen agar
dapat digantung dengan kemiringan 30-40 terhadap meja. Kemudian hasil
maserasi dimasukkan dalam labu ekstraksi. Satu set alas evaporasi diletakkan
sedemikian rupa sehingga sebagian labu ekstraksi terendam aquades pada water
bath. Water bath dihubungkan dengan sumber listrik dan dinaikkan suhunya
sampai 70 C (sesuai dengan titik didih etanol). Kemudian ditunggu proses
berjalan (pengembunan dan pemisahan di pendingin) sampai hasil evaporasi
tersisa dalam labu ekstraksi. Hasil evaporasi berupa cairan kental. Dalam
penelitian ini hasil evaporasi dianggap konsentrasi 100% (Uma, 2000)
3. Aklimatisasi
Aklimatisasi ( penyesuaian lingkungan ) bagi hewan uji dilakukan selama
tujuh hari di laboratorium farmakologi FK UB. Tikus diberi makan dan minuman
standar laboratorium dan dilakukan penumbangan berat badan di akhir
aklimatisasi.
4. Pembagian Kelompok Tikus
Tikus wistar dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok
kontrol, yang masing masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Pembagian
kelompok tikus dilakukan secara acak (simple randomize sampling).
Pembagian kelompok tikus tersebut diatas adalah sebagai berikut:
1.
Kelompok kontrol negatif : kelompok tikus yang tidak
dipapar asap rokok dan tidak diberi ekstrak daun kemangi
2.
Kelompok kontrol positif : kelompok tikus yang di papar
asap rokok selama 5 minggu dan tidak diberi ekstrak
3.
Kelompok 1 : kelompok tikus yang dipapar asap rokok
selama 4 minggu dan diberi ekstrak daun kemangi dengan dosis 1 selama
4 minggu.
4.
Kelompok 2 : kelompok tikus yang dipapar asap rokok
selama 4 minggu dan diberi ekstrak daun kemangi dengan dosis 2 selama
4 minggu.

5.

10.

11.
12.
13.
14.

Kelompok 3 : kelompok tikus yang dipapar asap rokok


selama 4 minggu dan diberi ekstrak daun kemangi dengan dosis 3 selama
4 minggu.
5. Pemaparan dengan Asap Rokok
Setiap pemaparan menggunakan asap rokok jenis kretek dengan bantuan
alat smoking pump. Dosis pemaparan setiap 3 ekor tikus adalah satu batang
rokok saat pagi setiap hari selama 4 minggu. Setiap kali pemaparan asap rokok
dilakukan dengan cara menjalankan pompa selama 7,5 menit setelah itu switch
dimatikan.
6. Pembuatan Preparat Histopatologi Trakea Tikus
Trakea diambil melalui pembedahan kemudian difiksasi dengan
merendam jaringan trakea tikus dalam formalin 10% selama sehari semalam (24
jam) kemudian dilanjutkan dengan tahap pencucian menggunakan air minimal 1,5
jam. Jaringan dimasukkan dalam alkohol 70% selama 1 jam, alkohol 80% selama
1 jam, alkohol 99 % selama 1 jam dan alkohol absolut selama 2x1 jam lalu dalam
campuran xylol : alkohol absolut = 1:1 selama 0,5 jam, dan xylol PA selama 2x30
menit. Jaringan dipotong setipis mungkin dan dimasukkan ke dalam melted
paraffin : xylen = 1:1 sekana 1 jam, paraffin (54-58) selama 2x1 jam. Kemudian
dipotong dengan ketebalan 6m. Hasil pemotongan diletakkan di gelas objek
dilapisi dengan lapisan putih telur : gliserol = 1:1 . Gelas objek diletakkan di atas
steamer hangat (agar pita mengembang dan lurus tanpa lekukan) kemudian
dibiarkan kering dan sediaan melekat erat (1 hari). Jaringan yang berada di gelas
objek dimasukkan ke dalam xylol selama 3x5 menit. Lalu dikeringkan. Hasil
diamati pada mikroskop untuk mengetahui progresivitas perbaikan trakea.
Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian dan
cara-cara untuk mencegah atau mengatasi kejadian (termasuk rasa nyeri dan
keluhan lain)
1. Kontaminasi kuman pada hewan coba ke peneliti ataupun sebaliknya
mencuci tangan dengan sabun sebelum maupun setelah melakukan paktikum,
menggunakan sarung tangan, mengunakan masker
2. Peneliti digigit oleh hewan coba melakukan teknik memegang yang benar
3. Rasa tidak nyaman, sakit, bahkan kematian pada hewan coba yang diberikan
perlakuan misalnya saat penyondean, pembedahan dan pengambilan darah
solusinya dilakukan oleh orang yang berpengalaman
Pengalaman terdahulu (sendiri atau orang lain) dan tindakan yang hendak
diterapkan.
- Pengalaman terdahulu: penelitian serupa sudah pernah dilakukan dan berhasil
dengan baik
- Tindakan yang akan dilakukan: pengasapan rokok, penyondean ekstak
kemangi, pengambilan darah dan pembedahan dengan anastesi kloroform
Bila penelitian ini menggunakan orang sakit dan dapat memberi manfaat untuk
subyek yang bersangkutan, uraikan manfaat itu ?
Bagaimana memilih pasien/sukarelawan sehat?
Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan hubungan antara
peneliti dengan subyek yang diteliti!
Bila penelitian ini menggunakan orang sehat, jelaskan cara pemeriksaan
kesehatannya!

15.
16.

17.
18.

Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, efek samping dan komplikasi bila ada
Pencatatan dilakukan setiap hari selama pelaksanaan penelitiannya.
Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan bagaimana cara
memberitahu dan mengajak subyek (lampirkan contoh surat persetujuan subyek)
Bila pemberitahuan dan kesediaan subyek bersifat lisan atau bila karena sesuatu
hal subyek tidak dapat atau tidak perlu dimintakan persetujuan, berilah alasan
yang kuat untuk itu!
Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek mendapat ganti
rugi bila ada efek samping? Berapa banyak?
Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek diasuransikan?
-

Peneliti:
Wahyu Febrianto

105070100111023

Alif Yanur Abidin

105070200111021

Mokhammad Afifuddin

105070100111117

Yusa Amin Nurhuda


Sabita Normaliya

0910710138
105070201131012

Pembimbing:
Dr.dr. Nurdiana, M. Kes

19551015 198603 2 001

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

............................................................

Anda mungkin juga menyukai